SITUBONDO-(IDB) : Puncak
Latihan Gabungan TNI tahun 2014 digelar hari ini di kawasan Asembagus,
Situbondo, Jawa Timur. Seluruh kekuatan TNI AD, TNI AL dan TNI AU
dikerahkan hari ini.
Reporter merdeka.com, Ramadhian Fadillah dan Fotografer M Luthfi Rahman mengikuti rangkaian kegiatan latihan ini di Situbondo, Rabu (4/6).
Rencananya, serangan ke Situbondo dimulai dengan pendaratan tank-tank amfibi dari KRI Makassar ke bibir pantai Banongan. Setelah itu artileri Marinir menghajar daerah sasaran.
Barulah pasukan lintas udara dari Yonif Linud 501 dan 502 melaksanakan penerjunan di kawasan Asembagus.
Selanjutnya giliran tank-tank Scorpion Kavaleri TNI AD bergerak mendukung pasukan infanteri Brigif 17. Mereka juga didukung bantuan tembakan artileri medan TNI AD.
Di titik lain, belasan Helikopter Penerbad melakukan serangan dan melaksanakan operasi mobile udara.
8 Pesawat tempur Sukhoi SU 27/30 , 6 jet F-16 serta 10 Hawk 100/200 juga memberikan bantuan tembakan dari udara ke darat.
Total Latihan Gabungan ini melibatkan 15.108 personel TNI. Serangan sudah dimulai sejak pukul 05.30 Wib pagi ini.Serangan Dimulai, Kapal Perang Dan Pesawat TNI AU Bom Situbondo Matahari baru saja terbit di Pantai Banongan, Situbondo, Jawa Timur. Barisan kapal perang TNI AL yang semalam melakukan pertempuran laut mulai memasuki perairan Asembagus. Puncak Latihan Gabungan TNI tahun 2014 dimulai tepat pukul 05.30 WIB, Rabu (4/6).
Dari KRI Makassar meluncur belasan tank BNP3F. Tank Amfibi ini berenang dari lepas pantai menuju sasaran. Deruman mesin dan asap tebal terlihat saat kendaraan lapis baja buatan Rusia itu menanjak mendaki bukit pasir di pantai.
Sementara belasan kapal perang lain bersiaga menjaga keunggulan posisi di laut lepas. Dari pantai, posisi mereka terlihat jelas. Reporter merdeka.com, Ramadhian Fadillah dan Fotografer M Luthfi Rahman mengikuti rangkaian kegiatan latihan ini di Situbondo.
Pukul 06.00 WIB, Tiga buah Super Tucano TNI AU mulai mendekati sasaran. Mereka kemudian menghujani pantai Banongan dengan bom. Ledakan menggelegar terdengar disusul bola api besar.
Di langit dua pesawat Sukhoi terus melakukan manuver. Mereka bertugas mengawal operasi tempur laut dan pendaratan.
Pukul 06.10 WIB, kapal-kapal perang TNI AL mulai memberikan bantuan tembakan dari meriam-meriam mereka. Ledakan demi ledakan terus terdengar dari arena latihan gabungan.
Hingga berita ini diturunkan, meriam kapal masih terus menembak ke arah pantai.Roket Dan Meriam Marinir Menyalak, Situbondo Bergetar Serangan demi serangan dalam Latihan Gabungan (Latgab) TNI terus berlanjut. Kali ini giliran artileri Marinir yang beraksi.
Dari KRI Makassar, dua buah RM-70 Grad multilaras dan empat Howitzer MK-2 105 mm diangkut ke pantai dengan menggunakan kapal dan kendaraan amfibi.
Persenjataan itu melengkapi sebuah RM-70 Grad dan sebuah meriam yang telah bersiaga di pantai.
Pasukan dari Resimen Artileri I Marinir segera menyiapkan persenjataan tersebut. Kurang dari 15 menit, semuanya siap digunakan.
Reporter Ramadhian Fadillah dan Fotografer M Luthfi Rahman mengikuti rangkaian kegiatan latihan ini di Situbondo, Jawa Timur, Rabu (4/6).
Pukul 07.00 WIB pasukan marinir mulai menembakkan howitzer. Meriam menggelegar melontarkan peluru 105 mm. Puluhan kali howitzer MK-2 menyalak. Tanah pun bergetar saat tembakan menghancurkan sasaran.
Setelah Howitzer, giliran RM 70 Grad multilaras yang beraksi. Pelontar roket ini masing-masing menembakkan 30 roket hanya dalam hitungan detik. Suaranya menggelegar dan membuat telinga sakit.
Dibanding Howitzer, RM-70 memiliki jangkauan yang lebih jauh dan kemampuan menghancurkan lebih unggul. Senjata andalan artileri Marinir ini mampu menghancurkan kawasan seluas 3 hektar.
Hampir 30 menit pasukan Marinir terus melaksanakan tembakan bantuan artileri di Situbondo.Sukhoi Dan F-16 Jatuhkan Bom 2.7 Ton Di Asembagus Pesawat-pesawat tempur TNI AU melaksanakan misi penyerangan ke obyek-obyek strategis musuh. Mereka bertugas menghancurkan pangkalan bahan bakar minyak, pos komando musuh serta gudang senjata.
TNI AU mengerahkan 8 pesawat Sukhoi SU-27/30, 6 F-16, 10 Hawk 100/200, 2 F-5 dan 12 T-50.
Serangan udara dibuka oleh manuver formasi pesawat Sukhoi dan F-16. Mereka menjatuhkan bom 2,7 ton ke area sasaran yang ditentukan dalam Latihan Gabungan TNI tahun 2014.
Bom jatuh menggelegar mengenai target yang diasumsikan sebagai pos komando musuh.
Setelah itu satu persatu pesawat Hawk menjatuhkan bom di pos-pos komando musuh.
Pesawat-pesawat tempur ini pun melumpuhkan beberapa pesawat tempur lawan yang berusaha mengajar. Mereka juga melepaskan flare sebagai pengecoh rudal antipesawat udara musuh.
Reporter Ramadhian Fadillah dan Fotografer M Luthfi Rahman mengikuti rangkaian kegiatan latihan ini di Situbondo, Rabu (4/6).
Bantuan tembakan udara dari pesawat tempur ini besar artinya dalam sebuah pertempuran. Target-target yang tak terjangkau meriam atau tank dapat dengan mudah dihancurkan lewat udara.
Sebelumnya pesawat Super Tucano sudah beraksi pagi tadi. Pesawat ini menghancurkan pertahanan musuh di garis pantai guna mendukung pendaratan Marinir.Latgab TNI 2014 Habiskan Anggaran Ratusan Miliar Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko menjelaskan biaya Latihan Gabungan TNI 2014 bisa mencapai ratusan miliar. Biaya Rp 30-40 miliar rupanya hanya habis untuk biaya logistik selama latihan.
"Misalnya rudal itu kita tembakkan. Ada yang harganya Rp 4 M," kata Panglima TNI Jenderal Moeldoko di Situbondo, Jawa Timur, Rabu (6/4).
Moeldoko menambahkan biaya amunisi dan pengeluaran lain masih perlu dihitung. Dia belum bisa memastikan jumlahnya.
"Nanti kita hitung berapa ratus miliar habisnya," kata dia.
Jenderal bintang empat ini menambahkan Latgab 2014 jauh lebih besar dari Latgab sebelumnya. Jumlah personel, helikopter, maupun ranpur nyaris dua kali lipat.
Sementara itu Menhan Purnomo Yusgiantoro mengaku puas dengan apa yang ditunjukan TNI dalam Latgab.
"Latgab ini ingin menciptakan TNI profesional, modernisasi alutsista, tujuannya bisa mempertahankan keutuhan bangsa," kata PurnomoRM-70 Grad Multilaras Si Penghancur Dari Garis PantaiTruk besar beroda delapan pengangkut roket itu tampak gagah di Pantai Banongan, Asembagus, Situbondo, Jawa Timur. Sosoknya kekar dan garang.
Itulah RM-70 Grad Multilaras, peluncur roket kebanggaan Korps Marinir TNI AL. Jika tabung peluncur terisi penuh, ada 40 roket yang siap ditembakan. Roket ini bisa menjangkau jarak 20 km.
"40 Roket itu bisa menghancurkan area seluas tiga hektar," kata Wakil Komandan Resimen Artileri I Marinir Letkol F Simanjorang kepada merdeka.com , Selasa (3/6).
RM-70 Grad dioperasikan empat personel. Kendaraan ini pun bisa lincah bergerak melintasi rintangan dengan kemiringan 40-50 derajat.
Resimen Artileri Marinir memiliki 18 unit senjata mematikan buatan Republik Ceko ini sejak tahun 2004. Menjadi salah satu andalan Resimen Artileri Marinir.
Selain RM-70 Grad, Marinir juga mengandalkan meriam Howitzer MK-2 berkaliber 105 mm. Senjata buatan Prancis tersebut mampu menjangkau jarak 17,5 km.
Butuh enam orang untuk menembakkan meriam tarik. Untuk perpindahan posisi, meriam ini ditarik truk. Karena itu disebut meriam tarik.
Dalam operasi tempur amfibi, Artileri Marinir memegang peran penting untuk mendukung gerak laju pasukan. Mula-mula tank-tank kavaleri Marinir mendobrak masuk pantai musuh terlebih dahulu. Setelah itu baru pasukan Marinir menyerbu dari garis pantai.
Saat itulah artileri mengambil posisi. Mereka menembak sesuai permintaan pasukan infanteri dan kavaleri yang sedang bergerak maju.
Tembakan kanon dan roket dari artileri ini akan melemahkan kedudukan musuh. Pasukan pun bisa terus melaju ke sasaran.Berikut liputannya :
Reporter merdeka.com, Ramadhian Fadillah dan Fotografer M Luthfi Rahman mengikuti rangkaian kegiatan latihan ini di Situbondo, Rabu (4/6).
Rencananya, serangan ke Situbondo dimulai dengan pendaratan tank-tank amfibi dari KRI Makassar ke bibir pantai Banongan. Setelah itu artileri Marinir menghajar daerah sasaran.
Barulah pasukan lintas udara dari Yonif Linud 501 dan 502 melaksanakan penerjunan di kawasan Asembagus.
Selanjutnya giliran tank-tank Scorpion Kavaleri TNI AD bergerak mendukung pasukan infanteri Brigif 17. Mereka juga didukung bantuan tembakan artileri medan TNI AD.
Di titik lain, belasan Helikopter Penerbad melakukan serangan dan melaksanakan operasi mobile udara.
8 Pesawat tempur Sukhoi SU 27/30 , 6 jet F-16 serta 10 Hawk 100/200 juga memberikan bantuan tembakan dari udara ke darat.
Total Latihan Gabungan ini melibatkan 15.108 personel TNI. Serangan sudah dimulai sejak pukul 05.30 Wib pagi ini.Serangan Dimulai, Kapal Perang Dan Pesawat TNI AU Bom Situbondo Matahari baru saja terbit di Pantai Banongan, Situbondo, Jawa Timur. Barisan kapal perang TNI AL yang semalam melakukan pertempuran laut mulai memasuki perairan Asembagus. Puncak Latihan Gabungan TNI tahun 2014 dimulai tepat pukul 05.30 WIB, Rabu (4/6).
Dari KRI Makassar meluncur belasan tank BNP3F. Tank Amfibi ini berenang dari lepas pantai menuju sasaran. Deruman mesin dan asap tebal terlihat saat kendaraan lapis baja buatan Rusia itu menanjak mendaki bukit pasir di pantai.
Sementara belasan kapal perang lain bersiaga menjaga keunggulan posisi di laut lepas. Dari pantai, posisi mereka terlihat jelas. Reporter merdeka.com, Ramadhian Fadillah dan Fotografer M Luthfi Rahman mengikuti rangkaian kegiatan latihan ini di Situbondo.
Pukul 06.00 WIB, Tiga buah Super Tucano TNI AU mulai mendekati sasaran. Mereka kemudian menghujani pantai Banongan dengan bom. Ledakan menggelegar terdengar disusul bola api besar.
Di langit dua pesawat Sukhoi terus melakukan manuver. Mereka bertugas mengawal operasi tempur laut dan pendaratan.
Pukul 06.10 WIB, kapal-kapal perang TNI AL mulai memberikan bantuan tembakan dari meriam-meriam mereka. Ledakan demi ledakan terus terdengar dari arena latihan gabungan.
Hingga berita ini diturunkan, meriam kapal masih terus menembak ke arah pantai.Roket Dan Meriam Marinir Menyalak, Situbondo Bergetar Serangan demi serangan dalam Latihan Gabungan (Latgab) TNI terus berlanjut. Kali ini giliran artileri Marinir yang beraksi.
Dari KRI Makassar, dua buah RM-70 Grad multilaras dan empat Howitzer MK-2 105 mm diangkut ke pantai dengan menggunakan kapal dan kendaraan amfibi.
Persenjataan itu melengkapi sebuah RM-70 Grad dan sebuah meriam yang telah bersiaga di pantai.
Pasukan dari Resimen Artileri I Marinir segera menyiapkan persenjataan tersebut. Kurang dari 15 menit, semuanya siap digunakan.
Reporter Ramadhian Fadillah dan Fotografer M Luthfi Rahman mengikuti rangkaian kegiatan latihan ini di Situbondo, Jawa Timur, Rabu (4/6).
Pukul 07.00 WIB pasukan marinir mulai menembakkan howitzer. Meriam menggelegar melontarkan peluru 105 mm. Puluhan kali howitzer MK-2 menyalak. Tanah pun bergetar saat tembakan menghancurkan sasaran.
Setelah Howitzer, giliran RM 70 Grad multilaras yang beraksi. Pelontar roket ini masing-masing menembakkan 30 roket hanya dalam hitungan detik. Suaranya menggelegar dan membuat telinga sakit.
Dibanding Howitzer, RM-70 memiliki jangkauan yang lebih jauh dan kemampuan menghancurkan lebih unggul. Senjata andalan artileri Marinir ini mampu menghancurkan kawasan seluas 3 hektar.
Hampir 30 menit pasukan Marinir terus melaksanakan tembakan bantuan artileri di Situbondo.Sukhoi Dan F-16 Jatuhkan Bom 2.7 Ton Di Asembagus Pesawat-pesawat tempur TNI AU melaksanakan misi penyerangan ke obyek-obyek strategis musuh. Mereka bertugas menghancurkan pangkalan bahan bakar minyak, pos komando musuh serta gudang senjata.
TNI AU mengerahkan 8 pesawat Sukhoi SU-27/30, 6 F-16, 10 Hawk 100/200, 2 F-5 dan 12 T-50.
Serangan udara dibuka oleh manuver formasi pesawat Sukhoi dan F-16. Mereka menjatuhkan bom 2,7 ton ke area sasaran yang ditentukan dalam Latihan Gabungan TNI tahun 2014.
Bom jatuh menggelegar mengenai target yang diasumsikan sebagai pos komando musuh.
Setelah itu satu persatu pesawat Hawk menjatuhkan bom di pos-pos komando musuh.
Pesawat-pesawat tempur ini pun melumpuhkan beberapa pesawat tempur lawan yang berusaha mengajar. Mereka juga melepaskan flare sebagai pengecoh rudal antipesawat udara musuh.
Reporter Ramadhian Fadillah dan Fotografer M Luthfi Rahman mengikuti rangkaian kegiatan latihan ini di Situbondo, Rabu (4/6).
Bantuan tembakan udara dari pesawat tempur ini besar artinya dalam sebuah pertempuran. Target-target yang tak terjangkau meriam atau tank dapat dengan mudah dihancurkan lewat udara.
Sebelumnya pesawat Super Tucano sudah beraksi pagi tadi. Pesawat ini menghancurkan pertahanan musuh di garis pantai guna mendukung pendaratan Marinir.Latgab TNI 2014 Habiskan Anggaran Ratusan Miliar Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko menjelaskan biaya Latihan Gabungan TNI 2014 bisa mencapai ratusan miliar. Biaya Rp 30-40 miliar rupanya hanya habis untuk biaya logistik selama latihan.
"Misalnya rudal itu kita tembakkan. Ada yang harganya Rp 4 M," kata Panglima TNI Jenderal Moeldoko di Situbondo, Jawa Timur, Rabu (6/4).
Moeldoko menambahkan biaya amunisi dan pengeluaran lain masih perlu dihitung. Dia belum bisa memastikan jumlahnya.
"Nanti kita hitung berapa ratus miliar habisnya," kata dia.
Jenderal bintang empat ini menambahkan Latgab 2014 jauh lebih besar dari Latgab sebelumnya. Jumlah personel, helikopter, maupun ranpur nyaris dua kali lipat.
Sementara itu Menhan Purnomo Yusgiantoro mengaku puas dengan apa yang ditunjukan TNI dalam Latgab.
"Latgab ini ingin menciptakan TNI profesional, modernisasi alutsista, tujuannya bisa mempertahankan keutuhan bangsa," kata PurnomoRM-70 Grad Multilaras Si Penghancur Dari Garis PantaiTruk besar beroda delapan pengangkut roket itu tampak gagah di Pantai Banongan, Asembagus, Situbondo, Jawa Timur. Sosoknya kekar dan garang.
Itulah RM-70 Grad Multilaras, peluncur roket kebanggaan Korps Marinir TNI AL. Jika tabung peluncur terisi penuh, ada 40 roket yang siap ditembakan. Roket ini bisa menjangkau jarak 20 km.
"40 Roket itu bisa menghancurkan area seluas tiga hektar," kata Wakil Komandan Resimen Artileri I Marinir Letkol F Simanjorang kepada merdeka.com , Selasa (3/6).
RM-70 Grad dioperasikan empat personel. Kendaraan ini pun bisa lincah bergerak melintasi rintangan dengan kemiringan 40-50 derajat.
Resimen Artileri Marinir memiliki 18 unit senjata mematikan buatan Republik Ceko ini sejak tahun 2004. Menjadi salah satu andalan Resimen Artileri Marinir.
Selain RM-70 Grad, Marinir juga mengandalkan meriam Howitzer MK-2 berkaliber 105 mm. Senjata buatan Prancis tersebut mampu menjangkau jarak 17,5 km.
Butuh enam orang untuk menembakkan meriam tarik. Untuk perpindahan posisi, meriam ini ditarik truk. Karena itu disebut meriam tarik.
Dalam operasi tempur amfibi, Artileri Marinir memegang peran penting untuk mendukung gerak laju pasukan. Mula-mula tank-tank kavaleri Marinir mendobrak masuk pantai musuh terlebih dahulu. Setelah itu baru pasukan Marinir menyerbu dari garis pantai.
Saat itulah artileri mengambil posisi. Mereka menembak sesuai permintaan pasukan infanteri dan kavaleri yang sedang bergerak maju.
Tembakan kanon dan roket dari artileri ini akan melemahkan kedudukan musuh. Pasukan pun bisa terus melaju ke sasaran.Berikut liputannya :
Sumber : Merdeka
Mana videonya?
BalasHapus