JAKARTA-(IDB) : Hubungan bilateral RI-Brazil semakin diperkokoh dengan kesepakatan
kedua belah pihak untuk bekerjasama di bidang pencegahan dan
penanggulangan aksi terorisme. Hal itu diungkapkan oleh pihak Brazil
pada saat berlangsungnya pertemuan antara Direktur Penanggulangan Aksi
Terorisme, Mr. Luiz Alberto Santos Sallaberry dengan Delegasi BNPT yang
dipimpin oleh Brigjen Drs. Rudy Sufahriadi (18/02).
Pada pertemuan yang berlangsung di Kantor Agencia Brasileira de Intelegencia (ABIN), Pimpinan Delegasi BNPT menjelaskan mengenai berbagai aksi terorisme yang terjadi di tanah air, modus operandinya serta pencegahannya antara lain melalui kerjasama internasional.
Pimpinan Delegasi Indonesia juga menyampaikan keberhasilan kerjasama yang dijalin BNPT dengan badan-badan intelejen Rusia, China dan beberapa negara lainnya yang sangat dihargai oleh pihak mitra kerja.
“Kami telah berhasil menyelenggarakan dan mengamankan Konperensi Rio+20, Piala Konfederasi dan Kunjungan Sri Paus ke Brazil sepanjang tahun 2012 dan 2013”, kata Mr. Sallasberry.
Namun, lanjutnya, untuk dua event besar Piala Dunia dan Olimpiade, kami harus banyak belajar dari Indonesia dalam hal kemungkinan munculnya aksi terorisme.
Pihak Brazil sangat mengharapkan bantuan Indonesia dalam pengidentifikasian berbagai kelompok teroris yang bisa mengancam penyelenggaraan events olah raga besar tersebut.
"Kami sangat mengharapkan adanya kerja sama pertukaran informasi mengenai berbagai kelompok teroris termasuk yang menggunakan kedok agama di balik aksi mereka", jelas Sallasbery.
Pada pertemuan yang berlangsung di Kantor Agencia Brasileira de Intelegencia (ABIN), Pimpinan Delegasi BNPT menjelaskan mengenai berbagai aksi terorisme yang terjadi di tanah air, modus operandinya serta pencegahannya antara lain melalui kerjasama internasional.
Pimpinan Delegasi Indonesia juga menyampaikan keberhasilan kerjasama yang dijalin BNPT dengan badan-badan intelejen Rusia, China dan beberapa negara lainnya yang sangat dihargai oleh pihak mitra kerja.
“Kami telah berhasil menyelenggarakan dan mengamankan Konperensi Rio+20, Piala Konfederasi dan Kunjungan Sri Paus ke Brazil sepanjang tahun 2012 dan 2013”, kata Mr. Sallasberry.
Namun, lanjutnya, untuk dua event besar Piala Dunia dan Olimpiade, kami harus banyak belajar dari Indonesia dalam hal kemungkinan munculnya aksi terorisme.
Pihak Brazil sangat mengharapkan bantuan Indonesia dalam pengidentifikasian berbagai kelompok teroris yang bisa mengancam penyelenggaraan events olah raga besar tersebut.
"Kami sangat mengharapkan adanya kerja sama pertukaran informasi mengenai berbagai kelompok teroris termasuk yang menggunakan kedok agama di balik aksi mereka", jelas Sallasbery.
Sumber : Kemlu
nah loh,,, sejak kapan yah indonesia tergabung dgn intelejen rusia ,china dan negara lainnya dlm memerangi terorisme ini, baru tau berita nya, klo negara kita sdh menjalin hubungan intelejensi dgn pihak rusia, & china,, berarti benar tuduhan aust. ttg BIN yg bantu intelejen china utk mengumpulkan data2 dari negara kanguru itu,,
BalasHapusSiapa kira f 16 kita nggak bisa terbang waktu diembargo sama usa.kita pinter memodifikasi semua barang itulah kelebihan militer kita.jadi pesemakmuran nggak usah nyadap lagi karena itulah kekuatan militer kita.
BalasHapusMohon buat para bloger militer dlm pencantuman pasukan elite di indonesia agar pasukan Raider dpt d tinjau lg agar tdk di cantumkan sebagai pasukan elite
BalasHapuskarna pasukan tsbt belum pantas d cantumkan sebagai pasukan elite prestasinya yg tdk ada
karna darurat militer d acehpun mereka tdk bisa berperang dgn layaknya pasukan elite malah sering menggagalkan pertempuran pasukan kawan
bahkan mereka harus d latih ulang oleh slah satu pasukan kostrad agar bisa berperang gunung hutan
mohon d tinjau lg
teruuuss aku harus bilang woww gtu,, masalah eliit dan bukan kok iributkan..... maju mati sendirri sajaaaa "karsan ds"
BalasHapusHanya orang pecundang aja yg takut mati
BalasHapus