Senin, Februari 17, 2014
10
JAKARTA-(IDB) : Menteri Luar Negeri Indonesia Marty Natalegawa membantah adanya perbedaan sikap dalam menyikapi penyadapan antara Australia dan Amerika Serikat. Pendekatan yang dilakukan RI terhadap kedua negara tidak berbeda.

Ditemui media usai menerima kunjungan Menlu AS John Kerry siang tadi, Marty mengatakan pemerintah telah memanggil semua perwakilan negara yang terlibat langsung dalam penyadapan. Termasuk di antaranya Australia dan Amerika Serikat tanpa kecuali.

"Semua langkah tersebut sesuai dengan prinsip dan konstitusional. Kami memanggil semua Duta Besar negara yang bersangkutan, entah itu Korea Selatan, Singapura, bahkan AS," ungkap Marty.

Namun dia mengakui AS lebih baik menanggapi isu penyadapan ini ketimbang Australia. Pasalnya, Presiden Barack Obama telah menunjukkan itikad baik dengan melakukan reformasi terhadap operasi intelijen mereka.

Langkah tersebut dinilai Marty lebih baik untuk terus membina hubungan dengan AS ke depan. Sementara di sisi Pemerintah Australia, Marty menganggap tidak ada hal baru dari cara mereka menangani isu penyadapan ini.

"Mereka memilih tidak berkomentar terkait mengenai aksi intelijennya. Sekarang kami kembali menemukan sebuah pengungkapan bahwa mereka menyadap pembicaraan terkait sengketa dagang udang dan tembakau. Saya justru malah bertanya-tanya apa hubungannya?" imbuh Marty.

Apabila ditilik kembali kasus sengketa dagang tersebut, ujar Marty, hal itu merupakan kasus antara AS dengan RI. "Tidak ada kaitannya sama sekali dengan isu keamanan nasional Australia," tegas dia.

Oleh sebab itu, RI akan kembali menyampaikan kepada Pemerintah Australia bahwa tindakan-tindakan semacam ini tidak sesuai dengan semangat kemitraan kedua negara. Dulu, dia mengingat betapa hubungan kedua negara begitu dekat.

"Namun, dalam sekejap hubungan tersebut berubah. Sementara apabila dilihat dari alasan-alasannya, sama sekali tidak ada faktor penyebab dari pihak Indonesia. Apakah itu masalah penyadapan, mendorong balik perahu ke perairan Indonesia dan pengiriman pencari suaka ke sekoci penyelamat," ujar Marty.

Dia mengingatkan Australia, semua kebijakan diambil oleh Pemerintahan Tony Abbott justru mengorbankan biaya yang lebih besar, yakni hubungan bilateral menjadi terganggu. Marty berharap untuk bisa memperbaiki hubungan seperti dulu, perlu niat baik dari kedua belah pihak untuk saling menghormati.




Sumber : Vivanews

10 komentar:

  1. Itu mah bisanya amerika aja dah tau yg nyadap dia" juga haha pengertian apaan? strategi politik amerika, mau ngambil bagian di pemilu 2014 mau nyari pemimpin yang tunduk sama Amrik and gampang didikte sm amrik. Hobahhh Jangan buang SUARA MU pilih pemimpin yang baik dan benar JayaIndonesiaKu 8-)

    BalasHapus
  2. permainan as jauh lebih cantik ketimbang bulenyasar, us lebih paham cara menghadapi RI,
    tapi tetap aj selalu ada rencana busuk dibalik sikap baiknya. :-d

    BalasHapus
  3. Emangnya kenapa kalo ada perbedaan sikap kita antara aushit dan amrik? Memangnya cuma orang bule aja bisa menerapkan standar ganda? Sekarang kita yang terapkan standar ganda ke mereka.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya spt ini nih otak yg benar hasil mikirnya!... yg lain cuma gaya punya otak doang... buat mikir, hasilnya cuman ngumpat2!
      Waduuhh...

      Hapus
    2. bukanya dah mulai dijalankan, hibah barat diterima, pembelian ketimur jalan terus :>)

      Hapus
  4. Bukan karena AS beda sikapnya dengan Australala ,,, tapi karena Indonesia lebih takut AS ,,, aaahhh ngomong dibalik-balik ,,,

    BalasHapus
  5. Dorna satu ini adalah kerry semakin kepanasan keluar, dr sarang laba2nya utk mencari jebakan yg sdh dibuat utk pejabat NKRI yg akan datang dan kelihatannya sdh masuk perangkap satu yaitu pejabat yg datang ke singapura serta intrik2 utk pemilu sdh mulai di berikan berupa tunduk pd AS/melalui singapura sbg kaki tangan serta dana utk membum rakyat yg nyadong/minta2 duit . Kasihan rakyat kita utk dipermainkan..............................

    BalasHapus
  6. Hati hati yg nama nya imprealis itu penjajah,jgn mau lagi jadi babu amrik

    BalasHapus
  7. kita serahin aj dh sm pak beye,mudah2an d akhir pemerintahanny ini dy bnr2 tobat utk percaya 100% sm yg nmany negara ASU

    BalasHapus
  8. Banyak sekali manfaat yang kita dapat saat kita mau membaca.Karena jika kita gemar membaca dan belajar maka kita akan peroleh Ilmu dan wawasan yang lebih luas.

    BalasHapus