Jumat, September 20, 2013
9
JAKARTA-(IDB) : Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto hari ini, Kamis, 19 September 2013, menerima tamu Dewan Negara Republik Rakyat Cina Yang Jiechi. Keduanya pun bertemu dan menjalin perbincangan di Hotel Shangri-La, Jakarta Selatan.

Dalam pertemuan itu, Djoko Suyanto mengaku membicarakan kelanjutkan kerjasama kedua negara. "Salah satunya kerjas ama bidang pertahanan dan antariksa," kata Djoko usai pertemuan. Selain itu, mereka juga membahas kerjasama ekonomi meliputi: investasi, pembangunan infrastruktur, ketahanan pangan, hingga energi.


Mengenai kerjasama di bidang pertahanan, Djoko tak mau banyak bicara. Dia hanya menyebut, Indonesia-Cina akan saling mendukung industri pertahanan antar kedua negara.


Untuk kerjasama bidang antariksa, dia melanjutkan, Indonesia akan mengedepankan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional untuk menimba ilmu dari Cina. Sebab, negeri Tirai Bambu ini jauh lebih maju ketimbang Indonesia. Sebagai bukti Cina telah berhasil pesawat luar angkasa.


"Kedua bagaimana kita adakan peluang kerjasama satelit, nanti biar LAPAN yang menindaklanjuti," kata Djoko.


Sementara itu, Dewan Negara Republik Rakyat Cina Yang Jiechi menyambut baik rencana peningkatan kerjasama dengan Indonesia. Yang Jiechi juga menyebut Indonesia sebagai salah satu negara mitra terbesar Cina.


Selain membicarakan kerjasama, pertemuan Djoko Suyanto dan Yang Jiechi juga membahas rencana kedatangan Presiden Republik Rakyat Cina Xi Jinping awal Oktober 2013. Keduannya juga membicarakan persiapan pertemuan KTT APEC di Nusa Dua Bali 7-8 Oktober 2013.





Sumber : Tempo

9 komentar:

  1. Rusia udah kerjasama utk peluncuran roket antariksa di Biak Papua,,,, sekarang Cina mau kerja sama yang sama dengan rusia,,,, hmmmmmm,,,, bentar lagi Papua pasti digoyang regae ama AS dan Ausi,,,, ayooo kita tunggu tanggal mainnya wkakakakakakakak

    BalasHapus
    Balasan
    1. parno amat bro ama u.s and ausie.. mau goyang regae kek goyang poco2 kek kagak ada urusan papua punya indonesia dan merekapun mengakui dan menandatangani bergabung nya papua ke NKRI.. jadi kalo mereka mau aneh2 ya lawan aja pusing2 amat mau perang ataupun tidak semua orang juga bakal mati ini...and entah berapa lama mereka bisa menundukkan indonesia yg ada nangis2 tentara mereka kalo nyampe masuk ke indonesia... lawan vietnam aja kalah...

      Hapus
    2. ano 17.17 pede boleh-boleh saja tapi waspada itu harus!
      lihat aja negara-negara yg terlalu pede seperti Irak digoyang rontok kan? makanya Indonesia harus cerdas cermat cerdik jangan ikutan bonek ... you know lah

      Hapus
    3. jgn samain situasi dan kondisi negara irak dgn indonesia dong bro beda kasus, beda kondisi geografis nya, beda jumlah penduduk nya... kalo lawan negara dgn kekuatan seperti amrik ya memang masyarakat nya harus bermental bonek baru mereka mundur.. kalo masyarakat nya gak bermental bonek ya pasti bentar aja udah k.o kayak irak..

      Hapus
  2. semoga program ini berjalan sukses menuju kemandirian bangsa dan bukan sekedar rencana saja. amin..3x by. E-kafa

    BalasHapus
  3. Bagus Pak Djoko, Timbalah ilmu walau sampai ke negeri China,ini semua demi kemajuan bangsa dan negara.

    BalasHapus
  4. Kerjasama yg bagus, patut ditingkatkan utk mengejar ketinggalan kita dlm teknologi ini.

    BalasHapus
  5. Pemerintah kita terlalu banyak rencana,wacana ,mimpi.tampak sekali tidak fokus.Punya rencara harus punya roadmap yang jelas ditunyang dengan dana yang pasti dan multy years.Disanalah kelemahan kita selama ini.Bagi rakyat apapun yang dilakukan pemerintah demi untuk kemajuan pasti di dukung.Ayo tunjukkan progresnya dan tahap pencapaiannya.

    BalasHapus
  6. Apapun alasannya keutuhan n kedaulatan NKRI harus tetap dipertahankan sampai titik darah penghabisan ...... "Garuda di dadaku"....

    BalasHapus