Senin, Februari 10, 2014
8
JAKARTA-(IDB) : Kementerian Pertahanan Indonesia meralat informasi sebelumnya tentang penarikan tim aerobatik Indonesia di ajang Singapore Airshow. Tak jadi ada penarikan terkait polemik KRI Usman Harun.

"Ada satu informasi yang perlu saya ralat, yaitu Jupiter yang tadi saya katakan ditarik, diralat menjadi tetap akan menampilkan aerobatic show," kata Kepala Pusat Komunikasi Publik Kemenhan Brigjen Sisriadi, Minggu (9/2/2014).

"Pak Menteri memutuskan untuk tetap tampil untuk menunjukkan kemampuan penerbang TNI kepada dunia internasional," sambungnya. Kunjungan Wamenhan Sjafrie Sjamsoeddin dan TNI tetap batal.

 

 

Dengan demikian, tim Jupiter yang selama ini malang melintang di ajang dirgantara internasional akan tetap unjuk kebolehan di Singapura. Pagi tadi, mereka juga sudah berlatih di udara.

Dari foto yang dipajang Reuters, tampak mereka sudah sangat siap untuk tampil di hadapan publik pada ajang dirgantara internasional yang digelar 11-16 Februari tersebut.
 



Di foto pertama, ada enam pesawat merah berwarna merah putih yang membentuk formasi khusus. Lalu ada juga aksi dua pesawat yang saling berhadapan satu sama lain dalam jarak dekat. Beberapa manuver menarik lain pun sempat terekam kamera.




Sumber : Detik

8 komentar:

  1. Nah gitu donk.... kan mereka permasalahkan kapal tempur BUKAN pesawat tempur, apalagi pesawat akrobatik.

    BalasHapus
  2. Singapura protes ???
    Indonesia seharusnya juga bisa melancarkan protes karena singapura menggunakan nama “Raffles” untuk jalan dan gedungnya padahal Raffles adalah Gubernur Jendral Inggris yang pernah menjajah Indonesia dan membubarkan Kesultanan Banten! Kalau ada yang mengatakan ini terkesan mengada-ada maka kita juga bisa mengatakan singapura juga mengada-ada! Usman Harun bagi mereka merupakan teroris tapi bagi kita mereka adalah Pahlawan yang mati dalam perang konfrontasi dengan Malaysia!
    Mungkin kita perlu memberi nama salah satu jalan kampung di Jakarta dengan nama Jalan Jenderal Yamashita, yaitu nama jederal Jepang yang menaklukkan Malaysia dan Singapura dari Inggris saat perang dunia kedua dan membunuh 50,000 penduduknya. Bagi Indonesia Jenderal Yamashita berjasa secara tidak langsung karena penyerangan itu melemahkan Belanda yang bercokol di Indonesia yang kemudian membuat kita dapat melepaskan diri dan merdeka !
    Singapura dan konco-konconya sangat licik terhadap kita terutama dibidang ekonomi selama puluhan tahun !
    1. Kerjasama SIJORI (Singapura, Johor, Riau) Singapura memindahkan industrinya yang tidak ramah lingkungan dan industri yang akan habis (Sunset industry) ke Indonesia (Batam),, saat yang bersamaan mereka memodali penduduk atau pengusaha yang bisa dikendalikan untuk membeli atau menyewa jangka panjang tanah-tanah pesisir di Batam, Karimun dan pulau-pulau kecil dengan maksud agar tidak jatuh ketangan investor yang akan membangun pelabuhan besar-besaran yang dapat menyaingi Singapura.
    2. Singapura dengan ketat mencegah penyelundupan yang masuk ke negaranya tapi tidak mencegah atau memberi info tentang pergerakan barang secara ilegal yang menuju ke Indonesia!
    3. Singapura jadi tukang tadah kayu, timah dan BBM ilegal dari Indonesia!
    4. Mereka memodali penambangan dan penerimaan pasir ilegal dari Indonesia untuk reklamasi dan perluasan wilayahnya sehingga beberapa pulau kita hampir hilang yang juga bisa mengakibatkan bergesernya garis dasar wilayah teritorial kita.
    5. Mereka menampung dan melindungi oknum-oknum dari Indonesia dengan total aset sampai puluhan miliar dolar AS dan menolak untuk bekerja sama dengan Indonesia.
    6. Diberbagai forum mereka mencemohkan Indonesia sebagai negara koruptor tapi pada saat yang bersamaan mereka secara tidak langsung menyediakan surga aman bagi koruptor, sehingga menumbuhkan angka korupsi di Indonesia karena tahu bahwa mereka bisa aman jika lari ke Singapura.
    7. Singapura juga disinyalir mendanai pilkada-pilkada didaerah Kepri untuk calon-calon yang ramah terhadap kepentingan Singapura, mereka juga berusaha agar pejabat-pejabat disemua institusi yang ditempatkan di Kepri adalah pejabat yang ramah dan murah senyum terhadap kepentingan bisnis singapura dengan senantiasa memodali melalui tangan-tangan lokalnya untuk lobi-lobi di Jakarta.
    8. Kasus penyadapan oleh Singapura untuk tuan-tuannya sudah dengan jelas membuktikan apa dan siapa mereka!
    Rakyat Indonesia sudah saatnya menyadari bahwa para tetangga kita itu tidak sebaik senyum mereka! Ada usaha terpadu yang sistimatis untuk melemahkan negara besar ini!
    Ulah Singapura tidak berdiri sendiri, perhatikan ulah Australia, Malaysia bahkan Papua New Guinea akhir-akhir ini. Indonesia sedang lemah karena berbagai bencana alam, persiapan dan memanasnya situasi menjelang Pemilu, bagi mereka INILAH SAATNYA untuk melemahkan Indonesia! Karena kalau terlalu lama menunggu Indonesia sudah terlalu kuat nanti !
    Oleh karena itu Indonesia harus cerdas tetap tenang santun tapi militan dan keras jika itu menyangkut harga diri dan kedaulatan bangsa!

    Merdeka !

    BalasHapus
  3. Sangat profesional... :)

    BalasHapus
  4. Sudahlah... kita tidak perlu terpancing dengan cara yang berlebihan... penamaan KRI tetap berjalan sebagai mana semestinya, prestasi dalam berbagai bidang tetap harus dijaga dan ditingkatkan... bersikap normal seperti hubungan yang biasanya terjalin... adalah solusi terbaik, dan menunjukkan bahwa kini kita sudah setara...

    BalasHapus
  5. Untuk itu Indonesia harus membangun kekuatan militer baik dalam damai apalagi seperti sekarang ini dan kekuatan militer kita harus setara dengan gabungan antara negara Australia, malaysia, singapore papua nugini dan selandia baru. Indonesia harus mandiri teknologi lebih khusus mandiri ALUTSISTA Mereka negara persemakmuran memiliki perjanjian khusus antara negara persemakmuran, mereka miskin kekayaan alam walau tidak semua dan dengan berbagai macam cara mereka menggerogoti Indonesia, Indonesia harus sadar bahwa mayoritas penduduknya muslim, karena itu mereka tak ingin muslim maju apalagi kuat.

    BalasHapus
  6. ;(( bakar singapork si sarang koruptor

    BalasHapus