Selasa, April 08, 2014
1
QINGDAO-(IDB) : Tiongkok memamerkan kapal induk terbarunya kepada Menteri Pertahanan (Menhan) Amerika Serikat, Chuck Hagel Senin, untuk melihat dari dekat lambang kejawaraan militer negeri itu.

Hagel tiba di kota pelabuhan Qingdao mengawali lawatan tiga hari ke Tiongkok dengan melihat kapal induk di Pangkalan Angkatan Laut Yuchi.

Ia adalah orang asing pertama yang diizinkan naik ke kapal tersebut oleh Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) yang dikenal suka menjaga rahasia, kata petugas.

Lawatannya ke Tiongkok bertentangan dengan latar belakang perselisihan antara Washington dan Beijing mengenai mata-mata siber, di mana kedua negara saling menuduh kegiatan mematai-matai.

Bulan lalu harian New York Times dan harian Jerman Der Spiegel melaporkan bahwa Badan Keamanan Nasional AS (NSA) bisa mengakses arsip email raksasa telekomunikasi Tiongkok, Huawei dan memperoleh komunikasi pucuk pimpinan perusahaan dan kode-kode produk.

Operasi berkembang dengan menekan produk komunikasi Huawei yang dijual ke negara ketiga, demikian dilaporkan.

Washington sudah lama melihat Huawei sebagai ancaman karena hubungan yang dekat dengan pemerintah Tiongkok, suatu kabar yang dibantah oleh perusahaan itu.

Tiba di Qingdao dari Jepang, Hagel disambut oleh para perwira militer Tiongkok dan Duta Besar AS Max Baucus. Para wartawan dilarang mengikuti kunjungan Hagel ke pangkalan kapal AL.

Peninjauan ke kapal induk itu sangat "penting" mengingat Washington berusaha menempa pembicaraan dengan pembesar Tiongkok untuk menurunkan ketegangan dan mendorong Beijing agar lebih terbuka mengenai militernya, kata pejabat tinggi Kementerian Pertahanan AS yang mendahului kunjungan Hagel.

"Kami mengajukan permintaan tersebut dan mereka setuju," kata petinggi yang tidak bersedia disebutkan namanya itu.

Kapal induk Liaoning "melambangkan proyek ambisi kekuatan AL PLA", katanya.

Liaoning adalah kapal perang buatan Soviet yang berpangkalan di Ukraina dan dibeli Tiongkok kemudian disesuaikan dalam pekerjaan yang selesai pada September 2012, menandai tonggak sejarah perluasan militer Tiongkok.

Tiongkok juga memulai membuat empat pesawat AL yang kedua untuk kapal induk, lapor media negeri itu pada Januari mengutip keterangan petinggi Partai Komunis di provinsi tempat pesawat itu dibuat.

Pejabat itu menambahkan, diperkirakan memerlukan waktu enam tahun untuk membuatnya.

Berbeda dengan kapal induk AS, Liaoning tidak memakai tenaga nuklir dengan daya jelajah yang lebih pendek. Kapal itu tidak memiliki sistem pelontar untuk meluncuran pesawat tetapi memiliki landasan landai.

Meskipun demikian kapal tersebut meningkatkan citra kekuatan militer Tiongkok untuk pencapaian global.

Para pengamat mengatakan kapal itu dapat digunakan untuk menghadapi negara-negara yang lebih kecil yang memiliki sengketa batas wilayah dengan Beijing.

Tiongkok juga menanamkan modal pada pembuatan kapalselam, anti-rudal kapal dan perangkat keras lainnya untuk menyokong kedigdayaan angkatan lautnya di wilayah yang didominasi oleh armada AS.

Selama lawatannya Hagel dijadwalkan bertemu timpalannya Jenderal Chang Wanquan dan memberi pidato di Universitas Pertahanan PLA.




Sumber : Antara

1 komentar: