Sabtu, Juni 22, 2013
17
SURABAYA-(IDB) : Direktur Utama PT PAL Indonesia (Persero) M. Firmansyah Arifin mengatakan program transfer of technology (ToT) kapal selam ke Korea Selatan cenderung merugikan kepentingan nasional. Setelah mempelajari klausul kontraknya, Firmansyah melihat program ToT itu lebih menekankan pada learning by seeing, bukan learning by doing.

Akibatnya, tenaga ahli Indonesia yang dikirm ke Korea Selatan sebatas melihat proses pembuatan tanpa terjun langsung mempelajari teknologinya. Skema kerja sama seperti ini, menurut dia, lebih menguntungkan Korea ketimbang Indonesia. "Memang kami harus mencuri teknologinya karena Korea dulu juga mengambil teknologi dari Jerman," kata Firmansyah usai menandatangani nota kesepahaman dengan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya di gedung Rektorat ITS, Jumat, 21 Juni 2013.

Daewoo Shipbuilding Marine Engineering co. Ltd, kata dia, sekedar memberikan gambar kapal selam. Padahal, mempelajari rekayasa teknologi kapal selam tidak cukup dengan melihat gambar. Tapi nasi sudah menjadi bubur. Kini Firmansyah tinggal berharap bisa menempatkan lebih banyak tenaga ahli dari kampus dalam program ToT untuk melakukan kajian ilmiah.

Dirinya yakin Korea Selatan tidak akan memberikan ilmu secara tulus kepada Indonesia. Firman juga mengaku kesal dengan campur tangan orang-orang yang sebetulnya tidak paham dengan teknis pembuatan kapal selam. Padahal, seorang tenaga ahli harus mempunyai jam terbang, intelegensia tinggi, dan kecakapan. "Kalau tidak, ke sana hanya jadi wisatawan saja. Yang dikirim bukan pure dari industri galangan saja, tapi harus disisipi orang perguruan tinggi," kata Firmansyah.

Saat ini ada delapan orang ahli desain yang berangkat ke Korea Selatan. Rencananya yang diberangkatkan sejumlah 206 jiwa dengan rincian 20 tenaga ahli desain dan 186 tenaga ahli bagian produksi. Program ini terkait dengan pemesanan tiga unit kapal selam buatan Korea oleh pemerintah Indonesia.

Rektor ITS Triyogi Yuwono turut prihatin dengan skema kerja sama kapal selam tersebut. Triyogi menjamin tenaga ahli ITS di industri perkapalan dan kapal selam sudah mempunyai pengalaman. Saat ini pihaknya sedang melakukan riset kapal selam jenis Midget 22 Meter di laboratorium hidrodinamika milik BPPT.

Setelah disekolahkan ke Korsel, ia berharap kemampuan intelektual anak bangsa bisa membikin kapal selam secara mandiri. "Kita libatkan lintas disiplin ilmu. Kementerian Pertahanan juga sudah menujuk ITS sebagai tim leader," kata Triyogi.

Ketua Pusat Kerja Sama dan Promosi IPTEKS-ITS, Raja Oloan Saut Gurning, mendesak pemerintah untuk lebih serius memperhatikan usaha transfer teknologi alat utama sistem persenjataan (alutsista) demi kepentingan nasional. Sebab, realisasi penguatan alutsista Indonesia dalam dua tahun terakhir, kata Saut, lebih menguntungkan kepentingan asing. "Kita ini banyak dikendalikan asing. Jangan sampai program ToT kapal selam ke Korea justru merugikan Indonesia," ucap Saut. 

PT. PAL Kirim 8 Tenaga Ahli Ke Korsel Untuk ToT Kapal Selam

PT PAL Indonesia (Persero) segera mengirimkan 8 enjineer ke Korea Selatan, untuk alih teknologi pembuatan kapal selam pesanan Kementerian Pertahanan yang diproduksi  di perusahaan galangan Daewoo.

Direktur Utama PT PAL Indonesia M. Firmansyah Arifin mengatakan  proyek pembuatan kapal selam di Korea Selatan dibarengi dengan alih teknologi kepada ahli perkapalan dari BUMN tersebut.

Hal itu didasarkan kesepakatan antara Kementerian Pertahanan dan Daewoo.

Menurut dia, tenaga ahli PAL yang disiapkan untuk proses alih teknologi kapal selam sebanyak 206 orang, terdiri dari 186 tenaga ahli bidang produksi, dan 20 orang bidang desain.

“Dalam tahap awal, kami akan mengirimkan 8 enjineer yang kini dalam proses administrasi (pengurusan visa) untuk diberangkatkan ke Korea Selatan,” ujarnya di sela-sela penandatanganan nota kesepahaman tentang kajian teknologi kapal selam antara PT PAL Indonesia dengan ITS, hari ini Jum’at (21/6 2013).

Firmansyah mengharapkan proses alih teknologi kapal selam di Korea Selatan berlangsung lancar, sehingga pembuatan alat utama sistem persenjataan (alutsista) tersebut dapat dilakukan di PAL mulai 2015.

“Masalahnya, pihak Daewoo mempersyaratkan bahwa tenaga ahli yang kami kirimkan berusia kurang dari 30 tahun dan proses alih teknologi berlangsung by site seeing (datang hanya untuk melihat) dan bukannya learning by doing. Persyaratan seperti ini menyulitkan proses alih teknologi,” tuturnya.

Kapal selam yang akan dibuat di PAL merupakan bagian dari tiga kapal selam pesanan Kementerian Pertahanan, yang dua unit di antaranya diproduksi di Korea Selatan.







Sumber : Tempo

17 komentar:

  1. lhow om bolereos gmana ini malah dirugikan...

    haduh... 300 jt dolar tambahan dari 1 milyard, cum bwat pariwisata aj.. cuma melihat2.. haduh.. ktipu kita sama proyek CBG... kebnyakan ngincer TOT jdnya bgini ktipu sama orang korea...

    BalasHapus
  2. Dari kemaren yg namanya TOT itu adalah mimpi basah disiang bolong, lha beli 3 biji changbego mau dapat teknologinya,mana mau korya kasih begitu murah. Lain hal nya kalo beli sampai 20 unit,bisa jd dikasih. Kalo kita mau buat kasel sendiri yg paling praktis ya beli lisensi,bukan berkhayal TOT lewat beli 3 biji. Ya seperti SS-1 Pindad merupakan lisensi FN FAL Belgia, setelah pinter keluarlah SS-2 yg 80% karya anak bangsa.

    BalasHapus
  3. Sebaiknya kita bersikap dewasa dlm menghadapi persoalan ToT Kapal Selam, jngn antar pejabat institusi membuat release sendiri-sendiri.
    Apabila ada " masalah " sekecil apapun, sebaiknya di bicarakan dan di koordinasikan secara baik dan layak dg yg lain.
    Apapun menurut hemat saya yg memegang kendali kontrak pengadaan KS dg segala " scope of works " kan ada.
    Nah apabila terjadi " dispute " atau " neglected " pada perjalanan kontrak kan dpt dibicarakan antar pihak.
    Menurut hemat saya tidak " elok " antar pejabat mengeluarkan contra release pada pejabat yg lain, maaaalllluuuuu........wong pinter kok kerja nggak akur atau nggak terkoordinir dg baik.
    Padahal beliau2 itu kan orang - orang pilihan dan puinter2 pooll.
    Persoalan ToT nggak di peroleh, masyarakat kita juga mau ngapain, demo juga nggak menyelesaikan masalah. Paling LSM yg ngeruk keuntungan dg menyebar luaskan informasi yg kemudian akan di balas dg hal -hal yg kontra produktive.
    Kalau ada " hengky pengky " masyarakat juga nggak akan ribut, wong nanti yg "main" juga pasti pergi ke "balikpapan" di rumah idaman 2x2 mtr.
    Silakan saja, nanam kebaikan dan nanam kebenaran iru lebih utama.!!!!!
    Ini, " Boleroes11" heh, opo abamu. He....he.....he.......

    BalasHapus
  4. Betuuul.... yuk komen yg kotor2 yuk!....
    Kwkwkwkwk...
    Gue bau kaya' babi!...
    Kwkwkwkwk....

    BalasHapus
  5. TJIA PEK DEEEEHHH !!!!

    BalasHapus
  6. host quiz : negara mana yg menipu negara indonesia dalam hal transfer teknologi kapal selam..
    penjawab: korea selatan

    host quiz: negara mana yg meminta agar teknisi2 kapal selam indonesia cukup melihat lihat saja seperti karya wisata padahal perjanjian awalnya boleh ikut membuat
    penjawab : korea selatan

    host quiz: trus negara mana yg ingkar janji soal transfer teknologi pesawat tempur kfx-ifx
    penjawab: korea selatan

    host quiz: negara mana yg di beli truk angkut militer nya oleh indonesia ampe seribu unit dan indonesia ngeluarin dana jutaan dolar yg kalo gak salah nama perusahaan nya hyundai
    penjawab : korea selatan

    host quiz: negara mana pembuat panser canon yg di beli pemerintah indonesia dgn ngeluarin biaya puluhan juta dolar dan di beri nama " TARANTULA"
    penjawab :korea selatan

    host quiz : okey karena anada sudah menjawab lima pertanyaan dgn benar maka anda berhak dapat uang 500 rb rupiah tidak cash nanti di transfer,, dan anda masuk di acara KENA DECH.. di sana ada kamera, kamera, dan kamera.. karena saya dari korea selatan jadi anda tunggu saja ya uang transferan nya nanti pasti di kirim kok..

    penjawab: terima kasih tuan saya tunggu ya uang transferan nya.. terima kasih.. terima kasih.. hehehe...



    BalasHapus
  7. TOT MARKOTOT : hampir saban hari kita bahas bersama saudara ano ano and boler eleven ! " yg menurut boler11 " boler ridak rindu tot ! hhh.....
    " jadi saudara ano : keluhan derekrur pt pal firmansah , sudah basi ! sudah terjadi triak 2 bagusnya lapor polisi .

    BalasHapus
  8. DIBALIK KESULITAN KITA HARUS YAKIN BAHWA PASTI ADA JALAN KELUARNYA (YEN TEMEN PASTI TINEMU),KITA DOAKAN SAJA APA YANG JADI MIMPI INDONESIA KELAK MACAM INDUSTRI HANKAM YANG BESAR KELAK TERWUJUD,WALAUPUN ILMUWAN2,PEJABAT2 TERKAIT KESULITAN YANG MEREKA HADAPI,INSYA ALLAH KITA DOAKAN MEREKA KELAK MENEMUKAN JALAN KELUARNYA,DAN KELAK AKAN MENJADI KEBANGGAAN BANGSA INDONESIA.

    BalasHapus
  9. kenapa sih kita tidak buat kapal selam sendiri..apapun hasilnya gak masalah....knp selalu harus bergantung kenegara lain..

    BalasHapus
  10. Ano oo.27 dan 07.08. Semua peralatan perang hampir dipastikan dpt di dalam negeri.
    Disiplin ilmu dasarnya banyak yg ngerti dan dpt dipraktekan.
    Masalahnya mengapa harus tergantung dg pihak luar?
    1.kita tdk pernah merancang bangun material yg diperlukan
    2. Kita kurang mendukung kegiatan riset dan uji coba.
    3. Kita tdk mempunyai industri dasar dan industri komplementer.
    4. Kita "terpaksa" harus beli karena kebutuhan mendesak
    5. Kita selalu terdesak kebutuhan
    6. Kita selalu dalam kondisi " panik "
    7. Kita selalu mudah di rayu oleh para salesman.
    8. Kita selalu pengen cepat "sejahtera" sendiri
    9. Kita selalu mementingkan "kelompok" sendiri
    10. Kita senang mengejek / mencemooh / menginjak - injak tata aturan yg dibuat sendiri.
    Seperti ano anggota PP2A yg selalu ngomong jorok dan kasar padahal itu tidak pantas dan merendahkan diri sendiri serta secara tidak langsung dan juga langsung " merendahkan " Allah swt yg telah berkenan memberi kesempatan hidup di dunia sementara waktu, setelah itu semuanya pergi ke "Balikpapan" dlm waktu yg lama dan abadi.
    Khususon pada adrian kalibata semoga Allah memberikan hidayah dan maghfiroh atas kekhilafannya. Amien.....
    Masih ada waktu untuk kembali ke jalan yg baik....pergunakan dan manfaatkan itu sebelum pergi ke " Balikpapan" Adrian kalibata.!!!

    BalasHapus
  11. Jiwa konsumtif kita itu lebih besar dibanding produktif.seandainya ada yang pnya jiwa produktif terganjal dana atau sudah diremehkan terlebih dahulu baik oleh masyarakat atau petinggi-petinggi negeri ini.

    BalasHapus
  12. emang udah nasib negara goblok, slalu kna tipu..........

    BalasHapus
    Balasan
    1. Termasuk loe juga warga negara goblok...

      Hapus
  13. akibat si buya terlalu pro barat di korbankan semua , kenapa gak berkaca ke pakistan dan cina " mereka sibuk alih tehnologi tot kapal fregat sebayak 4 buah dari thn 2005 , 3 di bangun di cina dan sudah terkirim semua , tinggal 1 buah fragat di buat galangan kapal pakistan september di resmikan ! " kita sebaliknya duwit amblas tot gak jellas dan kapal selam atau ftegat hanya mimpi belaka . tragiss!

    BalasHapus
  14. makan itu OTE-OTE rasa lontong Korea....

    kerja sama kok sama negara yg masih amatir,ya ini resiko'nya.sama2 beli langsung saja ke Produsen,ada Rusky,ada Jerman,Perancis yg pastinya produknya lebih ampuh dari Korea.

    BalasHapus
  15. gak taulah presiden sby ....negaramu di setir terlalu ke kanan jadi tambah gak karuan . 10 tahun dua priode hanya keluarga sarwo edi tambah makmur luar biasa .

    BalasHapus
  16. Jd slama tender ks pd wktu itu,indo bner2 kmakan rayuan gombal korsel ya.. Alih2 ingin beli kilo mala dpt ons..

    BalasHapus