Kamis, Juli 25, 2013
10
MEDAN-(IDB) : Seluruh kesibukan penerbangan di Medan kini dialihkan dari Bandara Polonia ke Bandara Kuala Namu. Ke depan, lahan Bandara Polonia rencananya beralih fungsi menjadi pangkalan skuadron pesawat pengintai.

Bocoran ini disampaikan langsung Panglima Komando Sektor Pertahanan Udara Nasional (Pangkosek Hanudnas) III Medan, Marsekal Pertama TNI Sungkono di Bandara Kuala Namu, Kamis (25/7).

"Tidak akan ada perubahan fungsi, tetap menjadi pangkalan udara. Akan ada tambahan alutsista. Di sana akan ada skuadron pesawat intai," kata Sungkono kepada wartawan.

Sungkono juga memaparkan, mulai 25 Juli 2013 seluruh areal bekas Bandara Polonia Medan itu akan disebut Pangkalan Udara (Lanud) Soewondo. Di sana rencananya akan ada tiga atau empat skuadron pesawat pengintai. "Lahannya kan cukup luas, bisa tiga atau empat skuadron," jelasnya.

Sungkono memaparkan, salah satu pertimbangan menempatkan skuadron pesawat pengintai di Lanud Suwondo adalah posisinya yang dinilai sangat strategis.

Ketika ditanya keberadaan perumahan, termasuk water park, di sekeliling Lanud itu, Sungkono menyatakan hal itu tidak akan mengganggu. "Itu tidak masalah," katanya.

Pesawat-pesawat yang terbang dari Lanud Soewondo tetap akan dikoordinasikan dan dikontrol dari Bandara Kuala Namu. "Sama seperti di tempat-tempat lain," ucapnya.

Pria dengan satu bintang di pundak ini menyatakan rencana penempatan skuadron pesawat pengintai di Lanud Soewondo itu, diperkirakan terealisasi tahun depan. Seiring proses itu, mereka sudah merampungkan dokumen serah terima aset dari Angkasa Pura II ke TNI AU. "Sudah lengkap dokumennya," jelasnya.

Sebelumnya, Menteri Negara BUMN Dahlan Iskan mengaku mengetahui rencana TNI AU atas lahan Bandara Polonia yang sudah ditutup dari aktivitas penerbangan komersil. Tapi, dia juga mengaku merahasiakannya.

"Menjadi milik TNI AU. Selanjutnya terserah TNI AU mau dijadikan apa, karena itu bukan wilayah saya. Saya tahu akan mereka jadikan apa, tapi saya tidak akan bilang," ucap Dahlan sebelum menyambut kedatangan pesawat penumpang terakhir yang mendarat di Bandara Polonia, Medan, Rabu (24/7) tengah malam.







Sumber : Merdeka

10 komentar:

  1. Hei itu latar belakangnya kok ada penampakan mirip pesawat P 3 Orion....punya mana tuh? Kita kan nggak punya....cat camo nya juga beda..

    BalasHapus
  2. itu dipangkalan Australia Om... waktu latihan bareng

    BalasHapus
  3. sekalian F16 juga tempatin di medan biar maling sia tambah ciut karena wilayahnya dikepung biar kalo ada penangkapan dan penembakan terhadap anggota KKP yang sedang patroli tinggal luncurkan saja F16

    BalasHapus
  4. kurang setuju sama nama lanudnya yg barunya...
    itu medan bung

    BalasHapus
  5. Gambar diatas kalo nggak salah adalah salah satu dari tiga pesawat Boeing 737-200 TNI-AU, yang berfungsi sebagai pesawat intai dengan radar side looking radar, buatan "Motorrola" USA.
    Seperti diketahui sistim "Motorrola" sejak lama sudah bermasalah karena sistim ini dibuat "hanya" untuk pesawat intai pesanan Indonesia.
    Banyak teman saya yang dulu bekerja di PT DI ingin "ngoprek" sistim ini, tapi ternyata banyak yg gagal karena kesulitan membuka "source code" sistim disamping banyak parts yang sdh "obsolute".
    Jangan2 MPA yg pernah diterima TNI kita juga sudah bernasib sama.
    Contoh adalah C-212 MPA kepunyaan TNI - AL dan CN - 235 MPA yg di punyai TNI - AU yg sdh jarang terdengar kabar beritanya masih berfungsi atau hanya ada di hanggar saja.
    Kita berharap untuk tiga CN - 235 MPA yang akan dipesan TNI - AL jgn mengalami nasib yg sama seperti MPA lainnya.

    BalasHapus
  6. Sebagai negara maritim tapi kelengkapan patroli maritimnya minim dan sdh rusak semua, payah nih, kalau Angkatan Darat dilengkapi dengan alat baru dan mahal padahal nggak berfungsi apa2 di lautan.

    BalasHapus
  7. Bukan F16 tapi sukoi su 35 atau su 27 flanker harus ditempatkan disana biar imbang sebelah barat kan laut andaman disitu ada pangkalan militer India, sebelah utara Singapur dan Malaysia taulah dg kedua negara itu sering cekcok walau cm masalah asap. Medan pertahanan wilayah barat agar cepat dan mudah terjangkau pesawat tempur. F16 di Riau saja sbg second class defense

    BalasHapus
  8. Pesawat intai itu udah pas ditaruh disitu...
    Karena berdekatan sama negara tetangga.
    Kalo ada apa" bisa langsung di intersept hawk lanud pekanbaru, toh kan hibah f16 us juga mau ditaruh di pekanbaru.
    Kalo sukhoi mah kemahalan kalo buat patroli perbatasan doang

    BalasHapus
  9. jaga perbatasan kog cma pesawat intai

    BalasHapus
  10. pesawat intai nanti memberikan informasi ke pangkalan pesawat tempur bung !!!

    BalasHapus