JAKARTA-(IDB) : Serang melalui internet atau dunia cyber rupanya sudah tidak bisa
dianggap enteng. Sebuah serangan pada infrastruktur kritis seperti
perbankan dan pembangkit tenaga listrik, dapat mengganggu bahkan
melumpuhkan sebuah negara.
Hal tersebut disampaikan oleh Menteri
Pertahanan Purnomo Yusgiantoro dalam acara Cyber Defence Contest di
Balai Kartini, Jakarta Selatan, Kamis (25/4/2013). Jika serangan itu
gangguannya tidak mengganggu kedaulatan kita, maka kita serahan kepada
kepolisian untuk menangani. Tapi jika sampai mengganggu kedaulatan maka
Kementrian Pertahanan akan masuk untuk menangani. Kita akan melakukan
baik pertahanan maupun serang balik jika diperlukan.
Menurut Pak Purnomo, Akhir tahun 2013 ini bekerjasama dengan
Kementrian Informatika dan Komunikasi akan menyusun regulasi yang
terkait dengan keamanan dunia cyber ini. Di Kementerian Pertahanan dan
Keamanan, saat ini sedang membangun siskohaneg yang merupakan sistem
yang dibangun untuk pertahanan negara.
Sementara itu Wakil Ketua
ID-SIRTII, Muhammad Salahuddien dalam konperensi pers tersebut
memberikan gambaran betapa serangan-serangan yang terjadi dalam dunia
cyber berlangsung setiap saat dan membuat para pemangku kepentingan
tidak bisa lengah dalam menghadapinya.
Cyber Defence Contest yang dilaksanakan di Balai Kartini Jakarta adalah bagian dari perhelatan iCross 2013
Sumber : ARC
Kemhan membangun CyberDefence, brarti ada lowongan kerja baru nih,,,,
BalasHapus# http://tinyurl.com/terpaksa-kaya
berdasarkan informasi yang disampaikan dari kementerian Informasi dan Komunikasi tentang materi pengaturan cyber crime dalam Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik di Balikpapan diketahui pengguna internet di Indonesia mencapai 50 juta, kemudian jumlah cyber attack menurut data kementerian info kurang lebih antara 1.000 asampai 1.000.000 tiap hari, saya pikir perlu pembentukan pusat sampai unit cyber defence kerjasama antara kementerian info dengan kementerian pertahanan dan TNI serta seluruh kepala daerah Propinsi, Kabupaten dan Kota se Indonesia termasuk juga di Konsulat dan Kedutaan Besar Indonesia di Luar Negeri. kumpulkan para hacker melalui kontes atau pertandingan hacker indonesia, kemudian yang berpotensi tersebut kemterian info dan kementerian pertahanan rekrut, jangan pandang usia, sekarang tuh usia ga berpengaruh, yang berpengaruh tu kemampuan, akal dan pengalaman yang mereka miliki
BalasHapushacker indonesia kan jago2,mending itu saja yg diberdayakan,kan malah bernilai positif
BalasHapus