EA-18G Growler |
WASHINGTON-(IDB) : Pentagon telah memberitahu
Kongres AS tentang rencana penjualan 12 jet tempur Super Hornet dan 12
pesawat perang elektronik Growler yang dibuat Boeing ke Australia dengan
harga sekitar 3,7 miliar dollar AS (atau sekitar Rp 35,7 triliun).
Penjualan yang tertunda itu, yang diumumkan dalam sebuah posting-an di situs web Department Pertahanan AS, terjadi saat AS sedang meningkatkan kehadiran militernya di Australia sebagai bagian dari pembentukan poros Pentagon di Asia Pasifik.
Penjualan yang tertunda itu, yang diumumkan dalam sebuah posting-an di situs web Department Pertahanan AS, terjadi saat AS sedang meningkatkan kehadiran militernya di Australia sebagai bagian dari pembentukan poros Pentagon di Asia Pasifik.
Super Hornet |
Penjualan yang diusulkan itu, yang mencakup
komponen, dukungan pelatihan dan logistik, akan menguntungkan perusahaan
Boeing di Chicago tersebut, yang membuat pesawat, serta berbagai unit
General Electric, Data Link Solutions, BAE Systems, Northrop Grumman,
Raytheon, dan Visions Systems International.
Sumber : Kompas
kaga takut O A O...
BalasHapushahaha, mgkn ini salah satu kekawatiran Australi trhdp peningkatan Alutsista TNI. Kita cuma berkoar pada rencana2 yg gk tentu jadi. tapi Australi langsung nambah Alutsistanya karena komen para pjabat TNI yang berencana menambah sistem senjata. Jadi yang rugi itu TNI, hanya rencana doang kebanyakan. Trus sampai tiba pembelian gagal, misal apache. Salah sendri mau disetir amerika. hihihhi Kcian negaraku. Kelu
BalasHapusCocok nya kita pesan su 35 atau T50 sama rusia.....atau s300,s400......jgn kalah saing....HQ19 juga boleh
BalasHapussantai lah
BalasHapuskita bru moderenisasi alut skrng sejak krisis
toh bru jalan 3 thn
kita bnrin dlu atap or tembok yg bolong2
pas di 2020-2024 itu bru brang2 berharga yg masuk rumah
sante lah kawan
Bener yang di bilang Lo Udin....
BalasHapusHanya sebatas "Penjajakan, Koar2, Kerjasama, Rencana, yang akan datang, Kemungkinan, AKAN" itu kata-kata belom tentu pastiii atau mungkin tidak pernah terjadi yang ujung2nya HOAX...
Kita belum apa2 sudah seneng dengernya, koar2 di Blog Malon... Heee ujung2nya dikecewakan malah dihantam balik oleh negara tetangga yang kedatangan alutsista baru seperti AV8 Malaysia n Australia yg sudah tidak dapat dipungkiri lagi anak asuh Amrik kehujanan alutsista baru...
Nggak Purnomo atau Jendral TNI lainnya... mereka itu sama seperti anggota DPR busukkkkk banyak bacot ketimbang gerakan...
http://garudamiliter.blogspot.com/
Tolong dibaca ya teman2 nhi berita baru juga buat sumber pembacaan yang lainnya...
ausie sudah siap banget untuk menghadapi ancaman perang modern.
BalasHapusFlangker bisa apa??? Bisa ngeles ga bisa nembak udah gitu Cuma 16 ekor lagi, Padahal program pengadaan alusista ini dari thn 2007 lho, hmm andai F16 auri bisa di pasangin growler??mimpi.
Pasti air force one pak beye aman..
Ayo dong pak beye tambah lagi mig35 foxhoun lumayan buat nyegat rudal patriot, atau SU35BM biar tambah ketat wilayah udara RI.
Tambah teruuuss jangan berhenti !!
Memang para pemimpin Indonesia cepat puas hatiiii, jumlah cuma ketengan tapi itu dirasa sudah cukup untuk menjaga negera kepulauan ini... Parahhhhh
BalasHapusThanks bro Infonya... Referensi baru tuk Gwaaa
Sebagai penyeimbang,pada tahap mef berikutnya tni mesti belanja jet tempur sukhoi 35BM dan sukhoi 34 thunder,kalo bsa jg kohanudnas jg dibelikan rudal sam SA300/400 buatan rusky,dan jgn terus2an berkiblat ke barat,mana mau amrik kasih tu F15 n F18 ke kita,dan yg pasti kalo kita beli psti dikasih yg down grade alias kemampuan dibawah ketiak sekutu2nya. Saya percaya dan berharap petinggi militer dan pemerintah paham arti defensif demi keutuhan NKRI dan keselamatan rakyatnya.
BalasHapusya jelas gak ma mas bro...
BalasHapusKasi rongsokan F-16 saja sudah heboh gt...
Pokok ya SU-35 BM itu harga mati,gak pa2 lah cuma 1 skuadron daripada 24 rongsokan.24 keledai gak akan menang kalo tarung sama 16 singa....