Jumat, Mei 03, 2013
4
Pasukan-khusus-2


BIMA-(IDB) : Pasukan khusus gabungan TNI yang berjumlah 137 orang pada waktu yang sama pukul 21.15 Wita berhasil menyusup ke daerah di sekitar pantai Kalimantan Timur dan Bima yang dikuasai negara “Sonora” dengan melaksanakan terjun KDOL (Kendali Depan Operasi Linud), Kamis malam (2/5/2013).

Penyusupan dengan melaksanakan terjun KDOL ini merupakan rangkaian kegiatan operasi militer dalam rangka memandu dan mengendalikan operasi Lintas Udara (Linud) dan operasi pendaratan Amfibi di daerah yang dikuasai musuh dengan aman.

Keberangkatan tim KDOL dibagi menjadi dua titik star yang berbeda, tim satu dari bandara udara Juanda Surabaya dan tim dua dari bandara udara Ngurah Rai dengan menggunakan pesawat Hercules terbang diketinggian 6.000 fit.

Tim satu adalah pasukan khusus gabungan yang terdiri dari pasukan Gultor Kopassus, Den Jaka dan Den Bravo berjumlah 60 orang dibawah pimpinan Kapten Inf  Romy, sedangkan  tim kedua terdiri dari pasukan Intai Para Amfibi Marinir (IPAM), Ton Taipur AD dan Linud Kostrad berjumlah 77 orang dengan pimpinan Kapten Psk Tobing.

Setelah pendaratan dinyatakan berhasil, sesuai tugas dan tanggung jawabnya tim KDOL melaksanakan penyiapan operasi serbuan Amfibi untuk menguasai dan menduduki tumpuan pantai sedangkan  operasi Lintas Udara membentuk tumpuan udara di daerah musuh, kegiatan ini dalam rangka penggabungan unsur Kogasratgab lain untuk melaksanakan operasi darat lanjutan.
Penyusupan yang dilakukan pasukan khusus gabungan TNI ini merupakan kegiatan awal dari rangkaian latihan pendahuluan yang dilaksanakan prajurit TNI dalam Latihan Gabungan TNI tingkat Divisi tahun 2013 di Asem Bagus, Jawa Timur.





Sumber : Poskota

4 komentar:

  1. Pasukan2 khusus yg diterjunkan ke depan daerah operasi, perlu peralatannya yg canggih mis,payung terjun yg tercanggih, alat komunikasi yg canggih,senjata yg mutakhir,pengetahuan mengenai medan/wilayah,pengetahuan bahasa setempat dan keahlian bela diri (pisau hrs bagus) utk survival di hutan. Bravo.....pasus TNI

    BalasHapus
  2. Di coba lagi ndan bunuh gurkha atau sas seperti di timor leste th 2000an mantap!!!

    BalasHapus
  3. Ano 05.04, wuih komen ano fantastis sekali, jaman perang di Timor Timur yg berhadapan berlaga adalah TNI melawan "Fretilin" dan eks "Tropaz" alias tentara Potugal yg terdiri dari etnis Timor Timur.
    Kalau yg ano tulis mungkin peristiwa operasi "Dwikora" tahun 1965-an.
    Hati-hati kalau nulis komen, kalau perlu tanya ke para eks pejuang "Seroja" lebih dahulu atau tanya ke Pemerintah /TNI agar komen anda sahih, jgn niru boler dihujat rame-rame karena dianggap absurd komennya dan di anggap hayalan.

    BalasHapus
  4. Ano 06.35 hehehe anda baca dong komen gw dg teliti TH 2000 an pasukan PBB (UNTAET) masuk. Terdiri dari ausy, slandia, inggris (terdiri dari pasukan gurka dan sas!!!), naah pada saat itu ada 2 pasukan gurkha tewas di timor bagian ujung timor!!! Inggris menuduh hanya KOPASSUS yg mungkin melakukan itu tak mungkin milisi pro integrasi!!! Sementara Indo berkeras itu ulah milisi (Buka buku sejarah lg)

    BalasHapus