NATUNA-(IDB) : Menteri Pertahanan (Menhan) Purnomo Yusgiantioro menjelaskan, saat
ini Indonesia sedikitnya membutuhkan sebanyak 34 radar. Radar dibutuhkan
untuk menunjang pengawasan TNI Angkatan Udara (AU) dalam menjaga
wilayah udara di seluruh Indonesia.
"Jadi radar TNI AU itu radar primer, kalau sekunder itu buat
komersil. Untuk kekurangannya, kami hitung sekitar 32 sampai 34 radar
untuk seluruh Indonesia," kata Purnomo di Markas Komando Latihan Angkasa
Yudha 2013 Lanud Ranai, Natuna, Kepulauan Riau, Rabu (30/10).
Purnomo menegaskan, saat ini yang menjadi prioritas penambahan radar
dipusatkan di bagian timur Indonesia. Semua dilakukan demi pengawasan
arus penerbangan yang maksimal.
"Wilayah barat sudah sebagian terpenuhi. Kalau wilayah timur ya
bertahap. Untuk renstra (rencana strategis) pertama ada empat yang harus
dipenuhi," ujar Purnomo.
Namun demikian, pemenuhan radar yang kurang tersebut akan dilakukan
secara bertahap. Semua dilakukan sesuai renstra dan masterplan yang
sudah ada.
Dijelaskan, selain dilakukan bertahap, pemenuhan radar tersebut juga
menunggu persetujuan dari kementrian keuangan (Kemkeu) dan Badan
Perencanaan Pembangunan nasional (Bappenas).
"Untuk renstra pertama sampai 2014 ini, kami rencana beli 4 radar harganya total US$ 150 juta," ungkap Menhan.
Penguatan alat utama sistem senjata (Alutsista) juga tetap akan
menjadi prioritas. Kemhan saat ini masih utamakan alutsista bergerak,
baru pemenuhan alutsista tidak bergerak seperti radar.
Komandan Satuan Radar 212 Lanud Ranai Mayor Electronika Feri
menuturkan, radar yang sudah terpasang di Lanud Ranai jangkauanya
mencapai hingga 540 Km. Akivitas radar sangat diperlukan untuk mengintai
arus penerbangan yang melewati udara di Natuna.
"Jangkauan radar ini bisa sampai kucing (wilayah bagian Malaysia)," kata Feri.
Saat ini, radar di Lanud Ranai yang menjadi pintu gerbang terdepan
pertahanan Indonesia dijaga sekitar 47 Personil. 47 itu terdiri dari
perwira 12 dan anak buah 35.
"Mulai Januari hingga Oktober hanya ada penerbangan kapal Tiongkok,
tapi setelah dicek berkas lengkap, itu terjadi April 2013," ucapnya.
Sumber : BeritaSatu
4 radar $ 150 ???? radar canggih punya perancis yg sdh aesa GM-400 harganya $ 21 Million (1 Unit) x 4 = $ 84 Million, ya kalo inflasi setidaknya sampai $ 100 Million lah, sisanya masih bisa beli radar lain, atau pesawat tempur ringan, hindarilah broker senjata
BalasHapusPasti itu radar produksi Korea yang dimarkup para jendral,broker dan kementrian, liat aja hasilnya
BalasHapusLUARBIASA ITU RADAR TNIAU di RANAI NATUNA YG MAMPU DETEKSI HINGGA WILAYAH KUCHING MALAYSIA- KLO DILIHAT DARI JANGKAUAN DETEKSI INI RADAR RANAI YG MENCAPAI 540KM- KAYAKNYA INI TIPE RADAR ANYAR mungkin jenis NAMSER MK3 - HEBAT DECH- bravo TNIAU- salam buat kowad ca em di stand kostrad monas itu- from vanhalen metal.
BalasHapusDAN SEPERTI BIASANYA...''KITA HANYA BUTUH....TAK PERNAH BELI''WAKAKAKA....APA HERAN RADAR KATROK 500 KM????INGGRIS AJA ADA RADAR JANGKAUAN 2000 KM
BalasHapusradar jangkauan 2000 KM? ada ya?
Hapusdi wilayah inggris ada Balistic Missile Early Warning System, dengan sistem radar AESA sebagai intinya. bisa deteksi objek seukuran pesawat kecil hingga lapisan atmosfer terluar. fungsinya sih buat deteksi peluncuran misil balistik..... oh ya jangan bangga kita punya 34 radar, meski nanti terpenuhi, 34 radar itu cakupannya adalah untuk nutup radar gap yang ada. satu dihancurkan / sabotase, radar gap bakal balik lagi. intinya pertahanan berlapis, ga bisa cuma pake radar darat doang... harus punya AWACS juga buat pertahanan paling luar
HapusTuk Ano09.45 - pola pikir nya gimana sih...gak sinkron abizz- yang di bahas diatas kan mengenai radar di ranai dg deteksi 540 km- zelas gak broe- kok ini browek09.45 malah NGIMPI ngalor ngidul bahas radar inggris sgalee2000 km -gak zinkron- klo pikiran saya meniru serba no realistis macam kaw- aye sih gak kepalang mau ngimpi bawa aja tuh RADAR ZINDELLA AUSIE YG 5000 km broww- (INGAT ISI DOMPET) coba lah biasakan terapkan etika realistis om- trims om- jangan marah ya om pleass- *kok begitu saja kok marah*
Hapuspak optimalkan pembelian radar buatan dalam negeri PT. LEN dan PT.INTI biar mereka bisa terus ada pemasukan dana buat meningkatkan pengembangan dan kemampuan teknisi2 nya jgn beli dari luar mulu kecuali indonesia gak bisa bikin sendiri baru beli dari luar... dan kalo buatan dalam negeri pasti gap selisih harga nya jauh jadi dana nya bisa lebih hemat...
BalasHapussaya SETUJUUU dg ano12.55- DISAMPING SALUT DG RADAR PLESEY- THOMSON- NAMSER - TNI MUSTI BORONG YG BUANYAKKK RADAR PT INDERA- PLUS LEN PT INTI.
Hapuskalau pakai radar canggih dan terpenuhi semua 34 juga sammi mawon alias sama aja......
BalasHapusKalau pertahanan udaranya mmasih pakai mANPADS DAN OERLIKON,QW-9...
TERKECUALI PERTAHANAN UDARANYA YG MEMILIKI EPEK DETERJEN FULL MISAL ES-TELUNGATUSEKET ATAO ES-TELUNGATUS ITU BARU KONDANG.....DAN JANGAN LUPA AWACS DAN SATELITE NYA SEGERA DI LUNCURIN SUPAYA BISA CEPAT ENGAKSES SELURUH NKRI ..
Untuk oerlikon dan manpads lebih baik di uji cobakan di depan para koruptor... Tebakin semua andi,anas,akil,angie,antasari,dinasti atutt..
PASTI RAKYAAT DAN ANO" PADA SETUJU.....
Indonesia Akan
BalasHapusTerima Hibah Kapal
Selam Setelah ada
Kepastian dari Russia
Menteri Pertahanan Purnomo
Yusgiantoro menyatakan
pemerintah sedang menunggu
kepastian hibah kapal selam
dari Rusia . "Saat ini kami
menunggu surat resmi dari
Rusia," kata Purnomo kepada
wartawan di Landasan Udara
Ranai, Natuna, Rabu, 30
Oktober 2013.
Surat itu, dia melanjutkan,
berisi kepastian berapa kapal
selam yang akan dihibahkan
Rusia. Termasuk bagaimana
keadaan fisik kapal selam itu
dan seberapa banyak
perbaikan yang diperlukan.
Sebab dalam hibah alat utama
sistem persenjataan, negara
pemberi pasti menyaratkan
seberapa besar perbaikannya.
"Tapi katanya masih bagus
kondisinya," kata dia.
Soal berapa pagu anggaran
untuk biaya 'up-grade' kapal
selam ini, Purnomo belum mau
menjawab. Sebab saat ini yang
ditunggu oleh pemerintah
adalah kepastian jadi atau
tidaknya hibah kapal selam dari
Rusia.
Menurut informasi awal yang
Purnomo peroleh dari Duta
Besar Rusia di Indonesia,
negara Beruang Merah itu
akan menghibahkan 10 kapal
selam jenis Killo Class Namun
hal itu bisa saja berubah.
"Sebab negara tetangga,
Myanmar juga mendapat satu
(kapal selam) hibah dari Rusia."
Purnomo sendiri menyatakan
bahwa TNI memerlukan hibah
kapal selam dari Rusia itu.
Sebab, kapal selam merupakan
alutsista strategis untuk
menjaga arus laut kepulauan
Indonesia. Saat ini Indonesia
baru punya dua unit kapal
selam, KRI Cakra dan KRI
Nanggala. Pemerintah telah
memesan tiga unit kapal selam
Changbogo dari Korea Selatan.
"Kami butuhnya lebih dari lima
itu," kata Purnomo.
Terlebih, dia melanjutkan,
Kepala Staf Angkatan Laut
Laksamana Marsetyo
menyatakan bahwa dia
membutuhkan kapal selam
yang mampu meluncurkan
rudal dari bawah permukaan
air ke udara. Kemampuan itu
merupakan salah satu
kelebihan kapal selam Killo
Class milik Rusia.
To ano 11.01
BalasHapusJangankan radar 2000km yang 6000km juga ada,tuh kayak punya rusia yg kemarin mendeteksi ada peluncuran rudal di laut mediterania oleh israel saat ketegangan Russia dan AS soal Suriah.
Kenapa ya tentara malon begitu pengecut? Ada yg bisa jawab? Wkwkwk
BalasHapus