Jumat, Juli 19, 2013
21
Pesawat C-130H Royal Australian Air Force RAAF, Skuadron 37 (photo: Jan Hendriksen)
JKGR-(IDB) : Pesawat C-130H Royal Australian Air Force RAAF, Skuadron 37 (photo: Jan Hendriksen)
Jumat 19 Juli 2013, Kementerian Pertahanan RI menandatangani nota kesepahaman atau memorandum of understanding (mou) penyerahan 9 Pesawat Hercules seri H dari Australia untuk Indonesia. Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro menerangkan dari 9 pesawat itu, 5 unit dibeli dan sisanya akan dihibahkan oleh Australia. Urusan pembelian dan hibah ini akan mempertemukan Qantas Defence Service dengan Kementerian Pertahanan RI. “Yang 5 itu murah sekali,” ujar Purnomo Yusgiantoro di Jakarta Selatan, Kamis (18/7/2013).

Meski barang hibah, Menteri Pertahanan menegaskan pesawat Hercules tersebut memiliki kualitas yang baik. “Herculesnya seri H, sudah digital,” terangnya. Pesawat hibah tersebut masih fit dan layak terbang. “Apalagi suku cadang Hercules kita kan banyak. Hibah ada 4 dan kru harus training, karena digital,” imbuhnya. Menurut Menteri Pertahanan pesawat Australia ini mampu dipakai untuk 10-15 tahun ke depan.

Kita agak surprise juga dengan sikap yang AS dan Australia yang dengan senang hati memperkuat militer Indonesia. Indonesia yang tadinya hendak membeli 6 F-16 block 52, ditawari oleh AS menjadi 30 pesawat F-16 block 25/32 eks Air National Guard. Keberadaan 30 fighter ini tentunya akan memperkuat pasukan pemukul Indonesia di udara. Sementara untuk dukungan logistik, Indonesia mendapatkan 9 pesawat Hercules dari Australia, 5 pesawat baru dan 4 hasil hibah, dengan harga murah. Amerika pun memperkenankan Indonesia untuk membeli helikopter serang Apache yang bisa disebut salah satu helikopter tempur terbaik saat ini. Harapannya TNI AD bisa mendapatkan 1 skuadron Helikopter Apache. Selama ini helikopter Apache hanya dijual Amerika Serikat kepada negara-negara sekutu terdekat dan anggota NATO.

Melunaknya sikap AS dalam pengadaan senjata ke Indonesia tentu tidak bisa dilepaskan dari kondisi geo paolitik saat ini. Amerika akan menambah pasukan Marinirnya di Darwin Australia dari 250 tentara menjadi 1100 tentara pada 2014 dan terus ditingkatkan menjadi 2500 personel dalam beberapa tahun ke depan, tergantung kesepakatan dengan pemerintah Australia.

Tentu AS mengharapkan dukungan dari negara yang berbatasan langsung dengan Australia, yakni Indonesia. Jika militer Indonesia kuat, kekhawatiran pasukan AS di Darwin bisa sedikit berkurang. Dengan alasan ini pula Australia perlu mendekatkan diri dengan Indonesia, agar keberadaan Marinir As di Darwin tidak dianggap Indonesia sebagai ancaman.

Pesatnya perkembangan militer Cina telah memanaskan hubungan kedua negara, apalagi China mulai melakukan perang-perang cyber. Untuk membendung hegemoni militer China, AS juga memperkuat kerjasama militer dengan Singapura, untuk dijadikan check point dari kapal perang AS yang berpatroli di Asia.
Operasi C-130H RAAF dengan Helikopter Serang AH 64 Australia (photo: Jan Hendriksen)
Operasi C-130H RAAF dengan Helikopter Serang AH 64 Amerika Serikat

RAAF Australia memensiunkan dini sejumlah pesawat C-130H Hercules dengan alasan menghemat anggaran sebesar 250 juta USD untuk biaya perawatan dan operasional. Sementara USAF memensiunkan sejumlah fighter F-16 untuk alasan modernisasi persenjataan.

Apakah Indonesia untung atau rugi atas hibah fighter F-16 dan pesawat Angkut militer Hercules C-130H Australia, masih mengundang perdebatan, pro dan kontra. Ibarat sebuah koin, dari sisi mana kita melihat koin tersebut ?. Menurut pemerintah, pembelian alutsista bekas/ refurbish ini dilakukan dengan alasan untuk menutupi minimum essential force 2019.







Sumber : JKGR

21 komentar:

  1. kalo untuk saat2 ini masuk kategori untung.. dapet banyak and layak pakai.... tapi kalo untuk kedepan rugi karena sudah mau habis masa pakai nya,,, walaupun di nanti upgrade lagi tetap saja spek2 nya banyak tertinggal dgn keluaran yg terbaru....

    BalasHapus
  2. kita itu goblok... mau saja di goblokin........... itu strategi agar TNI kita tetap dibawah.........dengan barang kelas 2 alias bekas, kedepan sangat merugikan. mending sedikit tapi kwalitas A atau baru. harus nya tetap konsen penambahan perangkat baru sedikit demi sedikit.... tapi efek deterennya terasa. dari pada banyak tapi gak ngaruh. jayalah indonesia

    BalasHapus
  3. Jadi inti dari artikel "JKGR" disini adalah selain bahasan perihal pemotongan anggaran pertahanan As dan Australia dan itu meupakan keputusan intern masing2 negara ybs, tapi ada satu lagi yg sangat "memprihatinkan" diri saya sendiri, dimana negara RI ini akan diseret untuk ikut serta dalam pertahanan global dalam mengantisipasi "invasi" China dimana pimpinan pertahanan yg bersifat globalntadi adalah AS.
    Namun, saya percaya bahwa kita masih tetap akan menegaskan politik bebas aktief sesuai maksud dan tujuan kemerdekaan Indonesia yang akan berperan aktief dalam upaya perdamaian dunia berdasar prinsip dan ideologi Pancasila.
    Anggap saja bahwa penawaran apapun dan dari pihak manapun itu adalah merupakan kemenangan kita dalam upaya memposisikan sebagai negara non blok yg bebas dan aktief.
    Jangan sampai pembuat kebijakan politik negara kita kalau tidak waspada akan menjerumuskan kita sebagai bagian dari skenario besar AS dan Australia dalam menghadapi China dimana kita di posisikan sebagai "pagar pertahanan" mereka dg cara "penetration pasifique" melalui hibah dan penawaran alutsista bekas dengan harga murah.
    Seyogyanya dengan kemampuan diplomatis yang kita miliki dengan memperhatikan "Conditio se Quanon" yang ada, kita bisa mendapatkan barang "bekas" tersebut secara gratis, tis, sebagaimana sudah pernah di praktekkan oleh almarhum Bung Karno yg mendapatkan C-130 B sejumlah 10(sepuluh) unit dalam kondisi "brand new" alias "anyar gress"
    dari Presiden AS John Fritzgerald Kennedy alm.
    Itu baru top markotop............top.........Markotop........

    BalasHapus
  4. Ini kebijakan belang ketemu hidung belangg...." rada di paksakan barangg bekas di pujaa selagit , alias gak polos , dari hambalang yungseppp ke alutsista .hasil gak beda jauhh , mirip proyek multiyer jalan pantura setiap tahun menjelang lebaran harus di perbaiki , kata sang mentri jalan siap pakai karna duwit haram hampir separuh sudahh di pakai ?....gono gini alias buat nyonya baruu...segala. " menyedihkan sekali liat foto di atas , sang pemakai tni au geleng 2 kepala , di tolak pesawat jet tempur bekas ,datang hercules bekas alias tampa ahir barang bekas datang bergantian tampa di undang sang pemakai , hemmm...." kata si tukang belli , masih untung lohh...ane gak kasih dokar , ini hercules se umur gua masih layakk.

    BalasHapus
  5. Yg buat tebusan satu orang pilot itu ya bang boler?.... setuju, Bung Karno emang Top!!!... gmn keturunannya, Bang? Hehehehe...
    sory2!.. ga perlu dijawab! Ga' boleh bang! puasa...

    BalasHapus
  6. Hemmmm...." indonesia kebayakan sarjana penuh jadi makelar brooo...soal trikk loby 2 di ruangan tertutup jagonya , hasil luar biasa ,yaa....foto di atass .

    BalasHapus
  7. wakakakaka....jangan heran nanti kedatangan apache...umurnyya tinggal 2 tahun,jenis secon hand alias loakan juga.....dan roda apache kemungkinan hilang sebelah hahahahaha

    BalasHapus
  8. rongsokan aja d puja2, dasar goblok.......

    BalasHapus
  9. Nih kado buat yg suka retrofit, refurbish, kang boler!!!

    BalasHapus
  10. Yang buat tebusan pilot AS Allan Pope iru beupa jalan "By Pass" yg membentang dari Cililitan ke Tg.Priok. Sedang pesawat C-130 B "Hercules" nggak terkait dengan pilot Allan Pope. ( Baca buku "Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat as told as Cindy Adams ).
    Perihal Ibu Mega, jgn dikira begitu jelek, beliau ini teman baik Presiden Putin dan Pres China sekarang Xi Ping, mengapa?
    Sewaktu masih kecil, pada waktu PM Nikita Kruschev dari Soviet Uni dan begitu pula PM Chou En Lai datang ke Indonesia keduanya membawa serta pemuda Putin dan Xi Ping yg masing2 membawa bendera Soviet Uni dan China yg kemudian di tukar dengan bendera Merah Putih yg di bawa oleh Megawati dan kemudian di pertukarkan.
    Apabila Megawati jadi Presiden RI dan kemudian berkunjung ke Russia dan ke China, maka pimpinan kedua negara besar tsb serta merta menawarkan apa yang di inginkan oleh Megawati.
    Khusus untuk Shukoi, pembayaran pesawat dilakukan dengan hasil perkebunan yakni CPO dan di atur oleh BULOG, namun kandas karena hampir seluruh kebun sawit adalah milik swasta yang sdh terikat oleh kontrak jangka panjang dg pihak pembeli.
    Dalam mencarikan alternative CPO dari pihak lain masih menemukan jalan buntu hingga akhirnya datanglah Shukoi tanpa senjata, dan Megawati sdh harus diganti karena hanya memerintah 2,5 tahun.
    Begitu pula perihal Gas Tangguh, pada waktu Tangguh sedang di explore oleh perusahaan "BP" harga minyak masih berkisar 40-an dollars per barel sehingga sulit untuk memprediksi harga, di samping itu juga ada gas dari Australia yg sdh menawarkan ke China.
    Pada saat kunjungan ke China, Mega temu dg Xi Ping yg waktu itu masih Ketua Partai Komunis, dan menawarkan apa yg perlu dibantu oleh China ke Indonesia. Akhirnya keluar angka tertentu untuk harga Gas Tangguh kepada China. Tak lama kemudian karena konflik Timur Tengah harga BBM melonjak menjadi lebih dari 110 dollars lebih yg menyebabkan harga Gas ikut naik. Saat itu Megawati sdh turun tahta yg menjadikan beliau menjadi bulan2-an karena di anggap memberi harga jual Gas Tangguh "terlalu" murah kepada China.
    Tanpa Megawati di pastikan produk Gas Tangguh waktu itu juga akan mengalami kesulitan untuk mencari pembeli, begitu pula pesawat Shukoi dan helikopter serang Mi - 35SP tidak pernah di kenal di belantara Alutsista Indonesia.
    Saya maklum saja thd cerita sinis thd Megawati tapi gpp karena memang jarang koar2 yg penting Jembatan Suramadu jadi dan berfungsi dan merupakan "Master Piece" Megawati, lha sekarang apa "Master Piece" penggantinya?

    BalasHapus
  11. mas Boleroes11 saya setuju dengan anda sepenuhnya ... hahahaha .... tapi kadang-kadang ada teman-teman terutama adik-adik yang masih muda dan emosional gak mudeng dengan apa yang anda terangkan.

    Pokoknya kalau 2nd hand pasti jelek dah! kalau baru pasti bagus dah! Beli 2nd hand pasti ada komisinya dah! curigaaaaa terus ...

    F-16 jelek dah ... yang beli bego dah! sayapun jadi agak bingung, kalau gitu Jepang, Korea Selatan, Israel, Pakistan, Mesir, Belanda, Singapura itu pada bego semua ya pakai F-16!!

    Hmmm ... piye iki?




    BalasHapus
    Balasan
    1. Menurut saya sih F-16 gak jelek2 amat.
      F-16 operasionalnya sdh teruji di timur tengah (combat proven), utk pemeliharaan 1jam terbang F-16 hanya 70juta sedangkan Sukhoi 500juta (lbh mahal).
      Maintenance lebih mudah F-16, sedang Sukhoi lebih rumit (sdh mahal rumit pula). Itulah mengapa banyak negara pake F-16.
      Operator kita di tanah air (TNI AU) baik pilot mupun teknisi lebih menyukai krna sudah terbiasa dg F-16.
      F-16 yg dihibahkan ke indonesia akan di upgrade ke Blok 32. Blok 32 lebih baik dari Blok 52.

      Hapus
  12. Ano 18. 21 itu semua karena pihak asing sdh menanamkan kebudayaan baru di sanubari generasi muda yakni faham : "Hedonisme" atau pemujaan thd material. Pihak kapitalis sdh sepenuhnya menguasai pasar hasil produk mereka dan agar pasar ini aman dan eksis ya harus di tanamkan budaya pemujaan kod materi, sebagaimana juga sdh di pesan oleh Rasulullah Muhammad saw, ; " Pada jaman sesudahku nanti ummatku akan bertambah banyak namun sayang mereka kena penyakit "wuan" . Sahabat bertanya ; Apa itu penyakit ya Rasul?"
    Sabda beliau ; " itu penyakit cinta dunia takut mati"
    Jadi saling mawas diri dengan baik, karena sekarang juga sdh hilang para pemimpin nasional yg dapat jadi panutan masyarakat, mereka juga saling tendang, saling sikut dan saling menumpuk harta karena cinta dunia dan takut mati, masyaallah. !!!

    BalasHapus
  13. Sama anda jg curiganya dgn anda ketika pemerintah beli yg baru!!! Padahal kalo kalau anda pengalaman pada pengadaan barang pemerintah beli bekasmemang lahan empuk cari seseran!!! Harga gas tanGguh itu di ributin sejak di mulai nya kontrak kong boler!!!! Baca majalah tempo tahun 2000an, selain itu penjualan aset negara, masalah kontrak freport, newmont, dan rencana penjualan bukit asam, PT DI serta lepasnya sipadan ligitan adalah cermin lemahnya pemerintahan megawati!!! Jangan2 kala putin dan dong xio piing ketemu megawati malah mega yg ramah tamah menawarkan bantuan "mau gas dan tambang murah"? Monggo dipilih!!!!

    BalasHapus
  14. Ano 14.47 saya teruskan menanggapi "sinistis" komen anda yg mem-"bully" ibu Mega, dalam alam Demokrasi jgn sungkan untuk koreksi dan menghujat gpp. Tapi menjadi bukti aktual bahwa PDIP tetap utuh kompak dan menempati rangking atas di banding partai yg ada.
    Dalam jajak pendapat ternyata ibu Mega ya tetap mendapat tempat di rangking atas dibanding figur terkenal yg lain.
    Bandingkan dg PKS dan Demokrat partai "besar" yang berantakan dan
    memberikan kesan tidak berdaya dan tidak tampak wibawa dari pimpinan mereka.
    Jadi saya kembalikan perihal "Sinistis" dan pengeyekan kpd figur ibu Mega, itu hak politik anda, namun lebih baik kalau sebelum itu nilai dulu diri sendiri.
    Saya pencinta Bung Karno dan saya setua ini ingin obyektive dan rasional karena sdh bukan jaman lagi buat saya untuk "ubyang-ubyung" berependapat yg tidak berdasar apalagi mendiskritkan figur seseorang yg belum tentu benar. Istighfarlah yg banyak dan setiap waktu, insyaallah di ampuni salah dan dosa kita oleh Allah swt. Amien

    BalasHapus
  15. Jika terjadi bencana alam, kerusuhan dan lain2 yang bersifat urgent, dan harus cepat ditangani, maka Herkules lah jawabannya. Dengan anggaran yang ada hibah dan beli yang bekas dengan harga murah tentu cukup menguntungkan. Asal dirawat dengan baik. kejadian2 saat Herkules jatuh bisa jadi pelajaran. Kalo yang sifatnya tidak urgent mending pakai kapal / pesawat yang lain saja. Kita punya LSD, LST, CN 235 dll bisa dimanfaatkan.

    BalasHapus
  16. Pesawatnya sudah datang ke Indonesia apa belum ya, sudah serah terima apa belum ya?
    Hehehehe.....

    BalasHapus
  17. anonim 21.34
    ya beda la bang f-16 jenis fighter kelas ringan sedangkan sukhoi pesawar tempur kelas berat/utama
    jadi wajar perawatannya lebih mahal sukhoi. gimana sih abang ini g mikir dulu komen ny

    BalasHapus
  18. lumayanlah buat nambah kuantitas alutsista tni au wlopun cm 2nd..

    BalasHapus
  19. Sy kira bukan sinis apalagi bully kong boler!!! Begitu jg mungkin sikap anda terhadap demokrat dan pks bukan sinis dan bully kan??? Sy juaga realistis terhadap kenyataan dan data!!! Bukalah data2 ekonomi dan lihat kenyataan th 2000 s/d 2004 dan 2004 s/d sekarang!! Korupsi di pdip pun banyak pejabatnya yg tersangkut!!! Sekali lg realistis!!! Bukan sinistis dan bully.... istis

    BalasHapus
  20. komentar goblok goblok

    BalasHapus