Jumat, Februari 21, 2014
7
CANBERRA-(IDB) : Retaknya hubungan Indonesia dan Australia menyusul insiden pelanggaran kedaulatan diakui oleh Panglima Militer Australia, David Hurley. Kendati tidak akan mencapai titik nadir, hubungan kedua negara belum akan pulih. 



Hubungan Indonesia dan Australia sedang "melesu", menyusul aktivitas angkatan laut yang berulangkali melanggar kedaulatan Indonesia ketika menggelar operasi anti pengungsi, kata Panglima Angkatan Bersenjata Australia, Jendral David Hurley.

Hurley mengklaim pihaknya telah berkomunikasi dengan perwira Indonesia setelah laporan internal pemerintah di Canberra mengungkap enam pelanggaran kedaulatan "yang tidak disengaja" oleh angkatan laut antara Desember dan Januari silam.


"Seperti juga kami, mereka kecewa kesalahan itu terjadi. Tapi mereka mengerti bagaimana hal itu bisa terjadi," katanya kepada kantor berita ABC. "Dan saya kira, di akhir pertemuan, terutama antara panglima angkatan laut, terdapat kesepakatan bahwa laporan tersebut sudah akurat dan lengkap dan mereka menerima penjelasan kami."

Titik Nadir Hubungan

Insiden tersebut terjadi ketika angkatan laut Australia menggelar operasi "Sovereign Borders" untuk memulangkan kapal pencari suaka yang kebanyakan datang dari Indonesia. Sejak pemerintahan konservatif di bawah Tony Abott berkuasa, Australia menjalankan kebijakan keras terkait arus pengungsi ilegal.


Hurley mengakui, aktivitas ilegal angkatan laut Australia semakin membebani hubungan kedua negara yang sudah retak sejak skandal spionase. Pemerintah lantas membekukan berbagai bentuk kerjasama, termasuk di antaranya kerjasama militer dan aktivitas anti penyeludupan manusia.


"Kami masih berbicara satu sama lain. Kami masih melakukan sejumlah aktivitas bersama dan saya tidak yakin kedua pihak akan mengurangi kerjasama hingga ke titik nadir. Dan faktanya kedua negara ingin melanjutkan hubungan yang harmonis," ujar Hurley.

Tantangan buat dua negara


Sementara itu Kementrian Politik, Hukum dan Keamanan Indonesia berencana meningkatkan patroli militer di perairan selatan. Langkah tersebut diambil guna mencegah terjadinya pelanggaran kedaulatan di masa depan.

Menteri Luar Negeri Julie Bishop mengakui Indonesia dan Australia sedang "menghadapi tantangan dan sebab itu kami akan mengupayakan segala cara untuk menemukan solusinya." Bishop juga mengklaim kedua pihak telah mencapai kemajuan terkait kode etik hubungan yang diusulkan Indonesia sebagai syarat normalisasi.


"Kami melalui pembicaraan yang panjang pekan lalu dan hasilnya sangat produktif," katanya usai bertemu Menlu, Marty Natalegawa. "Tapi saat ini hubungan kami di beberapa area tetap akan berlanjut."




Sumber : DW

7 komentar:

  1. Indonesia telah mengajukan syarat tata cara berhubungan dengan Ausit dan hendaknya jangan mau di diskusikan lagi.Terima butir butir yang bi ajukan atau tidak,terserah mereka.Saatnya kita yang mendikte mereka sebab mereka yang banyak melanggar.Indonesia negara besar beberapa negara besar telah mengakui DUNIA YANG BUTUH INDONESIA .Kita apalagi pemimpin kita harus pede,jangan punya mental inlander.Jangan mementingkan diri sendiri (korupsi ) pasti Indonesia akan jaya.Sejarah perlahan lahan telah terungkap bahwa kita dulunya adalah bangsa yang tinggi peradabannya jauh melampaui barat.Situs gunung padang dan situs situs tua lainnya membuktikan hal tsb.Hancurnya ,runtuhnya kejayaan masa lalu nusantara hanya karena tidak adanya persatuan dan intrik di antara pemimpin karena di adu domba bangsa lain sampai kita terjajah berabad abad.Semoga kedepannya kita semakin jaya.jadi Indonesia raya.

    BalasHapus
  2. So far so good ,,, tapi kita harus waspada,,, mereka bisa saja lagi sinetron semua tuh ,,,
    hati-hati Pemilu kita disusupi pengacau-pengacau yang disponsori musuh-musuh sekeliling kita !!!

    Hati-hati kekayaan warga negara indonesia yang berada dibank-bank tetangga sekeliling dirampok disita dengan alasan teroris atau mengganggu sistim keuangan mereka segala macam ,,, lihat aja nama kapal kita mereka bisa buat alasan untuk meregangkan hubungan,,, apalagi duit yang besar dibank-bank mereka ?

    Waspada waspada,,, pasti ada buntutnya lagi nih ,,,

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sing a porn tak kan berani memusuhi kita.Ekonomi mereka bisa kolaps dengan catatan kita bisa bersatu padu antara penggusaha dan pemerintah terutama.

      Hapus
    2. ano 13,32 siapa bilang singapura nggak berani???

      Ingat siapa pemegang saham TELKOMSEL,,, INDOSAT,,, ingat siapa yang memberi jalur PENYADAPAN !

      Ingat siapa yang memodali PENYELUNDUPAN barang-barang elektronik untuk masuk ke Indonesia??? Kok bisa lolos dari bea cukai negaranya sendiri??? Berarti pemerintah negara pulau itu tahu dan sengaja !!!
      Ingat siapa yang memodali dan menampung penambangan pasir yang menggerus banyak pulau-pulau terluar kita sehingga patokan garis batas nyaris hilang sekaligus meluaskan tanah reklamasi dinegaranya sendiri???
      Ingat siapa yang MEMODALI pembajak selat malaka untuk mengontrol fluktuasi harga minyak sehingga Indonesia namanya terpuruk tapi uang masuk kenegara pulau itu !!

      Ingat siapa pemodal dan penadah penyelundupan timah penyelundupan BBM dan pembalakan kayu liar selama ini ???

      Ingat siapa yang menampung dan melindungi RIBUAN KORUPTOR pelarian dari Indonesia dengan uangnya ???

      Ingat siapa yang memborong tanah-tanah pesisir dan menempatkan industri tidak bernilai (sunset industry) dan bermasalah dengan amdal dinegaranya di Batam, Karimun agar tidak dijadikan pelabuhan yang akan menyaingi singapura ???
      Ingat siapa yang melalui tangan-tangan lokalnya memodali penentuan pejabat-pejabat instansi pemerintah yang lebih ramah dan menguntungkan bisnis-bisnis antek-antek Singapura di Batam Karimun ???
      Indonesia harus protes penamaan jalan dan gedung di singapura dengan nama RAFFLES yang merupakan nama gubernur jenderal Inggris yang menjajah Indonesia yang menyerang kesultanan Yogya dan memberangus keseultanan Banten !! kok malah protes nama kapal Usman Harun yang notabene secara tidak langsung sudah di akui sebagai pahlawan Indonesia saat Lee Kuan Yew tabur bunga di Kalibata???

      Kita harus tetap tenang,,, perkuat alutsista secepatnya ,,, tangkap semua agen asing maupun orang lokal yang bekerja untuk asing ,,, bersihkan MAFIA-MAFIA Ekonomi yang berpusat di SINGAPURA ,,, mafia Migas mafia elektronik sampai mafia Narkoba ,,, Perkuat Intelijen kita,,, jangan dikebiri karena pengkebirian itu adalah usulan AS saat reformasi dahulu ,,, POLISI jangan mau diadu dengan BIN ,,, karena itu permainan Australia dan AS yang dulu seolah-olah membantu Polisi kita ,,, Ayo yang cerdas bangsaku,,, jangan cuma bisa emosi saja !!!

      Kalau perlu aktifkan kembali Undang-undang subversi ekonomi untuk memberantas permainan di daerah perbatasan kita yang ditukangi oleh tetangga dan orang-orang lokal yang tidak bermoral !!
      Ayo intelijen kita jangan diam aja,,, bongkar dan suarakan itu secara terbukaa !

      Hidup NKRI !!!

      Hapus
  3. sebagai bangsa yg Besar bangsa ini harus mempunyai keberanian untuk menjaga kedaulatan negara ,krn secara defakto dan deyure kita adalah satu bangsa yg berdaulat maka "BERDIKARI" dan mengunakan sepenunya kekayaan negara untuk kemakmuran rakyat (bangsa yg Kuat adalah bangsa yg mempunyai tentara yg kuat dan rakyat yg mendukung penuh kedaulatan negara nya ) I LOVE INDONESIA

    BalasHapus
  4. Semoga saja para pengambil keputusan dan kebijakan di Negeri ini telah paham dan sadar kalau negara kita sudah sejak lama dijadikan target dengan menggunakan cara2"asimmetrik strategi" yang licik baik secara langsung maupun tidak langsung menggunakan tangan2 "negara bonekanya",,dengan sasaran "antara" melemahkan, menciptakan ketidakpastian, menimbulkan ketidak percayaan rakyat ,,,sesungguhnya sudah lama mereka menyusup bahkan kedalam sistem penyelenggaraan negara kita ...Terkadang tanpa kita sadari, hanya karena keuntungan dan kepentingan kelompok maupun individu ,kepentingan Nasional yang lebih besar dikorbankan.
    Sasaran akhir mereka "kendalikan dan kuasai "segala SDA yang ada dinegara ini.

    BalasHapus