Kamis, April 25, 2013
9
SURABAYA-(IDB) : Setelah mengemban tugas dalam menjaga kedaulatan NKRI selama kurang lebih 31 tahun, Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Teluk Semangka yang memiliki nomor lambung 512 hari ini resmi mengakhiri pengabdiannya.  

 Akhir pengabdian tersebut ditandai dengan penurunan Ular-ular Perang yang merupakan tanda bahwa kapal tersebut merupakan kapal perang dan tanda itu berlaku secara internasional. Panglima Komando Armada RI Kawasan Timur (Pangarmatim) Laksamana Muda TNI Agung Pramono, S.H., M. Hum bertindak sebagai Inspektur Upacara dalam  penurunan Ular-ular Perang KRI Teluk Semangka-512 di Dermaga Penjelajah Koarmatim, Ujung, Surabaya, Rabu (24/4).

KRI Teluk Semangka-512 dibuat digalangan Tacoma Marine Industries Ltd (KTMI), Korea Selatan pada tahun 1980, kemudian diluncurkan pada 3 Mei 1980. Diserahkan kepada pemerintah Republik Indonesia pada tanggal 28 Februari 1982. Berdasarkan Keputusan Pangab No Skep/ 1716 / VIII/1982 tanggal 8 Agustus 1982 KRI Teluk Semangka -512 resmi bergabung dalam jajaran TNI Angkatan Laut dengan komandan pertama kalinya Letkol Laut (P) Poedjiono.

Nama KRI Teluk Semangka-512 diambil dari nama sebuah teluk yang terletak di ujung pantai selatan Pulau Sumatera yang terletak pada posisi 5 derajad 40 menit Lintang Selatan- 104 derajad 43 menit Bujur Timur yang merupakan Teluk terbesar berbentuk corong, menghadap ke arah tenggara dengan lebar mulut teluk kurang lebih 50 Km.


Sejak diresmikan menjadi Kapal Perang Republik Indonesia (KRI). KRI Teluk Semangka-512 telah mengalami pergantian kepemimpinan atau Komandan sebanyak 26 kali dan selama pengabdiannya di jajaran TNI Angkatan Laut telah melakukan tugas-tugas operasi sebanyak 128 kali operasi, diantarannya mendukung Angkutan Laut (Duk Angla ) Kontingen Garuda, Bantuan Bencana alam, Latsitarda / KJK / Jalasesya, mendukung latihan Armada Jaya, Latihan Gabungan TNI, Operasi Surya Bhaskara Jaya, pergeseran pasukan TNI maupun Polri, operasi Trisila, Pengamanan Laut hingga Pengamanan Alur Laut Kepulauan Indonesia (Pam ALKI). Komandan terakhir adalah Letkol Laut (P) I Komang Teguh Ardana.

KRI Teluk Semangka-512 mengahiri masa pengadiannya di TNI Angkatan Laut  dibawah pembinaan Satuan Kapal Amfibi (Satfib) Koarmatim merupakan alat tempur TNI AL kategori kapal pendarat tank (Landing Ship Tank/LST),  yang memiliki panjang 100 meter, lebar 15,4 meter, dan berat 3,770 ton itu dilengkapi Helly Deck di buritan untuk operasi udara. Sedangkan persenjataan kapal yang ter­bilang tua ini tidak dapat di­pan­dang sebelah mata. Sebab, kapal ini dilengkapi pe­r­sen­ja­ta­an berupa 3 meriam 40 mm, 2 senjata mesin 20 mm, dan 2 senjata mesin 12,7 mm.

Pangarmatim dalam sambutannya mengatakan, bahwa semua prestasi yang telah dicapai oleh KRI Teluk Semangka-512 hanya dapat dicapai dengan kerja keras, dedikasi, loyalitas serta tanggung jawab dan profesionalisme seluruh Anak Buah Kapal (ABK). Kinerja ABK tersebut  merupakan hasil pembinaan yang panjang sejak kapal ini  pertama kali masuk jajaran TNI Angkatan Laut hingga saat ini. “ Untuk itu, kepada seluruh mantan komandan, mantan ABK, maupun para prajurit yang saat ini masih bertugas di KRI tersebut, atas nama pemimpin TNI AL dan seluruh jajaran, saya ucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya”, tegas Pangarmatim.  






Sumber : Koarmatim

9 komentar:

  1. Buat target yakhont lagi ya pak? atau target C705? asiiik.

    BalasHapus
  2. kalo masih layak jalan modif di jadiin kapal penumpang aja pak jumlah nya masih kurang banyak apalagi pas mudik karena kurang nya kapal manusia numplek kayak ikan teri...

    BalasHapus
  3. buat terumbu karang buatan lagi pak..bagoesss...setuju setuju..lebih setuju lagi kalo tu kapal dikasihken saya tu pak...buat ngangkut ikan pak..lumayan lah pak

    BalasHapus
  4. Buat Museum aja pak kan kita sudah punya monkasel yg ada disurabaya, ditambah lagi pak museumnya biar generasi muda banyak mengetahui seluk beluk menegenai TNI AL..

    BalasHapus
  5. Jadiin monkaper (monumen kapal perang)
    Ato kalo masih layak dikasiin nelayan, buat nyari ikan.
    Hehehehe

    BalasHapus
  6. Lebih baik kirim ke madura pak,biar dijadiin besi tua ntar uangnya bisa bikin kapal PC lagi,lumayan kan pak...

    BalasHapus
  7. 3700ton dikurangi mesin dan korosi diperkirakan kadi 2200ton
    dilebur dibikin kapal baru bisa jadi 4 buah KCR-60 itu

    BalasHapus
  8. 3700ton dikurangi mesin dan korosi diperkirakan kadi 2200ton
    dilebur dibikin kapal baru bisa jadi 4 buah KCR-60 itu

    BalasHapus
  9. Van Speik yg lebih sepuh kok malah belum pensiun pak,KRI Teluk Semangka kayak'nya masi layak di pertahankan,

    BalasHapus