Senin, Maret 18, 2013
15
SURABAYA-(IDB) : PT PAL Indonesia optimistis lima tahun ke depan mampu merenovasi dan membangun kapal selam sendiri. Tekad itu dibuktikan dengan diikutkannya karyawan PT PAL Indonesia dalam Transfer of Technology (ToT) di Korea Selatan.

Direktur Utama PT PAL Indonesia, Firmansyah Arifin, menyebut saat ini karyawannya tengah mengikuti seleksi internal. "Tahun lalu kami sudah mengikuti ToT di Belanda, dan tahun ini ke Korea," kata Firmansyah.
 
Sebelumnya PT PAL Indonesia ditunjuk Kementerian Pertahanan membangun kapal militer dengan dua negara tersebut. Kerjasama membangun Kapal Cepat Rudal (KCR) dengan Belanda telah selesai. Kini giliran dengan Korea untuk membangun kapal selam. 
 
Optimisme bisa membangun kapal selam di dalam negeri itu dikuatkan dengan program pemerintah yang mengucurkan anggaran melalui Penyertaan Modal Negara (PMN) pembangunan kapal. Anggaran US$150 juta (sekitar Rp 1,5 triliun) itu tidak hanya untuk membangun kelengkapan militer, tetapi juga doking untuk kapal militer.
 
"Selama ini untuk overhoul kapal selam harus dilakukan di Korea, setiap lima tahun sekali dengan biaya yang cukup besar," kata mantan Direktur Utama PT Dok Perkapalan Surabaya itu.
 
Dia optimistis langkah PT PAL sudah tepat. Usai pegawainya selesai mengikuti ToT di Korea, PT PAL mampu mandiri mendukung langkah strategis pemerintah dalam pemenuhan kebutuhan kapal, termasuk mencegah perputaran uang ke luar negeri.
 
Terkait kerjasama dengan Korsel, PT PAL akan mengirimkan karyawannya ke Negeri Gingseng tersebut. "Dalam waktu dekat, kami mengirim karyawan untuk bekerja sama dengan Korea membangun kapal selam melalui sistem learning by doing," kata Firmansyah Arifin.
 
Disebutkan, ada sejumlah karyawan akan dikirim ke Korea Selatan dalam rangka kerjasama memproduksi alutsista. Itu, lanjutnya, melibatkan Kementerian Pertahanan kedua bangsa. Kemenhan, selanjutnya memberi kesempatan kepada PT PAL untuk melaksanakan tugas tersebut.
Sedangkan Humas PT PAL, Bayu Wicaksono, mengungkapkan pengiriman karyawan diawali dengan proses penjaringan. PT PAL sudah memilih karyawan yang layak untuk disertakan dalam transfer pengetahuan di Korea.
 
"Saat ini DSME Daewoo perusahaan yang ditunjuk pemerintah Korea masih menyeleksi penerimaan. Pengumumannya kami belum tahu, tetapi kuota yang ditetapkan sebanyak 120 pegawai," ungkapnya.
 
Jumlah itu akan dikirim dalam beberapa gelombang. Selama di Korea karyawan PT PAL mendapat tugas melakukan alih teknologi untuk membangun kapal selam untuk kebutuhan TNI-AL.
PT PAL menyebut, informasi dari Kemenhan RI, sebanyak tiga kapal selam akan dimiliki TNI-AL. Dua kapal selam dengan type DSME 209 dibangun di Korea, sedangkan satu kapal selam lainnya dibangun di Surabaya.
 
"Ini adalah pengalaman pertama kami membangun kapal selam, setelah sebelumnya kami berpengalaman meng-overhaul (merakit) dua kapal selam KRI Cakra dan KRI Nanggala,” jelasnya.
 
Kapal selam yang akan dibangun PT PAL dilakukan setelah dua kapal selam selesai dibangun di Korea. Karena seluruh komponen dan teknologi yang dijalankan di Korea akan diwujudkan di Indonesia. "Karyawan kami tidak membangun on table, tetapi langsung praktek merakit kapal selam. Dari hasil praktek itu akan diimplementasikan saat membangun di Surabaya," jelasnya.ins
 
 
 
 
 
Sumber : SurabayaPost

15 komentar:

  1. Semoga cita-cita tsb dpt terealisir dg sukses, sehingga nantinya kita dpt membuat sendiri kapal selam seperti PT DI di Bandung yg telah sukses membuat bermacam-macam pesawat terbang dan helikopter canggih.
    Seperti informasinya tidak lama lagi PT PAL juga akan membuat kapal induk tenaga nuklir dan kapal selam nuklir untuk merebut Sulu dan Sabah.

    BalasHapus
  2. 5 tahun lagi pt pal bisa buat kapal selam, 5 tahun lagi TNI masih butuh kapal selam gak ya? Atau sudah beli dr rusia?

    BalasHapus
  3. Pasti beli kalau oot ka yak lu ya g beli soalnya g gablek duit. Ke Sulu aja mbantu sultan kentir.

    BalasHapus
  4. Tuuuh kan sudah lah PT pal jgn membual, PT DI jgn ngapusi, apapun kalian itu tak kan mampu!!!! Baru bisa pasang baut aja kok dah bangga!!!! Bengkel ya bengkel bukan pabrik!!! Tanyalah dan mintalah bantuan sama kang BOLER yg dah mencipta beberapa produk unggulan tapi tak pernah kita akui!!! Agar kalian bisa mewujudkan mimpi2 siang bolong mu!!!

    BalasHapus
  5. Well paling nggak kita bisa selevel Embraer dari brasil, meskipun dari tahap perancangan kita masih belum bisa mengimbangi.... yah kita lihat saja industri otomotif korea, tahun 2000 cuma mobil abal, sekarang mendunia.... sedikit-sedikit aja, lama2 PT DI dan PT PAl juga bisa mendunia kok

    BalasHapus
  6. Anonim 08:33, sepertinya anda adalah penjahat sejati negeri ini. Dulu ada org yg menjelek2 pesawat N-250 karena tidak berkualitas, dan macem2 lah gembar-gembornya di TV. Ternyata org tersebut adalah org yg kaga kebagian order dari IPTN (PT.DI skr). Setelah di lihat2 ternyata perusahaan charter AS aja juga ikut memesan pesawat ini. Tp karena keputusan IMF pesawat ini dihentikan. Saya juga yakin anda ini juga termasuk manusia2 yg kaga kebagian order dari seluruh produksi alat2 pertahanan di Indonesia. Ya minimal produksi mimpinya saja anda tidak kebagian ordernya. Jadilah org yg berpikiran sehat dan positif agar anda bisa kebagian order tersebut. Jika anda sudah kebagian order mimpi, selanjutnya anda akan kebagian order menghayal, dst, dst.

    BalasHapus
  7. Lha g mana sih kang ersato!!! Sy kan hanya menyambung fikiran kang BOLER yg tentu sangat faham seluk beluk industri hankam!!! Lha elu tau apa???

    BalasHapus
  8. Semangattttt.......

    BalasHapus
  9. Karakter orang indonesia !? Tetangga ga bisa makan di omongin n jelek -jelekin di bilang pemalas tuk cari duit lah. Giliran tetangga bisa makan n beli mobil ato apa yang serba wah !? Di omongin juga duit dari mana tuh ko bisa beli ini n itu.!? Hargailah orang lain sebagaimana km ingin di hargai orang lain!? Jangan memuji berlebihan sama aja km menjatuhan !?

    BalasHapus
  10. Emang apa hubungannya sama kang boler mas???
    Kalo anak alay jaman sekarang bilangnya.
    "Masalah buat Eloo???"

    BalasHapus
  11. ciuss...mie ayam?!?!?!

    BalasHapus
  12. Kapal selam yang ke 3 sekedar merakit ulang (mesin dll dari korea) , apa memang dari baut, mesin ato baling2 indonesia yang bikin???hati2 jangan ketipu sama bahasa dan kata2
    Tapi apa pun itu saya dukung, karena ini merupakan langkah pertama dalam membangun kemandirian alutista kita

    BalasHapus
  13. Mo bikin kapal selam kok blajarnya ke korea.. Mustinya. Pt PAL blajarnya ama orang palembang... Jngan" tar karyawan pt pal pulang" dri korea membentuk grup musik K-pop gtu ....loh

    BalasHapus
  14. Kemenham buatlah program jangka panjang utk, sekarang jaring para sarjana2 tehnik yg berprestasi utk disekolahkan ke swedia agar mendptkan pengetahuan teknologi perkapan selaman yg canggih dan pesanan 2 kapal selam dr korea selesai sarjana2 kita juga sdh siap utk membantu kapal selam yg dibuat di Indonesia. Bravo....TNI AL

    BalasHapus