SUNGAI RAYA-(IDB) : Komandan Lanud Supadio, Pontianak, Kolonel
Penerbang Ir. Novyan Samyoga mengatakan, dalam waktu dekat, sebanyak 12 unit
pesawat tanpa awak akan dioperasikan untuk melakukan pengawasan di wilayah
perbatasan Kalimantan Barat.
"Dalam melakukan pengawasan di wilayah perbatasan udara Indonesia-Malaysia, Pangkalan Udara Supadio Pontianak akan mengoperasikan pesawat tanpa awak. Pesawat tanpa awak itu nantinya akan mengawasi seluruh wilayah perbatasan," kata Novyan di Sungai Raya, Jumat (19/7).
Dia mengatakan, rencananya pesawat tanpa awak tersebut akan awal tahun depan. Menurutnya jika menggunakan tenaga manusia untuk mengawasi perbatasan dibutuhkan ribuan orang, bahkan jika menggunakan pesawat biasa memiliki keterbatasan dari sisi bahan bakar, sehingga pengawasan di wilayah perbatasan tidak dapat maksimal.
"Jika menggunakan pesawat tanpa awak bisa mutar-mutar, ambil foto dan video, baru pesawat kembali ke Lanud Supadio," tuturnya.
"Dalam melakukan pengawasan di wilayah perbatasan udara Indonesia-Malaysia, Pangkalan Udara Supadio Pontianak akan mengoperasikan pesawat tanpa awak. Pesawat tanpa awak itu nantinya akan mengawasi seluruh wilayah perbatasan," kata Novyan di Sungai Raya, Jumat (19/7).
Dia mengatakan, rencananya pesawat tanpa awak tersebut akan awal tahun depan. Menurutnya jika menggunakan tenaga manusia untuk mengawasi perbatasan dibutuhkan ribuan orang, bahkan jika menggunakan pesawat biasa memiliki keterbatasan dari sisi bahan bakar, sehingga pengawasan di wilayah perbatasan tidak dapat maksimal.
"Jika menggunakan pesawat tanpa awak bisa mutar-mutar, ambil foto dan video, baru pesawat kembali ke Lanud Supadio," tuturnya.
Novyan menjelaskan, Lanud Supadio dilengkapi pesawat tanpa awak lantaran Kalbar
berada di wilayah perbatasan. Pesawat tanpa awak yang digunakan ada dua jenis
yaitu, jenis wulung buatan lokal dan heron buatan luar negeri.
"Sengaja kami gabung karena pesawat tanpa awak buatan Indonesia baru di buat, sedangkan yang luar negeri sudah maju. Dengan digabungnya, nanti produksinya bisa meniru luar negeri sehingga ke depan pesawat lokal kita makin bagus," katanya.
Dia menuturkan pesawat tanpa awak jenis wulung sebanyak nantinya akan ada sebanyak delapan unit sedangkan jenis heron yang buatan luar negeri sebanyak empat unit.
Nantinya pesawat berangkat dari Lanud Supadio dan setelah mengambil gambar ke setiap kawasan perbatasan maka pesawat akan kembali ke Lanud Supadio Lagi.
"Semua pesawat itu kumpul di Lanud Supadio Pontianak dan dikontrol dari Lanud Supadio oleh pilot handal TNI AU. Pesawat setelah mengawasi akan kembali lagi ke Lanud Supadio Pontianak," kata Novyan.
Sumber : SuaraPembaruan
Saatnya perpaduan teknologi Philipina dan teknologi Indonesia bebarengan dalam satu kordinasi kerja.
BalasHapusGua rasa diantara kedua hasil teknologi yg sama2 canggih ini akan menghasilkan informasi cepat, akurat dan berbobot untuk di tindak lanjuti dalam bentuk represip oleh satuan penindak baik, dari unsur Darat, Udara maupun Laut, dan demikian juga dari unsur perlawanan rakyat seperti Hansip, Wanra, atau FPI, FORKABI dan anggota satuan perlawanan yg lain yang tumbuh dan berkembang di masyarakat majemuk dan dari berbagai lapisan, setelah informasi tersebut di saring,di proses dan dipertimbangkan yang mana untuk pengambilan keputusan harus menunggu perintah dari Pusat(Jakarta) sebagai eselon tertinggi pembuat perintah ; "Damai saja" atau " Biarkeun" dg alasan karena kita menganut "Zero Enemy" dan "Soft Power" begitu yang selalu di dengung2-kan.
Perihal penyediaan alat pendeteksi dari udara buatan Philipina dan BPPT tersebut sekedar memenuhi unsur kelengkapan peralatan saja, sambil menikmati photo atau rekaman pidio pemandangan alam nan chantek dari bumi Kalimantan yg sudah rusak karena banyak di babat hutannya oleh gerombolan si "Berat" yg sudah kaya dan punya Toyota Alphard.
Wahhh salah bro, kalo filipina Heron nggak bisa buat, cuma bisa buat UAV Searcher saja...
BalasHapusSaya yakin UAV Heron ini beli punya Israel tapi melalui Filiphina.
Semoga TNI AL diisi juga dengan UAV Hermes, kan perbatasan Indonesia bukan hanya di darat tetapi di laut jugaaa...
apalagi kekayaan laut Indonesia banyak kemalingan dan merugi hingga triliunan rupiahhh
Jangan lupa beli skalian drone
BalasHapusAno 10.13 UAV itu di beli dari Philipina gimana seh? Nggak mungkinlah beli dari Israel emang ada hubungan dengan kita?
BalasHapusLain kali kalo komen beginian acuannya harus dari release resmi, jangan ngawur..wur....wur.......ngebuat kabur .....bur.....bur....informasinya membuat masyarakat kebentur-bentur...tur......tur.
Kalo pemerintah bilang dari Philipina ya sdh harus sama emang ano termasuk orang mbalelo ya, ntar dikarungi kayak preman lho. Ati2 yak.
Loe itu yang ilmu dunia penerbngan masih cetek, uav heron buatan israel, gw blum pernah denger flipina bikin peswat, loe tau gk operasi alpha, ini hampir mirip ma operasi tersebut.
Hapusano 10.32 katro lu, polos amat, bwlinya lewat makelar pilip tapi buatan buatan isroil kan bisa?
Hapustul, emang heron itu buatan israel, tp kita beli dari Philipins
Hapusapa udh pasti heron???
BalasHapusFiliphina bisa buat UAV Heron ? Gak salah tuch...hadeuhh..
BalasHapusiya saya jg meragukan klo Filipina bisa bikin uav secanggih heron xixixi...
BalasHapusyg diharapkan uav Eitan yg datang, ee ternyata uav Heron yah..
BalasHapusSama sama buatan zionist israel,
tp versi Eitan lebih canggih dr Heron.. Jarak jelajah lebih jauh,. Mampu bawa puluhan kilo bom... Klo Searcher dah jadul, singapura aja dah pensiunkan tuh uav.
pemborosaaannnnn!!"!
BalasHapusHahaha...10.32 guoblok..blok..blok..!!udah jelas2 heron buatan israel masi jg percaya itu buatan filipina. Industri penerbangan filipina mah gak ada apa2nya ma indonesia! Nyoh silahkan hubungi fpi sono nyoh..!! Yg penting lndonesia punya HERON pasti berwibawalah..
BalasHapusEmang bro... kita g pnya hub diplomatik ama israel. Tp tu jelas2 teknologi israel pnya kyak A4 nya tni au dlu, klo filipina teknologi nya msih d bawah indonesia jauh . Filipina bisanya buat apa ? Mungkin d sana cma ngerakit doang klo komponen smua dri israil.
BalasHapusDari filipina? Yang ada dari israel kali disamarkan biar gak ada yg koar"
BalasHapusTNI kebo from pandawa lima palang
BalasHapusPaling lucu komen ano 09.45 ngomong perpaduan blablabla, eh tau2 muncul kata kelompok perlawanan rakyat macam FPI (kelompok perlawanan apa???? Lawan rakyat??? Macam di sukorejo kemaren).....hahaha perpaduan FPI dan UAV Heron....mantap....ironis bin lucu....cocoknya perpaduan FPI plus UAV made in Iran lah....
BalasHapusOperasi Alpha, nyebut bisa padahal lahir ajah belon!!!
BalasHapusPaling tahunya dari baca sudah sombong banget luh ano16.18
Kakek gue yang terlibat di dalamnya ajah biasa2 saja nyritainnya, gimana orang2 israel dalam kondisi siaga penuh waktu masuk Halim terus menerus mengamati dalamnya hanggar sementar yang lain bekerja keras assembling pesawat ada juga yg menghapus tanda "Bintang Daud" yg masih nempel di badan pesawat.
Eluh mah blon lahir kali, tapi sangar amat, ngrendahin orang cetek lah, lah luh sendiri?
Pesawat radio kontrol aja tuh, pake accu. murah dan banyak tuh dijual di pasar prumpung... Dijamin gak bkinan isroil..hehe #sarkasmmode
BalasHapusIni bulan Puasa jgn menghina orang dong, jaga tuh mulut dosa menghina orang ano 16.18.
BalasHapusheron tuh bikinan zionis israel dajjal..., kok bisa nyampe dimari sih..? najis tau..!! mandiin dulu pake bunga 7 rupa.. biar najisnya ilang..!!
BalasHapusklw misalkan saat memantau melihat pembalakan hutan ilegal,atw menggeser patok2 perbatasan,tembak aja bokongnya pake rudal heron..hahaha
BalasHapusOmong besar semua seperti wong edan. Masuk téntara pada nyogok semua main suap semua mau dari tamtama bintara perwira (pandawa lima palang)
BalasHapusMasuk tentara masuk polisi nyogok semua (pandawa lima palang)
BalasHapuskok sibuk amat ya biarin aja sih mau buatan israel kek,, israul kek yg penting kan buat keamanan bangsa ini toh indonesia juga masih blm ngebuka hubungan diplomatik ini dgn mereka and uav mereka bisa jadi bahan perbandingan dan penelitian so malah untung donk di kita nya... iran aja pengen dapet uav mereka buat di teliti kehebatan nya ampe nembak jatuh dulu.. kita simple tinggal beli pake negara penghubung udah beres bisa dapet...
BalasHapusyoi, sekali2 nanti kita bom tuh isroil pake uav buatannya sendiri hahaha
Hapusga usah jauh2 ngbom israel.. mending klo nyampe.. klo mau ngrusak sih tinggal di hack aja situs pertahanan / reaktor nuklir yg di rahasia kan nya,, kyk israel & USA kirim stuxnet ke iran...
BalasHapusUAV made in Israel ini memang enggak usah diragukan lagi, hasil dari kegagalan membuat pesawat tempur K-fir, Israel sangat maju dan bahkan terdepan dibidang UAV ini. Jadi enggak usah merasa najis dengan produck-produck Israel. Kita sudah menggunakannya (atau ikut memproduksinya.... Jadi inget senjata serbu GAIL yang tertangkap di Philipina)....
BalasHapusYang jelas (ano 09.45 dan ano 10.32) ini ilmunya dangkal dan cetekkk...
BalasHapusSemoga dengan komen ano2 yg lain ilmunya (si ano.45 dan 10.32) bertambah dan tidak kayak anak polos dan begok n tolol lagi,...
Hadehhh.... dikasih tau agar nggak blo'on ehh malahan sok pintarrr koar2 kayak tong kosonggg....
Hahahaha Sumpah gw seneng baca Coment2 disini Seru Dan Lucu2 tapi gw Salut Semua berjiwa Nasionalis demi Merah Putih Tegak dibumi Nusantara sekali lg Saluuuut.
BalasHapusheron sama searcher...mah sama aja..beda dikit.......jarak sekitar 200km/300km.....kita ini negara laut,maritim...yang keren ganas,canggih...ya heroon TP/eitan...jangkauan 7500km,daya tahan 70 jam....ini baru namanya uav ganas...dapat juga bawa senjata...supertucano aja kalah gede dengan heron eitan ini......apakah ini yang dipunya????(GAK MUNGKIN)....PASTI HERON Ecek2
BalasHapusBELI HERON EITAN = BELI SU35BM
BalasHapustokokuka.com
BalasHapusDVD Tutorial, Peralatan Komputer, Sepatu dan Batik Bola.
Koleksi terlengkap dari kami untuk anda :*.
baroinfo.com
Info info unik, fresh, hot untuk kita semua.