Jumat, September 20, 2013
7
SLEMAN-(IDB) : Pesawat latih Grob G120TP-A buatan pabrik Grob Aircraft Jerman, menjadi pilihan TNI AU. Pesawat jenis ini, diklaim memiliki kelebihan dibanding pesawat latih sebelumnya yang menggunakan AS-202B Bravo dan T-34C Charlie.

Empat dari 18 pesawat latih yang dipesan oleh pemerintah Indonesia telah tiba di Yogyakarta. 4 pesawat tersebut diserahterimakan dari Kemenhan RI kepada TNI AU di Lanud Adisucipto Yogyakarta, Jumat (20/9/2013).

Menteri Pertahanan RI, Purnomo Yusgiantoro mengatakan, 18 pesawat datang secara bertahap, hari ini 4 pesawat, kemudian akhir tahun 6 pesawat dan awal 2014 akan datang 8 pesawat. Sehingga tahun 2014, sebelum kabinet sekarang berakhir, TNI AU telah memiliki 18 pesawat latih Grob G 120TP-A.

"Pengadaan pesawat ini bagian dari program pembangunan kekuatan TNI yang dirancang dalam waktu 15 tahun. Akhir kabinet nanti akan disaksikan tambahan kekuatan TNI AU yang cukup signifikan," kata Purnomo Yusgiantoro saat serah terima pesawat Latih Grob G 120TP-A kepada TNI AU di Lanud Adisucipto Yogyakarta.

18 pesawat yang dibeli dari Jerman tersebut total seharga US$ 72 Juta. Pesawat latih ini menggunakan mesin rolls-Royce 250-B17F berkecepatan maksimum 439 KM/jam (237knot).

Pesawat latih ini memperkuat jajaran Skadik 101 Lanud Adisucipto Yogyakarta. Penempatan ini didasarkan pada pertimbangan taktis dan strategis untuk dapat melindungi wilyah keutuhan NKRI.

"Dengan program penambahan kekuatan TNI AU, maka target untuk menjadi the first class airforce tahun 2024 dapat terpenuhi,"kata Menhan.





Sumber : Detik

7 komentar:

  1. Segala pake Bahasa 'diperkuat' lebay banget Itu Cuma Pesawat Latih Woyy, buat Apa Tuh. Klo TNI AU Beli T-50 Pakfa/F-35 Baru dah Pake bahasa 'diperkuat'....

    BalasHapus
  2. lumayan tambah mainan baru buat para pilot muda... :-)

    BalasHapus
  3. Kalo ga boleh pake kata 'diperkuat' terus gmana bro.. apa musti pake 'diperkuatisasi' hehe

    BalasHapus
  4. Pembalap motor yg hebat, awalnya belajar memakai sepeda kemudian mahir menggunakannya ...

    BalasHapus
  5. Pembalap motor yg hebat, awalnya belajar memakai sepeda kemudian mahir menggunakannya ...

    BalasHapus
  6. Secara airforce power pesawat latih mula seperti ini tidak dicategorikan sebagai kekuatan itu termasuk T-50 dimana secara wiring dan fuselage hanya diperuntukan untuk latihan, walaupun ada variant T-50 menjadi TA-50.....ini kayak banyakan mobil buat belajarnya dibandingkan mobil aslinya, karena?, mungkin prosentasi pesawat jatuh latih lebih besar dibandingkan pesawat combat di TNI-AU, jadi menjawab kenapa alokasi pesawat latih lebih banyak

    BalasHapus
  7. sori om-untuk jet T50 tipe apapun T50i-FA50 sprti tertulis di data -sfesifikasi T50 fakta -memiliki kemampuan plus-dan sudah di kategori kelas lightfighter-malah untuk fungsi peran latih bisa disebut sbg tugas tambahan- alasan nya fakta : T50 miliki engine dg speed mach 1.5-HUD mdf-internal gun 20mm-kapabilitas bawa misileAIM9- AGM65G maverick malah juga misile bvr AIM100 amraam.dg fakta sprti itu-dg spesifikasi full itu- maka jelas lah T50 lebih dominan ke fungsi fighter..selevel dg F18 hornet -F16- F5 tiger Chingkuo- mirage F1-2000.

    BalasHapus