Jumat, Juli 19, 2013
14
Sukhoi T-50
Sukhoi T-50
MOSCOW-(IDB) : Sukhoi PAK FA (Prospective Airborne Complex of Frontline Aviation), alias pesawat tempur siluman T-50, akan segera diterima Angkatan Udara Rusia pada akhir tahun ini. Tahap akhir pengembangan mesin T-50 telah selesai, pihak Sukhoi mengatakan baru-baru ini.


Menurut militer Rusia, yang baru saja menyelesaikan satu tahap lagi uji coba penerbangan T-50, hasil awal menunjukkan bahwa T-50 setara dan bahkan lebih baik pada beberapa kemampuan tertentu dibandingkan dengan saingan utamanya F-22 Raptor dari Amerika Serikat.


Dirjen United Aircraft Corporation Rusia*, Mikhail Pogosyan, mengatakan lima unit prototipe T-50 yang sudah berhasil dalam proses uji coba, telah memotivasi para desainernya untuk mempercepat proses produksi sekaligus menutup kesenjangan dengan Amerika Serikat (F-22). F-22 Raptor sendiri telah lama digunakan oleh Angkatan Udara AS, F-22 juga dianggap sebagai pesawat tempur tercanggih saat ini.


Menurut para desainer, T-50 merupakan perwujudan pesawat tempur Rusia yang menggunakan teknologi baru. Sejumlah desain inovatif telah diimplementasikan ke dalam mesin, termasuk teknologi siluman, lapisan dan material konstruksi baru, artificial intelligence, element base, yang menjadikan pesawat tempur Rusia memiliki teknologi baru secara kualitatif.


Bahan plastik karbon polimer juga diterapkan untuk T-50. Beratnya 50 persen lebih ringan dari aluminium. Bahan inilah yang menjadi 70 persen bahan yang digunakan pada permukaan T-50. Bobot T-50 juga telah direduksi hingga menjadi hanya seperempat dari pesawat tempur yang terbuat dari bahan konvensional, ini memungkinkan para desainer untuk menambah muatan tempur (peralatan dan persenjataan) T-50.


Biro Desain Sukhoi menggarisbawahi kemampuan radar, visibilitas optik dan inframerah yang belum pernah diterapkan sebelumnya. Area refleksi efektif T-50 berjumlah 0,5 meter persegi, sedangkan pendahulunya Su-30, memiliki area refleksi efektif sebesar 20 meter persegi. Ini berarti bahwa Su-30 akan muncul pada layar radar sebagai benda logam 5x4 meter, sedangkan refleksi T-50 hanya akan 1/40-nya saja dari Su-30, sehingga jauh lebih sulit untuk dideteksi. Ditambah lagi dengan kemampuan manuvernya yang luar biasa yang telah menjadi ciri khas pesawat-pesawat tempur Sukhoi selama ini.


Selain itu, T-50 sudah memenuhi persyaratan utama untuk pesawat tempur modern -intelektualisasi tingkat tinggi. Radarnya, dilengkapi dengan active electronically-scanned array (AESA), bisa "melihat" segala sesuatu di udara atau di darat pada jarak ratusan kilometer. Radar ini juga dapat melacak target udara dan darat secara bersamaan, sekaligus terus mengancamnya pada garis bidik senjata/rudal.




Sukhoi T-50
Sukhoi T-50
Beberapa lusin sensor juga melekat di beberapa bagian dari lambung pesawat generasi kelima ini, yang tidak hanya berguna untuk memonitor sekitar, tetapi juga digunakan untuk pertukaran data secara real time dengan operator di darat dan udara pada saat yang bersamaan. Fitur "E-pilot" T-50 akan terus menganalisis situasi, memberikan opsi untuk tindakan pilot. Pilot akan menerima data penerbangan dan data tempur sebagian besar dalam bentuk simbol-simbol dan tanda-tanda, sehingga lebih mudah untuk diproses dan secara substansial mengurangi "tekanan" pada pilot, untuk memungkinkan si pilot agar tetap fokus pada misi taktisnya.

T-50 mampu lepas landas dan mendarat di landasan pacu yang hanya sepanjang 300-400 meter. Ke depan, kemampuan inilah yang akan menjadi dasar pengembangan versi T-50 untuk Angkatan Laut Rusia. Senjata dan rudal T-50 akan disimpan seluruhnya di dalam kompartemen internal (internal weapon bay) agar tidak merusak fitur silumannya. Menurut beberapa pernyataan, kompartemen senjata T-50 tersebut mampu membawa hingga delapan rudal udara ke udara R-77 atau dua bom udara pandu berbobot 1500 kg. Selain itu, T-50 juga bisa membawa dua rudal jarak jauh, ini untuk menghadapi pertempuran dengan target terletak sejauh 400 km.


India ikut andil dalam pengembangan pesawat tempur generasi kelima ini, karena program yang sarat teknologi tinggi ini dinilai sangat menjanjikan bagi India. New Delhi setidaknya telah mengalokasikan hampir US$ 25 miliar untuk pengembangannya dan berharap versi T-50 untuk India** akan selesai pada tahun 2018. Militer Rusia sendiri mengharapkan serial produksi untuk pesawat ini sudah akan diterima secepatnya pada tahun ini, dan berencana untuk melakukan pembelian awal sebanyak 70 unit.







Sumber : Artileri

14 komentar:

  1. Wah kapan ni om ruskie mau jual bebas jet tempur sukhoi T50 PAKFA? Soalnya sob ano sdh ada yg minta tni au dibelikan 5-10 skadron PAKFA!

    BalasHapus
  2. F 22 raptor adalah hasil dari riset dan permintaan AU Amerika akhir tahun 90an, pemilihannya sudah final tahun 1991 dimana prototype YF 22 dipilih mengalahkan YF 23. Nah itu sudah terjadi 22 tahun yang lalu. Nah Rusky bikin tandingannya awal 2000an lewat PAKFA (hampir sama kasusnya dengan Sukhoi family yang merajai di era sekarang buat menandingi F-15 yang mulai roll out tahun 70an). Jd kira2 Amerika sudah bikin/mulai berpikir pengganti armada F 22 atau belum????

    BalasHapus
  3. wakakaka...barang ini baru masuk indonesia 100 tahun lagi,atau kalau ada yg hibahkan....hihi

    BalasHapus
  4. USA kedepan mereka sdh jarang pake pesawat tempur biasa.. mereka lbh bnyk menggunakan UAV,drone X-47B..
    JADI ga banyak kehilangan pilot nya saat pertempuran di udara.. apalagi drone X-47B merupakan drone yg paling canggih . bisa mendarat di kapal induk tanpa diarahkan pengendali nya, kedepan nya mungkin bs jadi robot pembunuh tanpa di kendalikan lagi sama manusia,
    soo kedepan indonesia msh mau pake drone tanpa takut kehilangan pilot nya atau msh tetap pesawat tempur dengan pilot,

    BalasHapus
  5. Siapa yg tahu ttg HAARP ye?... soalnya, ane lagi curiga ada sesuatu nih Gan..... usa punya HAARP katanya ultimate weapon, bisa bikin bencana alam... Rusia punya saingannya, katakan Sonic Bom, misalnya, trus mrk bikin pespur dikasih merk 5th gen. yg huuuebat, f22 n su-pakfa, saking huebatnya sampe2 tdk dijual ke orang lain.
    Dari sini nih curiga ane Gan!... kita sekarang suenengnya bukan main...buangga...dpt f-16 UPGRADE, su-30 mk2 (lalu ausi gemeter ketakutan, krn kita punya sukhoi huebat).
    Kondisi kita sekarang ini Gan, dibuat sueneng dan sdh huebat mampu nyetir itu yg pespur 4th gen. Kw II.... Utk yg Kw I (masih gen.4) kita gregetan, mendambakan Gan... f 16 block 52/60, su-35, F-18s ...
    Teknologi gen.4 yg kw II, klo skrg dah bisa, Ualhamdulillah Gan... hehehehe
    (Loncat aja deh) kita ingin teknologi gen.4 yg kw I sampe2 tiap hari mimpi basah ter-bayang2 wajah cantik si Qorey.... hehehehe
    Utk jet fighter 5th gen... kw kita low men! Kita bodo men!... itu yg mrk katakan thp kita...
    Dan itu benar Gan, dlm hal ini, kita kalah, kita dikibulin..... walaupun ga' segitunya kalee!?... kwkwkwkw....

    BalasHapus
  6. Klo kita terkecoh mengikuti permainan mereka, berarti kita terjebak Bos!... seperti sepak bola Bos ya, kita tdk boleh terpancing mengikuti gaya permainan lawan Bos!... klo terpancing, kalah, gak bisa menang Bos.... hati2 ma diving lawan, bisa kena penalti kita Bos!...

    BalasHapus
  7. ya ya ya apapun uraian berbusa kalian....level kita kayak lawan arsenal itu...dihajar sampai nyungsep terkencing2....hoax aja diberita berhari2 hihihi

    BalasHapus
  8. bole...boleee... tggl psn...
    tp tgg yg bekasnya aja y....

    BalasHapus
  9. Klo ada kemauan disitu harus ada usaha...presidennya harus kaya Bung Karno pemberani dan gak takut barat. Jangan kaya sekarang terlalu mendewakan barat!!!! akhirnya terjerat permainan amerika NKRI muncul dan tenggelam

    BalasHapus
  10. Ya makanya, kita udah jgn mau dibodohin lagi ama Eropa amrika. hrsnya kita bikin pesawat robot skalian. hihi. kayak X47B itu. banyak mahasiswa dan dosen pinter kan. juara olimpiade juga. klo diberi dana pemerintah buat experiment pada akhirnya pasti juga bisa. China itu mengembangkan teknologi juga sendri nyatanya juga bisa. sekarang porsi dana experimen itu yg penting. Karena kita juga gk bgitu buta buat pesawat. knpa juga gk dicoba bikin jet tempur robot generasi 6 dengan jepang. hihihi. biar amrik kelabakan kwkwkw. ini kayalanku

    BalasHapus
  11. Boro2 beli PAKFA, SU35 aja masih di awang-awang....

    X47B itu bukan untuk angkatan udara, tapi angkatan darat.

    kalo amerika benar2 bisa buat pesawat drone tempur untuk angkatan udara meraka ya sudah pasti UCAV kayak di Film STEALTH... itu baru drone untuk angkatan udara...

    BalasHapus
  12. gak usah pakfa pakfa nan,su-35 atau mig-35 gak ap,,penting di niati
    ''ALLAHUMMASHOLLI A'LA MUHANMAD''

    KUI WES CUKUP GAWE NGRATAKNE PROPINSI SARAWAK,SABAH LAN KL,TMBH SINGOPORNO...OPO MENEH DI TAMBAH S-400 ATAU Q-9 DARI CH!NA GAK APA ASAL DI PARING! TOT KALEH UNCLE CHAN (CHIN0)

    BalasHapus
  13. Belilah pak SBY buat calak aja ama negara tetangga tu

    BalasHapus
  14. Indo bikin kontrak kerjasama dengan rusia aja,, jadi nanti kita transfer teknologi untuk bersama2 bikin PAK FA T-50 Dibawah lisensi resmi Sukhoi, Rusia... haha

    BalasHapus