Selasa, Februari 18, 2014
18
JAKARTA-(IDB) : Sistem kelautan Indonesia memang tergantung dengan negara lain. Saat ini, sistem penginderaan TNI AL di wilayah barat dikendalikan sepenuhnya oleh Singapura. “Jadi, kalau TNI AL dalam hal ini Komando Armada Barat ingin tahu kapal apa saja yang mau lewat atau masuk ke alki barat, harus menunggu data dari Changi, Singapura,” kata pengajar intelejen S1 UI Andi Widjojanto Phd dalam Paska Sarjana Kajian Stratejik Intelijen Universitas Indonesia Rabu (12/6).

Sedangkan, alur laut di wilayah tengah dan timur masih jadi rebutan. “Ada kemungkinan Beijing yang dapat. Jadi, nanti kapal kapal perang kita traficnya tidak dipantau dari Surabaya tapi dari Beijing,” katanya.
   
Dari sisi sumber daya alutsista, Indonesia juga sangat terbatas. Indonesia tidak mempunyai kapasitas kapal perang canggih yang bisa mengimbangi negara-negara besar. “Kita tidak bisa melakukan blokade laut di wilayah kita sendiri. Kalau AS atau China mau lewat, tidak bisa dibendung,” katanya.
   
Dia mencontohkan, dalam latihan gabungan TNI Mei lalu, seharusnya alur laut kepulauan Indonesia dinyatakan tertutup bagi negara lain karena sedang ada kapal-kapal perang yang berlatih. “Tapi, pada praktiknya tidak,” katanya.
   
Andi menambahkan, dari sisi teknologi, pertahanan laut Indonesia terancam sangat tertinggal. Dia mencontohkan, Amerika Serikat sedang merancang sebuah kapal selam stealth (siluman) yang bisa terbang tanpa terdeteksi radar. “Itu artinya, jika tiba-tiba ada kapal itu masuk ke Tanjung Priok, lalu terbang dan Monas hancur dibom, kita tak bisa apa-apa,” katanya. Teknologi lanjut Andi, akan selesai tahun 2030. “Semoga Indonesia segera berbenah dan tidak hanya ribut soal sapi atau jengkol yang harganya naik,” katanya disambut tawa sekitar 200 peserta diskusi yang hadir di Gedung Paskasarjana UI.
   
Melda Kamil, Phd  menantang pemerintah untuk berani melakukan langkah ekstrem dalam menegakkan kedaulatan di laut. “Tapi, apakah kita berani ? Misalnya dengan Cina, seperti dulu saat tahun 1965 kita berani putuskan hubungan. Di soal laut ini apa kita punya keberanian ? Saya kok tidak yakin,” kata pakar hukum laut Internasional itu.
   
Melda menjelaskan, banyak aturan-aturan hukum di laut yang merugikan kedaulatan Indonesia. Cina misalnya, menetapkan dua titik di Natuna sebagai batas wilayah mereka. Kapal-kapal berbendera asing pun dengan santai dan rileks melintas di alur laut Indonesia tanpa sanksi yang tegas.
   
“Bagaimana jika kapal itu menaruh barang berbahaya saat melintas. Kita sebenarnya sangat terancam,” kata Melda. Indonesia juga tidak bisa menerapkan suatu aturan yang berlaku internasional yang disebut hot pursuit.

Hot pursuit adalah sebuah mekanisme pengejaran oleh sebuah negara berdaulat ketika ada kapal asing yang melanggar batas tanpa izin dan melakukan pelanggaran hukum. “Aturannya membolehkan bisa sampai ke laut bebas bahkan zona ekonomi ekslusif negara lain, tapi syaratnya harus kapal perang (war ship), yang selama ini tidak kita lakukan,” katanya.




Sumber : JPNN

18 komentar:

  1. Harus diakui negara kita memang lemah dalam penginderaan atau deteksi keberadaan musuh. Kita sangat kekurangan dalam jumlah radar yg kita miliki. Pemerintah harus segera melengkapi jumlah radar yg dibutuhkan militer kita. Saya sangat perihatin dengan militer kita yg hampir buta krn kesulitan dalam mendeteksi keberadaan musuh yg masuk kewilayah kita. Kemarin saja ada berita kapal perang australia masuk kewilayah kita tanpa terdeteksi oleh angkatan laut kita. Sungguh sgt menghawatirkan, negara kita harus segera melengkapi kebutuhan alutsista utama seperti radar krn ini sgt penting utk memberikan kita peringatan dini akan keberadaan musuh yg masuk kewilayah kita. Negara tetangga kita australia saja memiliki radar jenis OTH yg memiliki jangkauan radius 3000 km hampir bisa mendeteksi seluruh wilayah indonesia. Indonesia juga harus memiliki radar jarak jauh jenis OTH (Over The Horizon) krn indonesia memiliki wilayah yg sgt luas dan negara kita memiliki banyak musuh seperti negara tetangga yg berada di utara dan selatan. Di dunia ini ada 6 nagara yg menguasai teknologi radar jarak jauh jenis OTH yaitu seperti amerika, rusia, cina, prancis, australia dan iran. Indonesia bisa membeli radar dari rusia, cina atau iran. Kalau aku lebih tertarik negara kita membeli radar jenis OTH dari iran krn radar OTH yg dimiliki iran tidak kalah dgn radar jenis OTH buatan rusia atau cina, dan utk TOT iran lebih bisa dipercaya dari pada rusia atau cina. Radar jenis OTH iran Sepehr memiliki radius 2500 km - 3000 km, bisa mendeteksi satelit, rudal antar benua, benda stealth atau radar menghindari, pesawat mata mata, kapal perang dll. Setelah negara kita memiliki radar jarak jauh selanjutnya negara kita harus menyiapkan persenjataan utk menghancurkan musuh yg masuk wilayah kita. Utk wilayah laut kita butuh rudal anti kapal darat ke laut seperti rudal yakhont yg memiliki jangkauan 250 km kecepatan mach 2.5 bom 250 kg, rudal brahmos india yg memiliki jangkauan 290 km kecepatan mach 2.8 bom 200 kg, atau rudal khalij fars iran yg memiliki jangkauan 300 km keceoatan mach 3 bom 650 kg cukup utk menenggelamkan kapal induk. Dan utk wilayah udara kita butuh rudal pertahanan udara jarak jauh seperti s 300 rusia. Jika negara kita sdh memiliki radar dan persenjataan utk menghancurkan musuh yg masuk kewilayah kita, maka kita tidak akan mendengar lg kapal atau pesawat musuh yg masuk kewilayah kita tanpa terdeteksi dan bebas melecehkan wilayah kita. Semoga kedepan militer kita maju dan mandiri...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Boro2 mau beli radar. Gk munkin.. Krn pemerintah sibuk urus rakyt miskin di jawa.yg mencecah 16 juta org. Bru kedelai naik da heboh se pulau jawa.org kalimantn. Sulawesi pada diam krn gk makan tempe... Selagi mash bnyk org miskin di jawa selagi itu jg indonesia gk mampu membeli alutista. Bahkan indonesia di injak2..kalau pulau jawa dihina ma negara luar itu biasa.memang kenyataan.. Walaupun kalimantn.sulawesi ada org miskin tpi cm sedikit gk sampai 1 juta..mereka lbh bahagia.lbh gemuk.. Maka sadarla org2 di jawa. Kalian adalah beban..sy brdoa mudah2han semua gunung api di jawa meletus agar supaya org2nya pada hilang.

      Hapus
    2. Ano 07.56. Anda tidak cinta bangsa indonesia. Seharusnya anda tidak menyalahkan suatu daerah tertentu. Masalah yg terjadi di indonesia adlh tanggung jawab seluruh daerah di indonesia. Seharusnya yg paling anda salahkan adlh pemerintah pusat krn merekalah yg mengeluarkan kebijakan baik itu ekonomi pendididikan sosial budaya politik dan pertahanan militer secara nasional. Orang seperti andalah yg bikin negara tambah hancur dan terus dihina krn anda cuma bisa menyalahkan secara membabi buta tanpa melihat kenyataan yg sebenarnya dan seharusnya anda memberikan saran yg membangun ke pemerintah pusat.

      Hapus
    3. Kontol lo. Lo termasuk org miskin tolol goblok

      Hapus
    4. MAU KUAT GIMANA BELI KS AJA NCANG BOGO ECEK-ECEK, KAPAL PERANG NAHKODA BERAGAM MASALAH YANG TOLAKAN NEGARA LAIN EH DI PUNGUTIN,.... JALA SEVA JAYA MAHEEEEE,..... ASUUUUUUU LOOOOOEEEE'

      Hapus
  2. gile lu ndro kapal selam siluman? bisa terbang?

    BalasHapus
  3. Boro boro ....belli kapal destroyer belli kapal selampun jauh kalah ama vetnam beda kepeminpinan beda kebijakan vetnam punya yali akusisi alutsista gahar tampa.bisa di interversi barat sebaliknya indonesia belli senjata penangkis pun scalass s400 gak bisa kebelli ,malah rudal ecek ecek oerlikon atau startekk jadi penangkal utama selain mahal keapasahan oerlikon dan starteek patut kita pertayakan ?.... apa 2 kebijakan sebuah negara ada tangan seorang peminpin presiden , kalau sang ...peminpin pemalas gak mau kerja kerras berdiplomasion hasilnya bisa di liat jadi bahan ketawaan negeri tetangga . Kita kalau bicara fakta nkri keok di ahir sukarno hatta dan kawan kawan !!!

    BalasHapus
    Balasan
    1. sabar... jaman setelah Pres Soekarno emang menurun alutsistanya, tapi ini karena kondisi politik luar negeri semakin kondusif makanya pres Soeharto mengambil kebijakan ekonomi (swasembada beras) karena saat sudah saatnya rakyat tdk kelaparan (ingat jmn soekarno buat makan sangat susah).. seharusnya setelah swasembada ekonomi, militer di kembangkan lagi, tetapi khilaf kaliiii (ato lupa) hehehehe... kemudian politik dalam negeri carut marut saat krisis moneter dan reformasi, sekarang kondisi ekonomi jauh lebih baik, makanya pres SBY berani belanja alutsista di periode ke 2nya karena periode 1 ekonomi Indonesia belum kokoh (bayar utang jangka pendek yg buanyak).. nah untuk pertahanan yang anda minta S400 itu nanti mas di restra berikutnya, ini ibarat main bola, kuatkan dulu bertahan baru menyerang, kalau kita beli pemain bertahan yg suka overlap ke depan, sedangkan libero gak kokoh, ya ancurrrr... kuatin dulu pertahanan jarak pendek setelah komplit baru menuju menengah dan jauh.. kenapa tni AD dan AL yang banyak pengadaan, ya karena itu tadi... defance dulu baru serbuuuu... soal vietnam, coba anda lihat berapa anggarannya? di Indonesia sekolah 9thn gratiss RS gratisss, jalan jutaan kilo aspal... kalo dipaksa beli bisa, asal jgn pada ngomel kalo BBM non subsidi dihapus, kesehatan dipotong, gaji guru2 sertifikasi dipotong, pekerja honorer di hapus, dana alokasi khusus untuk daerah dikurangi, dana bagi hasil dikurangi, subsidi rumah dihapus,hibah ke desa dan yayasan/LSM dihapus.. dijamin 100 kapal selam jg kita bisa beli... kalo anda sudah lahir di jaman Pres Soekarno anda akan tau betapa susahnya kita makan telor n nasi enak.. (ini kakek nenek gw yg crita, beliau harus memasak nasi 100kg perhari untuk org kelapar krn leluhur gw orang terkaya di kota tsb..)..

      Hapus
  4. gak heran....superior udara kita kalah sama singapura/australia....navy kita kalah sama singapura/australia

    BalasHapus
  5. Gara gaga negara kita sibuk uforia pilkada, semua orang pengen jadi Caleb, kalo udh jadi legislatif lupa ngurus negara / daerah...Karena sibuk mikirin bagaimana Cari setoran…… itulah basil ala demokrasi bar at yg do bangga bangga kan... ( ini demokrasi bung...slogan yg selalu di dengung dengungkan )...sampai lupa bagaimana hrs membangun sebuah pertahanan negara yg bail..
    ( semua berlomba lomba nyaleg )...begitu pertahanan negara kita di lecehkan...semua pada sibuk sailing menyalahkan...

    BalasHapus
  6. Komentnya pada ǵǻǵ berbobot,..ǵǻǵ ada kalimat optimis, ǵǻǵ ada rasa cinta tanah air, ǵǻǵ ada rasa nasionalisme, ǵǻǵ ada solusi yg membangun, yg ada ngeluh, caci maki, nyalahin orang lain, tanpa liat dirinya sendiri,....pertanda yg koment orange yg hanya mikirin perut sendiri, betapa miskin dan goblok intelektualnya,....tong kosong nyaring bunyinya.....kita sedang proses membangun seluruh aspek angkatan bersenjata kita....majulah NKRI

    BalasHapus
  7. jangan pernah menyerah, jangan pernah takut... kita perbaiki terus menerus, tetap konsisten...

    BalasHapus
  8. gampang... tinggal kita buat tandingannya...

    BalasHapus
  9. Sebaiknya ga usah saling menyalahkan, saling dukunglah dalam kemajuan Bangsa klu kita gontok gontokan yg menang negara tetangga.

    BalasHapus
  10. oh pantesan singaporn berani melechkan...
    oh pantesan aushit berani mondar mandir kapal perangnya msk nkri...
    oh pantesan ada anak bangsa yg sdh hilang nasionalismenya..

    solusi:
    pasang radar canggih dg jangkauan ribuan km baik di alki 1 & alki 2
    rapatkan barisan dg kesatuan dan persatuan demi tegaknya NKRI dari sabang sampai marauke..

    BalasHapus
  11. Dia mencontohkan, Amerika Serikat sedang merancang sebuah kapal selam stealth (siluman) yang bisa terbang tanpa terdeteksi radar.

    Dimana-mana kapal selam di deteksi pake sonar pak..

    BalasHapus
  12. sebaiknya wilayah negara dikelola/diawasi oleh aparatur negara sebisa mungkin tidak menyerahakan kepada negara asing karena pengambil alihan pengawasan nantinya dapat melemahkan kedaulatan bangsa atas wilayahnya apalagi tetangga kita sering memata-matai negara kita, udara/laut wilayah barat negara sudah dikuasai tetangga dan bagaimana janji mentri BUMN katanya 2014 semua alur laut/udara akan dikelola BUMN .......apa janji itu sekedar pepesan kosong ya.............

    BalasHapus
    Balasan
    1. betul itu mas D ,seingat saya anak bangsa sudah bisa buat radar indra kalo pemerintah mau radar itu dapat digunakan/dikembangkan untuk kemandirian bangsa....jaya NKRI

      Hapus