Sabtu, Februari 22, 2014
26
JAKARTA-(IDB) : Indonesia punya ambisi besar dalam bidang antariksa: bisa membawa satelit buatan sendiri ke luar angkasa dengan menggunakan roket karya anak negeri. Tak lagi harus 'digendong' wahana peluncur satelit milik asing yang menuntut bayaran mahal. 

Untuk itulah, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) terus mengembangkan teknologi roket. Jika ini berhasil dikuasai, ke depan, bukan tak mungkin Indonesia mampu membuat peluru kendali jarak jauh atau rudal balistik sebagai bagian dari sistem pertahanan udara nasional.

Lebih dari itu, Indonesia akan bisa menyejajarkan diri dengan negara lain yang sudah lebih dulu menembus belantara angkasa: Amerika Serikat, Uni Eropa, Rusia, Jepang, China, Korea Selatan, bahkan India -- negara berkembang yang baru-baru ini meluncurkan satelit Mars Orbiter Mission (MOM) ke Planet Merah. 

Lapan terus mengembangkan roket RX-550, yang memiliki diameter 550 mm -- setelah keberhasilan uji coba sejumlah roket dengan ukuran lebih kecil, termasuk RX-420 dan RX-320.
Namun, membangun sendiri teknologi roket peluncur satelit dari nol, bukan perkara gampang. RX-550 masih bergulat dengan serangkaian uji statis karena berbagai kendala yang muncul belum terselesaikan. 

Apapun, Lapan tetap optimistis mampu menerbangkan roket RX-550 -- setelah sebelumnya mengalami kendala pada tabung motor dan nosel. 

Tahun ini LAPAN menjadwalkan kembali uji statis roket RX-550. "Tabung sudah diubah, produksi tabung motor tahun ini. Kita jadwalkan kembali tahun ini untuk uji statisnya," kata Rika Andiarti, Kapusroket Lapan. 

Kali ini Lapan menggandeng Ukraina dalam pengembangan nosel roket termasuk di dalamnya kesepakatan untuk proses alih teknologi. 

"Kita telah kerjasama dengan ukraina sejak tahun 2012. Untuk desaiRX-550 terbaru murni dari kita, Ukraina membantu dalam pengembangan lainnya. Untuk uji statis direncanakan pada semester 2. Sementara kita gunakan roket lebih kecil seperti RX-250, 320 atau 420," tutur wanita berjilbab itu.

Ambisi Besar Berdana Minim 

Selain masalah teknis, kendala lain yang dihadapi Lapan adalah anggaran yang minim. Mimpi dan ambisi besar -- membuat roket yang diharapkan bisa membantu program peluncuran roket pengorbit satelit (RPS) atau menjadi roket pertahanan -- dilakukan dengan dana seadanya. 

Program riset, Research and Development (R&D) pun menggunakan fasilitas dan alat seadanya. "Dari anggaran belum maksimal untuk R&D-nya mas. Banyak alat-alat yan harus diganti, tapi tetap digunakan. Ada beberapa peralatan yang

harganya cukup mahal. Syukurlah kita banyak belajar dengan alat-alat yang lengkap di Ukraina," imbuh Rika.

RX-550 adalah roket berdiameter 550 m dengan panjang 6 meter dan merupakan penyempurnaan dari beberapa roket Lapan sebelumnya yaitu RX-420. Roket ini dapat berfungsi sebagai roket pendorong (boster) utama roket pengorbit satelit.

Roket RX-550 berbahan bakar hydroxyl toluen poly butadiene (HPTB) ini berdaya jangkau diatas 200 km dan ketinggian terbang bisa mencapai 150 km.

Dana yang dikeluarkan untuk proyek pembangunan roket RX-550 ini adalah sebesar Rp5 miliar.

"Apakah akan digunakan untuk pertahanan negara atau pengorbit satelit, kita belum tahu. Karena fokus kita untuk keberhasilan roket karya anak bangsa ini," tutup Rika.

Sebelumnya pada 29 September 2012 silam Lapan melakukan uji statis roket RX-550 di yang dilakukan di stasiun pengamatan Dirgantara Lapan, Pameungpeuk, Garut mengalami masalah. Masalah terjadi pada

desain struktur nosel yang tidak kuat menahan tingginya suhu pembakaran yang berakibat lepasnya material nosel roket sebelum pembakaran propelan. 

Lapan pun langsung melakukan evaluasi dengan mengubah desain struktur nosel roket. 




Sumber : SCTV

26 komentar:

  1. *gebrak meja* Keterlaluan !! Ternyata pengembangan roket kita cuma basa-basi aja. Dana LAPAN harus dipat-gulipat supaya bisa melakukan R&D dengan peralatan yang modern.

    Itu dana saksi parpol di TPS nanti biayanya Rp. 660 MILIAR !! Parpol kalo mau bawa saksi di TPS ya bayar sendiri tuh saksinya. Itu saksi mereka sendiri kenapa rakyat yang bayarin parpol?

    Uang segitu buat LAPAN dan R&D alutsista kita yang lainnya aja.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dpr bejat...kata-kata wakil rakyat harus dihilangkan karena mutlak mereka wakil partai.....700miliar buat ngasih makan anjing.....giliran buat reset 5 miliar, sby lo kaga miris dengernya....gmn bisa perang lawan tetangga kita, kalo budget seperti ini.....cing pada sadar, musuh sudah di depan mata...mau lo jadi babu ausie,singalon n malon.

      Hapus
  2. keterlaluan ni, anggaran 5 m dibelikan peluru karet aja paling dapet brapa biji..
    masa anggaran riset ko cuma 5 milyar sih??? aneh
    ini yg jadi penyabab pasti DPR yg selalu mengatasnamahkan rakyat, kepentingan rakyat.. dasar pembual

    BalasHapus
  3. Pemerintah dg DPR tdk konsisten, bila pecah perang LCS baru nyahok gedung2 DPR/istanah negara jadi sasaran bom dr pesawat Singapura penjuru mata angin/Malaysia/Australia dan saya akan melihatnya aja. Utk spy tdk terjadi spt demikian glontorin uang pengembangan roket kita agar cepat terwujud, shg negara lain segan contohlah spt Korut, Korsel ketakuta/termasuk Jepang dan anggaran tsb hrs segera diglontorkan. Salam...............

    BalasHapus
  4. KALAU DI PIKIR2 BETUL KATA MENDIYANG GUSDUR DPR KUMPULAN ANAK TK

    BalasHapus
  5. Yang menghambat negara ini supaya gak bisa maju sebetulnya bukan siapa siapa,tetapi orang Indonesia sendiri,makanya ada pepatah musuh terbesar dan terkuat itu adalah dirimu sendiri,bukan Aussie,bukan Singaporno juga bukan Malon atau Amrik.
    asal gak ada pengkianat pengkianat penghambat kemajuan bangsa,sekarang ini Indonesia harusnya sudah masuk jajaran negara maju.
    Indonesia sudah termasuk negara yang telat maju,coba bandingkan negara seangkatannya yang merdeka tahun 1945,kita sudah tercecer jauh dibelakang,ini sangat menyakitkan.
    para pengkianat itu hanya mau mengikuti perintah / pesanan segelintir orang hanya untuk mendapatkan uang,selebihnya masa bodoh,negara ini mau maju kek,mau mundur kek itu gak penting,yang penting adalah Uang gue banyak,begitu pola pikir pengkianat dan penghambat kemajuan bangsa.

    BalasHapus
  6. Sudah ku bilang kisah yata LAPAN sebagai jantung nkri di kebiri peminpin nya sendiri dari saman harto sampai anak didik dari seller hehe...... hanya 5 mulyar rupiah $ 500 ribu dolar ...ampun beyee....itu secuil secuilll ....di banding bocor nya migas hampir milyaran dolar pertahun di jarah . " kalau negara majuu ...riset alias penelitian buat ke majuan bangsa nya bisa unlimeted dana hibah dari rakyat , sebaliknya di indonesia bertolak belakang para ilmuan aturannya di lindungi di gaji besar supaya fokus di riset faktanya para ilmuan kita kelaparan melarat .

    BalasHapus
  7. masih berminat ikut nyoblos ????? hehehehehe

    BalasHapus
  8. Roket Nasional R-Han taruh dan pasang saja di Bintan, Batam, Karimun, Galang, dan Nipah masing-masing 3 Baterai. Nanti kita lihat saja apa bisa pertahan udara singapore lebih baik dr israel. Israel dgn iron dome SAM system yg sdh battle proven dan modern masih saja sering kecolongan roket HAMAS secara telak nylonong masuk.
    Kalau pertahanan udara singapore kira-kira bisa atau tidak intercept 3 baterai R-Han yg ditembakan scr salvo dr 5 pulau itu. Back up tiap baterai cukup dgn mistral dan starstreak SAM.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Roket yg mana ano .11,12 ?...ada di lapan solonsongan roket doang ....5 milyar rupiah mau bikin RUDAL TAPOL M .WKWK....

      Hapus
  9. suara rakyat mah ga bakalan terdengar, idem dgn bung ano 22 Februari 2014 22.34. jadi teringat wawancara wartawan aiman dengan gubernur jateng yg sekarang di kom*** tv, saat ditanya milih suara ketua partai atau suara rakyat. Sang gubernur dengan lantang "memilih suara ketua partai", dengan alasan "saya tidak dipilih oleh rakyat tetapi oleh partai". Idem juga dgn pertanyaan om ano 23 Februari 2014 08.39

    BalasHapus
  10. yg menyusun APBN tuh DPR bukan presiden
    jadi yg brengsek tuh DPR nya

    BalasHapus
  11. Pasti banyak Ano ano disini yang nggak percaya bahwa kita punya kemampuan,punya potensi bikin rudal sekelas tomahawk sayang dana yang tersedia tidak mencukupi untuk mengembangkannya. Para insinyur lapan sudah menguasai autopilot buktinya sudah diterapkan untuk Drone seperti wulung dan sriti.Tinggal membikin atau kalau perlu beli dari luar sana turbo jet kecil maka jadilah rudal sekelas tomahawk.Bisa dibeli dari china atau rusia itu sumber tenaganya.Masalahnya dana untuk itu tidak ada atau tidak diadakan entah kenapa.Hanya pemerintah dan dpr yang tau.Tapi untuk rudal yang kecepatannya 2 kali kecepatan suara atau lebih .Ilmuan kita kayaknya belum menguasai bagaimana perintah auto pilot diterjemahkan oleh flap atau rudder yang kecil itu menjadi olah gerak sesuai perintah autopilot belum mereka kuasai baik material maupun rekayasa bentuknya .Inilah yang mereka kejar dari kerjasama dengan china.Disamping masalah nosel yang belum dikuasai dengan sempurna.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya punya temen insinyur metalurgi, dia bilang insinyur kita bisa bikin apa aja. Masalahnya dtuinya ada apa nggak?

      Jadi saya - dengan mudah- percaya kalo kita mampu bikin rudal spt tomahawk.

      Hapus
    2. " ... duitnya...."

      Hapus
  12. Banyak anggota DPR juga sponsoran negara tetangga dan pihak BARAT !
    Penampilan aja pakai jenggot seperti habib,,,
    Udah deh mendingan kembali kejaman MILITER lagi kalau begini !!!

    Bandit di dor ditempat,,, Teroris di dor ditempat ,,, aman kita jalan-jalan di pasar,,, sekarang kemana-mana ketakutan terus !

    BalasHapus
  13. Sabar, saudara2ku.

    Penyebutan biaya riset roket rp.5 milyar ke mass media hanyalah taktik SBY agar riset sebenarnya yg lebih "wah" tidak terdeteksi oleh sonotan, sonora dan asu serta brutus.

    Begitu juga dg anggaran belanja tentara yg lebih kecil dari polisi.

    Pura2 miskin agar kekayaan yg asli tidak diketahui garong,

    pura2 sederhana agar alutsista yg ganas tdk diketahui musuh,

    gitu saja koq repot!

    BalasHapus
  14. Bobroknya peguasa dan parlementer sudah di ambang batas , dpr pun di pilih mirip nangkap burung liar di hutan , aturannya pemilihan anggota dpr di daerah dan pusat harus melalui seleksi secara ketat di tes testing ....supaya jellas siapa mereka calon anggota dpr .

    BalasHapus
  15. semoga semua ini bisa berubah n bisa membuat pemerintah membuka mata, mana yang seharusnya diutamakan, kalo boros, menghambur2kan uang untuk parpol, pake bayar saksi, n bayar gaji DPR, malah belum cukup dengan gaji malah kebanyakan pada begayus tu anggota dewan. kalo pemerintah kita bersih, maka tidak mungkin akan selemah sekarang ini, takut sama tuh anak2 TK. kita rakyat diatur oleh orang2 brengsek...semoga saja bisa berubah kedepannya, seiring dengan pergantian pemain dalm pemerintahan kita...

    BalasHapus
  16. sejak dulu riset kita gajinya kecil. penyanyi dangdut di senayan gajinya gak karuan masih kurang ngrampok lagi. gimana bisa maju negara ini

    BalasHapus
  17. Semoga dapat cepat terwujud, dan Pemerintah memberikan anggaran yang lebih untuk RD kedepan,

    BalasHapus
  18. bagusnya gak usah pake DPR aja gimana..dari pada buang2 duit negara..pecat aja semua DPR..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Klo besuk ga' jd DPR lg, bs kerja yg laen, misal: membongkar rudal yakhont biar dpt dipelajari LAPAN...

      Hapus
  19. gak jadi ukraina nya lagi rumit politik negaranya.... presidennya di kejar dan ditangkap bagai penjahat :((

    BalasHapus
  20. DPR anjing 5 milyar dpt apaan woi...dak sebanding dengan nilai kongkalingkong korupsi kalian di sana ...bisa mencapai ratusan sampai triliunan rupiah....anjing kau DPR dan pemerintah

    BalasHapus
  21. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus