JAKARTA-(IDB) : Meski mengaku siap untuk melakukan operasi militer ke Somalia, Markas Besar TNI enggan mengomentari keberadaan kapal perang yang mendekati Kapal MV Sinar Kudus dalam radius lima sampai sepuluh mil laut.
Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI, Iskandar Sitompul mengatakan, TNI tetap akan mengacu pada sikap pemerintah seperti disampaikan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto pada Jumat (15/4).
"Tidak semuanya dapat disampaikan kepada masyarakat. Pada dasarnya panglima TNI siap, seperti apa yang disampaikan terakhir kali waktu Menkopolhukam konferensi pers, posisi kita masih sama seperti itu," ujarnya ketika dihubungi Minggu (17/4).
Menurutnya, pertimbangan untuk mengedepankankan negosiasi berdasarkan pada keinginan keluarga sandera. Negosiasi, ujarnya, menjadi pilihan atas pertimbangan keselamatan 20 anak buah kapal (WNI) yang menjadi sandera.
"Kalau pemerintah masih mengedepankan negosiasi ya negosiasi. Keluarga kan meminta lebih diutamakan negosiasi. Mereka tidak ingin operasi militer," tambah Iskandar.
Meski demikian, Iskandar enggan menanggapi keterangan perompak Somalia tentang keberadaan sebuah kapal perang yang mendekati Kapal Sinar Kudus dalam radius lima sampai sepuluh mil laut.
Mabes TNI pun enggan untuk mengkaitkan perkembangan operasi militer dengan masalah negosiasi. Berdasarkan keterangan perompak Somalia, hingga kini belum ada kepastian negosiasi tentang pengiriman uang tebusan.
"Kalau terkait negosiasi, silakan tanyakan langsung kepada pihak yang akan memberi tebusan. Masalah operasi militer tidak semua bisa kami sampikan pada masyarakat," pungkasnya.
Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI, Iskandar Sitompul mengatakan, TNI tetap akan mengacu pada sikap pemerintah seperti disampaikan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto pada Jumat (15/4).
"Tidak semuanya dapat disampaikan kepada masyarakat. Pada dasarnya panglima TNI siap, seperti apa yang disampaikan terakhir kali waktu Menkopolhukam konferensi pers, posisi kita masih sama seperti itu," ujarnya ketika dihubungi Minggu (17/4).
Menurutnya, pertimbangan untuk mengedepankankan negosiasi berdasarkan pada keinginan keluarga sandera. Negosiasi, ujarnya, menjadi pilihan atas pertimbangan keselamatan 20 anak buah kapal (WNI) yang menjadi sandera.
"Kalau pemerintah masih mengedepankan negosiasi ya negosiasi. Keluarga kan meminta lebih diutamakan negosiasi. Mereka tidak ingin operasi militer," tambah Iskandar.
Meski demikian, Iskandar enggan menanggapi keterangan perompak Somalia tentang keberadaan sebuah kapal perang yang mendekati Kapal Sinar Kudus dalam radius lima sampai sepuluh mil laut.
Mabes TNI pun enggan untuk mengkaitkan perkembangan operasi militer dengan masalah negosiasi. Berdasarkan keterangan perompak Somalia, hingga kini belum ada kepastian negosiasi tentang pengiriman uang tebusan.
"Kalau terkait negosiasi, silakan tanyakan langsung kepada pihak yang akan memberi tebusan. Masalah operasi militer tidak semua bisa kami sampikan pada masyarakat," pungkasnya.
Sumber: Media Indonesia
0 komentar:
Posting Komentar