Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa. |
JAKARTA-(IDB) : Pemerintah Indonesia terus memantau perkembangan pembajakan MT Gemini, kapal berbendera Singapura dengan mayoritas krunya asal Indonesia, yang sekarang berada ditangan para pembajak Somalia.
Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa di Kantor Presiden di Jakarta Kamis siang mengatakan bahwa pemerintah terus mengikuti perkembangan yang terjadi dan mendapat laporan dari otoritas pelabuhan di Singapura bahwa pemilik kapal pada 10 Mei 2011 lalu sudah bisa berkomunikasi dengan pembajak.
"Informasi yang kami terima tanggal 10, 2 hari lalu, dari pihak Porto Authority Singapura menyatakan pada hari itu bahwa pihak pemilik kapal sudah berkomuniksi dengan pemilik kapal yang mengkonfirmasikan seluruh anak buah kapal menurut kapten kapal dalam kondisi baik. Mereka diberikan makan 2 kali sehari dan sebagian dari mereka diberikan kesempatan untuk menghubungi keluarganya," kata Menlu.
Marty menambahkan belum ada berita permintaan tebusan yang ditujukan kepada pemilik kapal, namun dari otoritas pelabuhan Singapura diinformasikan pada Kamis (12/5) sore akan dilakukan komunikasi antara pemilik dengan pembajak.
"Belum ada berita tebusan karena komunikasi ini dilakukan pemilik kapal Singapura dengan pihak pembajak jangan sampai ada salah tafsir. Apapun bendera kapalnya Indonesia, Singapura kepedulian kita tetap sama. Kita ingin agar WNI saudara kita dapat dibebaskan dan perhatian kita sama dengan yang lalu," tegas Menlu.
Pemerintah Indonesia, kata Marty, tetap mengedepankan opsi-opsi yang ada dan terus berkomunikasi dengan pemerintah Singapura. Ia menambahkan, di MT Gemini bukan hanya WNI namun ada juga warga negara lainnya sehingga ini bersifat multilateral penanganannya.
"Ini multi nasional, tapi tentu kita sangat peduli dan berkepentingan agar segera dibebaskan," katanya.
Pemilik Kapal MT Gemini, Glory Ship Management yang berbasis di Singapura menyatakan Kapal MT Gemini direbut para perompak, Sabtu pekan lalu (30/4), sewaktu kapal tersebut berlayar menuju kota pelabuhan Mombasa, di Kenya.
Pihak manajemen perusahaan itu menyatakan perompak merebut Kapal MT Gemini yang berawak, diantaranya 13 WNI, lima warga Tiongkok, empat warga Korea Selatan dan tiga warga negara Myanmar.
Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa di Kantor Presiden di Jakarta Kamis siang mengatakan bahwa pemerintah terus mengikuti perkembangan yang terjadi dan mendapat laporan dari otoritas pelabuhan di Singapura bahwa pemilik kapal pada 10 Mei 2011 lalu sudah bisa berkomunikasi dengan pembajak.
"Informasi yang kami terima tanggal 10, 2 hari lalu, dari pihak Porto Authority Singapura menyatakan pada hari itu bahwa pihak pemilik kapal sudah berkomuniksi dengan pemilik kapal yang mengkonfirmasikan seluruh anak buah kapal menurut kapten kapal dalam kondisi baik. Mereka diberikan makan 2 kali sehari dan sebagian dari mereka diberikan kesempatan untuk menghubungi keluarganya," kata Menlu.
Marty menambahkan belum ada berita permintaan tebusan yang ditujukan kepada pemilik kapal, namun dari otoritas pelabuhan Singapura diinformasikan pada Kamis (12/5) sore akan dilakukan komunikasi antara pemilik dengan pembajak.
"Belum ada berita tebusan karena komunikasi ini dilakukan pemilik kapal Singapura dengan pihak pembajak jangan sampai ada salah tafsir. Apapun bendera kapalnya Indonesia, Singapura kepedulian kita tetap sama. Kita ingin agar WNI saudara kita dapat dibebaskan dan perhatian kita sama dengan yang lalu," tegas Menlu.
Pemerintah Indonesia, kata Marty, tetap mengedepankan opsi-opsi yang ada dan terus berkomunikasi dengan pemerintah Singapura. Ia menambahkan, di MT Gemini bukan hanya WNI namun ada juga warga negara lainnya sehingga ini bersifat multilateral penanganannya.
"Ini multi nasional, tapi tentu kita sangat peduli dan berkepentingan agar segera dibebaskan," katanya.
Pemilik Kapal MT Gemini, Glory Ship Management yang berbasis di Singapura menyatakan Kapal MT Gemini direbut para perompak, Sabtu pekan lalu (30/4), sewaktu kapal tersebut berlayar menuju kota pelabuhan Mombasa, di Kenya.
Pihak manajemen perusahaan itu menyatakan perompak merebut Kapal MT Gemini yang berawak, diantaranya 13 WNI, lima warga Tiongkok, empat warga Korea Selatan dan tiga warga negara Myanmar.
Sumber: Antara
0 komentar:
Posting Komentar