KRI Slamet Riyadi 352 |
DENPASAR-(IDB):Komandan Kapal perang Republik Indonesia (KRI) Slamet Riyadi-352 Kolonel Laut (p) I Wayan Suarjaya mengatakan, wilayah perairan Bali relatif aman dari kejahatan dan kegiatan ilegal di laut seperti pencurian ikan dan terumbu karang.
"Di Bali sejauh ini belum ada pencurian hasil laut, artinya relatif aman, tapi mungkin di perbatasan laut arafuru iya," katanya, di Denpasar, Rabu.
KRI Slamet Riyadi tengah sandar di Pelabuhan Benoa, Bali, untuk mengisi bahan bakar dan logistik, dan selanjutnya kembali melakukan operasi siaga tempur laut di wilayah Timur Indonesia.
Suarjaya menambahkan, salah satu ancaman melalui jalur laut bagi Indonesia yang berpotesni yakni pencurian kekayaan hasil laut seperti ikan-ikan dan terumbu karang.
Untuk itu, KRI Slamet Riyadi-352 dan sejumlah kapal perang TNI Angkatan Laut secara rutin melakukan patroli di seluruh wilayah perairan Indonesia Timur.
Dalam operasinya, kapal perang KRI Slamet Riyadi yang baru tiba siang ini melingkupi wilayah timur Indonesia atau Armatim , yakni dari laut Cirebon hingga Papua.
"Kapal ini beroperasi rutin untuk mencegah berbagai macam gangguan di laut seperti adanya kapal asing yang melintas batas, juga kapal-kapal dalam negeri yang memang dicurigai melakukan kegiatan ilegal termasuk membawa benda berbahaya, seperti bom, dan senjata," jelasnya.
"Di Bali sejauh ini belum ada pencurian hasil laut, artinya relatif aman, tapi mungkin di perbatasan laut arafuru iya," katanya, di Denpasar, Rabu.
KRI Slamet Riyadi tengah sandar di Pelabuhan Benoa, Bali, untuk mengisi bahan bakar dan logistik, dan selanjutnya kembali melakukan operasi siaga tempur laut di wilayah Timur Indonesia.
Suarjaya menambahkan, salah satu ancaman melalui jalur laut bagi Indonesia yang berpotesni yakni pencurian kekayaan hasil laut seperti ikan-ikan dan terumbu karang.
Untuk itu, KRI Slamet Riyadi-352 dan sejumlah kapal perang TNI Angkatan Laut secara rutin melakukan patroli di seluruh wilayah perairan Indonesia Timur.
Dalam operasinya, kapal perang KRI Slamet Riyadi yang baru tiba siang ini melingkupi wilayah timur Indonesia atau Armatim , yakni dari laut Cirebon hingga Papua.
"Kapal ini beroperasi rutin untuk mencegah berbagai macam gangguan di laut seperti adanya kapal asing yang melintas batas, juga kapal-kapal dalam negeri yang memang dicurigai melakukan kegiatan ilegal termasuk membawa benda berbahaya, seperti bom, dan senjata," jelasnya.
Sumber: Antara
0 komentar:
Posting Komentar