Kamis, Januari 30, 2014
4
JAKARTA-(IDB) : Pemerintah Pusat menegaskan, tidak akan ada lagi operasi militer yang dilakukan di Papua.

Hal demikian dikatakan Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Djoko Suyanto, terkait masih adanya sekelompok masyarakat Papua bersenjata yang berada di hutan.


"Tidak ada lagi operasi militer, tidak ada lagi pengejaran-pengejaran militer," kata Djoko Suyanto di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa (28/1/2014).


Kini, kata dia, pemerintah lebih mengedepankan upaya persuasif kepada mereka yang masih berada di hutan. "Ini upaya kita bersama, pusat, gubernur, bupati, bersama-sama untuk dekati mereka yang sekarang masih berada di hutan, mengangkat senjata, melakukan tindakan kriminal," ucapnya.

Lebih lanjut dia menuturkan, yang ada hanyalah penegakan hukum bagi mereka yang telah bertindak kriminal. "Jadi, upaya persuasif harus sabar dan harus kelola dengan baik, untuk keluar dari tindakan kekerasan sangat penting," tuturnya.

Hal demikian, sambung dia, merupakan komitmen pemerintah saat ini. "Kerja sama upaya internasional dilakukan. Bulan lalu kita mengundang sejumlah Menteri luar negeri anggota Melanesian Spearhead Group (negara-negara rumpun Melanesia) untuk datang ke Papua," imbuhnya.

Papua Dan Papua Barat Klaim Tak Ingin Merdeka


Gubernur Papua Lukas Enembe dan Gubernur Papua Barat Abraham Octavianus Atururi mengklaim saat ini tidak ada lagi masyarakatnya yang menginginkan Papua merdeka.

"Kalau ada keinginan Papua Barat Merdeka, itu tidak ada. Merdeka sekali untuk selamanya," ujar Gubernur Papua Barat Abraham Octavianus Atururi di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa (27/1/2014).

Dia menambahkan, bahwa situasi masyarakat di Papua Barat saat ini sangat kondusif. Hal senada pun dikatakan Gubernur Papua, Lukas Enembe.

Menurut Lukas, yang ada saat ini di daerahnya hanya sekelompok masyarakat bersenjata yang berbuat kriminal. Sekelompok bersenjata itu, kata dia, tidak menginginkan Papua merdeka.

"Sekarang yang terjadi ini, sekelompok orang bersenjata yang menurut saya sebenarnya kriminal. Karena kelompok ini dengan berbagai tuntutan kebutuhan memegang senjata, dengan demikian saya anggap kriminal, bukan berjuang minta merdeka. Begitu dia lakukan penembakan, dia meminta tuntutan, ini kan saya anggap kriminal," kata Lukas.

Oleh karena itu, dia mengaku sudah meminta Kapolda setempat untuk mengatasi sekelompok masyarakat bersenjata itu.

"Saya sembilan bulan bertugas sebagai Gubernur Papua, sudah melaksanakan dan akan melaksanakan terus program perwakilan pemerintah pusat di daerah. Rekonsiliasi saya sudah lakukan beberapa daerah yang konflik bersenjata, konflik pilkada, sudah saya laksanakan, bertemu dengan yang berseberangan, saya sudah turun bertemu," tutur Lukas.

Seperti diketahui, hari ini Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menggelar pertemuan dengan Gubernur Papua Lukas Enembe dan Gubernur Papua Barat Abraham Octavianus Atururi, di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat.

Pertemuan itu membahas evaluasi pelaksanaan otonomi khusus (Otsus) sejak 2001 lalu di Provinsi Papua dan Papua Barat, dan draft perubahannya.




Sumber : Sindo

4 komentar:

  1. yg masih berada di hutan ayo kita majukan papua tercinta
    musuh yg sbnarnya adalah ausi dan asu
    kalo bikin rusuh di freport its ra popo

    BalasHapus
  2. Yg terjadi mm dmk. Untuk apa merdeka sndr, krn smua sdh diberikan jakarta. Sekarang ini oap sdh merdeka dlm arti sebenarnya. Dlm otsus apapun bisa dilakukan, oap duduk di semua lini birokrasi pemda kesempatan luas atur masa dpn papua dan oap sndr. Majukan sdm mll penigkatan kesehatan, pddk, dan mulailah bangun industri berbasis kerakyatan dan explore keunggulan daerah spt industri berbasis perikanan, kehutanan, dan aneka tambang. Modal finansial besar dlm rangka otsus, tinggal bgm daerah mengelola. Jadilah tuan di negri sndr namun dlm kerangka nkri. Oap akan temukan jati diri yg sesungguhnya. Kemerdekaan yg lepas dr nkri sungguh terjal dan tdk menjamin kesejahteraan nantinya. Lihat Tim Les yg dicengkram ausie malah menghina Ina hny untuk bapok dan keb dasar lain?!!!
    Oap hebat di bid olah raga tingkatkan sarana prasarana ol majukan mereka, brain oap pun byk yg encer, asah terus majukan kaummu sndr, byk pr birorat daerah justru di saat oap mendominasi birokrat, dana cukup apalagi tinggal kemauan dan ketuludan hati...saya cinta papua..sy ingin oap maju disegala bidang dan diperhitungkan di negri indonesia ini.
    Jgn mudah tergelincir di kehidupan yg sesat kemabukan, pestapora yg tdk mencerminkan kekristenan. Pilih wakil rakyat birokrat yg peduli miral, smg papua n oap maju..dan jayalah NKRI!!!

    BalasHapus
  3. Pak Gubernur tolong kawal penyaluran dana khusus papua yg besarnya triliunan. Buatlah rakyatmu sejahtera agar Dunia Internarsional melihat bahwa Papua nyaman dipangkuan Ibu Pertiwi.

    *Ayam Jantan dari Timur

    BalasHapus
  4. Ayo saudara-saudaraku di Papua majukan daerahmu ! kalian termasuk rakyat Indonesia yang kuat, gagah perkasa kalau ada sesuatu yang tidak adil contohlah saudara-saudara mu masyarakat di Makassar, Medan, Jakarta, Bandung,Surabaya yang langsung berdemo menyuarakan pendapat. Tetapi jangan mau dipengaruhi pihak asing untuk memakai jalan kekerasan! karena mereka bukan membantu malah merusak ! lihatlah apa yang terjadi di Iran, Irak, Afghanistan,Suriah, lihat kondisi Papua Newguinea dan Timor Leste apakah mereka maju ? rakyat kedua negara tersebut malah beli sandang pangan kedaerah kita ,,, ayo maju !!!

    BalasHapus