Kamis, Oktober 31, 2013
10
JAKARTA-(IDB) : Pemerintah Indonesia dan Turki sepakat menjalin kerja sama dalam pembuatan tank. Kesepakatan itu diikat dalam nota kesepahaman (MoU) yang ditandatangani di sela kegiatan Pameran Industri Pertahanan Internasional (IDEF) ke-11 di Istanbul, Turki, pada Mei lalu.

Salah satu poin yang tertuang di dalam MoU itu adalah pemerintah kedua negara akan mendesain satu prototipe tank terlebih dahulu. “Saat ini proses pengerjaan baru sebatas pembuatan protipe tank. Setelah desain tank selesai dibuat, maka rencananya akan diproduksi massal dan digunakan bagi milter di kedua negara,” ujar Duta Besar Turki untuk Indonesia, Zekeriya Akçam, kepada VIVAnews, 29 Oktober 2013, di Hotel Shangri-La dalam perayaan Hari Nasional ke-90 Turki.

Dia berharap prototipe tank akan selesai dibuat setelah Turki menggelar pemilu tahun depan. “Desain tank akan diungkap ke publik setelah Turki selesai menggelar pemilu pada Juli 2014. Kebetulan Indonesia dan Turki sama-sama akan menggelar Pemilu Presiden di waktu yang sama,” kata Akçam.

Pembuatan tank ini rencananya akan melibatkan dua Badan Usaha Milik Negara (BUMN) RI, yakni PT Pindad dan PT LEN. Salah satu perusahaan asal Turki, ASELSAN, merupakan mitra dari PT LEN yang sudah memiliki pengalaman memproduksi peralatan di bidang pertahanan dan keamanan. Sementara dari pihak Turki, proyek ini akan ditangani oleh FNSS Defense System.

Tanam investasi

Dubes Akçam juga mengatakan, dua perusahaan besar Turki akan menanamkan investasi di Indonesia. Perusahaan itu bergerak di bidang pengeboran dan pertambangan, serta produksi mesin pendingin dan mesin cuci.

“Mereka telah melakukan survei selama hampir empat tahun untuk menentukan tempat investasi. Untuk perusahaan pertambangan dan pengeboran dari Turki, mereka baru memperoleh izin di Agustus lalu,” kata Akçam. Perusahaan itu akan mulai melakukan pengeboran di Pulau Sumatera.

Sementara untuk perusahaan produsen mesin pendingin dan mesin cuci dari Turki, sudah siap memproduksi produknya karena telah menemukan mitra lokal.

Namun, ujar Akçam, lebih banyak perusahaan Turki yang lebih memilih untuk melakukan hubungan dagang di Indonesia ketimbang berinvestasi. Penyebabnya adalah nilai tukar mata uang yang tak stabil dan birokrasi yang rumit. “Terlalu banyak perjuangan dan birokrasi untuk bisa memperoleh izin usaha di Indonesia,” kata dia.

Dalam neraca perdagangan, Indonesia masih mengalami defisit dari Turki pada tahun 2012. Zekeriya mengatakan nilai perdagangan dari Indonesia ke Turki mencapai US$1,5 miliar, sedangkan dari Turki ke Indonesia mencapai US$250 miliar.




Sumber : Vivanews

10 komentar:

  1. birokrasi Indonesia emang gila, gua bikin KTP, akte kelahiran dan surat pindah aja kena 500 ribu, bikinnya susahnya setengah mati, apalagi bikin tank, pasti dipungli milyaran, gimana mau maju wong pikiran PNS nya korup semua

    BalasHapus
    Balasan
    1. asas "Wani Pirooooo?" masih dipake bro.. :-s
      trus ada lagi nih budaya birokrat negeri ini :
      kalo proses yg sulit saja banyak yg mencari, kenapa harus dipermudah? :-s

      Hapus
    2. Itu sebabnya sepertinya kita harus menyadari satu hal penting banget, yaitu kalau pilih pemimpin jangan terutama karena agamanya sama dgn agama saya. Lihat dong kinerja dan kejujurannya. Wong orang mau jadi lurah saja pake diproes segala, hanya karena agamanya yg berbeda....weleh...mau jadi negri ini. Negri ini bisa jadi Picik, sempit dan bodoh kalau semua org telah kehilangan rasionalitasnya.

      Hapus
    3. wakkakakakak

      betuL" aneh negara yg namanya indonesia..
      Birokrasinya padahal dari rakyat untuk negara tp masih di persulit juga..

      1 contoh lagi birokrasi di indonesia yg gagal landing..
      ..." para tki yg mau ke luar negri harus ke PJTKI dan membuat KTKLN.. Tp caranya yg lama dan mahal bayarnya dg problem ini itu sbl ada uang blm tnda tangan.. Medical lah,inilah itulah,,

      kalau tidak percaya silahkan maen sendiri ke "JagIr surabaya,,tmpat pebuatan KTKLN disana seperti apa...

      Pejabat dan pekot samma aja..
      Padahal..tki udh brjasa mmemasukan devisa negara tp sh jg di tipu pemerintahan kt...

      Hapus
  2. arahnya sudah bagus, tank medium bikin sendiri walaupun masih kacangan teknologinya, tank ringan kerjasama dengan turki, tinggal tank kelas beratnya nih, smoga yang dibuat bareng turki juga termasuk tank kelas berat karena kalo dipikir2 ngapain turki kerjasama sama kita kalo dia udah bisa bikin Altay yang termasuk tank kelas berat terbaik di dunia, jangan2 cuman janji manis turki supaya bisa ngebor minyak sumatera aja

    BalasHapus
  3. dan bisa ditebak seperti kebiasaannya...semua cuma berakhir prototype dan tak pernah produksi masal wakakakaka

    BalasHapus
  4. jangan sampe kita kalah start.., kalo dangang atau investasi mereka sudah di phase akhir dan berkontribusi untuk mereka.., ya segerelah kita untuk ada di titik tersebut, agar bukan lagi slogan atau pun angan2 belaka...

    BalasHapus
  5. bukanya gue kagak optimis dengan negeri prototype sperti indonesia....
    Tapi pemimpin kita yg sll mementingkan sakunya sendiri,ujung"nya hilang block cepu hanya demmi sebuah tank top...yg notabene kurang mmemenuhi syarat dan hanya sebatas klausul di atas kertas...

    BalasHapus
  6. Indonesia Akan
    Terima Hibah Kapal
    Selam Setelah ada
    Kepastian dari Russia
    Menteri Pertahanan Purnomo
    Yusgiantoro menyatakan
    pemerintah sedang menunggu
    kepastian hibah kapal selam
    dari Rusia . "Saat ini kami
    menunggu surat resmi dari
    Rusia," kata Purnomo kepada
    wartawan di Landasan Udara
    Ranai, Natuna, Rabu, 30
    Oktober 2013.
    Surat itu, dia melanjutkan,
    berisi kepastian berapa kapal
    selam yang akan dihibahkan
    Rusia. Termasuk bagaimana
    keadaan fisik kapal selam itu
    dan seberapa banyak
    perbaikan yang diperlukan.
    Sebab dalam hibah alat utama
    sistem persenjataan, negara
    pemberi pasti menyaratkan
    seberapa besar perbaikannya.
    "Tapi katanya masih bagus
    kondisinya," kata dia.
    Soal berapa pagu anggaran
    untuk biaya 'up-grade' kapal
    selam ini, Purnomo belum mau
    menjawab. Sebab saat ini yang
    ditunggu oleh pemerintah
    adalah kepastian jadi atau
    tidaknya hibah kapal selam dari
    Rusia.
    Menurut informasi awal yang
    Purnomo peroleh dari Duta
    Besar Rusia di Indonesia,
    negara Beruang Merah itu
    akan menghibahkan 10 kapal
    selam jenis Killo Class Namun
    hal itu bisa saja berubah.
    "Sebab negara tetangga,
    Myanmar juga mendapat satu
    (kapal selam) hibah dari Rusia."
    Purnomo sendiri menyatakan
    bahwa TNI memerlukan hibah
    kapal selam dari Rusia itu.
    Sebab, kapal selam merupakan
    alutsista strategis untuk
    menjaga arus laut kepulauan
    Indonesia. Saat ini Indonesia
    baru punya dua unit kapal
    selam, KRI Cakra dan KRI
    Nanggala. Pemerintah telah
    memesan tiga unit kapal selam
    Changbogo dari Korea Selatan.
    "Kami butuhnya lebih dari lima
    itu," kata Purnomo.
    Terlebih, dia melanjutkan,
    Kepala Staf Angkatan Laut
    Laksamana Marsetyo
    menyatakan bahwa dia
    membutuhkan kapal selam
    yang mampu meluncurkan
    rudal dari bawah permukaan
    air ke udara. Kemampuan itu
    merupakan salah satu
    kelebihan kapal selam Killo
    Class milik Rusia.

    BalasHapus
  7. Kenapa ya tentara malon begitu pengecut? Ada yg bisa jawab? Wkwkwk

    BalasHapus