NUNUKAN-(IDB) : Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal)
Laksamana TNI Dr. Marsetio beserta rombongan melaksanakan kunjungan ke
Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Nunukan, Kalimantan Timur, Kamis (20/6).
Kunjungan tersebut bertujuan untuk mengecek kesiapan prajurit TNI
Angkatan Laut, baik unsur-unsur kapal perang (KRI) yang beroperasi di
perairan Ambalat maupun Satuan Tugas Korps Marinir (Satgasmar) yang
bertugas di Pulau Sebatik, wilayah yang berbatasan dengan negara
Malaysia tersebut.
Turut mendampingi Kasal dalam kunjungan tersebut: Asisten Operasi
(Asops) Kasal Laksamana Muda TNI Didit Herdiawan, M.P.A., M.B.A.,
Asisten Pengamanan (Aspam) Kasal Laksamana Muda TNI Ir. I Putu Yuli
Adnyana, M.H., Panglima Armada RI Kawasan Timur (Pangarmatim) Laksamana
Muda TNI Agung Pramono, S.H.,M.Hum., Komandan Korps Marinir (Dankormar)
Mayjen TNI (Marinir) A. Faridz Washington, Komandan Gugur Tempur Laut
Armatim (Danguspurlatim) Laksamana Pertama TNI Arie Sudewo, S.E., Kepala
Dinas Fasilitas Pangkalan Angkatan Laut (Kadisfaslanal) Laksamana
Pertama TNI Lefrand Alanus Tuelah, Komandan Pusat Penerbangan Angkatan
Laut (Danpuspenerbal) Laksamana Pertama TNI I Nyoman Nesa, Komandan
Pangkalan Utama Angkatan Laut VIII (Danlantamal VIII) Laksamana Pertama
TNI Guguk Handayani, serta pejabat lainnya. Ketika di Nunukan Kasal
disambut oleh Komandan Lanal Nunukan, para pejabat Pemda Nunukan, Kepala
BPPD, unsur Muspika, tokoh masyarakat, dan masyarakat Pulau Sebatik.
Dalam kunjungannya, Kasal dengan menggunakan kapal cepat combat
boat, yakni Kapal Angkatan Laut (KAL) Sei Ular dan KAL Ambalat berlayar
menuju Pos Angkatan Laut (Posal) di Sei Pancang yang memiliki nilai
strategis dalam penghitungan batas Maritim. Di wilayah perbatasan ini
Kasal berkesempatan untuk memberikan piagam penghargaan dan cinderamata
kepada 14 warga masyarakat sebagai bentuk rasa terima kasih sehubungan
telah menghibahkan tanahnya kepada TNI Angkatan Laut untuk kepentingan
pembangunan Posal dan Pos Korps Marinir yang bertugas di Pulau Sebatik.
“Peluru ini pada jaman dulu digunakan untuk berperang dan menghancurkan
musuh tapi sekarang peluru ini digunakan untuk mempererat hubungan
silaturahmi antara TNI Angkatan Laut dengan masyarakat,” ucap Kasal pada
saat akan memberikan cenderamata berupa peluru di sambut tepuk tangan
dengan senyum lebar masyarat Sebatik.
Kasal Laksamana TNI Dr. Marsetio secara simbolis juga meletakkan batu
pertama pembangunan perumahan dinas (rumdis) tipe-36 sebanyak 12 unit
yang diperuntukan bagi prajurit yang bertugas di Pos-Pos Angkatan Laut
di Pulau Sebatik, yaitu 4 unit rumdis di Posal Sei Nyamuk, dan 4 unit
rumdis di Posal Sei Pancang, serta 4 unit rumdis Posal Sei Taiwan.
Dengan dibangunnya rumdis tersebut diharapkan dapat memberikan rasa
nyaman bagi para prajurit yang mengemban tugas di wilayah perbatasan,
sekaligus dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat setempat serta
bagi perkembangan Pulau Sebatik yang saat ini secara pesat melaksanakan
pembangunan infrastruktur. Selain itu juga tingkat keamanan yang terus
semakin membaik telah memacu pertumbuhan ekonomi di pulau tersebut.
Kasal juga berkesempatan memberikan bantuan tali asih berupa sembako
kepada prajurit TNI yang bertugas di perbatasan antara lain Posal-Posal,
Satgasmar dan Satgas Pamtas serta memberikan bantuan untuk masyarakat
Sebatik berupa lima unit peralatan filter air bersih yang diterima oleh
Camat Sebatik Timur Burhanudin.
Sumber : Poskota
Sebuah kebanggan sendiri apabila seorang prajurit mendapat kesempatan bertemu muka dg Pimpinan Tertingginya apalagi kalau mendapat kesempatan berjabat tangan dgnya.
BalasHapusItu tangan sampai di elus - elus beberap kali sambil berdo'a : " Kapan ada tambahan uang LP ( Lauk Pauk ).??? " trus di ceritakan nggak bosen2-nya dengan sesama rekannya, sungguh mengharukan sungguh menyentuh hati nurani "Boleroes11" setiap menyaksikan moment tersebut, bgm patuh dan hormatnya prajurit kpd komandannya, sungguh luar biasa mereka yg telah melatih dan mencetak prajurit tersebut.
Seandainya pendidikan kita juga mengetrapkan sebagian kecil sistim pendidikan militer kepada generasi muda kemungkinan akan akan muncul generasi muda baru yg disiplin, kokoh kuat dan daya juangnya tinggi, sayang dunia pendidikan kita di selimuti dg tata cara transaksional.
Jadi " menetes air mata " "Boleroes11" ingat masa lalu...................
Ini, " Boleroes11" heh, opo abamu. He....he.....he........