Tony Abbot ngotot ingin membeli perahu imigran gelap dan membayar informan di Indonesia untuk membendung kehadiran imigran gelap. Kebijakan ini dinilai bisa melanggar kedaulatan Indonesia.
JAKARTA-(IDB) : Perdana Menteri Australia Tony Abbot berkukuh menjalankan rencananya membeli perahu imigran gelap dan membayar informan di Indonesia untuk membendung derasnya aliran pencari suaka ke negara itu.
Anggota Komisi I DPR Helmy Fauzi menilai kebijakan
Australia itu melanggar prinsip kedaulatan Indonesia. Soalnya, kata dia, "Mereka
melakukan operasi intelijen secara terang-terangan dalam kebijakan nyata di
negara kita. DPR dan pemerintah wajib menolaknya."
Ia meminta aparat keamanan dan intelijen bekerja sama
mengendus dan memastikan setiap gerak-gerik warga negara asing terutama
Australia yang melakukan aksi mata-mata di dalam negeri. Ia berharap pemerintah
mengeluarkan ketentuan pelarangan bagi masyarakat untuk bekerja sama dengan
intelijen Australia. Sebab, hal itu berarti menjual informasi dalam negeri
untuk kepentingan asing.
"Jika mereka melakukan aksi penangkapan dan
sebagainya dengan alasan mencegah para pencari suaka sampai ke di Australia di
wilayah NKRI, justru aparat Negeri Kanguru itu harus ditangkap dan diproses
hukum di Indonesia. Karena mereka melakukan kegiatan yang bertentangan dengan
hukum Indonesia," ujar Helmy Fauzi di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta,
Kamis (10/10).
Menurut Helmy, langkah Tony Abbot akan menciptakan
suasana tak nyaman dalam hubungan kerja sama Australia-Indonesia. "Australia
mestinya memahami masalah ini, yakni penolakan rakyat Indonesia atas kebijakan tersebut,"
katanya.
Sumber : Jurnamen
Sumber : Jurnamen
Tinggal ketegasan dari pemerintah kita.. jangan sampai ditekan oleh australi lagi seperti kejadian di timtim...
BalasHapusDan bisa jadi jurus australia dan sekutunya untuk membuat indonesia tidak kondusif menjelang 2014.
Sial betul australia ini.
BalasHapusMereka pikir mereka siapa seenaknya saja membuat aturan di indonesia (by:Lou yang kwe)
australia emang penakut beneran...
BalasHapusaustralia mengurusi negaranya sendiri kebingungan, minta bantuan indonesia... gimana???
BalasHapusudalah gak usah mencla mencle ama australia mah putus aja kerjasama nya mereka yg butuh indonesia bukan sebalik nya.. paling juga import daging sapi.. gak makan daging sapi juga gak mati kan.. masih banyak juga kok stok sapi di negara ini... jgn terus2 an jadi negara yg selalu ngalah ama orang2 gila macam australia...( kalau yg waras terus2 an ngalah, maka percayalah dunia akan di kuasai oleh orang2 gila.. # pepatah)
BalasHapusIni yang Goblok yang mana sih.. kalau pejabat kita tidak bermental korup, congkak, dan serakah, tentunya hal yang seperti ini tidak akan pernah terjadi......
BalasHapusDan rakyatnya bermental seperti anda underestimate. Terlalu percaya dengan laporan media yang alay ...... Seolah olah indonesia negara terkorup .... Coba bandingkan indonesia dengan Laos, myanmar, vietnam dan philipina. Indonesia masih lebih baik karena KPKnya bekerja.
Hapusano 05.46
Hapuskalau anda pandai kenapa anda gk masuk dpr/mpr / kpk skalian bhkan kalau perlu president,
saya yakin manusia seperti anda hanya besar di mulut dari pada di otak,,
simple..melanggar tembak..
BalasHapusKalau kita mau jujur kenapa australia berani trang terangan gajak perang ?... karna mereka tau siapa peminpin indo sekarang , lebih memikirkan harta dan keluaga yg sudah kaya raya dan bertaburan di swiss . Jangan harap si buya bisa berbuat tegas , gak mungkin tegas brooo...maling dan pengecut penjilat gak pantas di bella .
BalasHapusLho yang ngajak perang siapa ... Jangan membesar besarkan sesuatu yang memang tidak besar....... Emang kekayaan pak sby bertaburan di swiss ? Pernah ngintip sampe tahu ? Haha ..... Rakyat indonesia tu cerdas bro ... Gak perlu diprovokasi !
Hapusberita darimmana?
HapusKalau mau ada perang,?
Berapa hartanya sby..
Tolong sertakan sumbernya ano 08:58 ..
Jangan cuma jadi provokatoriyah,,
iyakan bung mEllektEch....?
Itulah yg perlu dicermati.
BalasHapusDgn msknya pencari suaka ke australia dpt mengakibatkan pengeluaran uang dlm pengurusan pencari.
Jgn mau dijadikan kambing htam.
Alih2 penguasa minta dana dari persetujuan Dpr dalam mengurus pencari suaka.
Politiknya udah ketahuan bos.insyaaf lah
sikat habis..
BalasHapusMacam2 perang aja..mudah..
wah... oztrali sepertinya sangat pusing dan dah putus asa ya...
BalasHapusSaya turut prihatin...
BalasHapus