Kamis, April 25, 2013
7
JAKARTA-(IDB) : Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Linda Amalia Sari Agum Gumelar meminta peningkatan jumlah partisipasi wanita dalam dunia militer. Wanita belum mendapatkan porsi dalam pendidikan elite militer seperti di akademi militer.

"Saya sudah bicara dan minta pada Menteri Pertahanan agar ada taruni dalam akademi militer. Kami berhasil. Tahun ini sejarah, karena ada 34 taruni yang tersebar di Akademi Militer, Akademi Angkatan Laut dan Akademi Angkatan Udara," katanya saat berdiskusi di Lembaga Pertahanan Nasional, Kamis 5 April 2013.

Selama ini akademi militer seperti Akmil, AAL dan AAU merupakan pendidikan perwira muda paling bergengsi di Indonesia. Dan selama ini hanya untuk anak laki-laki saja. Para calon perwira muda ini disebut Taruna.

Mulai tahun ini, akademi yang selama puluhan tahun tertutup bagi kaum hawa mulai terbuka. "Para perwira muda wanita ini disebut taruni. Jumlah mereka masih sedikit. Kami minta jumlahnya ditambah tiap tahun," ujarnya.

Peran wanita dalam militer hingga saat ini masih sangat minim. Para tentara perempuan ini hanya disiapkan di wilayah dan jabatan yang sifatnya administrasi. "Kami ingin ada perempuan juga yang menjadi unit khusus di kesatuan elite setiap matra: darat, laut dan udara. Perempuan pasti bisa bila diberi kesempatan," katanya.

Pada momen Hari Kartini ini ia meminta Lemhannas bersedia membuka diri pada kaum wanita. Keinginan ini disambut langsung Gubernur Lemhannas, Prof DR Ir Budi Susilo Supanji, DEA. "Kami membuka pintu selebar lebarnya," kata Budi Susilo.





Sumber : Vivanews

7 komentar:

  1. perempuan abis ngebunuh nangis tapi trus ngebunuh lage.. perempuan kalo di didik bisa lebih kuat, lebih berbahaya bahkan bisa lebih sadis...

    BalasHapus
  2. http://dunia.news.viva.co.id/news/read/388254-guevara--sniper-wanita-di-medan-perang-suriah

    BalasHapus
  3. Go..Kartini Kartini muda...!! teruslah berprestasi untuk negri ini.for ano 13:45 karena wanita dididik di akedemi militer bukan dididik untuk jadi pembunuh, melainkan berpartisipasi memajukan militer bangsa dan ikut andil peran didalamnya. berprestasi dalam segala hal. yang benar itu dilatih untuk mempertahankan diri,dibekali ilmu tenaga dalam,pencak silat karate dll bukan diajari cara membunuh.

    BalasHapus
  4. yg nama nya tentara di mana2 di latih untuk membunuh atau di bunuh kalo cuman di latih tenaga dalam ama pencak silat doank mendingan jadi atlet ajah,,,

    BalasHapus
  5. minim standart dada kayak jupe..xi xi xi

    BalasHapus
  6. Ano 16:35 Sok Tau... ababil ngeyel...wkwkwkwkwkwk... mas gak usah dilatih bunuh semua org bisa bunuh blek geblek..

    BalasHapus