Latihan pratugas yang direncanakan selama satu bulan itu, dibuka Panglima Komando Daerah Militer IV/Diponegoro Mayor Jenderal Langgeng Sulistyono.
Saat membacakan amanat upacara pembukaan, Pangdam mengatakan dalam latihan pratugas in,i para prajurit akan menerima latihan teknik dan taktik militer, mulai dari gerakan perorangan sampai gerakan dalam hubungan satuan, serta dibekali pengetahuan praktis mengatasi krisis.
"Hal tersebut bertujuan agar para prajurit memiliki kemampuan teknik dan taktik yang meliputi aspek tempur, intelijen, teritorial, dan administrasi sehingga mampu melaksanakan operasi bantuan dalam tugas-tugas pengamanan di daerah rawan dengan benar," katanya.
Khusus kepada penyelenggara latihan pratugas, Pangdam memerintahkan agar seluruh prajurit Yonif 406/Chandra Kusuma diberik bekal tentang perkembangan situasi terkahir dan terus memantau dinamika situasi di daerah rawan Maluku yang masih berpotensi muncul konflik horizontal maupun vertikal.
"Dengan mencermati persoalan-persoalan tersebut, maka tugas utama para prajurit saat bertugas di Maluku adalah membantu pemerintah daerah dan kepolisian dengan status Bawah Komando Operasi Kodam XVI/Pattimura," ujarnya.
Menurut Pangdam, setiap prajurit harus mampu meningkatkan hubungan yang harmonis antara semua kelompok masyarakat sehingga jalinan kebersamaan dan rekonsiliasi yang selama ini sudah terwujud dapat dipertahankan.
"Prajurit harus dapat menempatkan diri sebagai mediator yang netral dengan mengedepankan jiwa Sapta Marga dan menjunjung tinggi Delapan Wajib TNI dalam menghadapi konflik yang melibatkan sejumlah kelompok karena berbeda pendapat atau pandangan," katanya.
Usai mengikuti latihan pratugas, pada bulan Juni 2011 prajurit Yonif 406/Chandra Kusuma ditempatkan di Maluku untuk menggantikan tugas Batalyon 509/Kostrad selama satu tahun.
0 komentar:
Posting Komentar
Click to see the code!
To insert emoticon you must added at least one space before the code.