Selasa, November 20, 2012
9

Mobil ini jadi garda terdepan untuk mendeteksi serangan Hamas.

GAZA-(IDB) : Pertarungan Israel dengan Hamas di jalur Gaza terus memanas. Keduanya saling berbalas serangan menembakan roket. Tak mau kecolongan, Israel pun langsung mengerahkan kendaraan andalannya untuk menjaga wilayahnya dari serangan musuh.

Kendaraan itu adalah Guardian UGV. Dilansir Jalopnik, Senin 19 November 2012, kendaraan yang mampu berjalan mandiri tanpa dikendarai itu dirancang oleh perusahaan Israel bernama G-Nius.

Mobil yang dilengkapi kamera dan sensor canggih ini sudah dikembangkan Israel sejak 30 tahun lalu. Awalnya, Israel menginginkan sebuah kendaraan militer kompak, yang bisa dibawa dengan Sea Knight atau helikopter tempur Chinook.

Mereka kemudian mencomot platform kendaraan militer TOMCAR, untuk membuat Guardian UGV.

Lalu apa saja kehebatan kendaraan ini?

Israel sadar betul, kendaraan yang handal medan off-road ini jadi garda terdepan untuk mendeteksi serangan Hamas. Mereka pun membenamkan teknologi canggih di dalammnya.

Meski tidak disebutkan secara rinci, kendaraan pengintai ini bisa dikendalikan dari jarak jauh dan dapat mendeteksi sasaran serta mengoordinasi serangan udara dan darat.

Keunggulan lainnya adalah kabin yang mampu memuat penumpang. Jadi ketika tentara Israel dalam kondisi terjepit, mereka bisa bersembunyi di dalam mobil yang bisa berjalan sendiri itu. 





Sumber : Vivanews

9 komentar:

  1. kalau berhadapan sama panser anoa kira2 mana yg menang yah" ... anoa pasti menang kalau didalam nya ada si samson jagoan betawi....He'

    BalasHapus
  2. sehebat apapun ciptaan israel, pasti nanti bisa rusak juga :)

    BalasHapus
  3. Hajar pake ATGM javelin empuk banget...

    BalasHapus
  4. Kalo 'diajari' cara bikinnya mau nggak????...pasti pada nggak mau deh....hehehe...sudah bisa diduga..

    BalasHapus
  5. Klo anoa di kembangkan jadi kendaraan seperti bisa nggak ?!!!

    BalasHapus
  6. Sejarah Bangsa ISRAEL
    Mungkin kita sudah tidak asing lagi dengan nama Israel. Terutama setelah penyerangan besar-besaran. Sebenarnya siapa bangsa Israel itu?

    Nama Yahudi barangkali diambil dari Yehuda. Yehuda adalah salah seorang putra nabi Yakub (Kejadian 29: 22) yang kemudian hari dijadikan nama salah satu kerajaan Israel yang pecah menjadi dua, setelah Solomon (Sulaiman) meninggal (1 Raja-Raja 12). Sedangkan nama Israel adalah nama yang diberikan Tuhan kepada Yakub, setelah Yakub memenangkan pergulatan melawan Tuhan (Kejadian 32:28). Karena dosa-dosanya yang sudah tidak termaafkan lagi, bangsa Israel ini dihukum oleh Tuhan dengan menghancurkan kerajaan yang mereka miliki (2 Raja-Raja 17:7-23).

    Bangsa Yahudi sangat terobsesi oleh kitab suci mereka, bahwa hanya merekalah satu-satunya bangsa yang dipilih oleh Tuhan untuk menguasai dunia ini. Bukankah Tuhan juga yang menyatakan kepada nenek moyang mereka Ibrahim, bahwa dari keturunan Ibrahimlah Tuhan akan menurunkan raja-raja didunia ini. Bagi mereka, keturunan Ibrahim hanyalah anak cucu yang lahir dari Sarah, isteri pertama Ibrahim, sehingga keberadaan Ismael anak sulung Ibrahim dari Hajar, dianggap tidak ada. Atas kecongkakkan dan kesombongan ini, Tuhan murka kepada bani Israel. Beratus-ratus tahun mereka menjadi warga negara kelas kambing yang tertindas di negeri Firaun.

    BalasHapus
  7. Yahudi Bangsa Yang Gemar Membangkitkan Peperangan

    “Orang-orang Yahudi berkata, “Tangan Allah terbelenggu”, sebenarnya tangan merekalah yang dibelenggu dan merekalah yang dilaknat disebabkan perkataan mereka itu. Bahkan kedua tangan-Nya terbuka, Dia menafkahkan sebagaimana Dia kehendaki. Dan Al-Quran yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu sungguh-sungguh akan menambah kedurhakaan den kekafiran pada sebagian besar mereka. Dan telah Kami timbulkan permusuhan dan kebencian di antara mereka sampai hari kiamat. Setiap mereka menyalakan api peperangan, Allah memadamkannya dan mereka berbuat kerusakan di muka bumi dan Allah tidak menyukai orang-orang yang membuat kerusakan,” (QS. Al-Maidah : 64)

    ANTARA bangsa Yahudi dan ummat Nasrani senantiasa timbul rasa permusuhan dan kebencian sampal hari kiamat. Salah satu contoh dari permusuhan ini dengan hebat dapat kita saksikan di Rusia dan di Jerman. Sedangkan di Inggris, Perancis dan negri-negri Eropa lainnya sedikit berkurang.

    Bangsa Yahudi mempunyai pengaruh yang dominan dalam berbagai bidang usaha keuangan, sosial dan politik di negri-negri Barat, yang mayoritas rakyatnya beragama Kristen. Bangsa Yahudi ditempat-tempat ini tak pernah diterima secara bersahabat oleh bangsa-bangsa tersebut, tetapi dipandang dengan penuh kebencian dan permusuhan.

    Di Perancis dan negara-negara lain telah banyak ditulis buku-buku yang berisikan semangat permusuhan terhadap bangsa Yahudi, sedangkan bangsa Jerman dan negara-negara tetangganya setelah perang Dunia II berusaha memencilkan mereka, sehingga bangsa ini dalam pandangan mereka adalah bangsa yang terkeji di dunia. Demikianlah pula perasaan permusuhan antara sesama kaum Nasrani terus menerus berkobar yang berkali-kali muncul antara negara-negara adidaya. Mereka sesamanya selalu bersiap-slap untuk berperang guna saling menghancurkan.

    Peperangan yang sekarang sedang berjalan antara sesama negara-negara Kristen dapat menjadi bukti terkuat kebenaran pernyataan ayat ini.

    Di dalam sejarah sudah begitu terkenal riwayat bangsa Yahudi yang merayu kaum musyrikin bangsa Arab untuk memerangi Islam dan Nabinya. Mereka tidak henti- hentinya menghasut bangsa Romawi untuk memerangi pusat Islam di kota Madinah. Sebagian dari tokoh-tokoh Yahudi memberikan perlindungan dan bantuan kepada musuh-musuh Islam. Sikap permusuhan dan kegemaran membangkitkan peperangan terhadap ummat Islam didorong oleh kedengkian dan rasialisme serta hilangnya pengaruh para pendeta dari tengah masyarakat. Sebab sebelum munculnya kenabian Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, wilayah Hijaz khususnya dan Jazirah Arab pada umumnya berada di bawah Hegemoni bangsa Yahudi yang meliputi bidang ilmu pengetahuan, keagamaan, ekonomi dan politik.

    Permusuhan kaum Yahudi terhadap kaum Muslimin semata-mata bersifat politik kebangsaan bukan karena perjuangan agama ataupun semangat keagamaan. Sebagai bukti kebenaran pernyataan ini adalah karena kaum Yahudi di belakang hari membantu kaum Muslimin dalam melakukan perluasan dakwah ke negeri Syam dan Spanyol, tatkala mereka menghilangkan penindasan dan kedhaliman yang selama ini dilakukan oleh bangsa Romawi dan Goth terhadap mereka.

    Begitu pula permusuhan kaum Nasrani terhadap kaum Muslimin semata-mata bersifat politik. Padahal dahulu kala antara kaum Nasrani dengan penjajah Romawi di negeri-negeri yang bertetangga dengan Hijaz, seperti Syria dan Mesir, adalah sangat bermusuhan. Negara-negara Nasrani adalah sebenarnya paling bersimpati kepada kaum Muslimin setelah mereka yakin atas keadilah kaum Muslimin dan berhasil melenyapkan kedhaliman yang selama itu mereka alami di bawah kekuasaan bangsa Romawi padahal masih seagama dengan mereka. Memang menjadi kebiasaan umum seseorang bersikap permusuhan atau mencintai orang lain tergantung kepada kerugian ataupun keuntungan yang diperolehnya.

    BalasHapus
  8. itu karena kontur tanah disana kan relatif datar ( banyak pasir pula ).. coba kalo ditaro di hutan kalimantan pasti beda cerita

    BalasHapus