MAGETAN-(IDB) : Pen Lanud Iwj, Magetan (15/5). Komandan Lanud Iswahjudi Marsekal Pertama
TNI Yuyu Sutisna, S.E., menerima kunjungan team dari Korea Aerospace
Industries (KAI), terkait pemesanan 16 pesawat T-50i Golden Eagle,
pemerintah Indonesia, untuk menggantikan pesawat HS Hawk MK-53 yang
dioperasikan Skadron Udara 15 Lanud Iswahjudi, Rabu (15/5).
Tim dari Korea Aerospace Industries (KAI), yang terdiri dari Mr. Ki Bong Ko (Manager/Castomer Support KIA), Mr. Hee Shin Lee (Deputy Senior Manager/ Castomer Support Team), Mr. Byung Ick Seo (Deputy Senior Manager/ Castomer Support KIA), Mr. Jinho Lee Manager (Human Resources Management & Devolopment Team), melihat dan memastikan kelengkapan dan kesiapan Lanud Iswahjudi dalam penerimaan pesawat T-50 Golden Eagle.
Sementara Komandan Lanud Iswahjudi Marsekal Pertama TNI Yuyu Sutisna, S.E., dalam menerima ke-empat team dari Korea Selatan, yang didampingi Kadispers Kolonel Nav Agus Priyanto, Kadislog Letkol Tek Hevryanto, serta kepala proyek pesawat T-50i Kolonel Tek Agus Risnadi, mengatakan bahwa terkait akan datangnya 16 pesawat T-50i Golden Eagle, Lanud Iswahjudi akan mempersiapkan kebutuhan yang diperlukan serta menjamin keamanan personel dari Korea selama di Lanud Iswahjudi.
Keterangan Gambar : Komandan Lanud Iswahjudi Marsekal Pertama TNI Yuyu Sutisna, S.E., saat menerima kunjungan Tim dari Korea Aerospace Industries (KAI), diruang kerjanya, Rabu (15/5).
Sumber : TNI AU
T50i buat gantiin hawk mk-53
BalasHapustrus yang buat ganti hawk 109/209..???
gantinya hawk 109/209 adalah cureng..murah meriah..dapat banyak lagi...xixixi..hidup NKRI
BalasHapusCureng - Kinjeng wis pensiun suwe...adanya cuma di museum adi sutjipto. Murah meriah gimana..??? justru makin antik makin mahal..orang setrika arang dengan jago diatasnya yang jadul gitu lo nemu org koleksi brg antik ditawar 2juta gak dikasih ma yg jual..wani piroooo..!!!
BalasHapusPesawat origami ajah...:)
BalasHapusTwo-Ship Programme Firms Up for Indonesian PKR Frigate
BalasHapus17 Mei 2013
Sigma PKR 10514 (photo : Navy Recognition)
Dutch shipbuilder Damen Schelde Naval Shipbuilding, working in partnership with Indonesia's PT PAL, has confirmed the programme and build strategy for the construction of the first two SIGMA 10514 Perusak Kawal Rudal (PKR) guided missile frigates for the Indonesian Navy (TNI-AL).
Damen Schelde and the Indonesian Ministry of Defence signed a contract for the engineering, construction, and delivery of a single PKR in June 2012, with the contract coming into force at the end of 2013. An option for a second ship has subsequently been exercised, with this contract coming into effect in the next few weeks, Damen Schelde confirmed at IMDEX Asia 2013 in Singapore.
Displacing 2,365 tons and with accommodation for 120 (100 crew plus 20 spare), the 105 m PKR will be the largest SIGMA variant built to date. While Damen Schelde is prime contractor for the programme, assembly and trials will be undertaken in conjunction with PT PAL in Surabaya under a transfer of technology arrangement.
Each PKR will be assembled using six major block modules.
(Jane's)
Pake aja pesawat UFO..gratis kalo bisa nangkap..he he..
BalasHapusOcehan orang geblek semua obrolan tukang becak
BalasHapusudah tau ocehen geblek masih juga ditanggepin..brarti kmu mbahnya geblek....sesama tukang becak dilarang mendahului
BalasHapusitu orang korea suruh narik becak, kan jago puter-puter trayek (perjanjian)...
BalasHapusMasih juga percaya dengan korsel jls2 negara komplik dgn korut,,bodoh dipelihara.
BalasHapusBuat ngebom trisakti aja......biar beban sejarah hilang. Ato buat kerusuhan lg yg banyak dan utk mempersenjatai preman....weh asik, preman tercanggih didunia. Bidakara buat pendaratan rudal ntar bisa2 :D
BalasHapusPake Aja pesawat lelfon murah tuh
BalasHapusKomentnya tukang kuli bangunan pada mabuk semua
BalasHapusBuat ngedem ngedemin RI (TNI AU khususnya),karena proyek kfx/ifx lagi molor.
BalasHapusya setidakny ad pengganti buat hawk mk 53..next renstra kn ud ad kndidat buat ganti hawk 109 /209 ..sharusny pemerintah bisa bljr dr pngalam..ttp si rusky..lbih baik dr si sam..berpalinglah ke rusky..hai Indonesia ku..
BalasHapusPemerintahnya podo mendem......
BalasHapusano 09:29
BalasHapusho'oh podho mendem wedokan..mendem duit...mendem jabatan..
Ano 09:06 Siiiiipppp...!! Setubuh...eh..setujuh...ajah!!
kandidat l-159 alca
apa yak-130 ya..???
dlu KASAU dan Menhan ke ceko kayaknya dah yakin bgt bakal akuisisi tu pesawat l-159 alca
Bismillah...semoga berhasil
BalasHapusRepublika.
LAPAN Siap Luncurkan Roket Pembawa Satelit
18 May 2013 08:13 WIB
roket
REPUBLIKA.CO.ID, TERNATE---Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) meluncurkan roket pembawa satelit di Kabupaten Morotai, Maluku Utara pada November 2013, karena daerah itu dinilai sangat strategis untuk peluncuran roket satelit itu.
Kepala Bappeda Pulau Morotai, Syamsuddin, di Ternate, Sabtu, mengatakan tim dari Lapan telah melakukan survei lokasi di Pulau Morotai yang akan menjadi titik peluncuran satelit tersebut. "Peluncuran roket dari Lapan sudah dipastikan pada bulan November 2013 di wilayah Sangowo Morotai Timur Kabupaten Pulau Morotai," katanya.
Ia mengatakan tim Lapan dan Bappenas sudah kembali melakukan survei lokasi peluncuran, sehingga peluncuran roket di Sangowo itu ada kepastian pada November mendatang.
Menurut dia, kedatangan tim Lapan bersama Bappenas adalah sebagai mitra kerja untuk meninjau lokasi kepastian peluncuran roket oleh Lapan, sehingga dari Lapan sendiri berharap ada dukungan dari Pemda Morotai untuk kegiatan tersebut. "Dari Lapan meminta ada dukungan dari Pemda dan Pemda sendiri merespons kegiatan peluncuran roket dari Lapan akan dilaksanakan pada bulan November mendatang," katanya.
Untuk peluncuran tersebut nantinya akan bersamaan dengan Hari Ulang Tahun (HUT) Lapan, sedangkan untuk persiapan-persiapan yang akan dilakukan nanti dipastikan selesai bulan Oktober, mulai dari bangunan untuk operator, VIP, dan beberapa tenda untuk para tim yang akan datang.
Red: Endah Hapsari
Sumber:Antara
Lapan siap luncurkan roket pembawa satelit.
BalasHapusLapan? Percaya ajah deh!!!
Kedepannya jgn pernah percaya lagi sama KOREA..si omdo tukang tipu..janji TOT kapal selam omdo..asal tau aje program KFX atau apapun tu cuma langkah tipu titipan gedung putih untuk menghambat modernisasi alutsista RI maksudnya biar ga beli sukhoi banyak2...wahai para pemimpinku beralihlah ke rusia yg gak pernah neko2..beli kilo class..rusia udh baik kok nawarin kita kredit kilo class..malah ditolak..ckckck..malu boossss ma tetangga yg congkak itu..harga diri kita dimana???
BalasHapusTetangga kita udh kburu punya scorpene..kita masih mandek ngarep2 janji TOT si omdo KOREA..lagipula Jerman yg punya lisensinya gak jamin soal kualitas tu kapal selam pesenan kita ko KOREA...untuk kiblat militer cukup kita pegang 3 negara saja yg punya goodwill baik ke kita yaitu Rusia,Turki,dan Jerman.
BalasHapusMikir dong mikiiiiirrr..hari gini masih bisa KETIPU???
Malu doooong dah gede...?
The Economiest
BalasHapusIndonesia's army
Seeking a modern role
Mar 30th 2012, 13:31 by J.C. | JAKARTA
THE INDIAN OCEAN tsunami of 2004 exposed the Indonesian army for what it was: outdated, ill-equipped and demoralised. As numerous foreign forces, led by America and Australia, flooded into Indonesia's ravaged Aceh province to deliver aid and conduct search-and-rescue missions, the local troops were reduced to spectators. The Indonesian army had been banned from buying American military equipment due to human-rights abuses in its former province of East Timor (now the independent Timor-Leste) and other separatist-minded regions, and as a result it didn't have enough helicopters or aircraft on call to meet demands for food, water and medicine. Indonesian soldiers spent the first days after the disaster acting as labourers, unloading supplies off American navy helicopters and delivering them to survivors of the earthquake-triggered tsunami, which killed more than 177,000 people in Aceh alone.
RI Kembali Desak AS Pulangkan Alutsista TNI di Mancanegara Jakarta
BalasHapusRI Kembali Desak AS Pulangkan Alutsista TNI di Mancanegara Jakarta. "Kita ingin agar AS mempercepat proses pengembalian sejumlah suku cadang dan alutsista yang hingga kini masih tertahan," kata Menteri Pertahanan (Menhan) Juwono Sudarsono menjawab ANTARA News di Jakarta, Rabu. Pemerintah Indonesia kembali mendesak Amerika Serikat (AS) untuk segera mengeluarkan ijin ekspor bagi suku cadang dan alat utama sistem senjata (alutsista) TNI yang masih tertahan di beberapa negara, karena embargo AS sejak 1998.
"Untuk mengeluarkanexport license, perlu ada ijin dari kementerian negara dan dorongan dari pihak departemen pertahanan setempat," ujar Menhan. Ditemui usai menerima Asisten Menteri Pertahanan AS Bidang Kerjasama Internasional Peter Rodman, ia mengatakan, berlarut-larutnya proses pengembalian sejumlah alutsista TNI dan suku cadang lebih dikarenakan birokrasi yang panjang yang harus ditempuh Pemerintah AS.
Juwono mengemukakan pihaknya dan Mabes TNI telah menyusun daftar suku cadang dan alutsista TNI yang tertahan di beberapa negara menyusul embargo militer yang diberlakukan AS kepada Indonesia pada 1998. Bersamaan dengan embargo yang diberlakukan AS pada 1998, beberapa kontrak kredit ekspor terpaksa ditunda sepertiupgradepesawat F-5 yang terdapat di Belgia, AS, Swedia, dan Inggris, suku cadang Hawk 200 di Inggris, pemeliharaan serta pengadaan suku cadang A-4 Sky Hawk di Selandia Baru dan perbaikan F-5 di AS.
Sementara kontrak devisa yang diembargo adalah delapan program pemeliharaan komponen F-5 di AS, Korea Selatan dan Brazil, serta empat program pemeliharaan komponen F-16 di Korea Selatan. Tentang prioritas suku cadang yang harus segera dikembalikan, Juwono menekankan, AS harus memulangkan seluruh alutsista dan suku cadang TNI yang kini masih tertahan secara bersamaan.
Dirjen Sarana Pertahanan (Ranahan) Departemen Pertahanan (Dephan) Marsekal Muda Pieter Wattimena mengatakan, desakan itu telah dilakukan sejak pemerintah AS memutuskan mencabut embargo terhadap Indonesia. Namun, hingga kini belum ada respons yang pasti. Pieter mengatakan, Indonesia ingin agar AS segera merealisasi kebijakan politisnya mencabut embargo terhadap RI dengan mempercepat penarikan kembali sejumlah alutsista TNI yang masih berada di mancanegara.
Apalagi, tambah dia, Indonesia dalam hal ini Dephan dan Mabes TNI telah menyusun daftar alutsista dan suku cadang yang masih tertahan tersebut, sesuai permintaan pihak AS.
RI Kembali Desak AS Pulangkan Alutsista TNI di Mancanegara Copyright Antara News 2006, Penulis Bedjo, April 2006.
Selain turki,jerman(sekutu as),rusia,jangan lupa juga pecahan soviet macam ukrania,belarusia,plus cina. Negara2 ni bisa diajak kerjasama yg baik buat TOT atau pengembangan alutsista dlm negeri,tinggal dipilih yg disuka. Pengalaman dibodohin negara sekutu as mrpkan pelajaran berharga kelak,yg penting dg niat tulus dan jujur pada pihak yg berkepentingan.
BalasHapusMales lihat muka2 orang korea...
BalasHapusK = kelakuan
o = orang2nya
R = ruwet ruwet
E = eancene
A = anjing asu
userr ajahhh cecungukk imprialis brooo ...pesawat latih numpuk
Hapus