SEVILLA-(IDB) : CN295 dilengkapi sistem Fully Integrated Tactical System (FITS) yang
berfungsi mengintegrasikan, mengendalikan, dan menampilkan sensor,
meningkatkan kewaspadaan dan memfasilitasi pengambilan keputusan.
Didukung FITS, CN295 mampu menunaikan berbagai misi antara lain mengangkut pasukan, kargo, evakuasi, komunikasi dan logistik, pencarian dan pertolongan (SAR), pengintaian dan pengendalian, sampai dropping udara, dengan waktu perubahan konfigurasi sangat cepat, sehingga mengurangi risiko terpapar musuh.
CN295 secara opsional juga dilengkapi sistem perlindungan diri antara lain cockpit berpanser, peringatan radar (RWR), peringatan rudal (MAWS), peringatan laser (LWS), dan pelontar bola api untuk mengecoh rudal, juga kemampuan mengisi bahan bakar di udara.
Pesawat ini dengan panjang body 24,45m, bentang sayap 25,81m, berat kosong 11.000kg, kecepatan jelajah 480km/jam ini juga tersedia dalam versi anti kapal selam dan sistem intelijen, pengintaian dan mata-mata yakni Airborne Early Warning and Control (AEW&C) dengan radar IAI/ELTA 4th Generation Active Electronically Scanned Array (AESA).
"Kemampuan serupa AWACS tersebut bisa mendeteksi musuh dalam radius 400km. Tambahan lainnya adalah persenjataan untuk mendukung pasukan darat, konvoi, fasilitas, dll," ujar Airbus Military Press Officer, Media Relations Communications Javier Lopez kepada detikcom, Rabu (19/9/2012).
Dalam peran militernya, CN295 bisa digunakan untuk pengangkutan taktis pasukan dan catu logistik yang diperlukan seperti air, makanan, amunisi, obat-obatan, dan suku cadang.
Juga penerjunan pasukan para, aktivitas antiterorisme, serta pengawasan perbatasan berkat sistem pengintaian di dalamnya.
Disebutkan bahwa pesawat ini juga ideal untuk misi-misi non militer antara lain pertolongan kemanusiaan dan evakuasi pada bencana alam, pengintaian dan pemantauan imigrasi ilegal, penyelundupan narkoba, pencurian ikan di wilayah laut Indonesia, pengawasan pencemaran laut, sampai penebangan liar (illegal logging).
Didukung FITS, CN295 mampu menunaikan berbagai misi antara lain mengangkut pasukan, kargo, evakuasi, komunikasi dan logistik, pencarian dan pertolongan (SAR), pengintaian dan pengendalian, sampai dropping udara, dengan waktu perubahan konfigurasi sangat cepat, sehingga mengurangi risiko terpapar musuh.
CN295 secara opsional juga dilengkapi sistem perlindungan diri antara lain cockpit berpanser, peringatan radar (RWR), peringatan rudal (MAWS), peringatan laser (LWS), dan pelontar bola api untuk mengecoh rudal, juga kemampuan mengisi bahan bakar di udara.
Pesawat ini dengan panjang body 24,45m, bentang sayap 25,81m, berat kosong 11.000kg, kecepatan jelajah 480km/jam ini juga tersedia dalam versi anti kapal selam dan sistem intelijen, pengintaian dan mata-mata yakni Airborne Early Warning and Control (AEW&C) dengan radar IAI/ELTA 4th Generation Active Electronically Scanned Array (AESA).
"Kemampuan serupa AWACS tersebut bisa mendeteksi musuh dalam radius 400km. Tambahan lainnya adalah persenjataan untuk mendukung pasukan darat, konvoi, fasilitas, dll," ujar Airbus Military Press Officer, Media Relations Communications Javier Lopez kepada detikcom, Rabu (19/9/2012).
Dalam peran militernya, CN295 bisa digunakan untuk pengangkutan taktis pasukan dan catu logistik yang diperlukan seperti air, makanan, amunisi, obat-obatan, dan suku cadang.
Juga penerjunan pasukan para, aktivitas antiterorisme, serta pengawasan perbatasan berkat sistem pengintaian di dalamnya.
Disebutkan bahwa pesawat ini juga ideal untuk misi-misi non militer antara lain pertolongan kemanusiaan dan evakuasi pada bencana alam, pengintaian dan pemantauan imigrasi ilegal, penyelundupan narkoba, pencurian ikan di wilayah laut Indonesia, pengawasan pencemaran laut, sampai penebangan liar (illegal logging).
Kecanggihan Pesawat Cn-295 Versi TNI AU
CN295 adalah pesawat angkut taktis militer generasi baru sangat
serbaguna, kuat dan andal, mampu mengangkut muatan sampai 9 ton atau 71
personel, dengan kecepatan jelajah maksimum 480 km per jam.
Hal itu disampaikan Atase Pertahanan RI di Madrid Kolonel CAJ Erry Herman kepada detikcom seusai mendampingi Wakil Menteri Pertahanan Letjen (Purn) Sjafrie Sjamsoeddin, delegasi High Level Committee dan Dubes pada upacara serah terima 2 dari 9 pesawat CN295 di Airbus Military, San Pablo, Sevilla, Spanyol (19/9/2012).
Menurut Athan, sebanyak 9 pesawat CN295 ini dimaksudkan untuk menggantikan Fokker F-27 TNI AU yang memang sudah tua.
Sementara itu Press Officer, Media Relations Communications Airbus Military Javier Lopez dalam keterangannya menjelaskan, CN295 merupakan pesawat dengan jejakan ringan untuk memungkinkan operasi-operasi di landasan pendek kurang dari 670 meter dan landasan perintis lunak atau keras.
Kemampuan short take-off & landing/STOL (tinggal landas dan mendarat di landasan pendek, red) ini memungkinkan CN295 dioperasikan dalam medan paling sulit dengan kondisi terburuk untuk take off dan landing.
Dilengkapi dengan landing gear yang dapat dilipat dan kabin bertekanan, pesawat ini mampu menjelajah dengan ketinggian hingga 25.000 kaki.
Pesawat ini juga dirancang untuk memberikan karakter terbang tingkat rendah yang luarbiasa untuk misi-misi taktis sampai 110 knot.
Didukung dua mesin turboprop Pratt & Whitney Canada PW127G, CN295 memberi kemampuan manuver yang sangat baik, kinerja panas dan kinerja tinggi yang luarbiasa, juga irit konsumsi bahan bakar, sehingga daya tahannya sangat lama sampai sebelas jam di udara.
Desain sistemnya yang simpel dan tangguh, keandalannya yang teruji, kualitas terbangnya yang sangat baik dan fleksibilitasnya yang besar, serta kemampuan angkutnya yang luar biasa membuat CN295 "pekerja keras" paling efisien dengan biaya operasi dan pemeliharaan terbaik di kelasnya.
Selain itu CN295 juga memiliki kabin terpanjang di kelasnya, yang memungkinkan pesawat ini menunaikan misi harian menjadi optimal. Dengan panjang 12,7 meter, CN295 mampu membawa palet kargo lebih banyak sampai lima 88 x 108 inch standar HCU-6E.
CN295 memiliki keandalan luar biasa untuk setiap jenis operasi angkut militer atau pertolongan sipil dan kemanusiaan dalam medan paling bervariasi, mulai dari medan padang pasir sampai ke pegunungan, dari kawasan panas dan kering sampai lembab atau sangat dingin.
Sertifikasi sipil dan militer menjamin CN295 memenuhi tuntutan peraturan kelaikan penerbangan dan standar keselamatan internasional, termasuk persyaratan ketat FAR 25.
Hal itu disampaikan Atase Pertahanan RI di Madrid Kolonel CAJ Erry Herman kepada detikcom seusai mendampingi Wakil Menteri Pertahanan Letjen (Purn) Sjafrie Sjamsoeddin, delegasi High Level Committee dan Dubes pada upacara serah terima 2 dari 9 pesawat CN295 di Airbus Military, San Pablo, Sevilla, Spanyol (19/9/2012).
Menurut Athan, sebanyak 9 pesawat CN295 ini dimaksudkan untuk menggantikan Fokker F-27 TNI AU yang memang sudah tua.
Sementara itu Press Officer, Media Relations Communications Airbus Military Javier Lopez dalam keterangannya menjelaskan, CN295 merupakan pesawat dengan jejakan ringan untuk memungkinkan operasi-operasi di landasan pendek kurang dari 670 meter dan landasan perintis lunak atau keras.
Kemampuan short take-off & landing/STOL (tinggal landas dan mendarat di landasan pendek, red) ini memungkinkan CN295 dioperasikan dalam medan paling sulit dengan kondisi terburuk untuk take off dan landing.
Dilengkapi dengan landing gear yang dapat dilipat dan kabin bertekanan, pesawat ini mampu menjelajah dengan ketinggian hingga 25.000 kaki.
Pesawat ini juga dirancang untuk memberikan karakter terbang tingkat rendah yang luarbiasa untuk misi-misi taktis sampai 110 knot.
Didukung dua mesin turboprop Pratt & Whitney Canada PW127G, CN295 memberi kemampuan manuver yang sangat baik, kinerja panas dan kinerja tinggi yang luarbiasa, juga irit konsumsi bahan bakar, sehingga daya tahannya sangat lama sampai sebelas jam di udara.
Desain sistemnya yang simpel dan tangguh, keandalannya yang teruji, kualitas terbangnya yang sangat baik dan fleksibilitasnya yang besar, serta kemampuan angkutnya yang luar biasa membuat CN295 "pekerja keras" paling efisien dengan biaya operasi dan pemeliharaan terbaik di kelasnya.
Selain itu CN295 juga memiliki kabin terpanjang di kelasnya, yang memungkinkan pesawat ini menunaikan misi harian menjadi optimal. Dengan panjang 12,7 meter, CN295 mampu membawa palet kargo lebih banyak sampai lima 88 x 108 inch standar HCU-6E.
CN295 memiliki keandalan luar biasa untuk setiap jenis operasi angkut militer atau pertolongan sipil dan kemanusiaan dalam medan paling bervariasi, mulai dari medan padang pasir sampai ke pegunungan, dari kawasan panas dan kering sampai lembab atau sangat dingin.
Sertifikasi sipil dan militer menjamin CN295 memenuhi tuntutan peraturan kelaikan penerbangan dan standar keselamatan internasional, termasuk persyaratan ketat FAR 25.
Sumber : Detik
Kapan Indonesia akan membeli sekaligus dengan ToT-nya minimal lima pesawat CN-295 AEW&C dengan radar IAI/ELTA 4th Generation Active Electronically Scanned Array (AESA).....
BalasHapus