Kerja sama RI-Korsel untuk memproduksi pesawat tempur yang mestinya berjalan sejak Januari 2013 terpaksa diundur menjadi Juni 2014.
JAKARTA-(IDB) : Penundaan pembuatan pesawat jet tempur Korea
Fighter Xperiment/Indonesia Fighter Xperiment (KFX/IFX) yang dilakukan
bersama Korea Selatan sangat merugikan Indonesia. Karena, itu dapat
mengganggu jadwal upaya modernisasi alutsista TNI.
"Komisi I berharap, alasan teknis penundaan sementara produksi bersama pesawat tempur itu tidak berlarut-larut. Karena jika itu terjadi, jelas akan merugikan pihak Indonesia," ujar Ketua Komisi I DPR RI Mahfudz Siddiq kepada JurnalParlemen, Jumat (1/3).
Mahfudz mengatakan, hingga kini pihaknya belum tahu soal alasan yang sebenarnya penundaan itu. Karenanya, masalah ini akan disinggung saat rapat kerja antara Komisi I dengan Kementerian Pertahanan.
"Jujur saja, kita belum tahu alasan sebenarnya penundaan produksi pesawat tempur dengan Korsel itu. Apakah hanya semata alasan teknis saja, atau ada alasan lainnya. Ini yang kita belum tau, dan Komisi I perlu mendapat penjelasan dalam kaitannya ini," tukasnya.
Mahfudz pun meminta Kemenhan untuk mengantisipasinya dengan mencari kerjasama di bidang pertahanan, alih tekhnologi dan produksi Alutsista dengan negara lain yang memiliki sistem pertahanan modern.
Sebenarnya, Komisi I selama ini telah mendorong Kemenhan untuk juga membuka kerjasama pertahanan yang lebih luas dengan Turki sebagai negara bagian NATO yang punya alutsista produksi sendiri. Dan selama ini pihak Turki telah menawarkan diri kepada Indonesia untuk bekerjasama. "Sayangnya Pemerintah RI sejauh ini belum merespons tawaran itu," tukasnya.
Seperti diketahui, Pemerintah Korea Selatan (Korsel) menunda kerja sama industri pesawat tempur bersama Indonesia yang diberi nama Korea Fighter Xperiment/Indonesia Fighter Xperiment (KFX/IFX). Alasannya pemerintah Korsel masih dalam tahap transisi kekuasaan terkait pergantian Presiden baru Korsel.
"Ditunda setahun setengah, karena ada perubahan pemimpin di Korea. Jadi dia (Korea) ingin meyakinkan pemerintah supaya lebih ada data sebagai dasar menghadapi parlemen," kata Dirjen Potensi Pertahanan Kementerian Pertahanan, Pos Hutabarat di Jakarta, Kamis (28/2) kemarin.
Pos menuturkan penundaan kerja sama ini terhitung mulai Januari 2013 hingga satu tahun setengah. Sehingga pada Juni 2014 kerja sama ini bisa terealisasi kembali.
Ia menjelaskan dalam proyek ini pemerintah Indonesia berkontribusi hanya 20% selebihnya oleh pemerintah dan BUMN strategis Korsel. Rencananya dari proyek ini akan diproduksi pesawat tempur KFX/IFX atau F-33 yang merupakan pesawat tempur generasi 4,5 masih di bawah generasi F-35 buatan AS yang sudah mencapai generasi 5. Namun kemampuan KFX/IFX ini sudah di atas pesawat tempur F-16.
Pesawat KFX/IFX akan dibuat 250 unit. Dari jumlah itu Indonesia akan mendapat 50 unit di 2020. Harga satu pesawat tempur ini sekitar 70-80 juta dolar AS per unit.
"Komisi I berharap, alasan teknis penundaan sementara produksi bersama pesawat tempur itu tidak berlarut-larut. Karena jika itu terjadi, jelas akan merugikan pihak Indonesia," ujar Ketua Komisi I DPR RI Mahfudz Siddiq kepada JurnalParlemen, Jumat (1/3).
Mahfudz mengatakan, hingga kini pihaknya belum tahu soal alasan yang sebenarnya penundaan itu. Karenanya, masalah ini akan disinggung saat rapat kerja antara Komisi I dengan Kementerian Pertahanan.
"Jujur saja, kita belum tahu alasan sebenarnya penundaan produksi pesawat tempur dengan Korsel itu. Apakah hanya semata alasan teknis saja, atau ada alasan lainnya. Ini yang kita belum tau, dan Komisi I perlu mendapat penjelasan dalam kaitannya ini," tukasnya.
Mahfudz pun meminta Kemenhan untuk mengantisipasinya dengan mencari kerjasama di bidang pertahanan, alih tekhnologi dan produksi Alutsista dengan negara lain yang memiliki sistem pertahanan modern.
Sebenarnya, Komisi I selama ini telah mendorong Kemenhan untuk juga membuka kerjasama pertahanan yang lebih luas dengan Turki sebagai negara bagian NATO yang punya alutsista produksi sendiri. Dan selama ini pihak Turki telah menawarkan diri kepada Indonesia untuk bekerjasama. "Sayangnya Pemerintah RI sejauh ini belum merespons tawaran itu," tukasnya.
Seperti diketahui, Pemerintah Korea Selatan (Korsel) menunda kerja sama industri pesawat tempur bersama Indonesia yang diberi nama Korea Fighter Xperiment/Indonesia Fighter Xperiment (KFX/IFX). Alasannya pemerintah Korsel masih dalam tahap transisi kekuasaan terkait pergantian Presiden baru Korsel.
"Ditunda setahun setengah, karena ada perubahan pemimpin di Korea. Jadi dia (Korea) ingin meyakinkan pemerintah supaya lebih ada data sebagai dasar menghadapi parlemen," kata Dirjen Potensi Pertahanan Kementerian Pertahanan, Pos Hutabarat di Jakarta, Kamis (28/2) kemarin.
Pos menuturkan penundaan kerja sama ini terhitung mulai Januari 2013 hingga satu tahun setengah. Sehingga pada Juni 2014 kerja sama ini bisa terealisasi kembali.
Ia menjelaskan dalam proyek ini pemerintah Indonesia berkontribusi hanya 20% selebihnya oleh pemerintah dan BUMN strategis Korsel. Rencananya dari proyek ini akan diproduksi pesawat tempur KFX/IFX atau F-33 yang merupakan pesawat tempur generasi 4,5 masih di bawah generasi F-35 buatan AS yang sudah mencapai generasi 5. Namun kemampuan KFX/IFX ini sudah di atas pesawat tempur F-16.
Pesawat KFX/IFX akan dibuat 250 unit. Dari jumlah itu Indonesia akan mendapat 50 unit di 2020. Harga satu pesawat tempur ini sekitar 70-80 juta dolar AS per unit.
Sumber : Jurnamen
dah terima saja tawaran turki ato kalo mau kerjasama ama iran untuk pengadaan alutsista yang gak ada prasyarat apapun.
BalasHapusIran banyak duitnya tuh, kalau hanya 100-200 trilyun rupiah cemen banget. minyakk minyakkkkkkk
BalasHapusSaya meyakini, kalau Presiden KorSel yg baru anak perempuan dari eks Presiden KorSel yg lama ini masih menjabat, proyek KFX / IFX nggak akan di lanjutkan, mengapa? Karena secar financial akan mengganggu konsentrasi cadangan anggaran KorSel untuk segera belanja pesawat dan peralatan perang yg lain dalam menghadapi ancaman Korut.
BalasHapusSedangkan pesawat KFX/IFX masih memerlukan tahap penyesuaian teknik, belum uji coba dan kemudian baru menuju produksi massal yang jelas membutuhkan waktu sedangkan ancaman bahaya Korut sudah di depan mata, dg keberhasilan uji nuklirnya.
Kalau ditilik dan dicermati lebih detail, sebenarnya KorSel lebih mementingkan sumbangpikir SDM Indonesia dalam proyek ini, sedangkan SDM Indonesia hanay sedikit mendapatkan input dari teknologi KorSel. Jadi yang diuntungkan dalam proses kerjsama ini sebenarnya KorSel.
Sedang di pihak Indonesia dapat "Ginseng" Korea...........
Berita gagalnya pembelian atau TOT alutsista dari negara sahabat itu hanya untuk menutupi dari kekuatan indonesia yang sebenarnya,. karena militer semua negara tetap harus terjaga kerahasia’annya..
BalasHapusMAJU TERUS INDONESIAKU.
Maksud Ano 11.43 menutupi itu apa?
BalasHapusJaringan Informasi di dunia sekarang lebih akurat data informasinya perihal kekuatan mliter semua negara di dunia. Tidak ada yang dapat di sembunyikan lagi seperti jaman dulu kala, semasa teknologi informasi belum berkembang seperti sekarang. Yang ada sekarang adalah tinggal taktik dan Strategi saja yang masih boleh di bilang tertutup, namun dengan pelibatan militer kita dalam ajang latihan bersama baik antar dua negara dan atau multi negara akan terendus taktik dan strategik militer negara masing-masing yang ikut dalam latihan tersebut.
Buat yang belum pernah ikut atau dilibatkan dalam skenario latihan perang multi nasional atau latihan militer di negeri tercinta ini, saya memaklumi komentar tersebut.
Namun buat yang sudah pernah ikut dan dilibatkan akan berkomentar lain.
Pasti Maju terus kalau mundur nabrak-nabrak nanti korbannya banyak.
Tabik.
Bro Dadang Raswidi, Ciuus nih kalau kerjasama dg Turki / Iran tanpa pra syarat apapun ? Mi apa? .........mi oyeng...........nggak pakai syarat apapun nih ye, ciiuuusss......
BalasHapushadoh bole..., bener-bener udah gendeng nih, kabor dari RSJ dan sekarang doyan katinone makanya komentarnya penuh dengan halusianasi...;
BalasHapussaatnya bole harus dirawat di RSJ nich...
Mungkin sebaliknya yah karena otaknya hanya dijejali dengan ajaran cap comberan alias nggak mampu mengikuti komen saya trus tangan yg di komando otak kotornya tertulis spt itu, kasihan mahluk model begini pengin maju, pengin bisa ngikutin komen atau tulisan orang apa daya otak nya sudah penuh dengan ajaran kotor, sayang banget, tak maafkan komen anda karena saya tahu siapa anda sebenarnya. Pro Ano 13.35 yg perlu instropeksi.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKalo gt dengn teknologi informasi sekarang yang semakin canggih, seharusnya mereka (yang merasa) tau tentang kekuatan armada bawah laut kita ya,, anehnya, kenapa sampai sekarang mereka masih saja bertanya2 tentang kekuatan militer kita,,?
BalasHapusini dunia maya brothers, tulisan mewakili kepribadian ya, apakah tulisan mewakili identitas anda? Tidak. Menulislah dengan baik. Selebihnya biarkan orang lain mengurus diri mereka sendiri.
BalasHapusKLU SUDAH SEPERTI INI INDONESIA PUN JADI GIGIT JARI, SAMBIL MENUNGGU KEPUTUSAN DARI KOREA.
BalasHapus+ TIDAK ADA JAMINAN KLU TAHUN DEPAN PROYEKNYA TIDAK AKAN DITUNDA LAGI..
DALAM MASALAH TOT, JELAS INDONESIA BERADA DIBAWAH KETIAK KORSEL SAAT INI. BEGINILAH RESIKO KLU PUNYA KEINGINAN YG TINGGI & TIDAK DI IMBANGI DENGAN BAJET YG ADA.. AKHIRNYA NEGARA ASING LAH YG MEMEGANG KEPUTUSAN
Korea selatan itu negara BINAAN nya AS !! kok seperti gak tahu aja sih? udah deeh ... kerja sama buat pesawat tempur dengan Rusia aja !!! karena itupun akan jadi efek penggentar di kawasan ASEAN.
BalasHapusCuma susah sih ni banyak pemimpin kita yang masih suka ditepuk-tepuk bahunya oleh OBAMA.
Bro Ano14.16, sebenarnya Indonesia tidak dibawah ketiak Korsel, justru dalam masalah pengetrapan teknologi pembuatan rancang bangun pesawat KFX /IFX ini, justru yang diperas otaknya adalah SDM kita, bahkan dari salah satu pimpinan proyek yang saya kenal, Korsel mengharapkan tambahan SDM yg masih Fresh Graduated sebanyak 20 orang untuk membantu percepatan rancang bangun pesawat ini, namun ditolak.
BalasHapusDisini kita harus bangga bahwa nilai Perguruan Tinggi kita ternyata diakui dunia.
Masalahnya dalam hal ini, Korsel mempunyai fasilitas laboratorium, workshop yang terakreditasi internasional dan fasilitas pendukung dari hulu sampai hilir yang sudah mapan disamping keuangan.
Seandainya kita juga mempunyai fasilitas seperti di Korsel tsb, saya meyakini bahwa industri tehnologi tinggi kita dapat di kerjakan di dalam negeri kita seutuhnya.
Coba renungkan dengan dalam, SDA kita punya, SDM kita punya, uang bisa diupayakan, tapi mental korupsi para pejabat sangat tinggi dan mental "Quick Yielding" nya sama pula.
Oleh karenanya kita sudah hampir 80 tahun tetap tergantung dg hasil industri luar negeri dan tidak pernah ada policy dari pimpinan kita untuk berusaha melepaskan diri dari masalah ini.
Kapan ini berakhir, tergantung dengan tekad dan niat kita sekalian yg ingin lebih maju dari kondisi sekarang.
Hayo Bro, maju....mosok ngene-ngene ae.....
menurut saya satu2nya cara militer indonesia bisa berkembang adalah plagiarisme, toh kita negara yang sok2 orosinil kenyataanya malah terbelakang teknologinya
BalasHapusmedia aja yang nyorotnya bilang indonesia serba canggih, tapi kenyataannya cman mentok di prototipe dan gak ada usaha untuk di produksi massal
Bukannya orang indon tuh kemampuannya asembling doang kang boler???? Tumben ngebanggain kwalitas sdm universitas indon??? Bukannya yg hebat2 itu lulusan SR th 1957????
BalasHapusUdah lah.....kerjasama sama korsel cuman buang buang waktu......cuman gambar doang....lbh bgs ajak china saja.....lagipula proyek JF 17 sukses......itu hasil kerjasama pakistan dan china. Sekalian nimba ilmu......jgn tunggu lg....time is money
BalasHapusBro Ano 15.29, semua juga tahu kalau Korsel itu sahabat sejati AS. Namun dalam hal ini, (Proyek KFX/IFX) ini kan ditempuh setelah sekian banyak material Alutsista TNI kita didatangkan dari Korsel.
BalasHapusSaya juga sangat tahu siapa yang berperan dalam hal ini pada awalnya sehingga kita se-olah2 menjadi berkiblat ke Korsel untuk urusan pengadaan dan pembelian material Alutsista, apakah itu Pespur, latih, kapal atas air, kapal selam, meriam dan senapan serbu sampai jaket Korea yg sangat saya sukai karena enak dipakai bahkan sepatu larsnyapun enak dipakai karena tidak membuat lecet kaki.
Sehingga terjadi olok-olok kalau sedang memakai sepatu atau jaket Korea teman -teman akan menyebut buatan Kroya. Kota kecil di dekat Cilacap.
Dari perjalanan yang dirintis lama tersebut, terjadilah kesepakatan untuk merancang bangun sebuah pespur KFX / IFX. Tentu dengan pembagian tugas siapa berbuat apa.
Namun rupanya selama hubungan sekilan lama itu terjalin Indonesia tidak pernah mempunyai keinginan untuk melaksanakan kerjasama teknik, sayang baru sekarang itu dilakukan, seandainya kita dari awal berdirinya BUMNIS yg waktu itu masih dibawah Pak Habibie juga melakukan kerjasama teknologi tinggi apa itu rancang bangun pesawat, kapal atau elektronika untuk Radar, Alkom, dan atau C4I saya yakin Indonesia akan lebih maju kondisi teknologi sekarang.
Jangan seperti PT INTI yg dikibuli mentah-mentah oleh pihak Siemens,atau PT LEN yg dari dulu produk ya itu -itu saja, nggak pernah beranjak dari posisinya sampai sekarang.
Apalagi PT DI yg SDM sudah morat -marit kesana kemari padahal untuk menjadikan SDM itu jadi specialis rakyatlah yang sebenarnya membiayai secara tidak langsung.
Tapi itu kondisi yang harus kita alami semoga dengan belajar dari pengalaman masa lalu kita lebih waspada lebih hati-hati dan lebih fokus.
Dan akhirnya Indonesia yg Jaya mandiri dan bermartabat dapat secepatnya terwujud. Aamin.
bacot doang loe
Hapuscuma teori, faktanya enooll.
Itu memang kenyataan dan fakta, jadi ya kita harus bisa menerimanya dan bisa belajar dari kenyataan yang pahit tersebut. semoga dengan bergabunya LEN dan INTI dapat membawanya lebih profesional lagi.
HapusSUDAH SELESAI DENGAN PROYEK KFX
BalasHapusGAGAL
FAILED
------------------------------------------THE END----------------------------------------------------
Atas saran dari Bapak/Ibu saudara sekalian. Kami ucapkan banyak terima kasih.
BalasHapus*** AYO SAATNYA INDONESIA TIDUR ***
mari berpaling ke j-20
BalasHapusselamat tinggal negri gingseng
selamat tinggal IFX
****close book****
semoga gk bikin niat w belajar nuklir ke korsel gagal
hiks hiks hiks
http://www.kabar24.com/index.php/proyek-pesawat-kfx-korsel-batalkan-kerja-sama-indonesia-rugi-rp16-triliun/
harusnya indo juga ganti menekan korsel..kalau kfx batal...ganti boikot kerjasama kapal selam...atau ganti rugi..kasih blue print f/a 50...kan lumayan..pandai2 lah bermain...kayak peristiwa india rusia
BalasHapusbaca koment si bole, mirip komentnya orang yang berhalusinasi, maklum otaknya lagi penceng. jadi agan-agan harap maklum. si bole tuh pelarian dari RSJ.
BalasHapustul gak bol?
kenapa yah para pemimpin di negara ini kurang peka terhadap ancaman baik dari dalam maupun luar negri..
BalasHapusTerutama dalam pengadaan sistem alusista ini, tampaknya pemerintah tidak benar2 fokus dlm membangun sistem keamanan dan kenegaraannya..
Contoh Banyaknya program yg dibuat tapi tidak berjalan dengan sesuai harapan yg kita mau.
Banyak program yg tertunda karena sibuk berpolitik dgn membawa nama partainya sendiri2.
Cintai Produk dalam negri, tapi tidak pernah di pakai
Inget pak bendera kita sama !!
sama sama merah putih bukan yang lain.
Jangan buang2 uang negara
dan Jangan beli apa yg akan menjadi sampah..
Budidayakan SDM dan SDA kelola dengan baik. agar kelak di suatu saat nanti bisa dan mampu menjadi bangsa yg mandiri dgn mengharumkan bangsa indonesia..
AYO KALAU BUKAN SEKARANG KAPAN LAGI???????
nunggu hasik rapat Komisi 1 DPR sama Menhan, hasilnya apa.
BalasHapussemoga KFX gagal, pengalihan buat Su-35BM,
sama kerja sama ma Turki aja kalo nggak sama negara2 Islam lain yang sangat terbuka dengan Indonesia.
IRAN sudah siap mau menggandeng indonesia.. TAPI si beye kayanya takut kena sangsi dari as dan eropa.
BalasHapusTURKI produknya sama dari aes alasanya sama sama sekutu aes..
CHINA liat aja rudal dari tahun 2003 sampai sekarang
kita gak akan bisa maju kalau masih berharap sama negara lain !!
Karena negara yg di sebut di atas itu bersekutu.
INDONESIA ???
Jadi klo mau maju yah cuma ada 2 pilihan :
1. harus membuat research sendiri atau
2. bersekutu !!!
Sayangnya pemerintahan ini malas dan maunya praktis..
Kalau mau maju yah harus maju sendiri. jangan cuma berharap dari orang lain. !!!
Bp Pres akan membuat troboson yg berkaitan dg IFX korea, beliau akan pergi ke Rusia berkaitan kerja sama dibidang militer dan mudah2an ada solusi utk IFX kita. Berangkat tgl 5 maret 2013, kita tunggu hasil beritanya setelah beliau pulang dari Rusia dan akan terjadi berita hangat.
BalasHapusintinya cuma 1
BalasHapusjngn jdi ngra yg tertib
Mari kita mulai mengurangi konsumsi prooduk dr korsel ... Xixixi
BalasHapusseharusnya korsel diberi pelajaran, indonesia bisa intervensi atau langsung saja putuskan kerjasama dgn korea tolol, batalkan pmbelian T 50 eagle, klo mereka nanya jawab aja utk menghemat anggaran dan utk keperluan pembelian pesawat tempur krna ifx ga jadi...
BalasHapusbeli aja su 35 bm trus kerjasama sm turki tuh buat bikin pespur...
mulai sekarang pilihlah pemimpin yg punya terobosan2 baru. . .yg mampu mengangkat nama INDONESIA diamata dunia. . .JOKOWI jawabannya
BalasHapusWoiii ... kerja sama dengan Turki ? wah Turki lagi baik-baik sama EU tuh krn doi pengen jadi anggota EU... lagi ngebaikin Jerman yang duitnya kenceng juga, sambil ngantisipasi Junani masalah Syprus ... udah pasti disetir "Barat" lagi kalau kerja sama dengan Indonesia ... gimana sih.
BalasHapusUdahlah ... kerjasama dengan Rusia atau China, itu jawabannya, suruh si Rusia dan China bikin pabrik alutsista di Indonesia Timur atau Barat di dekat Selat Malaka. Ha ha ha ha ha ..... panas dingin tuh geng persemakmuran ... Mana nih kok ga ada pemimpin seperti Sukarno lagi yaa ....
panggil pulang insinyur kita yang di korea, mulai bikin desain sendiri, bikin mesin jet kerjasama dengan jerman, Habibie sebagai negosiator, PT. DI dan RAI sebagai pelaksana proyek, Syafrie bersama PT DI, LEN, INTI dan Pindad nego dengan Rusia untuk teknologi aviasi, radar dan persenjataan, bikin blueprint 5 tahunan dengan target 10 tahun bisa bikin jet tempur sendiri, batalkan pesanan changbogo, alihkan ke Turki, sisa dana KFX alihkan untuk SU 35 sebagai balas budi kerjasama dengan Rusia dan beli Leopard lebih banyak lagi sebagai balas budi ke Jerman
BalasHapusHeran banget ngeliat komen2 yg pada sensi ma boloroes.emang salah dia apa sih?toh banyak info yg dia kasih.disimak aja apa kgk bisa?lumayan pak buat ngisi otak elo2 pada yang kotor naujubilah.kalo ngga percaya apa katanya cek ke google lah..atau males buka google,jaringan lambat dan gantinya jelek2in commen org?berkacalah mulai dari skrng,sayang umur lah..udh gede tp komen kgk bermutu.kalo mau ngerusuh noh ke forum lain..atau anda yg sensi cuma punya otak segede upil?
BalasHapus.Kasihan si Boler sudah sepuh di bully rame-rame.
BalasHapusHitung-hitung, kalau benar proyek KFX/IFX akan ditunda begitu lama dan ada kemungkinan besar batal, pihak Indonesia rugi besar. Mengapa?
BalasHapusRancang bangun pesawatnya otak Indonesia, Korea menfasilitasi Laboratorium, Testbench,Workshop dan dana, serta dokumen rancang bangun sudah dimiliki oleh Korea jadi kalau andai batal, suatu saat Korea tanpa Indonesia dapat nerusin produk KFX.
Sayang kita blm punya fasilitas seperti Korea, ya.
nanggung kalo ganti SU35BM
BalasHapusmending ganti sama
MIG-35BM (KODE NATO Foxhound A)
Engines andperformance Engines : 2 x PNPP Aviadvigatel D-30F6 turbofans
Traction (dry / with afterburning)
2 x 93.19 / 152.06 kN
Maximum speed :
3 000 km/h
Service ceiling :
20.6 km
Range :
3 300 km
Combat radius :
720 km
Armament :
Cannon
1 x 23-mm cannon with
260 rounds
Missiles :
4 x R-33 (AA-9 'Amos')
plus 2 x R-40T (AA-6
'Acrid') or 4 x R-60T (AA-8
'Aphid') air-to-air missiles.
MIG-31BM weapons
include R-33S, R-37 (AA-
X-13), R-77, also Kh-58E
(AS-11 'Kilter') and Kh-31P
(AS-17 'Krypton') air-to-
ground missiles
lumayan selain multirole bisa juga menghadang RUDAL PATRIOT dari kwalitas bahan yg di pakai untuk body pesawat MIG-35 BM jg sudah pakai tintanium jadi butuh beberapa missiles untuk menghancurkan pesawat ini. Dan mampu terbang dengan kecepatan match 3++.
Mudah mudahan aja pak beye besok pulang dari rusia bawa Foxhound masa Flanker mulu cape dech.....
saya setuju bila pemerintah membuat sarana seperti laboratorium, workshop, testbench, dll. Karena sebelum kita bisa membuat pesawat tempur, sarana tersebut harus kita miliki terlebih dahulu.
BalasHapuslha, sedang Ruskie aja belum pernah ngejajal itu burung untuk perang, kok keliatannya loe nafsu banget ama "burung" Ruskie. Jajal dulu tuh "burung" loe yg baru buat ngembat Maling atau si Tucino buat ngehajar extrimis Papua, ntar lapor ke Ruskie siapa tahu kita diberi tambahan, bener nggak.?
BalasHapuswez gini aja,
Hapuspesawat tempur buatan non-barat yang udah pernah dipakai buat perang pesawat apa.???
kalo gw sendiri liat Su-35BM karna Rusia sendiri punya Track Record dalam membangun pesawat tempur yang bagus kualitasnya....
sayang burung gue ga punnya sayap, Tapi yakin nih burung emang paling keren di kelasnya apalagi klo mao masuk hutan, Bringas bukan main. bawaanya pengen masuk menyusuri setiap lembah yg ada di dlm hutan. hajar bleeeeehh. Hasilnya di tunggu 9 bulan pasti punya mainan baru. wkwkwkwkwk
BalasHapuskalau itu seh burung "nakal" yang suka ama empal brewok, wkwkwkwkwk
BalasHapussama kaya burung gue sukanya nyasar mulu. he....he...he.... ooohhh empal brewok.. i love it forever.
Sontoloyo kabeh,,,,
Hapuspesawat barat diantaranya : Rafael, Typhoon, F-15, F-16 blok 52, dan masih banyak lagi termasuk AWACS kalau Rusia pesawat tempur masih kelas lama karena Rusia kan nggak punya agresivitas nyerbu kaya AS dan konco2-nya.
BalasHapusSaya seneng ama produk Ruskie karena bahan metalnya bagus bangget, dan tahan karat, awet walau produknya kurang humanis, track record pada misi tempurnya masih kurang atau belum pernah dipakai perang. Emang situ sudah pernah ikut / mengikuti pesawat tempur Ruskie perang? Dimana? Gue boleh ikut nggak?
jiah dia belom tau track recordnya MIG 35 BM Dari Radar aja udah kalah jauh su35 sama MIG belom lagi misi misi beratnya.. Liat dong yang ngehadang rudal rudal patriot eropa yg di gelar di wilayah turki..
BalasHapusrusia cukup mengerahkan S300 dan MIG-35 di perbatasan negaranya.
Wooww ternyata anda salah seorang penjaga radar rusia di perbatasan Turki ama mana? Lha karena penjaga dan pengawas Radar Ruskie bisa ngeliat lha gue gimana mau ngeliat, boro-boro ke Turkie ke Pasar Minggu aja nunggu setoran lapak.
BalasHapusIya deh selamet ngejagaain radar Rusia, jadi pulang ke Indon?
masya allah penjangga radar, mata ente putih semua??
Hapusbelajar baca dulu nih BEABA..... BEIBI..... BABI...... wekewekewekewek.....
beaba beibi,,,sapi hhihi...
HapusDalam jangka panjang kayaknya:
BalasHapus1. tetangga beruntung karena srategi mereka tercapai yaitu NKRI tetap lemah
2. Korena berhasil mengalokasikan dana untuk keperluan yang lebih mendesak, yaitu pesawat dengan kaliber lebih berat.
3. NKRI makin kedodoran. 18 bulan ditunda, berarti setelah itu giliran NKRI pemilu yang akan menghasilkan penundaan jilid ke dua.
jika KNRI dan Korsel masih seia sekata berarti KFX baru akan dilanjutkan paling tidak 2-3 thn y.a.d.
Exit clausul NKRI:
yang dipertanyakan kemudian, masih aktualkan KFX pada thn 2016 atau saat itu nanti kita lebih pilih system lisensi eurofighter misalnya?
disinilah letak kebenaran kunjugan SBY ke embah Ely. pakar kita telah mengendus masalah KFX, sepertinya kepandaian yang telah kita rajut akan dilanjutkan kearah typhoon.
Masalahnya mau ganti lisensi dsbnya itu bukan hal utama yang utama itu adlh kita belum mempunyai fasilitas :Laboratorium, Testbench,Special Tools, dan workshop untuk keperluan pembangunan pesawat tempur.
BalasHapusSDM kita luarbiasa dlm masalah rancang bangunnya, jadi kalau pindah dari IFX G 4,5 ke pesawat tempur generasi lanjut lainnya masih relevan.
Boleh saja mau ke Typhoon kek, atau ke Rafale atau ke F-35 atau ke SU- 35 BM bukan masalah.
Yang diperlukan ketegasan politik pemerintah dan dana untuk pembelian peralatan pendukung industri pesawat dan anggaran operational selama proyek berjalan. Itu saja.
yaeelah, baru keluar duit kurang dari Rp12 milyar klo gelapin uang negara makkk..., udah pada ribut aja anggota dhewan, anggap tuh dana buat nambahin ilmu, wawasan dan pengetahuan tenisi PT DI, emang ilmu gratisan?, adalagi anggota dhewan yg bilang nih, kita udah ngeluarin Rp1,6 trilyun nah ini yg dimaksud klo politik udah ikut campur tangan sama urusan alutsista semua jadi GAJE, 1,6 trilyun itu di setor klo udah masuk tahap pembuatan prototipe, udah ada belom prototipe yg keluar? lagian inikan cuma penundaan belum ada rilis resmi pemerintah korsel menghentikan proyeknya, klo udah ya tinggal cari cara lain gitu aja kok repot yaa nggak..gus, klo mo juga nggak susah kok tuh anggaran yg 20% alihin beli jadi, india dgn dana segitu dapat 42 biji su30MKI lengkap ama senjatanya plus bisa idupin 100+ vendor disono buat support armada sukhoinya, sekarang opsinya mo jadi realis ato nyerah kalah ama mimpi tuk bisa mandiri di bidang alutsista....udah ah ngantukkk...mo mimpi lagi nihh.....
BalasHapustukang sayur sok pinter, jualan sayur singkong tuh banyakin ke rumah makan padang, ngurusin segala alutsista, mending kalo komennya nyambung, sok luh, tukang sayur. Udah tidur aja banyakin ntar malam nungguin angkutan sayur, sekarang tukang angkut sayur sepeda kan udah bubar.
BalasHapusIde ide tukang sayur aja bisa sebagus itu, apalagi tukang insinyur yang coment. Indonesia memang mempunyai SDM yang handal dan diakui dunia. sayangnya kurang dihargai dan kurang mendapat tempat di negara tercintanya.
HapusSudah waktunya kita belajar mandiri untuk alutsita dan segala spare part dan suportnya. tingkatkan dana penelitiaan dan gunakan pruduk dalam negeri dan tingkatkan kualitasnya. kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda, semoga maju terus Indonesiaku.
Dengan bergabungnya LEN dan PT INTI nanti akan lebih rapih lagi profesi korupsinya gitu yang dimaksud sama Ano. 15.01 sedang prestasi kerja ya gitu-gitu aja dari dulu sampai sekarang, bukan produk dia diakui sebagai salah satu produknya.
BalasHapusBagaimana akan berperan sebagai agen kemajuan teknologi bangsa Bung!
Paling tidak pengawasan dan auditnya lebih mudah. Asal kita mau memaksimalkan dan memberdayakan yang kita miliki. Gunakan hasil teknologi kita walaupun masih tertinggal, dengan begitu perusahaan akan hidup dan bisa melakukan penelitian yang lebih lanjut. Jadi jangan menunggu sampe hasil yg sempurna dulu, kecuali kalo kita punya dana yang besar untuk penelitian.
Hapusbukan nya gak suka ama pesawat tempur russia tipe MIG-29 soal nya waktu perang irak amerika yang dulu selalu kalah ama f-16 beberapa di tembak jatuh.. kalo sukhoi gak tau blm pernah di pake perang doi menang dog fight lawan f-18 di latihan ama australia kemaren...
BalasHapusMenang dog fight lawan F-18 Ausie tapi kan nggak bisa nembak, karena software Sukro di lock sama Ausie, kecian deh.......baru latihan ajah dah keoookkk apalagi kalau dog fight beneran, lansung deh bail out, my day...my day....simbok aku terjun mbok.
BalasHapusKita bisa maju kalau kita sudah punya kapal selam nuklir 11 ekor, Kapal induk nuklir 10, punya peluru kendali nuklir jelajah antar benua 10.000, punya tentara penyerbuan 23 juta dengan senapang nuklir itu baru maju Indonesiaku.
BalasHapusHasil teknologi Indonesia mah masih cemen, karena belum ada yang pakai Nuklir, maka harus secepatnya ganti dengan mesin nuklir, bom nuklir, pistol nuklir, dan 23 juta tentara penyerbuan make senapang nuklir itu baru indonesia maju,kalau nggak udahlah ke laut ajah.
BalasHapusdagangan udah laku,Te 0 te bubar..,alesan ini itu,yg harus mempertanggung jawabankan ya kemhan,mau barapapun ruginya tetap uang rakyat ,usut tuntas semuanya,tot kpl selam juga harus di pertanyakan..
BalasHapusTo te sudah bubar dan dagangan suah laku, tadi ada gambar PNS sedang memperlihatkan peluru nuklir pada komandan kapal perang kita. Kapal Selam kita yang dari Korea sebentar lagi datang dengan tenaga nuklir mesinnya, jadi dapat nyelem 1 tahun terus menerus dibawah laut, sampek ABK nya kulitnya ngejamur semua trus di bawak ke RS Hasan Sadikin Bdg untuk dicabutin jamurnya eh sama perawat hasil cabutan jamur ABK kapal selam nuklir kita yang dari Korea malah di jual ke pedagang bakso, jadi gampang mempertanggung jawabkannya, kan kiat di untungkan banyak paling tidak jamurnya ABK kapal selam ajah harganya mahal lho.
BalasHapusano 15:38
BalasHapusente mabok lem ya.. yg nama nya latihan mana ada nembak beneran.. haduh parah2 hahaha...
ah bro gimana sih, dagang sayur pake gerobak ato sepeda udah nggak musim, gue nongkrongnya udah di pasar modern, t4nya bersih, berAC, lantainya keramik nggak kalah ama supermarket ato mall, jgnkan gua yg cuma tukang sayur, noh tukang "kebersihannya" maenannya satphone,...dunia itu sekarang udah nggak bulet, udah datar, makanya melek bro.....jgn kebanyakan maenn molo, belajar kagak......mimpii lagii ahh....
BalasHapusNtar kalau ketemu ente secara diam-diam ente gue massukin "Chip " agar nanti bini ente dapat monitor gerak gerik ente di kiosk pasar modern ntuh, secara real time, biar ente nggak selingkuh sama mbok bakul lain.
BalasHapusbinii? no no..mistress? yes yes...siipp dahhh..beress pokoknya,...klo soal si inem kiosk sebelah mahhh...bisaa diaturr..asal wani pirooo??...huhahhauahhaa....dah ah jadi OOT....
BalasHapuspancen pada kontoloyo kabeeeehh.
BalasHapussuruh pemerintah tegas kek itu kek, sebenernya yang mau semua itu bukan pemerintah, tapi loe pade.
giliran anggaran buat pengadaan alutsista dinaikin tinggal pada protes, katanya mending buat bantu sekolah, masih banyak yang makan ransum kek etc.
giliran TNI beli alutsista yang murah2 juga diprotes.
sebenernya arah idup loe pada mau kemana.
bacot doang pada.
hanya satu negara yang wajib dijadikan kawan sejati YAITU JERMAN (IJER-IJER RA UMAN) NASIB DAH
BalasHapusSudah lah kawan menhan pasti lebih tau itu!!! Ente2 banyak bacot doang!!! Menhan kita ini Doktor pasti otak dan kapasitasnya jauh di atas kita2
BalasHapusKOREA SIALAN pertama manis belakangan kok di sodorin yg pahit, tambah lagi pemimpin nya kita goblok dikasih yg pahit kok diam melengo kaya kambing conge,...hadeeeh kapan negri ini maju.
BalasHapusOrang pintar kalah sama orang bejo pak!!! mending bertapa dulu biar bejo kaya soekarno.. kalo IFX gak jadi ,,,lanjutin donk beli Sukhoi + ToT nya sama ruskie
BalasHapusGOIL!!!
BalasHapusternyata spg spg rusia cakep cakep...
ada yang nawarin su-35 ada yang nawarin mig-35...
wih wih lengkap ama brosur nya lagi
su-35 sama mig-35
gw ambil yang cicilan 35X plus uang muka 35jt