Sabtu, Juni 22, 2013
1
kasal-sub
NUNUKAN-(IDB) : Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Marsetio beserta rombongan melaksanakan kunjungan ke Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Nunukan, Kalimantan Timur, Kamis (20/6). Kunjungan tersebut bertujuan untuk mengecek kesiapan prajurit  TNI Angkatan Laut, baik unsur-unsur kapal perang (KRI) yang beroperasi di perairan Ambalat maupun Satuan Tugas Korps Marinir (Satgasmar) yang bertugas di Pulau Sebatik, wilayah yang berbatasan dengan negara Malaysia tersebut.

Turut mendampingi Kasal dalam kunjungan tersebut: Asisten Operasi (Asops) Kasal Laksamana Muda TNI Didit Herdiawan, M.P.A., M.B.A., Asisten Pengamanan (Aspam) Kasal Laksamana Muda TNI Ir. I Putu Yuli Adnyana, M.H., Panglima Armada RI Kawasan Timur (Pangarmatim) Laksamana Muda TNI Agung Pramono, S.H.,M.Hum., Komandan Korps Marinir (Dankormar) Mayjen TNI (Marinir) A. Faridz Washington, Komandan Gugur Tempur Laut Armatim (Danguspurlatim) Laksamana Pertama TNI Arie Sudewo, S.E., Kepala Dinas Fasilitas Pangkalan Angkatan Laut (Kadisfaslanal) Laksamana Pertama TNI Lefrand Alanus Tuelah, Komandan Pusat Penerbangan Angkatan Laut (Danpuspenerbal) Laksamana Pertama TNI I Nyoman Nesa, Komandan Pangkalan Utama Angkatan Laut VIII (Danlantamal VIII) Laksamana Pertama TNI Guguk Handayani, serta pejabat lainnya. Ketika di Nunukan Kasal disambut oleh Komandan Lanal Nunukan, para pejabat Pemda Nunukan, Kepala BPPD, unsur Muspika, tokoh masyarakat, dan masyarakat Pulau Sebatik.

Dalam kunjungannya, Kasal dengan menggunakan kapal cepat  combat boat, yakni Kapal Angkatan Laut (KAL) Sei Ular dan KAL Ambalat berlayar menuju Pos Angkatan Laut (Posal) di Sei Pancang yang memiliki nilai strategis dalam penghitungan batas Maritim. Di wilayah perbatasan ini Kasal berkesempatan untuk memberikan piagam penghargaan dan cinderamata kepada 14 warga masyarakat sebagai bentuk rasa terima kasih sehubungan telah menghibahkan tanahnya kepada TNI Angkatan Laut untuk kepentingan pembangunan Posal dan Pos Korps Marinir yang bertugas di Pulau Sebatik. “Peluru ini pada jaman dulu digunakan untuk berperang dan menghancurkan musuh tapi sekarang peluru ini digunakan untuk mempererat hubungan silaturahmi antara TNI Angkatan Laut dengan masyarakat,” ucap Kasal pada saat akan memberikan cenderamata berupa peluru di sambut tepuk tangan dengan senyum lebar masyarat Sebatik.

Kasal Laksamana TNI Dr. Marsetio secara simbolis juga meletakkan batu pertama pembangunan perumahan dinas (rumdis) tipe-36 sebanyak 12 unit yang diperuntukan bagi prajurit yang bertugas di Pos-Pos Angkatan Laut di Pulau Sebatik, yaitu 4 unit rumdis di Posal Sei Nyamuk, dan 4 unit rumdis di Posal Sei Pancang, serta 4 unit rumdis Posal Sei Taiwan. Dengan dibangunnya rumdis tersebut diharapkan dapat memberikan rasa nyaman bagi para prajurit yang mengemban tugas di wilayah perbatasan, sekaligus dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat setempat serta bagi perkembangan Pulau Sebatik yang saat ini secara pesat melaksanakan pembangunan infrastruktur. Selain itu juga tingkat keamanan yang terus semakin membaik telah memacu pertumbuhan ekonomi di pulau tersebut.

Kasal juga berkesempatan memberikan bantuan tali asih berupa sembako kepada prajurit TNI yang bertugas di perbatasan antara lain Posal-Posal, Satgasmar dan Satgas Pamtas  serta memberikan bantuan untuk masyarakat Sebatik berupa lima unit peralatan filter air bersih yang diterima oleh Camat Sebatik Timur  Burhanudin.







Sumber : Poskota

1 komentar:

  1. Sebuah kebanggan sendiri apabila seorang prajurit mendapat kesempatan bertemu muka dg Pimpinan Tertingginya apalagi kalau mendapat kesempatan berjabat tangan dgnya.
    Itu tangan sampai di elus - elus beberap kali sambil berdo'a : " Kapan ada tambahan uang LP ( Lauk Pauk ).??? " trus di ceritakan nggak bosen2-nya dengan sesama rekannya, sungguh mengharukan sungguh menyentuh hati nurani "Boleroes11" setiap menyaksikan moment tersebut, bgm patuh dan hormatnya prajurit kpd komandannya, sungguh luar biasa mereka yg telah melatih dan mencetak prajurit tersebut.
    Seandainya pendidikan kita juga mengetrapkan sebagian kecil sistim pendidikan militer kepada generasi muda kemungkinan akan akan muncul generasi muda baru yg disiplin, kokoh kuat dan daya juangnya tinggi, sayang dunia pendidikan kita di selimuti dg tata cara transaksional.
    Jadi " menetes air mata " "Boleroes11" ingat masa lalu...................
    Ini, " Boleroes11" heh, opo abamu. He....he.....he........

    BalasHapus