SURABAYA-(IDB) : Usai
melaksanakan perbaikan dan pemeliharaan menyeluruh (Hardepo) selama
kurang lebih satu tahun, empat Kapal Perang Republik Indonesia (KRI)
jajaran Koarmatim siap bertugas kembali mendukung operasi laut di
wilayah Koarmatim. Kesiapan unsur laut tersebut ditandai dengan acara
penyerahan empat kapal perang dari Dinas Material Angkatan Laut
(Dismatal) oleh Kadismatal Laksamana Pertama TNI Ir. Bambang Nariyono,
M.M., kepada Pangarmatim Laksamana Muda TNI Agung Pramono, S.H., M.Hum,
bertempat di atas Geladak KRI Kerapu-812 yang sedang bersandar di
Dermaga Koarmatim Ujung Surabaya, Selasa (12/02).
Ke
empat kapal perang tersebut yaitu satu Kapal Cepat Torpedo (KCT) KRI
Singa-651, dua kapal Buru Ranjau (BR) KRI Pulau Raas-722, KRI Pulau
Rimau-724 dan satu kapal jenis Fast Patrol Boat (FPB) KRI Kerapu-812.
Unsur laut tersebut telah mengalami perbaikan menyeluruh selama kurang
lebih satu tahun mulai tahun 2012 sampai dengan tahun 2013. Adapun
bagian kapal yang mengalami perbaikan dan modernisasi meliputi bangunan
kapal (platform), sistem sensor dan persenjataan Sensor Weapon Control (SEWACO)
serta permesinan. Selama proses Hardepo ke empat kapal tersebut dibawah
tanggung jawab Dismatal selaku koordinator pelaksana perbaikan.
Sebelum
acara penyerahan kapal perang tersebut, Kadismatal menyampaikan ceramah
pembekalan kepada seluruh Perwira Korps Teknik, bertempat di Gedung
Panti Tjahaya Armada (PTA) Koarmatim yang dihadiri oleh Asisten Logistik
(Aslog) Pangarmatim Kolonel Laut (T) Edi Suhardono, S.E., selaku Wakil
Ketua Pembina Korps Teknik wilayah timur. Dalam amanatnya yang dibacakan
Aslog, Pangarmatim menyampaikan beberapa hal di antaranya, TNI AL
merupakan salah satu matra yang Heavy Material karena memilki
beragam Alat Utama Sitem Persenjataan (Alutsista) dengan teknologi
tinggi. Oleh karenanya, penguasaan Alutsista ini sangat dipengaruhi oleh
perkembangan ilmu dan teknologi serta tingkat kedisiplinan personel
pengawaknya.
“Untuk
itu, dalam pengawakan maupun pemeliharaan Alutsista TNI AL dibutuhkan
kualitas personel dengan profesionalisme yang memadai, agar diperoleh
optimalisasi dalam penggunaan maupun perawatannya. Salah satu parameter
dalam mengukur tingkat keberhasilan tersebut adalah terwujudnya
pelaksanaan tugas tanpa kecelakaan kerja (Zero Accident),” kata Pangarmatim.
Sumber : Koarmatim
Jadi yg habis diperbaiki adalah : 1 KRI Singa ex Australia, 2. KRI Pulau Raas dan Pulau Rimau ex Kondor Jertim, 3. KRI Kerapu FPB -57 ex PT PAL ( Nav ?). Semoga setelah selesai di perbaiki, dpt menjalankan tugas dg baik. Ghora Wira Yudha!!!
BalasHapusKaitan dg SEWACO, tentu yg pakai adalah FPB -57 yg dulu memasang dg produk Marcony, setelah di perbaiki apakah memakai CMS dlm negeri, produk cap "LEN" Bdg? Seneng saya, berarti teman saya yg membuat.
MINYAK MINYAK MINYAK ???
BalasHapusemg tank dll makananya batu bara sama gas...
ckckckck negara lawak
NEGARA LOE MALON ITU NEGARA MAAAAALIIIIING !!!!!! MALON BABU BABI BRITIS !!!!!!!!
HapusSepengetahuan saya KRI Singa itu tipe FPB 57 yang lisensinya dari Jerman dipunyai PT PAL, dirakit di PT PAL.....dan bukan ex Australia
BalasHapus>Anonim 17.24. Seingat saya FPB -57 lisensi dari Lursen Jerman, yg di buat di PT PAL dari proyek Nav1 sd. Nav5 semuanya memakai nama ikan laut, sedang nama Singa untuk kapal cepat torpedo. Hibah dari Pem. australia. Sila tanya ke Googling atau Wikipedia saja kalau nggak yakin, hi.....hi.....hi........
BalasHapusSudah....di wikipedia disitu ditulis KRI Singa ditulis dari FPB 57...dan jangan kira saya nggak pernah lihat bentuknya... , coba sekarang giliran anda yang googling....http://id.m.wikipedia.org/wiki/FPB-57#section_1
BalasHapus@all, profesor boleroes sudah bersabda dan gak boleh ada yang membantah, dia lebih berpengalaman soalnya semua R&D alutsista yang dibuat ama Pindad, DI, PAL dipimpin sama dia, sampe2 ToT gak boleh terlaksana kalo gak ada ijin dari dia,
BalasHapuskonon katanya jenius melebihi insinyur2 jerman, sampe2 insinyur jerman dibilang aneh gara2 masang hitfact 105mm ke marder
Yoi bro....berarti wikipedianya salah ....besok kita buka di Boleropedia saja wkwkwk
Hapusmau pertahanan yg kuat seperti apa lagi sih???
BalasHapushttp://www.freeimagehosting.net/uploads/452b9efccc.jpg
melawan lupa #saveRI
penjajahan model baru tuh :P
BalasHapusbutuh pertahanan yg kuat. Silahkan hub: sedot wc/mak erot :|
Kerak telor...kerak telor,,,
BalasHapusBiasa gan .... pengamat amatiran.
BalasHapusSotoy...
Boloeroes kan mentri pertahanan di dolly surabaya
BalasHapusKri singa tipe kapal cepat torpedo braiii
BalasHapusIya memang FPB 57 tidak bisa dipersenjatai Torpedo?....bung arnachojoni saya tau anda mengagumi boleroes, tp bukan berarti semua yang dikatakannya pasti benar, pengetahuan luas...tp kan beberapa hal bisa lupa juga....soal KRI singa ini di edisi koleksi angkasa yang membahas kapal perang indonesia pernah dimuat juga...FPB 57 dengan beberapa seri NAV dibagi 2 jenis ada yang dibuat kapal cepat dengan persenjataan torpedo dan ada yang bersenjata rudal...
HapusBoleh Infonya? Indo punya berapa kapal saat ini
Hapusyo wess...ga usah diributin,yg penting tni al armadanya sdikit pulih krn armada kapal perangnya kurang buuaanyaak...
BalasHapusBagaimanapun Malon itu bekas anak didik kita semua, UMNO jadi besar dan kuat ya karena kekuatan kita yg membantu, Petronas jadi besar kita juga yg ngajari manajemennya, sebagian tentara khusus dari mereka juga hasil didikan dan latihan kita semua, kebun sawit besar dan luas juga karena campur tangan tenaga kita, so kalau Malon agak sombong dan angkuh, ya nggak masalah, wong yg menjadikan Malon begitu.....mungkin..kita juga yg ngajari,.....he.....he.....he....he....hik...hik..
BalasHapushalah! malingsial ga usah banyak cing-cong
BalasHapusurus saja tuan-tuan UMNO kalian yang bersuka sodomi..
dr.M dan para tuan UMNO jealous, tau kalo lobangnya dipake oleh Anwar sahaja..
betul tak? kah kah kah..
dasar negeri tak beradab.
Soalnya om ane ada yg kerja dikapal ituu bosss....
BalasHapusTipenya kct.