Sabtu, September 21, 2013
5
TANGERANG-(IDB) : Dittopad bekerjasama dengan LAPAN melaksanakan uji coba pemotretan pesawat tanpa awak (UAV) di Rumpin Tangerang. Kegiatan tersebut dilakukan sebagai upaya mendapatkan informasi topografi secara lebih cepat, akurat dan mutakhir, dengan mengembangkan teknologi pemotretan udara menggunakan pesawat tanpa awak (Unmaned Arial Vehicle), yang selanjutnya dikenal dengan pesawat UAV. 

Teknologi ini berkembang dengan pesat dan merambah semua aspek kehidupan baik di lingkungan swasta maupun militer.  Pesawat yang digunakan milik LAPAN tipe LSU UAV-02 dengan spesifikasi panjang badan 200 cm (composite),panjang bentangan sayap (wing span) 250 cm, engine 2T /33cc, cruising speed 90 km/jam, endurrance 2 jam 45 menit, maksimum distance 200 km, komunikasi telemetri di 900 MHz dengan daya    1 watt dilengkapi dengan sistem terbang otomatis (autonomous flying system), payload capasity  0,5 kg.


Kamera    yang digunakan adalah   Canon Powershot S100 dengan karakteristik sensor size and type : 1/1.7 inch CMOS, ISO : dengan rentang 80 hingga 6400, dan auto, lensa : fixed Focal Length 5.2 - 26.0 mm (35 mm equivalent: 24 – 120 mm), GPS LOG NMEA 0183 message format compliant : sudah dilengkapi dengan GPS sehingga setiap lembar foto yang dihasilkan mempunyai koordinat.


Sebagai sebuah wacana baru, pemotretan udara format kecil menggunakan UAV perlu direspon dengan positif. Meskipun di lingkungan Topografi dan jajarannya belum memiliki kemampuan sendiri dalam penggunaannya namun perlu dicatat bahwa di luar Topografi sudah banyak instansi di lingkungan Kementrian dan Lembaga yang menggunakan dan mengembangkannya, seperti ITB, UGM, UNDIP, LAPAN dan BIG (Badan Informasi Geospasial). 

Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan survey dan pemetaan yang berkembang saat ini maka penggunaan UAV di lingkungan Topografi Angkatan darat di masa mendatang akan sangat mendukung tugas pokok Topografi, terutama untuk daerah yang sulit dijangkau dengan pesawat besar. Harapan besar UAV dapat menjadi salah satu bagian alat utama Topografi di masa mendatang.

TNI AD Evaluasi Hasil Pemotretan UAV

Sebagai tindaklanjut dari uji coba pemotretan pesawat tanpa awak (UAV) di Rumpin Tangerang yang sudah dilaksanakan bulan Mei 2013, maka pada tanggal 24 Juli 2013  dilaksanakan kembali uji coba pemotretan pesawat tanpa awak (UAV) di Gunung Bohong Cimahi. Uji coba ini dimaksudkan untuk menghasilkan foto udara yang digunakan untuk mendukung latihan Raider.  Pesawat UAV yang digunakan milik ITB type UAV-01 dengan karakteristik sbb : panjang rentang sayap 137 Cm, panjang badan pesawat 91,7 Cm, berat 0,684 Kg, kemampuan bawa barang 0,45 Kg,  sumber Energi Battery, jarak jangkau terbang 5 Km, kemampuan luas daerah yang dipetakan 100 Ha.


Kamera yang digunakan adalah Canon Powershot S100 dengan karakteristik sensor size and type : 1/1.7 inch CMOS, ISO : dengan rentang 80 hingga 6400, dan auto, lensa : fixed Focal Length 5.2 - 26.0 mm (35 mm equivalent: 24 – 120 mm), GPS LOG NMEA 0183 message format compliant : sudah dilengkapi dengan GPS sehingga setiap lembar foto yang dihasilkan mempunyai koordinat.


Penggunaan UAV dalam pemotretan udara diharapkan dapat mendukung kebutuhan informasi Topografi real time untuk satuan Raider. Pengolahan data dilakukan personel Dittopad menggunakan software Agysoft Fotogrammetry.


Hasil Pemotretan Lapangan G. Bohong Cimahi dengan UAV


Dari hasil pelaksanaan uji coba pemanfaatan pesawat tanpa awak (UAV) untuk pemetaan, diperoleh beberapa keuntungan antara lain :

a.         Memerlukan biaya yang relatif murah, karena pesawat yang digunakan kecil, konsumsi bahan bakar sedikit, biaya angkut relatif lebih murah.

b.         Memerlukan waktu yang relatif lebih singkat, karena untuk melakukan prosesing data dengan menggunakan software Agisoft dapat dilakukan dengan cepat.

c.         Relatif lebih aman, karena pesawat tidak memerlukan pilot, dan dikendalikan dengan Autopilot dan remote control.

d.         Sangat cocok dimanfaatkan untuk pemetaan daerah latihan, pemantauan daerah rawan, analisis geospasial intelijen, dan pemanfaatan lainnya.





Sumber : TNI AD

5 komentar:

  1. Nah inilah salah satu alat TNI yang bisa dipinjamkan ke POLRI untuk melacak teroris, ladang ganja, pelarian dan lain2 ...

    BalasHapus
  2. bagaimana hasil visual nya ya. :-?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hasil visualnya sangat jernih bagaikan melihat dg mata sendiri.
      Inilah hasil karya gemilang anak bangsa yg tidak pernah menyerah untuk menghasilkan produk technologi canggih.
      Bukan hanya UAV bahkan roket dan satelit yg tidak lama lagi juga akan di luncurkan ke angkasa raya.
      Itu membuktikan hebatnya para ahli - ahli dari LAPAN walau untuk dapat meluncurkan roket bahan bakunya masih ngimpor dan demikian juga untuk meluncurkan Satelit ke ruang angkasa juga nunggu roket dari India.
      Sebentar lagi produk rudal dengan jarak 100 - 300 km juga akan diproduksi massal untuk kepentingan pertahanan NKRI.

      Hapus
    2. Kapan RX 550 akan di uji terbang ? bagaimana spesifikasi nya ?

      Hapus
    3. katanya kang ano 11.01 bulan nopember ahir tahun inilah paling lambat itu menurut inpo dari media online mudah mudahan sukses dan ga ada halangan amin

      Hapus