Selasa, Februari 12, 2013
4
JAKARTA-(IDB) : Komandan Pasmar-2 Brigadir Jenderal TNI (Mar) Buyung Lalana bertindak selaku inspektur upacara mewakili Komandan Korps Marinir Mayor Jenderal TNI (Mar) A. Faridz Washington pada upacara  pembukaan Latihan bersama (Latma) Silent Iron 13-1 di lapangan tembak pistol Jusman Fuger Kesatrian Marinir Hartono Cilandak, Jakarta Selatan, Senin (11/02)

Latihan bersama tersebut selain bertujuan untuk mempererat persahabatan juga meningkatkan kerja sama Militer Indonesia dengan Amerika Serikat serta meningkatkan profesionalisme prajurit Denjaka, US Navy Seal dan US Marsoc dalam rangka mendukung tugas pokok satuan.
Dalam amanat Dankormar yang dibacakan oleh Danpasmar-2  menyampaikan, bahwa Negara Indonesia merupakan negara kepulauan yang mempunyai wilayah laut yang cukup luas serta mempunyai kekayaan alam yang sangat besar di dalamnya dan kondisi ini sangat rentan dari segala bentuk ancaman, baik ancaman potensial maupun faktual, untuk itu diperlukan keberdaaan TNI-AL yang kuat dan professional dalam menghadapi segala bentuk ancaman tersebut. 

Pada amanatnya yang lain Dankormar menjelaskan latihan yang akan dilaksanakan mulai tanggal 11 hingga 28 Pebruari 2013 antara Denjaka dengan US Navy Seals ini adalah salah satu bentuk kerja sama pemerintah Indonesia-Amerika dalam bidang militer yang bersandikan Silent Iron 13-1 dimana latihan ini berbeda dengan Latma yang pernah dilaksanakan sebelumnya baik Maritime Counter Terrorism Operastion (Plash Iron 06-03) maupun Plash Iron 07-03, karena pada Latma ini dillaksanakan latihan yang meliputi dua aspek media laut dan darat.

Hadir dalam acara pembukaan latihan tersebut Para Asisten Kaspasmar-2, Para Dankolak Pasmar-2, Atase US Marine Letkol Avila, Perwakilan Puspenerbal Mayor Laut Rifai dan Perwakilan dari KPLP   Bpk. Fourmansyah.    






Sumber : Kormar

4 komentar:

  1. Sayang ilmu dan hasil latihan yang sangat khusus ...sus...sus tsb, tidak dpt di implementasikan untuk mengatasi teror terorisme yg ada
    Di tanah air mis dibawah BKO Kepolisian, sambil menyenergikan antara Densus 88 dan militer.

    BalasHapus
  2. Kalau gak gitu polisi gak ada kerjaan dong

    BalasHapus
  3. Heran dengan corak loreng marinir yang baru kok kayak kembali ke era 40 50an...pake loreng macan tutul.....

    BalasHapus
  4. Sebenarnya itu adalah loreng pertama KKO alias Korps Komando AL. Saya melihat pertama kali pada tahun 1960-an jadi bukan Lorengnya Special Troopen Belanda tahun 1940-an, yg nyerbu Yogyakarta pada waktu clash ke 2.
    Setelah selesai konfrontasi dg Malaysia, muncul loreng baru yg berwarna campuran antara lain, cokllat, hijau, dan abu-abu, yg terkenal dg loreng rawa, kelihatannya untuk memeriahkan loreng darah mengalirnya RPKAD, dan loreng PGT sekarang Paskhas yg di dominasi warna hijau muda, ada abu-abu, dan loreng Mobrig sekarang Brimob hijau dan ada kuningnya. Kalau dari 3 Angkatan memakai loreng yg sudah biasa kita lihat maka mana yg menunjukkan bahwa yg memakai loreng tsb adalah prajurit Marinir kita? Apa perbedaannya? Ada yg tahu, monggo.

    BalasHapus