SLEMAN-(IDB) : Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengatakan Indonesia telah
menerima enam unit pesawat Sukhoi SU-27 SKM dan SU-30 MK2 dari Rusia.
Tambahan enam unit pesawat ini membuat kapasitas jet tempur Sukhoi
Indonesia genap satu skuadron atau 16 unit.
Saat ini keenam pesawat baru itu sudah tiba di Skuadron 11 Pangkalan Udara Sultan Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan. "Pekan depan kami akan serah-terima ke TNI AU," kata Purnomo kepada wartawan di Lanud Adisutjipto, Yogyakarta, Jumat, 20 September 2013.
Purnomo mengaku gembira dengan lengkapnya satu skuadron pesawat Sukhoi campuran tipe SU-27 SKM dan SU-30 MK. Sebab, pesawat tempur buatan Rusia ini dinilai andal menjaga wilayah udara Indonesia. Bentuk pesawat yang besar dan punya tangki bahan bakar jumbo membuat Sukhoi mampu menjangkau seluruh wilayah Indonesia.
Kebanggaan lain, dia melanjutkan, kemampuan tempur pilot AU mengendarai Sukhoi sudah diakui negara tetangga. Sebab, pada kesempatan latihan bersama Australia, pilot Indonesia sempat unjuk gigi kemampuan tempur Sukhoi.
Selain Sukhoi, dalam waktu dekat Indonesia bakal menerima pesawat CN295 buatan PT Dirgantara Indonesia. Mengenai jumlah, Purnomo hanya menyebutkan total CN295 Indonesia sesuai rencana strategis berjumlah sembilan unit. Pesawat ini akan menggantikan tugas angkut sedang F-27 yang sudah uzur. "Tapi kami akan ajukan sampai 16 unit, sedang diproses, jadi akan ada tambahan tujuh unit lagi," kata dia.
Sebelumnya, Menteri Pertahanan menyerahkan empat unit pesawat latih Grob G-120 TP buatan Jerman kepada Skuadron Pendidikan 101 Lanud Adisutjipto, Yogyakarta, pagi tadi. Pesawat Grob ini menggantikan AS-202 Bravo dan T-34C. Dari 16 unit pesawat senilai $ 72 juta, pabrikan Grob Aircraft mengirim empat pesawat. Sisanya akan dikirim secara berkala hingga 2014.
Saat ini keenam pesawat baru itu sudah tiba di Skuadron 11 Pangkalan Udara Sultan Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan. "Pekan depan kami akan serah-terima ke TNI AU," kata Purnomo kepada wartawan di Lanud Adisutjipto, Yogyakarta, Jumat, 20 September 2013.
Purnomo mengaku gembira dengan lengkapnya satu skuadron pesawat Sukhoi campuran tipe SU-27 SKM dan SU-30 MK. Sebab, pesawat tempur buatan Rusia ini dinilai andal menjaga wilayah udara Indonesia. Bentuk pesawat yang besar dan punya tangki bahan bakar jumbo membuat Sukhoi mampu menjangkau seluruh wilayah Indonesia.
Kebanggaan lain, dia melanjutkan, kemampuan tempur pilot AU mengendarai Sukhoi sudah diakui negara tetangga. Sebab, pada kesempatan latihan bersama Australia, pilot Indonesia sempat unjuk gigi kemampuan tempur Sukhoi.
Selain Sukhoi, dalam waktu dekat Indonesia bakal menerima pesawat CN295 buatan PT Dirgantara Indonesia. Mengenai jumlah, Purnomo hanya menyebutkan total CN295 Indonesia sesuai rencana strategis berjumlah sembilan unit. Pesawat ini akan menggantikan tugas angkut sedang F-27 yang sudah uzur. "Tapi kami akan ajukan sampai 16 unit, sedang diproses, jadi akan ada tambahan tujuh unit lagi," kata dia.
Sebelumnya, Menteri Pertahanan menyerahkan empat unit pesawat latih Grob G-120 TP buatan Jerman kepada Skuadron Pendidikan 101 Lanud Adisutjipto, Yogyakarta, pagi tadi. Pesawat Grob ini menggantikan AS-202 Bravo dan T-34C. Dari 16 unit pesawat senilai $ 72 juta, pabrikan Grob Aircraft mengirim empat pesawat. Sisanya akan dikirim secara berkala hingga 2014.
Sumber : Tempo
wahhhh ini admin salah ketik ya kok ada su 35
BalasHapusPak pur tuh pesawat tempur udah siap tempur lom? Bom dan rudal yang mo digendong udh komplit jg blom pak? Kasih th donk pak, oh iya lupa, rahasia negara yak..
BalasHapus@ano 17.56
BalasHapusthank's koreksinya
Adminny kbnykan ngocok pidonk,wkwkwkwkwk....
BalasHapusmbah purr,....cuma 1 skuadron gak ngefek buat tempur antar negara...jepang aja ada 150 jet.....minim2 ya 5 skuadron sukhoi baru agak2 dikit dah...idealnya diatas 100 jet utama
BalasHapusSelamat kepada pak Menhan skwadron jet tempur sukhoi kita sudah lengkap 16 unit! pertanyaannya sekarang sudah cukup belum pak???
BalasHapusYa...memang betul sob2 ano semua,emang 1 skadron belum cukup utk kategori heavy fighter tni au,saya setuju dg sob ano diatas bahwa jet tempur berat sukhoi tni au minimal 5skadron tapi harus kombinasi dg sukhoi berikutnya misal saat ini yg ditawarkan oleh rusia utk pasar internasional yaitu sukhoi 34,sukhoi 35bm (pakfa dipakai sendiri tdk dijual bebas). juga mesti dibedakan kelas dan pengadaannya utk kelas jenis medium (f16) dan light (hawk,t50). Dan moga aja persenjataannya diperbanyak serta avionik yg lebih canggih terutama pod jammer yg mesti setara atau lebih canggih daripada punya singapura (F15ST) dan aussie (F18G super hornet/glower) plus pesawat awacs.
BalasHapusBy. Cougar
Perlu juga sekiranya jadi perhatian menhan/tni/dpr/pemerintah bahwa sukhoi tni au radar deteksi lawan masih kalah dg milik malaysia (sukhoi 30mkm-200km),australia (F18G spr.hornet-200km),singapura (F15ST-250km),hanya sukhoi tni au unggul dari segi rudal bvr (seimbang dg malaysia dan vietnam) serta kemampuan manuver. Tinggal alat jammernya yg blm tau seimbang atau kalah.
BalasHapusBy. Cougar
mantap, mari tinggalkan produk amerika....banyak kerugian kalo kita beli alutsista produk Amerika xz
BalasHapuskerugiannya dimana mas? coba lebih jelas dikit ...
HapusBanyak kerugiannya broo.. dari segi speknya alusista tersebut kalah dari negara tetangga.. dan pasti di embargo kalo terjadi konflik.. ingat bro amerika mulai menumpuk kekuatan di darwin untuk medekakkan papua dalam waktu dekat..
Hapusxixixixi.....ndak akan ada lg penambahan pespur kecuali rusia menawarkan Su-27/30 bekas dan harus upgrade....belajar dari F-16 dan kapal selam kilo.... kita kan bangsa SECOND HAND..... kalo mau Su-35 nunggu 10 thn lg.... nunggu jd second dan biaya upgrade...
BalasHapus18 grop, 16 T-50, jadi 34 pesawat latih yg baru,belum sisa2 pesawat T-34, hawk MK53 dan bravo.......berapa harusnya komposisi ideal antara pesawat latih dan pesawat tempur combat.....kok kayaknya kebanyakan pesawat latihnya, TNI AU mau buka sekolah pesawat tempur ya??,dari total yg skg sepertinya mencapai 35-40% pesawat latih..coba bandingkan dengan AU tetangga dan negara lain
BalasHapusMungkin kita hrs berpikir positif saja, pembelian yg lbh byk pesawat latih utk menyiapkan pengadaan pesawat yg lbh canggih dan gahar spt SU 35. Ingat negara tetangga spt singapura, dan australian sdh membeli pesawat tempur yg lbh canggih dan terbaru. Masa indonesia selalu terbelakang dibandingkan singapura.
BalasHapusyaelah ente kagak tau pemerintah kita ja...
Hapuswong pemerintah kita tu emng terbelakang pemikirannya...
mending lah buktinya negara tetangga yg suka usil ga berani macem2 lg.berarti lumayan ngefek..mudah2n kedepan ada produk+alutsista baru lg yg datang & diciptain
BalasHapusmembeli pesawat tempur teknologi tinggi bukan seperti membeli televisi,butuh biaya operasional dan perawatan yang tidak sedikit jumlahnya,butuh sdm yang mumpuni,butuh banyak pertimbangan bukan cm sekedar membeli dan pakai,belum lagi tembok sipil yang selalu mengkritisi pembelian alutsista..mari kita ikuti dan dukung kebijakan pemerintah khususnya TNI,semoga negri ini aman,tentram dan sejahtera selalu..GOD BLESS INDONESIA
BalasHapusmakanya jd pemerintah tu jgn goblok yg mau menjual sumber alamnya d kelolah oleh asing...
Hapusklo sumber daya alam indo d kelolah oleh negara ndk ad tu TNI pake alutsista ronsokan yg tdk ad efek gentar k tetangga...
heleh mbok ya tambah lagi 16 sukoi 35 bm . buat jaga wilayah kok pelit amat.
BalasHapus