CIANJUR-(IDB) : Tim Gabungan TNI menggerebek lokasi
latihan militer sekelompok orang yang menamakan dirinya sebagai Batalyon
Serbaguna (Yon Serna) Tri Kora, di Cianjur, Jawa Barat, Jumat
(21/2/2014).
Penggerebekan tersebut, diungkapkan Pasi Intel Kodim
0608 Cianjur Kapten Inf Edi Surono, melalui Bati (Bintara Tinggi) Intel
Kodim 0608 Cianjur, Peltu Mamad, di Markas Kodim 0608 Cianjur, Jalan
Siliwangi, Jumat (21/2) sore.
Mamad mengatakan, berdasarkan
penelusuran yang dilakukan tim gabungan, Yon Serna Trikora diketahui
sebagai lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang bermarkas di Jakarta.
"Tapi
ketika kami konfirmasi, LSM di Cianjur ini bukan bagian dari yang ada
di Jakarta. Setelah kami cek, legalitas yang mereka miliki juga
janggal," ujar Mamad.
Tim gabungan tersebut beranggkotakan Den
Intel Kodam III Siliwangi, Tim Intel Korem 061/Suryakencana Bogor, Unit
Intel Kodim 0608 Cianjur, dan Sub Denpom III/I-1 Cianjur.
Mereka
menggerebek lokasi yang diduga menjadi tempat latihan militer di RT 4/2
Kampung Babakan, Desa Sukarama, Kecamatan Bojongpicung.
Dari
hasil penggerebekan itu, berhasil disita sejumlah peralatan militer yang
biasa digunakan TNI AD dan sejumlah data yang berkaitan dengan
organisasi kemiliteran.
Meresahkan Warga
Sejumlah orang yang menamakan dirinya Batalyon Serbaguna (Yon Serna)
Tri Kora dan melakukan latihan militer ilegal di Cianjur, terungkap
karena laporan warga setempat.
Yon Serna Tri Kora, berlatih ala
militer di Kampung Babakan, Desa Sukarama, Kecamatan Bojongpicung.
Kegiatan mereka, dilaporkan warga karena dirasa meresahkan.
Pasi
Intel Kodim 0608 Cianjur Kapten Inf Edi Surono, melalui Bati (Bintara
Tinggi) Intel Kodim 0608 Cianjur, Peltu Mamad, mengatakan kegiatan
kelompok yang beranggotakan sekitar 20 orang itu kerap menggunakan
seragam TNI AD lengkap.
Mereka, menggunakan atribut TNI mulai dari kepala hingga kakinya dalam kegiatan sehari-hari.
"Mereka
juga melakukan pelatihan baris berbaris (PBB). Sebetulnya, kami tidak
ingin melarang kegiatan LSM. Tapi LSM juga harus jelas dan jangan
menggunakan pakaian dan embel-embel TNI. Dikhawatirkan nanti justru ada
kearogansian dan disalahgunakan," ujar Mamad, ketika ditemui wartawan di
Markas Kodim 0608 Cianjur, Jalan Siliwangi, Jumat (21/2/2014).
Mamad menambahkan, penggerebekan yang dilakukan itu juga didasari rasa kekhawatiran warga terkait dengan aksi terorisme.
Karena
itu, pihaknya terus melakukan pemantauan secara khusus dan melakukan
kordinasi dengan Polres Cianjur untuk pengusutan lebih lanjut.
"Informasi
yang kami dapat sementara kegiatan mereka lebih ke arah negatif.
Contohnya seperti merebut tanah orang dan pengiriman tenaga kerja ke
luar negeri," ujar Mamad.
Sebelumnya diberitakan, Tim Gabungan TNI
menggerebek lokasi latihan militer sekelompok orang yang menamakan
dirinya sebagai Yon Serna Tri Kora, di Cianjur, Jawa Barat, Jumat
(21/2/2014).
Sumber : Tribunnews
Bagus...berangus semua ormas2 yg seragamnya berbau militer, bikin resah dan dapat menyalahgunakan atribut TNI. Penjual atribut Militer harusnya diberi lisensi dari Mabes TNI agar pengawasan barang yg tlah dijual dpt diawasi dan dipertanggungjawabkan. Jd penjual yg gk pke lisensi hrus ditertibkan.
BalasHapus*Ayam Jantan dari Timur
Inilah kalau intal NKRI memble artinya tdk mandiri sdh banyak penyusup kepentingan,yonserna itu semua buatan malaysia dr para TKI yg sdh di rekrutnya dan dana sdh diberikan. Utk itu kemiskinan daerah hrs segera ditangani, jangan dibiarkan rakyat utk mendptkan kesejahteraan dan semuanya akan tenang dg sendirinya bila kesejahteraan sdh diperoleh. Salam...................
BalasHapus