JAKARTA-(IDB) : China boleh bangga bisa produksi pesawat MA 60 yang saat ini digunakan
Merpati Nusantara Airlines, namun soal kualitas pesawat Indonesia masih
jauh di atas China.
Seperti kata Ilham A. Habibie, anak sulung mantan Presiden RI BJ Habibie mengatakan soal membuat pesawat dan kualitas pesawat itu sendiri, Indonesia masih di atas China.
"Soal buat pesawat kita masih lebih bagus dan jauh di atas China, dari segi kualitas kita masih oke," kata Ilham pekan lalu di kantornya di Kawasan Mega Kuningan, seperti dikutip, Senin (18/3/2013).
Kata Ilham, saat ini China boleh bangga punya MA 60 yang saat ini digunakan Merpati.
"Tapi pada dasarnya desain MA 60 itu mesinnya memang digunakan untuk militer, namun karena digunakan untuk sipil mereka menurunkan sedikit kualitasnya, karena dasarnya untuk militer sehingga boros, militerkan ngak mikirin boros apa tidak yang penting tahan banting dan menang perang," ucapnya.
MA 60 sendiri kata Ilham diakui sendiri oleh Dirut Merpati Rudy Setyopurnomo kalau pesawat tersebut sangat boros.
"Ya saya pernah diskusi dengan Dirut Merpati Pak Rudy, pesawat itu boros, kalau sudah boros bahan bakar bagaimana mau bisa dapat money (uang). Lagi pula MA 60 dipakai bukan karena kualitas, tetapi karena Merpati saat itu kesulitan pendanaan dan tidak bisa pinjam ke bank, tapi China mau meminjamkan dana untuk membeli MA 60 buatan mereka," ungkapnya.
Lantas dari segi mana kita masih teratas dibandingkan China dari segi kualitas pesawat?
"Ya R80 (Regio Prop 80) yang saat ini sedang kita selesaikan proses pembangunannya, kita akan memiliki pesawat dengan menggunakan baling-baling, yang didesain untuk jarak dekat, hemat bahan bakar, teknologi terbaru, kapasitas lebih banyak yakni mencapai 80 kursi, mesin lebih cepat dan yang terpenting jauh lebih murah dari pesawat ATR karena produksi dan suku cadang dibuat semua di Indonesia, dan yang lebih penting lagi kita punya Sumber Daya Manusia yang berpengalaman bahkan seperti di Boeing, Airbus, ATR, di PT DI dan banyak lagi," tandasnya.
Seperti diketahui Ilham bersama Mantan Dirut Bursa Efek Indonesia (BEI) Erry Firmansyah bersama-sama membentuk PT Ragio Aviasi Industri (RAI) untuk membangun pesawat new N-250 yang dulu pernah dibuat BJ Habibie.
Pesawat berkapasitas 80 kursi tersebut diberi nama R80 atau Regio Prop 80 diamana pesawat tersebut menggunakan baling-baling.
Seperti kata Ilham A. Habibie, anak sulung mantan Presiden RI BJ Habibie mengatakan soal membuat pesawat dan kualitas pesawat itu sendiri, Indonesia masih di atas China.
"Soal buat pesawat kita masih lebih bagus dan jauh di atas China, dari segi kualitas kita masih oke," kata Ilham pekan lalu di kantornya di Kawasan Mega Kuningan, seperti dikutip, Senin (18/3/2013).
Kata Ilham, saat ini China boleh bangga punya MA 60 yang saat ini digunakan Merpati.
"Tapi pada dasarnya desain MA 60 itu mesinnya memang digunakan untuk militer, namun karena digunakan untuk sipil mereka menurunkan sedikit kualitasnya, karena dasarnya untuk militer sehingga boros, militerkan ngak mikirin boros apa tidak yang penting tahan banting dan menang perang," ucapnya.
MA 60 sendiri kata Ilham diakui sendiri oleh Dirut Merpati Rudy Setyopurnomo kalau pesawat tersebut sangat boros.
"Ya saya pernah diskusi dengan Dirut Merpati Pak Rudy, pesawat itu boros, kalau sudah boros bahan bakar bagaimana mau bisa dapat money (uang). Lagi pula MA 60 dipakai bukan karena kualitas, tetapi karena Merpati saat itu kesulitan pendanaan dan tidak bisa pinjam ke bank, tapi China mau meminjamkan dana untuk membeli MA 60 buatan mereka," ungkapnya.
Lantas dari segi mana kita masih teratas dibandingkan China dari segi kualitas pesawat?
"Ya R80 (Regio Prop 80) yang saat ini sedang kita selesaikan proses pembangunannya, kita akan memiliki pesawat dengan menggunakan baling-baling, yang didesain untuk jarak dekat, hemat bahan bakar, teknologi terbaru, kapasitas lebih banyak yakni mencapai 80 kursi, mesin lebih cepat dan yang terpenting jauh lebih murah dari pesawat ATR karena produksi dan suku cadang dibuat semua di Indonesia, dan yang lebih penting lagi kita punya Sumber Daya Manusia yang berpengalaman bahkan seperti di Boeing, Airbus, ATR, di PT DI dan banyak lagi," tandasnya.
Seperti diketahui Ilham bersama Mantan Dirut Bursa Efek Indonesia (BEI) Erry Firmansyah bersama-sama membentuk PT Ragio Aviasi Industri (RAI) untuk membangun pesawat new N-250 yang dulu pernah dibuat BJ Habibie.
Pesawat berkapasitas 80 kursi tersebut diberi nama R80 atau Regio Prop 80 diamana pesawat tersebut menggunakan baling-baling.
The Next N-250 Ditargetkan Mengangkasa 2018
The next N-250 Gatotkaca atau Regio Prop 80 (R80) ditargetkan sudah bisa
diproduksi pada 2018. Saat ini R80 masih dalam tahap desain awal atau
baru 10%.
"R80 sudah bisa diproduksi dan dijual kami targetkan pada 2018," kata Komisaris PT Ragio Aviasi Industri (RAI) Ilham A. Habibie di kantornya di Kawasan Mega Kuningan, Jakarta, seperti dikutip, Senin (18/3/2013).
Dikatakan Ilham yang saat ini proses pengerjaan R80 masih dalam tahap desain awal.
"Baru 10%, karena masih dalam tahap desain awal, saat ini sih desain awal masih digarap 20-40 orang, tapi kalau sudah masuk dalam tahap desain rinci yang mengerjakan sudah ratusan orang," ungkap Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia bidang Riset dan Teknologi ini.
Ilham menargetkan R80 baru akan berproduksi secara keseluruhan pada 2018. "Jika sesuai dengan rencana kami, pada 2018 baru R80 berproduksi total, artinya sudah terkirim dan digunakan airlines," ucap Ilham.
Untuk mewujudkan target tersebut,saat ini PT Ragio Aviasi Industri (RAI) menyiapkan dana investasi kurang lebih mencapai US$ 400-500 juta.
"Untuk tahap awal kita butuh dana investasi US$ 400-500 juta, tapi itu merupakan dana yang kita galang sendiri dari beberapa pihak namun sifatnya masih pribadi, tapi kalau bener-benar sudah jalan dan butuh dana cukup besar kita bisa gandeng investor atau melepas saham ke publik atau IPO, itu ada tahap-tahapannya," tandas Ilham.
"R80 sudah bisa diproduksi dan dijual kami targetkan pada 2018," kata Komisaris PT Ragio Aviasi Industri (RAI) Ilham A. Habibie di kantornya di Kawasan Mega Kuningan, Jakarta, seperti dikutip, Senin (18/3/2013).
Dikatakan Ilham yang saat ini proses pengerjaan R80 masih dalam tahap desain awal.
"Baru 10%, karena masih dalam tahap desain awal, saat ini sih desain awal masih digarap 20-40 orang, tapi kalau sudah masuk dalam tahap desain rinci yang mengerjakan sudah ratusan orang," ungkap Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia bidang Riset dan Teknologi ini.
Ilham menargetkan R80 baru akan berproduksi secara keseluruhan pada 2018. "Jika sesuai dengan rencana kami, pada 2018 baru R80 berproduksi total, artinya sudah terkirim dan digunakan airlines," ucap Ilham.
Untuk mewujudkan target tersebut,saat ini PT Ragio Aviasi Industri (RAI) menyiapkan dana investasi kurang lebih mencapai US$ 400-500 juta.
"Untuk tahap awal kita butuh dana investasi US$ 400-500 juta, tapi itu merupakan dana yang kita galang sendiri dari beberapa pihak namun sifatnya masih pribadi, tapi kalau bener-benar sudah jalan dan butuh dana cukup besar kita bisa gandeng investor atau melepas saham ke publik atau IPO, itu ada tahap-tahapannya," tandas Ilham.
Harga Jual The Next N-250 Masuk Kisaran US$28 Juta
Indonesia melalui PT Ragio Aviasi Industri (RAI) akan memulai kembali
membuat pesawat terbang untuk sipil kelanjutan dari N-250 'Gatotkaca'
yang dulu pernah dibuat. Pesawat tersebut akan diberi nama Regio Prop
(R-80).
Kemungkinan besar harga yang patok untuk satu unitnya mencapai US$ 28 juta atau setara dengan harga pesawat ATR kapasitas 70 kursi.
"Untuk harga R80 dengan kapasitas 80 kursi kita mengacu pada harga ATR saat ini," kata Komisaris PT RAI, Ilham A.Habibie di kantornya Kawasan Mega Kuningan Jakarta, seperti dikutip Senin (18/3/2013).
Seperti diketahui untuk harga ATR bermesin baling-baling saat ini diperkirakan mencapai US$ 28 juta untuk satu unitnya.
Namun pada dasarnya, kata Ilham, harga tidak menjadi soal untuk airlines. "Perbedaan harga sebetulnya tidak menjadi soal bagi airlines, karena mereka membelinya dengan leasing, mereka bekerja sama dengan perusahaan leasing dengan mencicil pembayaran pesawat, dan cicilan pesawat hanya sebagian kecil dari biaya operasional airlines dibandingkan dengan biaya bahan bakar yang mencapai 50% dari total biaya operasional," ungkap Ilham.
Untuk itulah, sebenarnya pada dasarnya lebih menguntungkan membuat pesawat dari pada menjalankan perusahaan airlines.
"Orang banyak yang salah persepsi, jauh lebih untung membuat pesawat dari pada menjalankan airlines. Banyak hal yang membuat airlines merugi terutama faktor eksternal seperti kenaikan harga Avtur, semua airline bakal teriak kalau avtur naik tinggi, resesi ekonomi juga berdampak besar terutama anggaran trevel bakal dipangkas dan lainnya," ucapnya.
Tapi bukan berarti membuat pesawat mudah. "Sulit juga, tidak gampang lah, tapi sekarang ini mana ada bisnis itu gampang, yang utama adalah trust (kepercayaan) dan R80 akan menjadi pesawat yang trust. Yang utama ketika kita bisa membuat satu buah pesawat, pesawat itu akan kita bisa ubah-ubah hinggapuluhan tahun, sama seperti Boeing 737 yang dibuat sejak 1975 atau saat ini sudah 3 generai yang teknologinya diubah-ubah tapi pada prinsipnya sama saja mulai dari desain badan, kokpit, lay out, dan lainnya," tandas Ilham.
Kemungkinan besar harga yang patok untuk satu unitnya mencapai US$ 28 juta atau setara dengan harga pesawat ATR kapasitas 70 kursi.
"Untuk harga R80 dengan kapasitas 80 kursi kita mengacu pada harga ATR saat ini," kata Komisaris PT RAI, Ilham A.Habibie di kantornya Kawasan Mega Kuningan Jakarta, seperti dikutip Senin (18/3/2013).
Seperti diketahui untuk harga ATR bermesin baling-baling saat ini diperkirakan mencapai US$ 28 juta untuk satu unitnya.
Namun pada dasarnya, kata Ilham, harga tidak menjadi soal untuk airlines. "Perbedaan harga sebetulnya tidak menjadi soal bagi airlines, karena mereka membelinya dengan leasing, mereka bekerja sama dengan perusahaan leasing dengan mencicil pembayaran pesawat, dan cicilan pesawat hanya sebagian kecil dari biaya operasional airlines dibandingkan dengan biaya bahan bakar yang mencapai 50% dari total biaya operasional," ungkap Ilham.
Untuk itulah, sebenarnya pada dasarnya lebih menguntungkan membuat pesawat dari pada menjalankan perusahaan airlines.
"Orang banyak yang salah persepsi, jauh lebih untung membuat pesawat dari pada menjalankan airlines. Banyak hal yang membuat airlines merugi terutama faktor eksternal seperti kenaikan harga Avtur, semua airline bakal teriak kalau avtur naik tinggi, resesi ekonomi juga berdampak besar terutama anggaran trevel bakal dipangkas dan lainnya," ucapnya.
Tapi bukan berarti membuat pesawat mudah. "Sulit juga, tidak gampang lah, tapi sekarang ini mana ada bisnis itu gampang, yang utama adalah trust (kepercayaan) dan R80 akan menjadi pesawat yang trust. Yang utama ketika kita bisa membuat satu buah pesawat, pesawat itu akan kita bisa ubah-ubah hinggapuluhan tahun, sama seperti Boeing 737 yang dibuat sejak 1975 atau saat ini sudah 3 generai yang teknologinya diubah-ubah tapi pada prinsipnya sama saja mulai dari desain badan, kokpit, lay out, dan lainnya," tandas Ilham.
Sumber : Detik
Bagaimana mungkin industri dirgantara indonesia lebih baik daripada china...gak salah tuh.....bukan soal nasionalisme nih....tapi kenyataannya hampir semua pesawat produksi USA, Rusia, Eropa baik sipil maupun militer / tempur termasuk helicopter sudah bisa di buat di china. terlepas plagiat ataupun murni bikinan china
BalasHapusPak Ilham optimis sekali, salut deh Pak. Semoga sukses dgn proyeknya.
BalasHapusYailaaah tu yg ngomong pakar pesawat dan babenya pernah buat pesawat, pasti dia tau apa yg diucapkan!! Kite mesti percaye
BalasHapusBenar itu, soal kualitas, dan kecanggihan pesawat terbang dan helikopter buatan Indonesia paling top, pokoknya top,top, markotop.
BalasHapusNggak ada duanya di dunia mampu membuat bermacam-macam pesawat terbang dan helikopter lho pada satu lokasi dengan pengerahan SDM puluhan ribu dengan sertifikat dunia. Pokoknya nggak ada yang ngelawan.
tau kualitas nya bagus atau enggak nya suatu produk kalau sudah di gunakan.. dan pesawat china sudah indonesia gunakan... jadi kualitas nya udah pasti tau donk bagus atau enggak nya tul gak...
BalasHapustrz nasib heli tempur gandiwa gmn y..! Kok blm ad kabar..
BalasHapusHeli tempur Gandiwa sebentar lagi. Sdg per siapan dan nanti dpt menembak malingsia
HapusNah ini dia si boler lebih hebat dari habibi yg cuma bisa ngaku2 aja!!! Tapi dasar indonesia buta gak ngeliat kemampuan boler!!!!! Coba kasih kesempatan si boler pasti bisa ciptakan pesawat tenaga nuklir!!!!!
BalasHapuspokonya Geraaaaaaaamm si boler kalo bicara produk indonesia. Banyak bicara tapi nol tindakan! Ups. . .
BalasHapusBetul BROOO, WONG dia bikin pesawat tempur aja belum bisa masih mengandalkan kore tuk belajar kesana, wong CHINA udah bisa bikin pesawat tempur siluman yg tidak terdeteksi radar pemboom generasi kelima yg terbang nya di atas ATMOSPER,..., beeeeeehhhh NOL' bisnis N' money aja yg dipikirin.
BalasHapusiya dikiranya kita bodoh, gak tau perkembangan tekhnologi
BalasHapusMaksudnya mr. Ilham yakni membandingkan MA60 dgn R80.
BalasHapusHahaha... bangsa kita, yup perbandingan MA60 dgn R80
BalasHapusAyo Pak maju terusss... bikin pesawat yang canggih2
BalasHapuspesawat cina sering jatoh kalo gak salah ada liputannya perbandingan pesawat buatan anak negri dgn cina yg di pakai salah satu penerbangan.
BalasHapuspesawat cina yang mana bleh, lah airbus saja dibikin di cina, maksudnya airbus sering jatoh dibanding cn 235 gitu???
Hapusmaksudnya Ilham itu pesawat penumpang MA60 China dengan R 80 PT DI...masih bagus R80....getoooooo..:p
BalasHapusKalau maksud Ilham R80 lebih maju dibanding MA60 itu bisa jadi, tapi kalau kemampuan teknologi membuat pesawat secara umum itu tidak mungkin, China sudah mampu membuat pesawat heavylift (pesawat raksasa) Y-20, juga sedang membuat pesawat jet Comac C919.
BalasHapushttp://finance.detik.com/read/2013/03/04/150624/2185085/1036/diam-diam-china-serius-bikin-pesawat-jumbo-jet-lokal
BalasHapusBTW, apa ada tahu Indonesia apa sudah mampu membuat bahan komposit untuk badan pesawat? Untuk MA60 kompositi badan pesawat nya dibuat China sendiri.
BalasHapusDoaku untuk Pak Habibie senior dan yunior dkk, semoga Allah SWT senantiasa memberikan kemudahan, kesehatan, kecerdasan berpikir, rezeki dan panjang umur kepada kalian semua sehingga cita-cita mulia untuk mewujudkan R 80 terlaksana. Dan kepada semua komponen bangsa dukunglah anak-anak dirgantara, PT RAI, PT DI, jangan ulang kesalahan masa lalu. Dukung dan beri semangat mereka dengan cara yang positif. Kalau tidak, maka udara kita semakin lama akan dijajah oleh pesawat produk asing, padahal bangsa kita mampu membuat!
BalasHapusSedih.. ada bangsa sendiri mau maju direndahkan, patut kita beri apresiasi. Paling tidak harus ada kepercayaan diri, semoga kita tidak terjebak dalam mental "jongos"..
BalasHapusbukan merendahkan mas, tapi omongannya itu mungkin karena ketidaktahuan pak habibi, apa pak habibi tahu kalau jet mig 17 fresco tahun 1960 yang dipakai indonesia itu rakitan china? padahal waktu itu pak habibi masih mahasiswa s-2 di jerman, belum jadi siapa siapa. bagaimana indonesia bisa lebih maju kalau pemimpin dirgantaranya masih jadi mahasiswa dinegara orang? [-(
HapusIya pak Ilham barang China jelek dan seperti tidak terstandarisasi sy kemarin beli hp cina dan dvd player aja gampang rusak
BalasHapusmas pinter dikit lah, hp china yang jelek itu buatan home industri di negaranya, disini home industri itu paling banter bikin alat alat rumah tangga macam sapu keset dll, sedangkan kalau yang menggunakan listrik komponen lokalnya cuma casingnya saja.
HapusLOL .....Y20,J31,j20,j15,j10,..... Semua di berita kan di headline media barat.....kalo saya percaya kita msh di atas genteng kagak bisa turun turun.....tapi saya optimis kalo mau maju....tapi jgn omongan lbh maju daripada kenyataan.....LOL
BalasHapusmodal selalu jadi masalah...seandainya saya founder Instagram yang dibeli facebook USD 1 billion, USD 950 juta saya akan investasikan ke proyek R-80.
BalasHapusLOL ki artine opo to? Anon 21.14 LOL artine opo to?LOL...???
BalasHapusLOL
HapusBerita ini tentu akan sangat membanggakan dan diapresiasi tanpa komentar miring kalau Ilham tanpa membuat komentar kontradiktif ttg soal bikin pesawat di atas China yg tidak sesuai kenyataan, ini sama spt komentar Pak Habibie yg pernah bilang kita 20 tahun lebih maju dari China dulu.
BalasHapusIni pernyataan yg gegabah... sama seperti Bapaknya dulu yg dng gegabah meng klaim bhw teknologi industri Indonesia 30 tahun lebih maju dari China.
BalasHapusLha mereka sudah bisa buat pesawat tempur siluman J-20 dan J-31 saingannya F-22 raptor dan F-35 Amerika kok. Belum lagi pesawat Jumbo Jet Comac C919 saingan Airbus, pesawat angkut raksasa Y-20 saingan Galaxy, sampai UAV saingannya predator. Emangnya kita udah mencapai tahap itu? Masih jauuh toh.
MA-60 sama sekali bukanlah pesawat tercanggih China masih banyak pesawat2 china yg jauh lebih canggih dari MA-60, untuk turboprop masih ada MA-600 yg merupakan improvement dari MA-60,lantas kok kenapa MA-60 yg dijadikan patokan dalam menilai teknologi dirgantara Indonesia sudah diatas China?
Dan klaim R-80 lebih canggih (irit) ya bisa saja karena menggunakan mesin turboprop yg lebih baru / lebih efisien, sedangkan mesinnya kan beli dari negara lain. Dan klaim tsb belum terbukti dilapangan toh.
maksudnya begini mungkin, kalo saya boleh berpendapat dengan komentar di atas, seseorang dengan kemampuan khusus dalam bidang teknologi khususnya pesawat terbang, Bpk Ilham dan khususnya Bpk Bj Habibie, sudah tidak diragukan lagi, dunia mengakuinya (dengan mendapatkan medali tentang keamanan penerbangan) di belgia?, dan 26 hak paten, adapun masalah bahan yang digunakan masih membeli, saya kira tidak bijak kalau itu menjadi patokan bahwa negara kita dalam hal pembuatan pesawat, kurang dari Negara China, masalah ini komplek, soalnya ini masalah sistem yang dibangun di Indonesia!, bukan masalah indipidunya, "COBA KITA MERENUNG SEJENAK, SEANDAINYA PADA TAHUN 1997, NEGARA KITA TIDAK TERJADI KRISIS, DAN PADA WAKTU ITU IPTN TIDAK MENDAPAT MASALAH (MASALAH DISENGAJA OLEH PIHAK ASING (PESANAN) SUPAYA INDUSTRI INDONESIA TIDAK MAJU!), pertanya kenapa pihak asing begitu genjarnya menggempur indonesia pada waktu itu?, jawabanya sederhana?, mereka percaya!!!!!!!!!!!!, kehebatan insiyur-insinyur indonesia, dalam hal teknologi khususnya penerbangan, oleh karna itu dihancurkanlah industri penerbangan kita!, melalui krisis,seandainya pada waktu itu iptn (yang sekarang PT DI), sudah bisa dibayangkan pasti bisa membuat pesawat termpur!, minimal sama dengan negara china, saya lihat pesawat kita misal (cn 235), hasil kerja sama indonesia spanyol (brajila), itu telah terbukti, salah satunya negeri pamansam (USA), membeli juga!, apakah dibalik ini semua?, apakah amerika tidak bisa membuat?, apakah tidak ada sdm, dan sda diamerika?,sekali lagi ini adalah sebuah pengakuan dan keprcayaan pasar yang begitu besar, masalahnya dalam pikiran kita yang kadang-kadang atau bahkan sering, tidak bisa menghargai pendapat orang lain, hasil kerja orang lain, dan kita tidak biasa dilatih untuk memahami dan memikirkan terlebih dahulu secara medalam dan menyeluruh,pendapat seseorang, yang jelas beliau adalah tenaga ahli Indonesia, yang sudah diakui keilmuanya oleh dunia, kalau yang dibicarakannya tentang kelektronikaan tentu jawabanya lain, Indonesia belum seperti negara china, atau jangan-jangan produksinya negara kita, tetapi memakai label made in china (dengan alasan bisnis!).?
BalasHapusSukses CN-235 karena ada faktor CASA / EADS yang merupakan partner IPTN dalam mengembangan CN-235, sesuai dng nama CN (Casa - Nurtanio)
BalasHapusUntuk kesuksesan N-250 harus dibuktikan kemampuan PTDI dalam pemasaran. Pesawat harus irit dalam operasional selain harga yg comptetivie. Boleh2 saja bikin N-250 yg ultra canggih dng FBW yg paling canggih dsb, tapi kalau harga jatuhnya lebih mahal apa bisa bersaing? Operator pesawat komersil lebih peduli dng keiritan dalam biaya operasional.
sebagai masyarakat penguna transportasi, keamanan dan kenyaman pesawat itu yg di butuhkan. coba lihat di berita pesawat yang baru di beli merpati dari cina suda berapa yang rusak dan jatu?
BalasHapusAh kata siapa banyak pesawat cina yg rusak dan jatuh, cn-235 malah lebih banyak yg jatu. Coba cek dulu faktanya gimana :D
BalasHapusAh lu goblok, lu orang china yg tinggal indonesia..
HapusSialan lu mati aja lu china
Ah lu goblok, lu orang china yg tinggal indonesia.. Sialan lu mati aja lu china
HapusNAH KETAUAN BEGINILAH MENTAL INDON, KALAU TIDAK BISA MENYANGGAH DENGAN FAKTA DAN DATA M A K A MULAI MEMAKI, MEMFITNAH, PERSEKUSI DLL DSB
INGAT MOTTO PESAWAT BUATAN INDONESIA :
TETUKO ARTINYA SING TEKO ORA TUKU, SING TUKU ORA TEKO ( MAAF YA BAHASA JAWA )
CN-235 tercatat di wiki 4 kali kecelakaan yg menyebabkan semua penumpang dan awak meninggal.
BalasHapusMA-60 tercatat 4 kali kecelakaan, yang paling berat terjadi di Indonesia sedangkan yg lainnya tidak menyebabkan kecelakaan fatal karena terjadi saat mau mendarat atau lepas landas.
Ada juga yg terjadi kecelakaan karena menabrak binatang saat mau lepas landas di Afrika.
Hedeh yg bener aja bikin pesawat Indonesia di atas China, dasarnya apa?
BalasHapusSoal bikin pesawat, jelas China punya pengalaman jauh lebih banyak dari Indonesia, punya fasilitas canggih dan lengkap dari wind tunnel sampai super komputer, aerospace engineer jauh lebih banyak, biaya riset jauh lebih tinggi. Bisa kloning pesawat tempur Flanker nya Rusia, dan kloning pesawat2 sipil dan militer lainnya, bikin pesawat jumbo Airbus secara utuh dan kualitasnya diakui bagus oleh EADS (Indonesia cuman sayapnya aja).
Dari semua kecelakaan pesawat MA-60, semuanya adalah karena faktor human error ataupun cuaca tidak ada yg disebabkan faktor teknis, termasuk kecelakaan MA60 nya Merpati di Papua murni karena faktor human.
BalasHapusBagaimana dengan CN-235?
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusBanyak komentar dari para naysayer bermental khas bangsa jajahan. Mau bikin pesawat sendiri kenapa tidak didukung ? Brazil aja bisa kok. Sekarang kita ketinggalan berpuluh tahun dan terpaksa beli ratusan pesawat asing tiap tahun...bodoh gak ?
BalasHapusanda ini jangan picik lah, bukannya kita tidak dukung, tetapi bikin pernyataan yang berlebihan ujungnya akan memalukan diri sendiri.
Hapusmembandingkan industri indonesia dengan china itu kejauhan, dibawah china itu masih ada pakistan yang jadi muridnya china, mereka sudah berhasil membuat jet tempur jf17, nah yang selevel dengan pakistan itu korea,yang berhasil bikin t50 dibantu oleh amerika, kenapa mereka selevel? karena mereka berdua belum bisa bikin mesin jetnya (masih impor), sedangkan china sudah bisa bikin pesawat 100 persen buatan dalam negeri, lah kita sekarang malah berguru sama korea buat proyek kfx/ifx @-)
kalau memang bisa, ya di buktikan dong ! lha bikin pesawat tempur saja belajar dari korea, bikin rudal jarak pendek c705 dari china, bikin mobil ngemis dari jepang, beli pesawat tempur dari rusia dan amerika, kapal selam dari korea, tank leopard dari jerman, mau membandingkan dari china? jangan bikin ketawa deh, itu negara dah bikin stasiun ruang angkasa di langit, ini anak masih mau nepu bilang indonesia masih lebih maju,
BalasHapuskebiasaan pemerintah di sini, beli minta murah kalau perlu ngutang dan bayar nyicil tapi mintanya barang bagus, ingat produk china itu semboyannya ada rupa ada harga...
beli barang murah trus rusak malah nyalahin yang jual. bego sendiri, kenapa beli yang murah.
MA60 kok dibanggain ? :-) kalau mau yang dibanggain tuh pespur macam J20 nya china, ibarat sepda lawan ferrari b-(
BalasHapusLihat yang ini deh ; http://v.ifeng.com/mil/mainland/201505/015b8420-1e68-4f37-ba4e-f33012631731.shtml
BalasHapushahaha omong kosong,,, lebih baik dari cina?? saat pak habibi masih sekolah cina sudah bisa bikin pesawat,,, malah sekarang cina sudah bisa bikin roket buat ke angkasa,,,
BalasHapusga usah pesimis harus optimis... liat sejarah jepang yg dulu.y masih gaptek bangsa tartar yg perang.y aja masih pake katana/samurai sedangkan amerika sudah bisa bikin senapan otomatis... tapi berkat kepercayaan diri dan optimis bahwa mereka bisa setara dengan bangsa" eropa mereka bisa mandiri dalam hal tekhnologi... bukti nyata jepang pda era PD 2 dapat menciptakan pesawat yg lincah lebih canggih dari pesawat" buatan amerika dan eropa bahkan orang eropa dan amerika menyebut.y pesawat misterius nama pesawat tempur jepang itu mitsubishi zero... yg kecepatannya mengalahkan semua peswat tempur di seluruh dunia pada jaman.y... intinya percayalah pada bangsa mu sndri bangga lah atas karya mu sndri kalo memang kamu ingin di hargai bangsa lain hargai lah karya mu sndri.... maju terus indonesia... kita pasti bisa asal gada penghianat seperti koruotor dan mata" asing....
BalasHapusHahahahahah,huahahhahaahaaa,wakakakkaka.cuma bisa ngakak aja lah lihat pernyataan ini org.bukan masalah nasionalisme atau tdk.sekalian aja bandingin indonesia ama usa
BalasHapusIndonesia memang hebat, punya 2 putra terbaik di bidang kedirgantaraan yaitu bp. Bj habibie dan anaknya bp ilham habibie. Ditangan hangat hangat dingin kedua profesor ahli dirgantara inilah Indonesia akhirnya terukir menjadi negara terdepan di dunia dalam hal membuat pesawat. Kedirgantaraan indonesia saya rasa tidak hanya melampaui China saja. Nasa dan Amerika serta Eropa juga sudah ketinggalan dari kita. Kita harus bersyukur memiliki 2 profesor ahli dirgantara ini. Maju terus Bp Ilham Habibie, lakukanlah terus program program canggih yg belum pernah di buat oleh negara manapun di muka bumi. Kalian ber2 memang HEBAT.
BalasHapusDengan keujuran dalam bekerja maka kwalitas Produk alusista Buatan dalam negri akan semakin terdepan
BalasHapusKabar baik!!!
BalasHapusNama saya teddy dan saya dari Jawa Tengah Indonesia dan alamat saya KP. KADU RT 10 RW 04 KEL SUKAMULYA KEC CIKUPA KAB TANGERANG BANTEN, Saya baru saja menerima pinjaman Rp 3 Miliar (Small Business Admintration (SBA) dari Perusahaan Pinjaman Dangote setelah membaca artikel dari Lady Jane Alice (ladyjanealice@gmail.com) dan Mahammad Ismali (mahammadismali234@gmail.com) tentang cara mendapatkan
pinjaman dari Perusahaan Pinjaman Dangote dengan tingkat bunga 2% tanpa lisensi atau biaya gurantor, saya baru saja melamar melalui email dan ikhlas selama prosesnya, awalnya saya takut mengira itu seperti penipuan perusahaan peminjaman sebelumnya, tetapi yang mengejutkan saya ini nyata bahwa saya juga berjanji akan memberi tahu lebih banyak orang, percayalah itu nyata 100%, pelamar lain dari negara lain juga dapat bersaksi.
Email Perusahaan Pinjaman Dangote Melalui email: Dangotegrouploandepartment@gmail.com
Email saya: teddydouble334@yahoo.com