Jumat, Oktober 11, 2013
16
Tony Abbot ngotot ingin membeli perahu imigran gelap dan membayar informan di Indonesia untuk membendung kehadiran imigran gelap. Kebijakan ini dinilai bisa melanggar kedaulatan Indonesia. 
JAKARTA-(IDB) : Perdana Menteri Australia Tony Abbot berkukuh menjalankan rencananya membeli perahu imigran gelap dan membayar informan di Indonesia untuk membendung derasnya aliran pencari suaka ke negara itu.
Anggota Komisi I DPR Helmy Fauzi menilai kebijakan Australia itu melanggar prinsip kedaulatan Indonesia. Soalnya, kata dia, "Mereka melakukan operasi intelijen secara terang-terangan dalam kebijakan nyata di negara kita. DPR dan pemerintah wajib menolaknya."

Ia meminta aparat keamanan dan intelijen bekerja sama mengendus dan memastikan setiap gerak-gerik warga negara asing terutama Australia yang melakukan aksi mata-mata di dalam negeri. Ia berharap pemerintah mengeluarkan ketentuan pelarangan bagi masyarakat untuk bekerja sama dengan intelijen Australia. Sebab, hal itu berarti menjual informasi dalam negeri untuk kepentingan asing.

"Jika mereka melakukan aksi penangkapan dan sebagainya dengan alasan mencegah para pencari suaka sampai ke di Australia di wilayah NKRI, justru aparat Negeri Kanguru itu harus ditangkap dan diproses hukum di Indonesia. Karena mereka melakukan kegiatan yang bertentangan dengan hukum Indonesia," ujar Helmy Fauzi di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (10/10).

Menurut Helmy, langkah Tony Abbot akan menciptakan suasana tak nyaman dalam hubungan kerja sama Australia-Indonesia. "Australia mestinya memahami masalah ini, yakni penolakan rakyat Indonesia atas kebijakan tersebut," katanya. 




Sumber : Jurnamen

16 komentar:

  1. Tinggal ketegasan dari pemerintah kita.. jangan sampai ditekan oleh australi lagi seperti kejadian di timtim...
    Dan bisa jadi jurus australia dan sekutunya untuk membuat indonesia tidak kondusif menjelang 2014.

    BalasHapus
  2. Sial betul australia ini.
    Mereka pikir mereka siapa seenaknya saja membuat aturan di indonesia (by:Lou yang kwe)

    BalasHapus
  3. australia emang penakut beneran...

    BalasHapus
  4. australia mengurusi negaranya sendiri kebingungan, minta bantuan indonesia... gimana???

    BalasHapus
  5. udalah gak usah mencla mencle ama australia mah putus aja kerjasama nya mereka yg butuh indonesia bukan sebalik nya.. paling juga import daging sapi.. gak makan daging sapi juga gak mati kan.. masih banyak juga kok stok sapi di negara ini... jgn terus2 an jadi negara yg selalu ngalah ama orang2 gila macam australia...( kalau yg waras terus2 an ngalah, maka percayalah dunia akan di kuasai oleh orang2 gila.. # pepatah)

    BalasHapus
  6. Ini yang Goblok yang mana sih.. kalau pejabat kita tidak bermental korup, congkak, dan serakah, tentunya hal yang seperti ini tidak akan pernah terjadi......

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dan rakyatnya bermental seperti anda underestimate. Terlalu percaya dengan laporan media yang alay ...... Seolah olah indonesia negara terkorup .... Coba bandingkan indonesia dengan Laos, myanmar, vietnam dan philipina. Indonesia masih lebih baik karena KPKnya bekerja.

      Hapus
    2. ano 05.46
      kalau anda pandai kenapa anda gk masuk dpr/mpr / kpk skalian bhkan kalau perlu president,
      saya yakin manusia seperti anda hanya besar di mulut dari pada di otak,,

      Hapus
  7. simple..melanggar tembak..

    BalasHapus
  8. Kalau kita mau jujur kenapa australia berani trang terangan gajak perang ?... karna mereka tau siapa peminpin indo sekarang , lebih memikirkan harta dan keluaga yg sudah kaya raya dan bertaburan di swiss . Jangan harap si buya bisa berbuat tegas , gak mungkin tegas brooo...maling dan pengecut penjilat gak pantas di bella .

    BalasHapus
    Balasan
    1. Lho yang ngajak perang siapa ... Jangan membesar besarkan sesuatu yang memang tidak besar....... Emang kekayaan pak sby bertaburan di swiss ? Pernah ngintip sampe tahu ? Haha ..... Rakyat indonesia tu cerdas bro ... Gak perlu diprovokasi !

      Hapus
    2. berita darimmana?
      Kalau mau ada perang,?
      Berapa hartanya sby..

      Tolong sertakan sumbernya ano 08:58 ..
      Jangan cuma jadi provokatoriyah,,
      iyakan bung mEllektEch....?

      Hapus
  9. Itulah yg perlu dicermati.
    Dgn msknya pencari suaka ke australia dpt mengakibatkan pengeluaran uang dlm pengurusan pencari.
    Jgn mau dijadikan kambing htam.
    Alih2 penguasa minta dana dari persetujuan Dpr dalam mengurus pencari suaka.
    Politiknya udah ketahuan bos.insyaaf lah

    BalasHapus
  10. sikat habis..
    Macam2 perang aja..mudah..

    BalasHapus
  11. wah... oztrali sepertinya sangat pusing dan dah putus asa ya...

    BalasHapus
  12. Saya turut prihatin...

    BalasHapus