JKGR-(IDB) : Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro tiba tiba menyampaikan kabar
mengejutkan terkait kontrak pengadaan tiga kapal selam Changbogo buatan
Korea Selatan. Menurut Purnomo Yusgiantoro, Korea Selatan meminta
Indonesia tidak terlibat langsung pembuatan kapal selam berbobot
1.500-1.600 ton tersebut, melainkan cukup melihat proses pembuatannya di
Galangan Kapal Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering, Korsel.
Kepala Badan Sarana Pertahanan Kementerian Pertahanan Laksamana Muda
Rachmad Lubis mengatakan, dalam perjanjian alih teknologi itu, Indonesia
meminta perwakilan PT PAL ikut serta dalam perakitan kapal selam. Tapi
pihak Korea Selatan tidak setuju. “Mereka meminta Indonesia Learning by
seeing atau cukup melihat proses pembuatan saja,” kata Rachmad. Korea
beralasan, galangan kapal Daewoo dikejar target pemesanan kapal selam
dari sejumlah negara. Mereka khawatir keterlibatan Indonesia dalam
perakitan akan mengulur waktu.
Kok jadi begini ?
Dulu, ketika kontrak ditandatangani, Kementerian Pertahanan
mengatakan, pembangunan tiga kapal selam menggunakan skema: Kapal selam
pertama dibangun di Korea Selatan. Kapal selam kedua juga di Korea
Selatan namun bersama dengan PT PAL Indonesia. Adapun kapal selam
ketiga digarap di galangan PT PAL Surabaya.
Indonesia rela membeli kapal selam KW 1 U-209 , karena ingin
mendapatkan transfer teknologi. Jika tidak ada unsur transfer teknologi
di dalamnya, tentu Indonesia akan membeli kapal selam yang sudah
terbukti handal seperti Kilo / BNV Class buatan
Rusia yang dijuluki ”The Ocean Black Hole” karena kesenyapannya. Kapal
selam Kilo juga mengangkut rudal Klub S yang memiliki jangkauan
tembakan 300 km.
Kapal selam Kilo telah digunakan banyak negara, antara lain: China, India, Iran, Vietnam dan Rumania. Sementara Changbogo, hanya digunakan oleh Korea Selatan. Ketangguhan kapal selam Kilo
juga diakui petinggi TNI AL saat itu, dengan mengatakan: “Masak kita
tidak ingin membeli kapal selam yang juga bisa melakukan pre-emptive
strike, menyerang ke negara musuh, bukan hanya mutar-mutar di halaman
rumah sendiri, seperti anjing kampung”.
Tender Kapal Selam
Dalam tender pengadaan 3 kapal selam waktu lalu, Rusia maju menawarkan kapal selam Kilo Class. Namun opsi pembelian kapal selam Kilo dibatalkan karena tidak ada unsur transfer teknologi, sesuai arahan Presiden SBY dalam pengadaan alutssita.
Di saat yang sama datang Korea Selatan menawarkan kapal selam
Changbogo, turunan dari U-209 Jerman dan siap melakukan transfer
teknologi.
Di saat-saat terakhir, Turki juga mengajukan penawaran. Turki sangat
percaya diri akan menjadi pememang karena mengantungi lisensi U-209 dari
HDW Jerman beserta teknologi AIP-nya. Tapi entah mengapa, Turki pun
mental dalam tender ini. Kemungkinan karena dianggap terlambat
mengajukan penawaran.
Masyarakat pun bertanya-tanya mengapa Korea Selatan tiba-tiba membatalkan transfer teknologi dari kapal selam itu ?.
Usut punya usut, muncullah pernyataan dari anggota Wakil Ketua Komisi
I DPR, TB Hasanuddin. Menurut Mantan Sekretaris Militer Presiden ini,
kapal selam Changbogo Korea Selatan menggunakan teknologi Jerman, di
mana Jerman hanya memberikan lisensinya kepada kepada Turki.
“Kita dapat surat dari pemerintah Jerman yang isinya mempertanyakan langkah pemerintah RI membeli kapal selam dari Korsel, yang menggunakan sistem teknologi yang dimiliki Jerman. Di mana, dalam surat tersebut disebutkan bahwa pihak Korsel tidak mendapat lisensi teknologi dari Jerman. Lisensinya hanya diberikan pada Turki saja,” tuturnya.
Menurut Mayjen purnawirawan TB Hasanuddin, surat dari Jerman itu
memperingatkan Indonesia agar hati-hati atas kapal selam yang dibeli
dari Korsel . Hal ini mengingat tidak ada jaminan lisensi dari negara
pemilik teknologinya. Secara etika, semestinya Korsel harus minta ijin
dulu ke Jerman. Tapi sampai saat ini, Korea Selatan belum melakukannya.
Tampaknya tidak adil jika kita hanya menyalahkan pihak Korea Selatan.
Yang juga perlu dikaji, bagaimana pihak Indonesia bisa menyetujui
perjanjian itu bila terbukti tidak ada transfer teknologi di dalamnya.
Jika Indonesia merasa yakin ada klausal transfer teknologi, tentunya
akan percaya diri untuk menggugatnya. Apakah Indonesia akan menggugat
Korea Selatan ?. Tanda tandanya belum terlihat.
Kita kilas balik sedikit tentang kasus pengadaan 4 Korvet Sigma dari
Belanda. Saat itu digembar gemborkan bahwa korvet Sigma bagian dari
road map Korvet Nasional. Pembangunan terakhir Korvet Sigma akan
dilakukan di Indonesia. Kontrak pun ditandatangani, namun semua korvet
itu akhirnya di bangun di Belanda.
Apa sebenarnya yang terjadi atas kasus pengadaan kapal Selam Changbogo Kore Selatan dan Korvet Sigma Belanda tersebut ?.
Komisi Pertahanan DPR meminta Kementerian Pertahanan meninjau kembali
nota kesepahaman kerja sama pembelian tiga kapal selam itu. “Jangan
sampai teledor dan berujung negara merugi karena tidak maksimal
mendapatkan transfer teknologi,” ujar anggota Komisi Pertahanan, Yahya
Sacawiria.
Persoalan itu memang harus diselesaikan secara transparan agar tidak terulang kembali di masa depan.
Ada satu kisah menarik ketika saya berkendara sore hari di sebuah
lapangan, di Mekah Arab Saudi. Saya disupiri oleh seorang warga Arab
Saudi campuran Indonesia. Dia bercerita tentang lapangan yang sedang
kami lalui. Lapangan yang lebih rendah satu meter dari jalan raya itu,
pernah dilanda banjir dan menewaskan seorang anak. Kejadian ini membuat
Raja Arab Saudi marah dan meminta dilakukan pengusutan mengapa bisa
terjadi banjir. Kesimpulan dari pengusutan adalah, drainase di sekitar
lapangan dan jalan raya, terlalu kecil, tidak bisa menampung debit air
dan tidak sesuai dengan maket yang telah disepakati sebelumnya. Namun
pembangunan drainase itu telah dilakukan puluhan tahun silam.
Apa yang terjadi…?. Raja Arab Saudi memerintahkan Polisi untuk
memburu mandor dan para pekerja yang membangun drainase itu. Sebagian
dari mereka sudah kakek-kakek karena membangun drainase itu puluhan
tahun yang lalu. Namun mereka tetap dimasukkan ke penjara dengan hukuman
yang bertingkat karena lalai dalam melakukan pekerjaannya. Kisah ini
menyebar luas ke seluruh warga. Dan tentunya anda sudah bisa menduga,
apa yang terjadi dengan proyek-proyek pembangunan di Arab Saudi setelah
peristiwa itu. Tidak ada yang berani main-main atau teledor.
Sumber : JKGR
aneh... apa saat draft kontrak, tidak ada yg menbaca klausul2nya ya?
BalasHapusatau main percaya saja..sambil ketawa ketiwi membayangkan komisi yg bakal didapat?
kalaupun ada klausul ToT, kenapa ga punya keberanian menggugat?
aneh..
mari diskusi yg santun..
Dalam konteks pengadaan KS ini memang sdh ada tanda tanya diantaranya : 1. Apa benar DSME telah mendpt ijin secara politis untuk memberikan ToT kpd Indonesia.
BalasHapus2. Apa benar DSME telah mendapat ijin dari HDW Jerman bagi proses pembuatan KS di PT PAL secara full manufacturing.
3. Tdk transparan pokok kontrak pengadaan KS antara DPR dg KemenHan.
Mengacu pd 3 hal tsb diatas patut di waspadai ada peranan pihak ketiga yg mempengaruhi pembuat kebijakan untuk membuat keputusan politis bagi kontrak pengadaan KS ini. Mengapa???
4. Kontrak ini di fasilitasi dg Kredit Ekspor.
5. Kredit Ekspor dpt terlaksanan kalo ada pihak " Lender" yg menyiapkan jaminan pembayaran kpd pihak produsen, sedang pemerintah sesuai kontrak keuangan akan melaksanakan pembayaran ke pihak "Lender" bukan ke pihak produser.
6. "Lender" biasa disiapkan oleh pihak Agen yg berperan sbg Rekanan TNI, dan mewakili Pihak Produsen di Indonesia untuk berperan membantu kelancaran proses mulai dari penawaran hingga penyerahan material.
7. Sdh jadi rahasia umum berhasil tidaknya penawaran dan prosesnya sangat tergantung dari " kepiawian " atau " professional" rekanan / agen.
Dg " Three finger philosophy" dijamin penawaran akan sukses menjadi kontrak, other wise gone with wind.
8. Sdh jadi rahasia umum bahwa State Credit untuk 2 KS Kilo tidak akan direalisir karena faktor politis, faktor strategis, dan yg jelas walau umur pemakaian kredit lama hampir spt " Soft Loan" namun jgn harap ada faktor komisi pengadaan dpt masuk ke saku, krn tdk ada sistim yg mendukungnya dan ini 100% adalah urusan G to G.
Go to hell comission or other else as usully.
Jadi apapun, silakan para ano untuk mencari atau komen tulisan ini.
Tks.
yaaa tutup poinya kita rakyat dan bangsa indonesia salah memilih peminpin ,ini buat kacaan ke depan jauh beda dengan kata 2 mereka waktu kampanye jujur krupsi di brantas ,malah yg terjadi di lapangan sebaliknya ,menurut ku stop blanja kapal selam dari korea itu ,sudah di bawah standar mereka ingkar janji dan tidak punya ijin dari jerman yg punya tehnologi ,itu lebih cantik pro rakyat ,tapi menurut filingku demokrat gak bakalan mengalihkan belli alitsista dari korea ke negara lain inj sudah menyangkut duwit kontan ,keadaan sudah gawat ,bukan gawat indonesia mau pereng ,tapi demokrat mau pemilu 2014 butuh dana besar itu yata 100% .ini soal perut .
BalasHapusSudah dibatalkan saja, kalo kayak gitu kita pindah saja ke jerman buat kapal selam U214 sekalian...Biar mahal sekalian pendekatan dng Jerman.
BalasHapusIni kan sudah tahu titik permasalahannya jangan sampe di lanjutkan lagi ini Proyek, "MASA' TOT CUMA BOLEH NGELIAT TAPI NGGAK BOLEH PEGANG".... Anehhhh thu negara bermuka plastikkkk, sintinggggg
Saya setuju dibatalkan saja kontraknya dan beralih ke turki yang punya lisensi kapal selam dari jerman
HapusPepatah Jawa mengatakan ; sak rapet- rapet mbungkus trasi, wis mesti tetep mambu, sing becik ketitik sing ala ketara .
BalasHapus( serapat apapun terasi/ belacan di bungkus tetep saja bau, dan yg baik tetap akan kelihatan baik, begitu pula yg jelek ya akan tetap jelek walau di bungkus penyamaran yg rapi ). Ini Sunnatullah.!!!!!!!
Ano 10.01 mhn maaf jgn menyalahkan Korea Selatan dhi. DSME.
BalasHapusIni total kesalahan di pihak kita. !!!!!
ati ati ni, bisa bisa kita di sanksi ama jerman, malah lebih repot lagi..
BalasHapusPejabate kakean bati tok....y inilah Indonesia...hehehe....Hidup NKRI....
BalasHapusq sudah berkoar koar brooo 2 tahun yg lalu ,ada yg tidak berres akusisi chngbogo class ,petinggi negara dengan gagahnya main tanda tangan ,ketawa terbahak bahak ,tentu rakyat ikut bangga dan tontonan menarik di layar lebar ,apa gerangan terjadi ??? petinggi negara ketawa 2 waktu tanda tangan tidak lah tulusss bangga indonesia punya kapal zelam ,pegamat meliter terheran heran ,dan tni angkatan laut megetahui nya anjirng herder vs anjing kampung ,dari tampang jellas herder pintar dan enak di liat ,pemerintah dengan alasan tidak masuk akal pilih anjing kampung ,dengan alasan mantap sekali alih tehnologi , tentu kita rakyat yg bayar mintak pertanggung jawaban mentri pertahanan ,apa dylu main tanda tangan gak di baca dulu klasul perjanjian ?? mudah 2 han mentri pertahan tidak bertingkah laku seperti jangkrik ,buyi berkoar koar selagi tidak ada orang ,ada orang gumpet masuk kedalam itu jangkrik .
BalasHapuspemerintah indonesia sembrono pemerintah korea bajingan ya udah cocok.. mau di batalin juga udah telat duit udah terlanjur di kirim sama kayak KFX nya... mau gak mau enak gak enak ya udah di telen aja... amsiyong2 rugi bandar..
BalasHapuspemimpin sialan , bodohny kau mau aja d kbulin orang........
BalasHapusklau bodoh ngak usah jdi pemimpinn.....
cuma buat komisi sedikit rela kau d bdohin orang........dsar goblok
BalasHapusKalau gitu rakyat berhak meminta pertanggungjawabannya. Untuk kontrak tersebut harus dibatalkan baik ke korea maupun belanda. Kisah raja saudi sangat berinspiratif. Pemerintah harus mencontohnya utk mencegah korupsi merajalela. Hukuman mati bagi korupsi paling ampuh disini.
BalasHapusga pa pa itu politik pemerintah untuk beli Kasel klas Kilo ... jd dengan kejadian ini negara tetangga ga perlu protes karena Indonesia sudah berusaha beli dari blok Barat ... hahahahahah maksa ya alasannya!
BalasHapusbeli pempek kapal selam aja enyak guyih....
BalasHapusYa seharusnya cerita raja arab harus di praktekkan di indonesia.
BalasHapusKoruptor dihukum seberat"nya.
Malu"in negara, ngerusak moral negara, yang paling parah merugikan negara
Hahaha...Jenderal2 di Kemenhan sudah kenyang sama duit komisiii...Kalo memang Presiden care dengan masalah ini, sudah pasti tuh hampir semua jajaran di Kemenhan mulai Manteri, wakil menteri sampai yang terkait dengan proses precurement dan tehnologinya harus di pecat....
BalasHapusindo waktu pertama incar leo londo juga ribet gak penting, akhirnya langsung ke germany langsung mulus lewat tol, gotong satu satu atau dua dua gak masalah, kita ga juga maksa londo lepas leo. jikalo korsel ga mau tot, yo wis, tak usah mengemis. kenapa indo tdk langsung aja kerjasama dg jerman?
BalasHapusSUDAH TAHU KLO BELI KEBLOK BARAT DAN SEKUTUNYA SELALU DILECEHIN MASIH SAJA BELI...KITA SEHARUSNYA BELAJAR DARI PENGALAMAN,ADA PEPATAH MENGATAKAN PENGALAMAN ADALAH GURU TERBAIK,MASIH SAJA BEBAL...
BalasHapusMULAI TERBUKTI, HERDER TETAP HERDER, GAK MUNGKIN ANJING KAMPUNG DI SULAP JADI HERDER, WALOPUN DIPASANGI GIGI BESI, PHISIKNYA GAK MENDUKUNG, OJO MEKSO GITU LOOOH..
BalasHapusAduh kasian Indonesiaku,ngak ada wibawa sedikitpun dimata dunia,seenaknya negara korsel memutuskannya untuk melihat saja, dimana muka garangmu Jendral,jgn garang ke rakyat,tapi garang keluar donk....
BalasHapusPemerntah aj yg Blo,on ini tender yg bresiko masa di negosiasiin puluhan bulan masih saja seperti ini,mau aja di kadalin
BalasHapusKesalahan satu kali orang hanya senyum tuk maklum... Kesalahan ke dua kali orang mulai cengar-cengir karena bingung, heeeeehhhhh... kenapa sih hrs begini... gregeten aq... Kesalahan ke tiga kali orang mulai teriak "kok bodoh bangat & tega banget menggadaikan harga diri bangsa hanya kepingin perut lebih gendut...".
BalasHapusKapan Indonesia bisa maju kalau mental pemimpinnya tdk tahu malu...
Selalu saja rakyat yg jadi korban...kenapa harus membodohi rakyat yg sudah semakin cerdas, kenapa rakyat yg sudah semangat terus-terusan dilukai.
keledai saja tak akan masuk dalam lubang yang sama, tulgak pren?
BalasHapuspemerintah indonesia emang pemerintah kedelai !
BalasHapusada yang salah ?
ayo dukung korut bumihanguskan korsel !
BalasHapus#gara2changbego
sejak jaman presiden megawati sampe sby mau beli kapal selam kok muter2 ga kesampean n banyak problemnya! mau beli kilo ga jadi, pesan kacang bego ruwet. mbok udah beli sj dari rusky kapal selam kilo 2 sekalian rudal2nya. ga usah tot ga pa. apa ga punya dana pemerintah? tuh udah ditawari utang rusky ks kilo ga diambil. giliran nanti laut kita diobok2 ks singpore n malon baru ribut.
BalasHapusApakah ini sebuah permainan intelejen buat pengadaan alutsista TNI??? Walaupun dengan mengorbankan uang rakyat dan kelak bisa jadi kru hiu kencana TNI AL? Wallahuallam dah...
BalasHapuskabar bisik2 dari insinyur di korea, kita cuman dikasih kapal selam refurbish punya korsel, jadi gak brand new, teknologinya cuman dinaikkan setingkat dari changbogo korea, makanya kita hanya boleh ngliat, jerman juga gak bisa nuntut karena korsel gak bikin baru, tapi hanya refurbish
BalasHapuspass sekali " rencana sudah kesana ,dan paniknya peguasa sekarang dan masih terselamatkan dengan alasan meliter top secret .beda hambalang lansung di hadang kpk truntangan .1000 % soal fulus jutaan dolar mari kita bersatu selamat kan nkri dari rongrongan para lintah darat pegisap pundi pundi rakyat .
Hapussudah gitu sinetron* dan gangnam style sudah ditariin TNI sambil semangatnya dan nglupain tarian poco-poconya sungguh biadab negara gingseng yg sering dinyaiin si sule..?#%$#@#
BalasHapusEnak yang lenjeran
BalasHapuspancen bajingan..
BalasHapusHABISNYA INDONESIA KAYA SEHH... MAKANYA PADA BANYAK SEMUT2 NEGARA2 PADA DATANG NGINCIPIN MANISNYA UANG RAKYAT RI,TERMASUK LINTAH DARAT,TIKUS GOT,ANJING RAKUS...CK..CK..CK..CK..
BalasHapussebenarnya itu akibat rayuan membuat pesawat tempur, eeh ketipu dua x.....KFX gagal, tot kasel juga gak jelas
BalasHapusKampret emang.. dibohongin terus. Gak bakal dapat tOt dr yg ga punya lisensi, gakk bakal dikasih pegang kerjain KFX. Saatnya pemimpin dari luar jawa.
BalasHapusSelalu pengadaan TNI AL yang bermasalah dan kontroversi. dari jaman habibie dan sampai sekarang.
BalasHapusPengguna KS nya sudah teriak supaya jangan changbogo tapi jendral pat gulipat di Kemenhan sudah kebayang duit komisi plus udel penyayi k-pop ... So jadilah penandatanganan kontrak diatas puser sambil merem melek tapa peduli isi kontraknya :-))
BalasHapusSetiap kontrak komersial selalu ada termination clause nya ... Kalo sudah ada yang breach komitmentnya ya di terminate saja, gak usah repot repot. Kemudian team negosiasi dan penanda tangan kontrak juga harus diusut supaya ada efek jera.
BalasHapusIya betul tuh yang selalu bermasalah alutsista TNI AL...ckckckck...kasihan TNI AL,ga bisa yahud semua alutsistanya,kasihan sama crew2 nya kalo sampe terjadi perang terbuka,walaupun dg semangat tempur yang tinggi,tapi kalo kapal perangnya kayak...hadewww
BalasHapusBro, Bobo komen anda benar.
BalasHapusUntuk itu " Buyer" dpt menuntut ganti rugi kpd "Seller".
Tapi kita g tahu bgm sih commersial contractnya, bgm bunyi pasal per pasalnya dsb- nya, karena menyangkut kerahasiaan informasi yg dilindungi UU.
dari pas kasus pencurian dokumen negara di korea waktu itu aja harusnya udah bisa dicium tuh kebusukan korsel, kenapa kita gak mikir ya ?
BalasHapusgw jadi paham kenapa korut jijik banget sama korsel
Tetap aja MENTAL TEMPE...
BalasHapusHidup TEMPE...
Hidup TEMPE...
Hidup TEMPE...
group kebo belao bedebah?
Horeeee...
Akhinya beralih juga ke kilo class?
beh bener kan, salah banget nolak turki yang waktu itu nawarin tot juga, lisensi dijamin lagi, ckckck Indonesia...
BalasHapusSetahuku dulu penawaran tender dari pracis (scorpene),jerman(U214),rusia(kilo),korsel(U209). sedangkan turki telat nawarin U214,dan yg mau kasih TOT cuma korsel dan jerman. Jerman kasih TOT kasel yg ke 4 sdh bisa dibikin di PT.PAL. Tp ga tau kenapa jadi ke korsel?! Apa krn cma beli 3biji yah? Andai dulu ambil TOT dari jerman,mkn skrg sdh kasel produksi ke2,bknkah jerman mbahnya kasel terbaik didunia disamping rusia kelas diesel elektrik? Ntahlah karena ada fulus yg kebayang didpn mata kalee yahh jadinya rusak kayak sekarang ni.
BalasHapusklw iya beritanya wah kecewa aku....
BalasHapusmemang kampreeeeettt tuh Korsel, petinggi TNI juga ooooo'oooonnn knp bisa dikibulin begini du duuuuh.. isin inyonggggg.
BalasHapusKPK harus bertindak nih, ada apa di Kemhan dan Mabes TNI
BalasHapuspecat jenderal2 bodoh dan melempem, gak bisa diplomasi. anggaran ada, support politik dari DPR ada, rakyat 1000 persen mendukung modernisasi alutsista, ehh kok acakadul begini hasilnya
BalasHapusnegara bisa hancuuuuuuuuuuuuuuuuuuuurrrrrrrrrrrr,gara2 korupsi meraja lela,bagaimana dgn nasib masa depan anak cucu kita??
BalasHapusjgn2 pembelian leopard juga tdk sesuai dgn beritanya yg digembor2kan dpt tottttttttttttttttttttttttt???
BalasHapusjgn2 pembelian f16 yg katanya setara blok 52 jadi hoak???
dasar lo korea kagak tau diuntung!!!
BalasHapusWOY PEMERINTAH !!!
BalasHapusITU 10 TRILIUN LEBIH DUITNYA RAKYAT !!!
BUKAN DUIT NENEK MOYANG KAU !!!
BELI KAPAL SELAM TUH YG KELAS HERDER MACEM KILO !!!
KAGAK USAH TOT TOT AN. DARI DULU TOT MANA HASILNYA???
YG PENTING TUH PUNYA DAYA PENGGERTAK, GAK KAYAK CHANGBOGO BUATAN SI NEGARA BOYBAND ALAY!!!
KPK tolong selidiki itu petinggi petinggi TNI yang terlibat dalam pembelian alutsista !!!
BalasHapusHa....?????
BalasHapusMbah Boler...jujur saya sejak awal gak percaya dengan perjanjian antara RI-Korsel. Saya bukan pengamat tetapi hati kecil ini sering mengatakan "Kita akan di kadali !" Dari mulai KFX sekarang Kapal selam. RI benar2 DI GOBLOK2-IN oleh mereka (KORSEL). Harus dicari orang2 yang terlibat di kemhan, mereka harus bertanggung jawab ! Itu duit Rakyat lho...
BalasHapuswahh duwit sudah terbang sulit kembali dan dalam perlimdungan barat asal nurut kebelakang ,tidak ada ham atau maling kesiangan ,adu sratetegi tuk menyelamatkan diri tipu rakyat lagi dengan alih kekuasaan ke ipar terselamatkan ,masih percaya diri duwit segudang .pemilik media jalan keluarnya tinggal di gepokin melalui bank di singapore tentu susah di lacak aliran dana buat pemelik media.
BalasHapusjalan lapang alih kekuasaan masih terbuka lebar terbukti ampuh berkaca dari pemilu sebelumnya di mana media cetak telivisi jadi menthor rakyat di giring tuk memilih lintah darat .hasinya bisa di liat , changbogo vs kilo class lebih hebat anjing kampung gak banyak makan doyan tidur dan pemalas ,gak boros anggaran dan bikin enak saya kebelakang ,itu kata petinggi negara sudah di rasa mulai panik .
ambil hikmahnya aja bro2 dan ano2 !!
BalasHapusSekarang ini mampukah PT.DI, PAL Dan perusahaan lainnya untuk berbisnis seperti DSME. ??
DSME ini cukup nekat dalam berbisnis lihat saja apa yg dilakukan DSME untuk merebut pasar dan TERBUKTI mampu bersaing dalam pengadaan tender ks RI meski belum mempunyai teknologi tapi dia brani menjamin kalau teknologi yg ia tawarkan gak kalah dengan 2 ks yg menjadi pesaingnya.
Dgn menawarkan transfer of technology dll.
Keuntungan yg di dpt DMSE banyak sekali.
selain dari penjualan ada juga teknologi yg di dpt melalui part2 yg akan di cangkok ke dalam ks Pesanan RI tersebut akan di upgrade kembali oleh pihak DMSE.
Jadi jelas alih teknologi dlm skala kecil melalui part2 yg ada di ks tersebut.
Jadi T.O.T disana Tidak dalam skala besar seperti yg di lakukan oleh perusahaan2 di indonesia.
PT. PAL dll harus berani kalau mau maju dlm bidang teknologi. Tahap demi tahap Tetap fokus dalam mengejar mimpi itu wajib !!
Wahai Pemimpinku buatlah kami bangga sebagai rakyat dari sebuah negeri kepulauan terbesar yang disebut Nusantara ini..jikalah berkenan lakukan 'apapun' agar ketertinggalan RI dalam hal Kapal Selam segera teratasi..bapakku..kami malu..,beli kapal selam kilo atau U214..dan yakinlah bahwa 'sejarah' nanti yg akan mengenang dan memberi penghormatan atas tindakan ini sebagai sebuah hal sangat penting dan mulia untuk harga diri dan martabat ibu pertiwi,bapakku beri kami contoh mulia..bahwa jika untuk urusan martabat dan harga diri bangsa jangan pernah berpikir tidak bisa..apakah kami seluruh rakyat harus patungan utk beli kapal selam? kami siap pak,jangankan dana..nyawapun harus siap dikorbankan atas nama bangsa..seperti perjuangan para pahlawan kita dulu..karena sesuatu hal mulia yang dilakukan saat ini akan jadi cerita indah dan membanggakan anak cucu kita di masa depan nanti...
BalasHapusKalau kisruh seperti itu lebih baik dibatalkan, jika dilanjutkan akan jadi contoh buruk untuk negara lain yang akan menjual ALutsistanya ke Indonesia, hanya untuk memenangkan tender saja janji, walaupun ada mungkin penalty oleh DSME, itu nilainya lebih kecil dari harga diri bangsa...............ikuti Saran Bapak presiden, Pak SBY...No TOT No Order............
BalasHapusDan sepertinya sudah kejadian yang kedua kalau tidak salah, pertama mengenai korvet Sigma, sekarang chang bogo, menhan harus segera action untuk menyelesaikan hal ini, uang rakyat yang digunakan untuk membeli alutsista itu, jangan kami diberikan janji surga dan kebanggaan akan bisa membuat Kapal selam sendiri dan tiba-tiba terancam batal.....Brunei saja berani batalkan pembelian Korvet dari Inggris tidak seusai spesifikasi........ini jadi pertaruhan nama baik dan kepercayaan rakyat bagi Kemenhan......kontrak adalah sesuatu yang sangat penting, dan dari A-Z sudah tertuang didalamnya, bagaimana cara tiba-tiba berubah?, antara kontrak dan statement tidak sesuai....jika tetap dilanjutkan dan tidak adanya TOT dengan dibuatnya Kapal selam ke tiga di PT.Pal............Rakyat tidak akan percaya lagi...jangan kami dibohongi terus........KPK /ICW harus audit segera jika tetap diteruskan pembelian tanpa TOT........
BalasHapusCuma Satu aj " SUNGGUH TERLALU " kata bang Roma
BalasHapusDokumen militer yang dicuri dikorsel itu apa ya..?jangan-jangan ada kaitannya sama proyek ini lagi
BalasHapusteman diplomat saya bilang dari 10 wanita venezuela yang cantik ada 9 orang, tetapi dia juga bilang dari 10 orang korea yang penipu itu ada 11 orang, hehehe.
BalasHapusBATALKAN SAJA KOREA SELATAN .... Boneka Amerika !
BalasHapusJajaki Turki, Jerman atau Perancis ...
tololnya kelewatan,apa pemimpin kita punya otak ya???
BalasHapuskami sudah duga akan kemungkinan tsb, bahwa Korea akan wanprestasi, dengan kibuli indonesia yang sudah keluar duit nya baru bilang, kamu cuma boleh belajar dan lihat tapi tidak boleh ikut bikin itu kapal selam juga untuk rudal kamu boleh cuma pelajari untuk maintenance bukan buat C705 Cina hampir sama saja, pemimpin kita kurang memahami budaya orang timur jauh yang suka melakukan inkonsistensi/kelicikan suatu kesepakatan di samping mereka juga kurang berkwalitas/ bukan pencipta high tech. asli nya,kita udah dikibuli mereka. Pemimpin kita yang membuat keputusan suadah terlena dengan hibah angkut personel amfibi ( yang juga sekarang tersiar di website bahwa, hibah hanya menguntungkan calo). sebelum tertinggal jauh dengan negara jiran ( Rafael of France license )sebaik nya cari solusi yang terbaik dan bergaransi dari negara pembuat langsung ( German, Rusia, USA, France,British,Turki, Iran)untuk semua alutsista
BalasHapusternyata pemerintah benar2 bodoh walau apapun alasannya..dan juga kenapa tidak ada keberanian untuk melakukan gugatan....pemerintah sudah di tipu mentah2....
BalasHapuslantas apa sangat kelebihan korea berbanding prancis,turkey ,iran....
BalasHapusbatalkan saja kontraknya kalo tidak sesuai dengan MOU
BalasHapus