GRATI-(IDB) : Komandan Pasmar-1, Brigadir Jenderal TNI (Mar) Siswoyo Hari Santoso mewakili Komandan Korps Marinir Mayor Jenderal TNI (Mar) A. Faridz Washington memimpin upacara pembaretan 198 prajurit Korps Marinir di pantai pasir Panjang, Pusat Latihan Tempur TNI AL Grati, Pasuruan, Jawa Timur, Senin, (4/3).
Dari 198 prajurit yang berhak memakai baret kebanggaan Korps Baret Ungu itu, 23 orang dari Kadet (Taruna) Akademi Angkatan Laut Angkatan ke-59 dan 175 orang dari siswa Pendidikan Pertama Tamtama TNI AL angkatan ke-32.
Dalam amanatnya yang dibacakan oleh Komandan Pasmar-1, Komandan Korps Marinir mengatakan upacara pembaretan ini merupakan salah satu kegiatan tradisi khas Korps Marinir yang dilaksanakan kepada para
siswa Komando Pendidikan Korps Marinir (Kodikmar) yang telah
menyelesaikan rangkaian kegiatan proses pembentukan karakter prajurit
Korps Marinir melalui tahapan pendidikan, pelatihan, pembinaan dan
penanaman nilai-nilai luhur Korps Marinir.
Setelah diresmikannya pemakain baret, lanjutnya, seorang prajurit secara sah menjadi keluarga besar Korps Marinir, sekaligus mengandung konsekuensi dan tanggung jawab untuk selalu berperilaku dan bertindak sesuai landasan moral prajurit Korps Marinir.
“Mulai
saat ini, tumbuhkan dan pupuk kesadaran baru bahwa kalian sebagai
prajurit Korps Marinir harus menjadi kebanggaan rakyat yang bisa
diandalkan untuk menjaga kedaulatan dan keutuhan Negara Kesatuan
Republik Indonesia,” tegas orang nomor satu dijajaran Korps Marinir itu.
Komandan Korps Marinir juga
menyampaikan bahwa untuk mendapatkan baret ungu kebanggaan ini, para
siswa harus mampu melalui “Kawah Candradimuka” Korps Marinir,
diantaranya melalui Pendidikan Komando (Dikko) untuk menjadikan
prajurit-prajurit Korps Marinir yang berani, tangguh dan pantang
menyerah.
“Baret
Ungu yang telah kalian kenakan itu, bukan semata-mata hanya sebagai
simbol belaka akan tetapi merupakan lambang perwujudan kehormatan dan
kebanggaan Korps Marinir,” tambahnya.
Selain
itu, juga mempunyai makna yang besar, sebagai hasil perjuangan dan
pengabdian para pendahulu serta anugerah yang diberikan bangsa dan
negara kepada Korps Marinir, yang sekaligus menjadi ciri khas prajurit
Baret Ungu.
Dalam kesempatan tersebut, Komandan Korps Marinir memberikan
penekanan kepada prajurit yang baru saja diresmikan menjadi keluarga
besar Korps Marinir, yaitu agar meningkatkan ketaqwaan kepada Tuhan Yang
Maha Esa dalam melaksanakan pengabdian terbaik kepada bangsa dan
negara, Pegang teguh jati diri prajurit Korps Marinir yang memiliki
disiplin tinggi, pejuang tanpa pamrih dedikasi tinggi dengan kemampuan
profesi yang sangat handal serta mempunyai rasa kebanggaan yang luar
biasa terhadap korps.
Selain
itu juga agar selalu menumbuhkan kekompakkan dan jiwa korsa yang baik
agar terpelihara persaudaraan sesama korps maupun hubungan antar
TNI/Polri serta hubungan dengan komponen masyarakat lainnya.
Tumbuhkembangkan kesadaran pribadi untuk menjaga diri agar tidak mudah
terjerumus pada kegiatan dan tindakan negatif, yang akan mencoreng nama
baik Korps Marinir dan selalu membangun terus karakter prajurit Korps Marinir sebagai prajurit Petarung yang religious dan humanis.
Turut hadir dalam kesempatan itu, Komandan
Kolatmar Kolonel Marinir Budi Purnama, Wadan Kodikmar Kolonel Marinir
Lasmono, Komandan Brigif-1 Mar Kolonel Marinir Markos, Komandan Menkav-1
Mar Kolonel Marinir Sarjito, Komandan Menbanpur-1 Mar Kolonel Marinir
Nurri A. Djatmika, Komandan Menart-1 Mar Kolonel Marinir M. Nadir, para
Asisten Pasmar-1, pejabat teras Kobangdikal dan pejabat TNI/Polri wilayah Pasuruan.
Sumber : Kormar
Memang jumlah personel Marinir kurang banyak. Sebagai pasukan pemukul dan pembuka jalan,jmlah marinir wajib utk diperbanyak. Tp apakah ada pengembangan kkemampuan marinir spt negara2 besar lain macam us,inggris,prancis,cina,dll dalam hal alutsistanya semisal pemberian alutsista rudal pertahanan pantai,rudal pertahanan udara/pangkalan,bahkan helikopter angkut/serbu buat marinir ya??? Ga usah pespur ga pa2...
BalasHapusLangsung kirim ke sabah.
BalasHapusBantuin pasukan sulu
Marinir kita harusnya diberi senjata rudal nuklir 100.000 dan dilengkapi tank amphibi dengan mesin nuklir, senapan mesin berisi peluru nuklir, memakai masker anti NBC dan dilengkapi dengan kondom masing-masing prajurit 3 biji, jadi kalau masuk kampung aman dari sakit, gituh.
BalasHapusMarinir kita diberi sepatu yang dapat mengapung di air sehingga kalau turun di air celana tetap kering karena disamping sepatu dapat berjalan di atas air dibawah pantat prajurit ada heaternya dengan tenaga nuklir pokoknya Marinir kita Jaya selamanya.
Marinir yang baru dilantik langsung di ajang baku tembak anatara Malingshoit melawan Kesultanan Sulu. Marinir kita bersikap netral pada acara baku tembak tersebut namun kalau Sulu minta bantuan ke Marinir anyar tersebut Marinir dpt duit banyak sehingga Marinir cepat kaya untuk melunasi hutang KPR-nya secepatnya, terus kalau sudah selesai dari sana Marinir kita yang sudah punya rumah KPR dan sudah lunas akhirnya kawin lagi, terus karena melanggar aturan akhirnya di pecat.
BalasHapus