BOGOR-(IDB) : Serangan teroris di Indonesia sangat
dinamis. Pelaku teroris mengikuti perkembangan zaman yang sedang
berlangsung. Adanya bahan Kimia, Biologi, Radioaktif dan unsur Nuklir
(KBRN), seperti ledakan yang terjadi di Timur Tengah dan negara lainnya,
menunjukan, jika teroris sangat menguasai teknologi yang merupakan
perkembangan zaman.
Penegasan ini disampaikan Kepala Badan Nasional Penanggulangan
Teroris (BNPT) Ansyad Mbai saat meluncurkan Standar Operasional Prosedur
(SOP) Penanggulangan Kondisi Krisis Akibat Serangan Teroris yang
Menggunakan Kimia, Biologi, Radioaktif dan Unsur Nuklir, di Cisarua,
Bogor (27/11).
Menurut Ansyad, potensi ancaman serangan teroris dengan bahan Kimia,
Biologi, Radioaktif dan unsur Nuklir sewaktu-waktu dapat terjadi.
“Potensi ancaman teroris sangat besar. Di tanah air, sudah berapa
kali terjadi, seperti di Solo, ditemukan nitroglitser. Ada juga kimia
menyerupai racun yang pernah menyerang kantin-kantin kepolisian,”papar
Ansyad.
Langkah antisipasi, harus adanya SOP yang jelas dan terukur. Pasalnya modus yang dipakai pelaku teroris, semakin beragam.
“Kalau kita sudah siap dan dengan standar kerja yang jelas, maka penanganannya tidak serampangan, manakala ada serangan,”ujarnya.
“Kalau kita sudah siap dan dengan standar kerja yang jelas, maka penanganannya tidak serampangan, manakala ada serangan,”ujarnya.
Pelaku teroris diakui Ansyad, sangat mudah menyusup ke instansi pemerintah, kampus, bahkan kepolisian dan TNI.
Diharapkan dengan adanya SOP, penanganan serangan teroris atau langkah antisipasi, menjadi terarah dan tidak terlihat panik.
“SOP ini akan terus melalui uji coba seiring latihan yang terus
berlangsung. Kalau soal fasilitasnya, sudah sangat siap. Lokasinya di
Sentul, Bogor. Teroris harus dilawan secara bersama-sama,”kata Ansyad.
Sumber : Poskota
CEWEK LELANG KEPERAWANAN
BalasHapusbaroinfo.com/unik/7-cewek-yang-melelang-keperawanannya-di-dunia
TERORIS yg paling berbahaya adalah KORUPTOR
BalasHapusaushit teroris
BalasHapusteroris itu ya ciptaan negara2 barat terutama ASU tu yang punya sknario...ASU menyebarkan rasa benci terhadap slh satu kepercayaan yang dianut oleh sebagian penduduk dunia, ini bagian dari propaganda ASU...
BalasHapus