MAKASSAR-(IDB) : Panglima Komando Operasi TNI Angkatan Udara (Pangkoopsau) II, Marsekal Muda TNI
Agus Supriatna mengatakan untuk melaksanakan tugas pokok Koopsau II
khususnya berkaitan dengan pengoperasian alutsista, dituntut untuk dapat
melakukan efisiensi penggunaan jam terbang dengan prioritas kepentingan
operasi dan maintaining skill bagi para awak pesawat. Hal ini, diakui
Pangkoopsau II, memang sangat dilematis.
Oleh karena itu, dia meminta para komandan satuan jajaran agar harus mengambil langkah-langkah kongkrit, sehingga dengan keterbatasan alokasi jam terbang tidak sampai memengaruhi kemampuan awak pesawat.
“Misi penerbangan harus tetap dapat terlaksana dengan lancar, aman dan selamat. Sasaran akhir bidang operasi dan latihan terlaksana dengan baik serta tercapainya zero accident,” kata Pangkoopsau II, Marsda TNI Agus Supriatna saat membuka kegiatan Rapat Kerja Teknis (Rakernis) Koopsau II di ruang rapat Suryadharma, Makoopsau II Makassar, Jumat (8/2).
Rakernis ini berlangsung selama dua hari, Jumat dan Sabtu (8-9/2/2013). Hadir pada acara pembukaan antara lain Kepala Staf Koopsau II, Marsma TNI A. Dwi Putranto dan seluruh Komandan Lanud jajaran Koopsau II beserta para Ketua Pia Ardhya Garini dan Yasarini cabang jajaran Koopsau II. Hadir pula para perwira penghubung atau Liason Officer TNI Angkatan Udara yang berada di Kodam-kodam wilayah jajaran Koopsau II.
Menurut Agus Supriatna, selain sebagai ajang silaturahmi dan koordinasi antara para Komandan Lanud dengan para pejabat Makoopsau II, Rapat Kerja Teknis juga bertujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan program kerja dan anggaran Koopsau II tahun 2012 sekaligus mempersiapkan rencana pelaksanaan program kerja tahun 2013.
Rakernis juga dimaksudkan untuk memberikan gambaran awal, menerima saran masukan dari satuan jajaran serta menyamakan visi dan misi, persepsi maupun penafsiran terhadap kebijakan pimpinan TNI AU, dalam rangka mendukung dan mensukseskan pelaksanaan tugas pokok TNI AU.
Menurut siaran pers Dinas Penerangan TNI AU (Dispenau), Rakornis Koopsau II mengangkat tema ”Melalui Rapat Kerja Teknis Koopsau II TA. 2013 Koopsau II Siap Mendukung Komitmen dan Semangat Revitalisasi Alutsista TNI AU Guna Memantapkan Profesionalisme dan Eksistensi Peran TNI AU di Bidang Pertahanan.”
Oleh karena itu, dia meminta para komandan satuan jajaran agar harus mengambil langkah-langkah kongkrit, sehingga dengan keterbatasan alokasi jam terbang tidak sampai memengaruhi kemampuan awak pesawat.
“Misi penerbangan harus tetap dapat terlaksana dengan lancar, aman dan selamat. Sasaran akhir bidang operasi dan latihan terlaksana dengan baik serta tercapainya zero accident,” kata Pangkoopsau II, Marsda TNI Agus Supriatna saat membuka kegiatan Rapat Kerja Teknis (Rakernis) Koopsau II di ruang rapat Suryadharma, Makoopsau II Makassar, Jumat (8/2).
Rakernis ini berlangsung selama dua hari, Jumat dan Sabtu (8-9/2/2013). Hadir pada acara pembukaan antara lain Kepala Staf Koopsau II, Marsma TNI A. Dwi Putranto dan seluruh Komandan Lanud jajaran Koopsau II beserta para Ketua Pia Ardhya Garini dan Yasarini cabang jajaran Koopsau II. Hadir pula para perwira penghubung atau Liason Officer TNI Angkatan Udara yang berada di Kodam-kodam wilayah jajaran Koopsau II.
Menurut Agus Supriatna, selain sebagai ajang silaturahmi dan koordinasi antara para Komandan Lanud dengan para pejabat Makoopsau II, Rapat Kerja Teknis juga bertujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan program kerja dan anggaran Koopsau II tahun 2012 sekaligus mempersiapkan rencana pelaksanaan program kerja tahun 2013.
Rakernis juga dimaksudkan untuk memberikan gambaran awal, menerima saran masukan dari satuan jajaran serta menyamakan visi dan misi, persepsi maupun penafsiran terhadap kebijakan pimpinan TNI AU, dalam rangka mendukung dan mensukseskan pelaksanaan tugas pokok TNI AU.
Menurut siaran pers Dinas Penerangan TNI AU (Dispenau), Rakornis Koopsau II mengangkat tema ”Melalui Rapat Kerja Teknis Koopsau II TA. 2013 Koopsau II Siap Mendukung Komitmen dan Semangat Revitalisasi Alutsista TNI AU Guna Memantapkan Profesionalisme dan Eksistensi Peran TNI AU di Bidang Pertahanan.”
Sumber : Jurnas
Agar mendukung readinees para pilot dan crew sebaiknya segera diajukan anggaran untuk pengadaan Simulator yg Full Flight Simulator.
BalasHapusAda perusahaan di Bandung yg sudah mampu membuat Full Flight Simulator, tapi kalau mau yg hueebat dan komisinya banyak ya mesti beli dari luar. Tinggal pilih, kalau yg buatan dlm negeri gampang di kontak kalau ada kerusakan, kalau yg dari luar duitnya gede untuk ngongkosi kesini.
Usul buat TNI AU,pespur Su 30 tak usah ikut patroli,cukup standby dibeberapa titik di Indonesia untuk intersep seperti Medan,Makasar,dan Papua bila sudah bisa airport disana menampung.Kalo cuma di satu titik keburu kabur tu pespur asing yang nyelinap disekitar perbatasan macam papua dan ujung sumatra.Untuk patroli cukup CN 235 pengintai.Kita tak lagi perang kok.Umur pake SU 30mk bisa dihemat .
BalasHapus