YOGYAKARTA-(IDB) : TNI AU pada tahun ini akan menambah lagi alat utama sistem persenjataan
(alutsista) pesawat tempur. Baik untuk melengkapi yang sudah ada maupun
yang baru.
Khusus untuk alutsista yang baru yaitu Helikopter Couger. Selain Helikopter Couger, alutsista yang segera akan datang, yaitu pesawat tempur T50 dan Supertucano.
“Untuk pengadaan kami harapkan dalam waktu dekat ini,” ungkap KSAU Marsekal TNI IB Putu Dunia usai upacara prasetya perwira (Praspa) dan Wingday di lapangan Jupiter Lanud Adisutjipto, Yogyakarta, Selasa (29/10/2013).
Sedangkan untuk pengadaan peluru kendali (rudal) penangkis serangan udara Oerlikon pengadaannya baru dapat dilakukan tahun depan. Rudal Oerlikon rencananya akan ditempatkan di beberapa daerah, yaitu Jakarta, Pontianak, Makasar, dan Yogyakarta. Untuk Yogyakarta di Mako Paskhas Yogyakarta.
Untuk kepentingan tersebut, saat TNI AU sedang mempersiapkan fasilitas dan sumber daya manusia (SDM), yang akan mengawaki alutsista tersebut. “Pengadaan alutsista ini merupakan program kelanjutan pembangunan TNI AU,” terangnya.
Terutama para penerbang yang mengawaki pesawat militer, baik tempur, angkut maupun helikopter. Pemenuhan penerbang pesawat militer sendiri akan disesuaikan dengan kebutuhan. Namun untuk penerbang militer ditargetkan tiap tahun mampu menghasilkan 40 penerbang. “Untuk pemenuhan ini melalui Sekbang reguler maupun dari PSDP,” jelasnya.
Khusus untuk alutsista yang baru yaitu Helikopter Couger. Selain Helikopter Couger, alutsista yang segera akan datang, yaitu pesawat tempur T50 dan Supertucano.
“Untuk pengadaan kami harapkan dalam waktu dekat ini,” ungkap KSAU Marsekal TNI IB Putu Dunia usai upacara prasetya perwira (Praspa) dan Wingday di lapangan Jupiter Lanud Adisutjipto, Yogyakarta, Selasa (29/10/2013).
Sedangkan untuk pengadaan peluru kendali (rudal) penangkis serangan udara Oerlikon pengadaannya baru dapat dilakukan tahun depan. Rudal Oerlikon rencananya akan ditempatkan di beberapa daerah, yaitu Jakarta, Pontianak, Makasar, dan Yogyakarta. Untuk Yogyakarta di Mako Paskhas Yogyakarta.
Untuk kepentingan tersebut, saat TNI AU sedang mempersiapkan fasilitas dan sumber daya manusia (SDM), yang akan mengawaki alutsista tersebut. “Pengadaan alutsista ini merupakan program kelanjutan pembangunan TNI AU,” terangnya.
Terutama para penerbang yang mengawaki pesawat militer, baik tempur, angkut maupun helikopter. Pemenuhan penerbang pesawat militer sendiri akan disesuaikan dengan kebutuhan. Namun untuk penerbang militer ditargetkan tiap tahun mampu menghasilkan 40 penerbang. “Untuk pemenuhan ini melalui Sekbang reguler maupun dari PSDP,” jelasnya.
Sumber : Sindo
OERLIKON itu bukannya dalam bentuk meriam ya? kok bisa nembakin rudal tu gimana ceritanya, maklum nubi nanyak....
BalasHapusBetul- oerlikone adalah sejenis meriam produk swiss- canon dg macam2 kaliber:20-30 -35mm- dan untuk tipe oerlikon pesanan AU kabarnya punya kaliber35mm SKYSHIELD dg modul sistem HIBRYDE- artinya dua sistem senjata yg terdiri dari canon 35mm dan launcher rudal SAM SKYSHIELD yg dipadukan dlm satu sistem-kemudian di kasih nama SKYSHIELD 35-ya ituu dia orlikone SKYSHIELD itu sama persis dg SAM GROM/ZUR23 mm- yg udah di pake TNIAD- beda nya orlikon lebih mutakhir dari grom- dan kabar nya sih bisa dipake buat menembak jatuh pesawat tempur UFO dg pilot ALIEN yg datang dari planet entahberantah- yg mau piknik ke jakarta tanpa dibekali dokumen resmi- he he he- trims salam toek kowad cakep- from vanhalen.
HapusIni jgn mbah Boler ya
HapusCara kerjanya, pd waktu peluru ORLIKON menekati sebuah obyek sasaran entah itu pesawat ato rudal...peluru ORLIKON akan terpecah menjadi 200 butir gotri yg akan menyebar secara omni direction sampai jarak 300 meter... peluru ORLIKON adl peluru canggih, dia tau kapan harus meledak pecah jadi 200 butir serpihan peluru...akurasi dihitung dgn bantuan komputer... memang fungsi utamanya adl sbg pencegat rudal musuh..
BalasHapusMksd ano 07.54: oerlikon kan berupa peluru, bukan rudal kaya' yg di gbr itukan rudal! Apa bisa dipake buat nembakkan rudal?
Hapusgitu mnrt saya atas ano 07.54...
Saya jg gak tau soalnya mas bro!...
Di jelaskan oleh ksau- TNIAU mau nambah alutsista baru trmasuk pesawat tempur- klo boleh tau: kira2 jenis pesawat tempur mana yg akan dibeli itu....mudah2 an aja JAS39EF SUPER GRIPEN-F16EF-TYPHON EFA EUROFIGHTER-RAFALE - SU35- MIG35- F18EF- F15NG- salah satunya dipilih TNIAU sebagai pengganti F5 EF TIGER- oke bravo TNIAU-
BalasHapusklo gw stuju dengan gripen ng utk pesawat pengganti f5, dan su 35 utk sebagai pesawat tempur utama,,dengan penambahan 8 skuadron.
Hapusknp pilih GRIPEN NG coba baca disini .kemampuan gripen ng,:
http://indomiliter.com/2013/10/24/gripen-ng-dan-transfer-teknologi-multirole-fighter-yang-layak-jadi-pengganti-f-5e-tiger-ii-tni-au/
klo su 35 sebagai penyeimbang pesawat tempur tetangga yg mau pake F35, walaupun blm ada kepastian SU 35 bs menang lawan F35 tp masing2 punya kelebihan dan kekurangan. karena. blm pernah terjadi battel figth antara kedua pesawat tmpur tsb.
kirain saya T-50 made in rusia, gak taunya T-50 made in korea selatan yak. ckcckck pedahal udah seneng kalo indonesia beli yang T-50 made in rusia. ;-(
BalasHapusgak mungkin, t-50 masih prototipe sedangkan su-35 di rusia masih 50 biji, paling mungkin su-30 mki diperbanyak aja
BalasHapusyah kecil2 jadilah...
BalasHapusIndonesia Akan
BalasHapusTerima Hibah Kapal
Selam Setelah ada
Kepastian dari Russia
Menteri Pertahanan Purnomo
Yusgiantoro menyatakan
pemerintah sedang menunggu
kepastian hibah kapal selam
dari Rusia . "Saat ini kami
menunggu surat resmi dari
Rusia," kata Purnomo kepada
wartawan di Landasan Udara
Ranai, Natuna, Rabu, 30
Oktober 2013.
Surat itu, dia melanjutkan,
berisi kepastian berapa kapal
selam yang akan dihibahkan
Rusia. Termasuk bagaimana
keadaan fisik kapal selam itu
dan seberapa banyak
perbaikan yang diperlukan.
Sebab dalam hibah alat utama
sistem persenjataan, negara
pemberi pasti menyaratkan
seberapa besar perbaikannya.
"Tapi katanya masih bagus
kondisinya," kata dia.
Soal berapa pagu anggaran
untuk biaya 'up-grade' kapal
selam ini, Purnomo belum mau
menjawab. Sebab saat ini yang
ditunggu oleh pemerintah
adalah kepastian jadi atau
tidaknya hibah kapal selam dari
Rusia.
Menurut informasi awal yang
Purnomo peroleh dari Duta
Besar Rusia di Indonesia,
negara Beruang Merah itu
akan menghibahkan 10 kapal
selam jenis Killo Class Namun
hal itu bisa saja berubah.
"Sebab negara tetangga,
Myanmar juga mendapat satu
(kapal selam) hibah dari Rusia."
Purnomo sendiri menyatakan
bahwa TNI memerlukan hibah
kapal selam dari Rusia itu.
Sebab, kapal selam merupakan
alutsista strategis untuk
menjaga arus laut kepulauan
Indonesia. Saat ini Indonesia
baru punya dua unit kapal
selam, KRI Cakra dan KRI
Nanggala. Pemerintah telah
memesan tiga unit kapal selam
Changbogo dari Korea Selatan.
"Kami butuhnya lebih dari lima
itu," kata Purnomo.
Terlebih, dia melanjutkan,
Kepala Staf Angkatan Laut
Laksamana Marsetyo
menyatakan bahwa dia
membutuhkan kapal selam
yang mampu meluncurkan
rudal dari bawah permukaan
air ke udara. Kemampuan itu
merupakan salah satu
kelebihan kapal selam Killo
Class milik Rusia.