JAKARTA-(IDB) : Kementerian Perindustrian (Kemperin) mengapresiasi dan menghargai
keinginan salah satu perusahaan manufaktur dirgantara asal Amerika
Serikat, United Technologies Corp.’s (UTC) Aerospace Systems, yang
berencana untuk kembali berinvestasi sebesar US$ 40 juta.
Dengan investasi itu diharapkan akan meningkatkan kapasitas dan
kapabilitas tenaga ahli pesawat terbang di Indonesia. “Peningkatan
kapasitas dan kapabilitas dapat dengan cara menyediakan kesempatan on
the job training di UTC Aerospace Systems bagi para ahli tenaga
terbang,” kata Direktur Jenderal Kerjasama Industri Internasional, Agus
Tjahajana Wirakusumah seusai mendampingi Wakil Menteri Perindustrian,
Alex SW Retraubun yang menerima kunjungan Vice President Manufacturing
UTC Aerospace Systems, Michael Heidorn di Ruang Nuri Kemenperin,
Jakarta, Rabu (24/7).
Agus juga mengharapkan, UTC Aerospace Systems dapat mendorong
tumbuhnya industri komponen pesawat terbang di Indonesia dengan cara
menjalin kerja sama dengan industri komponen pesawat terbang. Saat
penambahan investasi, Dirjen KII menyarankan agar UTC Aerospace Systems
meningkatkan konten lokal dan berkolaborasi dengan partner dan suplier
lokal yang ada di Indonesia. “UTC Aerospace Systems diharapkan dapat
memasok kebutuhan perusahaan-perusahaan MRO (maintenance, repair and
overhaul services) nasional sehingga dapat bersaing dengan MRO asing,”
jelasnya.
Untuk diketahui, pertumbuhan jumlah penumpang domestik dan
internasional yang dilayani oleh maskapai penerbangan nasional pada
tahun 2012 diperkirakan mengalami pertumbuhan sekitar 16 persen jika
dibandingkan jumlah penumpang di tahun sebelumnya.Saat ini, sebanyak 15
maskapai penerbangan niaga beroperasi di Indonesia dengan populasi
pesawat sekitar 800 buah yang didominasi pesawat berbadan sempit atau
narrow body. Adapun perusahaan MRO yang tersebar di seluruh Indonesia
jumlahnya sebanyak 17 buah dengan potensi nilai pasar Maintenance,
Repair, and Overhaul (MRO) domestik pada tahun 2015 diprediksi sebesar
US$ 2 miliar.
Industri kedirgantaraan Indonesia saat ini memiliki 3.500 karyawan
dengan 900 tenaga ahli yang mampu memproduksi pesawat terbang,
helikopter, komponen pesawat terbang, alat peraga untuk menerbangkan
pesawat atau flight simulator, serta menyediakan pelatihan dan jasa
pemeliharaan untuk mesin-mesin pesawat.
UTC Aerospace Systems sendiri bergerak di bidang pembuatan dan
penyediaan komponen pesawat terbang. Perusahaan dengan pegawai sebanyak
40.000 orang di seluruh dunia tersebut memiliki usaha patungan atau
joint venture dengan PT Pindad (Persero) sejak tahun 1997 yang telah
menyerap lebih dari 450 pegawai dengan penjualan hingga US$ 19 juta per
tahun.
Sumber : BeritaSatu
postingan ini, apa hubungannya dgn indonesian defense ya?
BalasHapus:P
Hati hati pihak asing masuk lagi!!!..., ingat tragedi masa lalu, jangan terperosok yang kedua kalinya!!!
BalasHapusya pasti ada hubungannya lah ... wah wah ...
BalasHapusPikir dan simak dulu sebelum brojol ...
tujuan investasi biar perkembangan pt. DI bisa terpantau oleh amrik hehehe trik lama...
BalasHapusyang yel-yel anti asing.... tapi kalo udah ketemu orang arab, WAAHHH... hormatnya bukan main!
BalasHapusbukan nya hormat tapi lebih menghargai aja... kenapa ya karena mereka tidak pernah mengembargo, berperang, dan ngerusuhin timor2 seperti kelakuan inggris, amrik ama aussie terhadap negara ini ... masa situ lupa sih kejahatan2 mereka terhadap negara ini..
HapusDapet bukaan lowongan kerja baru itu nyang lebih penting, broer....... :)
BalasHapus