SABANG-(IDB) : Patroli terkoordinasi TNI AL dengan
Angkatan Laut India dengan nama sandi Patkor Indindo digelar yang ke
21 tahun 2013, TNI AL menugaskan KRI Patiunus-384, sedangkan angkatan
laut India melibatkan kapal perang Indian Navy Ship (INS) Mahish L 19
dan INS Bangaram T 65.
Patroli terkoordinasi 21/13 tersebut dilaksanakan di perairan wilayah
perbatasan negara masing-masing negara guna melaksanakan operasi
keamanan laut dan mengamankan jalur lalu lintas pelayaran internasional.
KRI Patiunus-384, dengan Komandan KRI Letkol laut (P) Tubagus Budi
Wahyudi selama berada di Port Blair India melaksanakan rangkaian
kegiatan diantaranya kunjungan kehormatan, kunjungan kapal dan cocktail
party di geladak KRI .
Selain itu KRI Patiunus-384 melaksanakan latihan bersama
diantaranya manuver taktis dan latihan komunikasi dengan kapal perang
India pada saat memasuki dan meninggalkan wilayah perairan India.
Sedangkan pada saat dilaksanakan kegiatan coktail party di KRI
Patiunus-384 di dermaga Port Blair India, dihadiri para pejabat Angkatan
laut India di Pulau Andaman dan Nicobar, Ketua delegasi TNI AL
Laksamana pertama TNI Laksma TNI Arusukmono Indra Sucahyo yang
sehari-hari menjabat Komandan Gugus Keamanan Laut Komando Armada RI
Kawasan Barat, Atase pertahanan Indonesia Kolonel laut (E) Arief
Hananto dan Komandan Satgas Kolonel laut (P) Nur Singgih yang
sehari-hari menjabat Komandan Satuan Kapal Eskorta Komando Armada RI
Kawasan Barat, serta perwakilan perwira dari angkatan laut India dan
TNI AL.
Sumber : Poskota
kapalnya bagus yang mana ? RI atau India ?
BalasHapushttp://tinyurl.com/terpaksa-kaya
Bagusan kapal perang buatan anak play group...xixixixi
BalasHapusnegaeri salman khan ,dabang dabangg....lebih speriorr belanja alutsista negara india di dahulukan bukan antar golongan ,hasil yata beda amat ,kapal induk ,kruser ,destroyer apa lagi fregat numpuk dan india gak mau di atur negara luar yata jellas merugikan ,kebijakan pro india bukan tampa rintangan godaan tawaran duwit kontan datang bak air terjun ,bruntungnya india dari dahoo loo di kontrol parlement ,tidak main tanda tangan asal perut kenyang buncit mirip kerbau duguu." indonesia kan baru kemaren negara di kontrol parlement lumayan ada oposisi berkompetisi yg di untungkan rakyat .walau sejujurnya arus politek di indonesia merugikan negara barat ,berdemokrasi sytem negara jellas beda ,contoh yata leader ship kapital jakarta.
BalasHapussetujouu... jangan pilih Partai yg lmbangnya Kerbau Dungu yaotu PDIP
BalasHapus