Rabu, Juli 31, 2013
3
JAKARTA-(IDB) : BUMN industri penerbangan, PT Dirgantara Indonesia (PT DI) sangat diperhitungkan di dunia internasional sebagai produsen pemasok komponen maupun pembuat pesawat terbang dan helikopter.

BUMN yang bermarkas di Bandung, Jawa Barat ini juga menjadi pemasok komponen-komponen pesawat dan helikopter penting untuk pabrik pesawat Airbus, European Aeronautic Defence and Space Company (EADS). Misalnya PT DI sudah rutin memasok komponen penting untuk pesawat super jumbo Airbus 380 (A380).

"A380 kita pasok komponan in board leading edge. Itu komponen di sayap. Istilahnya di ketiaknya. Itu komponen sulit dan mahal," ucap GM Marketing PT DI Arie Wibowo saat , Selasa (30/7/2013).

Selain pesawat A380, PT DI juga memasok berbagai jenis komponen untuk pesawat A320 hingga helikopter Eurocopter tipe ec725/225 untuk bagian air frame-nya.

"Kita jadi tier 1 yakni langsung memasok ke pengguna. Ini dikontrol oleh Airbus langsung," terangnya.

Kerjasama ini telah dimulai sejak tahun 2002. Arie menjelaskan hingga saat ini PT DI masih menjadi pemasok utama untuk beberapa komponen pesawat dan helikopter ke perusahaan induk Airbus.

"Itu kontrak jangka panjang. Dari tahun 2002 sampai sekarang," terangnya.

Setiap Jumbo Jet A380 Mengudara, Terdapat Karya Anak Bangsa

PT Dirgantara Indonesia (Persero) telah memasok dan memproduksi komponen untuk pesawat super jumbo Airbus tipe A380. BUMN pembuat pesawat ini berhasil menjadi pemasok utama untuk komponen penting dari sayap pesawat berbadan lebar ini.

GM Marketing Dirgantara Indonesia Arie Wibowo menjelaskan pasca diproduksi hingga digunakan saat ini, armada A380 didukung oleh komponen karya putra-putri Indonesia.

"Setiap A380 terbang di dunia, itu ada karya anak bangsa," ucap Arie saat berbicang, Selasa (30/7/2013).

Seperti dilansir dari situs Airbus, per 31 Mei 2013, produsen pesawat asal Eropa ini telah mengirimkan sebanyak 262 unit armada A380 kepada pemesan.

Arie menjelaskan selain pesawat A380, PT DI juga memasok dan memproduksi berbagai jenis komponen untuk pesawat tipe A320 hingga helikopter eurocopter tipe ec725/225 untuk bagian air frame-nya.

"Kita jadi tier 1 yakni langsung memasok ke pengguna. Ini dikontrol oleh Airbus langsung," terangnya.

Inhan Melesat, Menteri BUMN Dahlan Sumringah

Perkembangan industri pertahanan (Inhan) nasional membuat Menteri BUMN Dahlan Iskan sumringah. Kini, sektor ini bisa menjadi andalan. Apalagi setelah mampu meraja di Asia.

Ketika ditemui  Menteri BUMN Dahlan Iskan mengatakan masih perlu kerja keras. Agas Inhan bisa lebih kuat dan mandiri. "Jadi industri pertahanan kita untuk kawasan Asean kita tidak ada saingan karena memang kita leading dari negara-negara Asean.Dengan Eropa walaupun kita tidak bersaing tapi kita diajak kerjasama berarti mereka yakin dan percaya sama kemampuan kita," ungkap Dahlan usai senam pagi di kantornya, Jumat (26/07/2013).

Melesatnya industri pertahanan dalam negeri, lanjutnya, tak luput dari keberhasilan program restrukturisasi yang dilakukan. ‘’Kita bisa lihat laporan keuangan PT Pindad,PT DI maupun PT PAL semua menunjukan perbaikan jika dibanding dulu. Saya berterima kasih kepada DPR karena ada restrukturisasi utang dan ada bantuan pemerintah sehingga masalah ini selesai," pungkasnya. 






Sumber : Detik

3 komentar:

  1. x-) mentri dengn raport terbaik...

    BalasHapus
    Balasan
    1. ANO 31 JULI 11.16
      Setuju mas bro perlu di pelihara dan di kembangbiakkan...
      coba klo pak mentrinya semua punya raport baik.....
      majulah indonesia raya....
      tapi tetap optimis bahwa kita mamapu...
      jaya indonesiaku

      Hapus
  2. BUMN yg bergerak di Industri hrs saling berkerja sama, mis Kratau Steel dg PT DI dlm pembuatan sukucadang Boing selanjutnya utk pembuatan hasil produk spt N219 disini yg bekrjasama antara lain PT Krakatau steel, PT DI, PT LEN, Perusahaan Avionik, Perusahaan Ban, perusahaan kaca/plastik, PT Pertamina, PT Intan yg bergerak di Aluminium dan semuanya di koordinir utk menjadikan satu produk tsb. Masing2 perus hrs sdh siap, utk hasil produknya dijadikan satu dan pengawasan thd masing2 produk serta pengawasan pengelokpokan dr masing2 produk. Kalau kegiatan spt dilaksanakan dg baik, benar maka saya percaya kita akan membuka lapangan pekerjaan yg semakin banyak, spt buruh padat SDM serta buruh pekerja kasar. Salam NKRI.........

    BalasHapus