JAKARTA-(IDB) : Sesuai dengan UU RI No.
34 tahun 2004 pasal 7 ayat 2 salah satu tugas pokok TNI adalah
melaksanakan operasi militer selain perang (OMSP) yaitu diantaranya
membantu pencarian dan pertolongan dalam kecelakaan atau SAR (search and
Resque). Dalam rangka mempersiapkan diri menjalankan tugas tersebut TNI
AL yang dilaksanakan Koarmabar melaksankan latihan pencarian dan
penyelamatan korban dan evakuasi di laut (Sar laut) tahun 2013, kamis
(21/11).
Latihan SAR Laut Koarmabar tahun ini terbagi dalam dua tahap yaitu Geladi Posko (Pos Komando) yang dilaksanakan di Gedung O.B. Syaaf, Markas Komando Armada RI Kawasan Barat dan Tahap geladi lapangan yang dilaksanakan di Perairan Teluk Jakarta dan Laut Jawa.
Latihan SAR dipimpin langsung oleh Komandan Gugus Keamanan Laut Koarmabar (Danguskamlabar) Laksamana Pertama TNI Harjo Susmoro, S.Sos, S.H., M.H. yang dalam latihan ini bertindak sebagai Wakil Direktur Latihan (Wadirlat).
Latihan Sar Laut ini melibatkan personel lebih dari 400 orang yang berasal dari kesatuan Koarmabar terdiri dari tim Kopaska, tim Dislambair, Tim kesehatan serta dari Lantamal III, Rumah Sakit TNI AL Dr. Mintoharjo dan Wing Udara II Pusnerbal dengan dibantu dari tim pendukung latihan dari Basarnas, Adpel Peabuhan Tanjung priok dan KPLP.
Unsur-unasur latihan Sar ini mengerahkan alut sista sebanyak 3 buah KRI yaitu 1 KRI jenis perusak kawal (PK) KRI Patiunus-384, 1 jenis Fast Patrol Boat (FPB) KRI Todak-681 dan 1 jenis patroli cepat (PC) KRI Sanca-815 dan 1 Helly Bell serta 1 sea reader dari Kopaska.
Dalam latihan ini bertindak sebagai komandan Satgas latihan SAR Kolonel laut (P) Deni Septiana, S.IP yang sehari-hari menjabat Komandan satuan kapal Patroli Koarmabar, sedangkan sebagai Ketua Penilai DankolatKoarmabar Kolonel Laut (P) Yudho Margono
Skenario Latihan
Dalam latihan ini diskenariokan bahwa ada sebuah kapal barang dengan nama KM. Maju Makmur yang sedang mengakut barang-barang kebutuhan pokok dan penumpang berangkat dari pelabuhan Tanjung Priok akan menuju Pontianak. Dalam perjalanan di sekitar Pulau Damar terjadi cuaca buruk dan gelombang besar, kapal mengalami kebocoran akibat hantaman ombak. Dalam situsi darurat sebelum kapal tenggelam, kapal ini sempat mengirimkan distress Signal ke kantor Basarnas. Diperkirakan kapal tenggelam dan penumpangnya beserta ABK menyelamatkan diri terjun ke laut.
Selanjutnya dengan cepat Kabasarnas berkoordinasi dengan Pangarmabar untuk meminta bantuan unsur SAR TNI AL (KRI dan Pesud), sekaligus meminta kepada Pangarmabar supaya salah satu perwiranya menjadi SMC (SAR Mission Coordinator). Pangarmabar melalui radiogram menunjuk Dansatrolarmabar sebagai SMC.
Kemudian Dansatrolarmabar setelah menerima perintah sebagi SMC memerintahkan KRI Patiunus (PTS)-384 yang sedang melaksanakan operasi Rakata Jaya karena berada pada posisi sekitar kejadian kapal yang mengalami musibah untuk melaksanakan pencarian dan pertolongan. Selanjutnya Dansatrolarmabar juga meminta bantuan Helly Wing II (Pusnerbal) untuk menuju tempat kejadian untuk melaksanakan survailance dan pertolongan SAR.
Selain memerintahkan KRI Patiunus SMC juga memrintahkan KRI Todak-631 dan KRI Sanca-815 yang sedang standbye di pangkalan Jakarta untuk melaksanakan pencarian dan pertolongan (SAR)
Setelah KRI Patiunus menemukan korban kapal tenggelam selanjutkan melaksanakan evakuasi dari laut, dan selanjutnya dibawa dilapangan Pondok Dayung untuk ditangani sementara oleh tim medis dan selanjunya dikirim ke RSAL. Demikian juga Tim Helly yang telah menemukan lokasi kejadian juga melaksanakan evakuasi ke Pangkalan Pondok Dayung untuk ditangani sementara oleh tim medis dan kemudian dikirim ke RSAL Dr. Mintohardjo untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut via darat dan via udara.
Latihan SAR Laut Koarmabar tahun ini terbagi dalam dua tahap yaitu Geladi Posko (Pos Komando) yang dilaksanakan di Gedung O.B. Syaaf, Markas Komando Armada RI Kawasan Barat dan Tahap geladi lapangan yang dilaksanakan di Perairan Teluk Jakarta dan Laut Jawa.
Latihan SAR dipimpin langsung oleh Komandan Gugus Keamanan Laut Koarmabar (Danguskamlabar) Laksamana Pertama TNI Harjo Susmoro, S.Sos, S.H., M.H. yang dalam latihan ini bertindak sebagai Wakil Direktur Latihan (Wadirlat).
Latihan Sar Laut ini melibatkan personel lebih dari 400 orang yang berasal dari kesatuan Koarmabar terdiri dari tim Kopaska, tim Dislambair, Tim kesehatan serta dari Lantamal III, Rumah Sakit TNI AL Dr. Mintoharjo dan Wing Udara II Pusnerbal dengan dibantu dari tim pendukung latihan dari Basarnas, Adpel Peabuhan Tanjung priok dan KPLP.
Unsur-unasur latihan Sar ini mengerahkan alut sista sebanyak 3 buah KRI yaitu 1 KRI jenis perusak kawal (PK) KRI Patiunus-384, 1 jenis Fast Patrol Boat (FPB) KRI Todak-681 dan 1 jenis patroli cepat (PC) KRI Sanca-815 dan 1 Helly Bell serta 1 sea reader dari Kopaska.
Dalam latihan ini bertindak sebagai komandan Satgas latihan SAR Kolonel laut (P) Deni Septiana, S.IP yang sehari-hari menjabat Komandan satuan kapal Patroli Koarmabar, sedangkan sebagai Ketua Penilai DankolatKoarmabar Kolonel Laut (P) Yudho Margono
Skenario Latihan
Dalam latihan ini diskenariokan bahwa ada sebuah kapal barang dengan nama KM. Maju Makmur yang sedang mengakut barang-barang kebutuhan pokok dan penumpang berangkat dari pelabuhan Tanjung Priok akan menuju Pontianak. Dalam perjalanan di sekitar Pulau Damar terjadi cuaca buruk dan gelombang besar, kapal mengalami kebocoran akibat hantaman ombak. Dalam situsi darurat sebelum kapal tenggelam, kapal ini sempat mengirimkan distress Signal ke kantor Basarnas. Diperkirakan kapal tenggelam dan penumpangnya beserta ABK menyelamatkan diri terjun ke laut.
Selanjutnya dengan cepat Kabasarnas berkoordinasi dengan Pangarmabar untuk meminta bantuan unsur SAR TNI AL (KRI dan Pesud), sekaligus meminta kepada Pangarmabar supaya salah satu perwiranya menjadi SMC (SAR Mission Coordinator). Pangarmabar melalui radiogram menunjuk Dansatrolarmabar sebagai SMC.
Kemudian Dansatrolarmabar setelah menerima perintah sebagi SMC memerintahkan KRI Patiunus (PTS)-384 yang sedang melaksanakan operasi Rakata Jaya karena berada pada posisi sekitar kejadian kapal yang mengalami musibah untuk melaksanakan pencarian dan pertolongan. Selanjutnya Dansatrolarmabar juga meminta bantuan Helly Wing II (Pusnerbal) untuk menuju tempat kejadian untuk melaksanakan survailance dan pertolongan SAR.
Selain memerintahkan KRI Patiunus SMC juga memrintahkan KRI Todak-631 dan KRI Sanca-815 yang sedang standbye di pangkalan Jakarta untuk melaksanakan pencarian dan pertolongan (SAR)
Setelah KRI Patiunus menemukan korban kapal tenggelam selanjutkan melaksanakan evakuasi dari laut, dan selanjutnya dibawa dilapangan Pondok Dayung untuk ditangani sementara oleh tim medis dan selanjunya dikirim ke RSAL. Demikian juga Tim Helly yang telah menemukan lokasi kejadian juga melaksanakan evakuasi ke Pangkalan Pondok Dayung untuk ditangani sementara oleh tim medis dan kemudian dikirim ke RSAL Dr. Mintohardjo untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut via darat dan via udara.
Sumber : Koarmabar
0 komentar:
Posting Komentar