SURABAYA-(IDB) : Setelah
mengemban tugas dalam menjaga kedaulatan NKRI selama kurang lebih 31
tahun, Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Teluk Semangka yang
memiliki nomor lambung 512 hari ini resmi mengakhiri pengabdiannya.
Akhir pengabdian tersebut ditandai dengan penurunan Ular-ular Perang
yang merupakan tanda bahwa kapal tersebut merupakan kapal perang dan
tanda itu berlaku secara internasional. Panglima Komando Armada RI
Kawasan Timur (Pangarmatim) Laksamana Muda TNI Agung Pramono, S.H., M.
Hum bertindak sebagai Inspektur Upacara dalam penurunan Ular-ular
Perang KRI Teluk Semangka-512 di Dermaga Penjelajah Koarmatim, Ujung,
Surabaya, Rabu (24/4).
KRI Teluk Semangka-512
dibuat digalangan Tacoma Marine Industries Ltd (KTMI), Korea Selatan
pada tahun 1980, kemudian diluncurkan pada 3 Mei 1980. Diserahkan kepada
pemerintah Republik Indonesia pada tanggal 28 Februari 1982.
Berdasarkan Keputusan Pangab No Skep/ 1716 / VIII/1982 tanggal 8 Agustus
1982 KRI Teluk Semangka -512 resmi bergabung dalam jajaran TNI Angkatan
Laut dengan komandan pertama kalinya Letkol Laut (P) Poedjiono.
Nama
KRI Teluk Semangka-512 diambil dari nama sebuah teluk yang terletak di
ujung pantai selatan Pulau Sumatera yang terletak pada posisi 5 derajad
40 menit Lintang Selatan- 104 derajad 43 menit Bujur Timur yang
merupakan Teluk terbesar berbentuk corong, menghadap ke arah tenggara
dengan lebar mulut teluk kurang lebih 50 Km.
Sejak
diresmikan menjadi Kapal Perang Republik Indonesia (KRI). KRI Teluk
Semangka-512 telah mengalami pergantian kepemimpinan atau Komandan
sebanyak 26 kali dan selama pengabdiannya di jajaran TNI Angkatan Laut
telah melakukan tugas-tugas operasi sebanyak 128 kali operasi,
diantarannya mendukung Angkutan Laut (Duk Angla ) Kontingen Garuda,
Bantuan Bencana alam, Latsitarda / KJK / Jalasesya, mendukung latihan
Armada Jaya, Latihan Gabungan TNI, Operasi Surya Bhaskara Jaya,
pergeseran pasukan TNI maupun Polri, operasi Trisila, Pengamanan Laut
hingga Pengamanan Alur Laut Kepulauan Indonesia (Pam ALKI). Komandan
terakhir adalah Letkol Laut (P) I Komang Teguh Ardana.
KRI
Teluk Semangka-512 mengahiri masa pengadiannya di TNI Angkatan Laut
dibawah pembinaan Satuan Kapal Amfibi (Satfib) Koarmatim merupakan alat
tempur TNI AL kategori kapal pendarat tank (Landing Ship Tank/LST), yang memiliki panjang 100 meter, lebar 15,4 meter, dan berat 3,770 ton itu dilengkapi Helly Deck
di buritan untuk operasi udara. Sedangkan persenjataan kapal yang
terbilang tua ini tidak dapat dipandang sebelah mata. Sebab, kapal
ini dilengkapi persenjataan berupa 3 meriam 40 mm, 2 senjata mesin
20 mm, dan 2 senjata mesin 12,7 mm.
Pangarmatim
dalam sambutannya mengatakan, bahwa semua prestasi yang telah dicapai
oleh KRI Teluk Semangka-512 hanya dapat dicapai dengan kerja keras,
dedikasi, loyalitas serta tanggung jawab dan profesionalisme seluruh
Anak Buah Kapal (ABK). Kinerja ABK tersebut merupakan hasil pembinaan
yang panjang sejak kapal ini pertama kali masuk jajaran TNI Angkatan
Laut hingga saat ini. “ Untuk itu, kepada seluruh mantan komandan,
mantan ABK, maupun para prajurit yang saat ini masih bertugas di KRI
tersebut, atas nama pemimpin TNI AL dan seluruh jajaran, saya ucapkan
terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya”, tegas
Pangarmatim.
Sumber : Koarmatim
Buat target yakhont lagi ya pak? atau target C705? asiiik.
BalasHapuskalo masih layak jalan modif di jadiin kapal penumpang aja pak jumlah nya masih kurang banyak apalagi pas mudik karena kurang nya kapal manusia numplek kayak ikan teri...
BalasHapusbuat terumbu karang buatan lagi pak..bagoesss...setuju setuju..lebih setuju lagi kalo tu kapal dikasihken saya tu pak...buat ngangkut ikan pak..lumayan lah pak
BalasHapusBuat Museum aja pak kan kita sudah punya monkasel yg ada disurabaya, ditambah lagi pak museumnya biar generasi muda banyak mengetahui seluk beluk menegenai TNI AL..
BalasHapusJadiin monkaper (monumen kapal perang)
BalasHapusAto kalo masih layak dikasiin nelayan, buat nyari ikan.
Hehehehe
Lebih baik kirim ke madura pak,biar dijadiin besi tua ntar uangnya bisa bikin kapal PC lagi,lumayan kan pak...
BalasHapus3700ton dikurangi mesin dan korosi diperkirakan kadi 2200ton
BalasHapusdilebur dibikin kapal baru bisa jadi 4 buah KCR-60 itu
3700ton dikurangi mesin dan korosi diperkirakan kadi 2200ton
BalasHapusdilebur dibikin kapal baru bisa jadi 4 buah KCR-60 itu
Van Speik yg lebih sepuh kok malah belum pensiun pak,KRI Teluk Semangka kayak'nya masi layak di pertahankan,
BalasHapus